Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif
(mendengar) dan visual (melihat). Media Audio-visual merupakan sebuah alat bantu audio-
visual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu
tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide. Media
audio-visual juga merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau. Sekali
kita membeli tape dan peralatan seperti tape recorder, hampir tidak diperlukan lagi biaya
tambahan karena tape dapat dihapus setelah digunakan dan pesan baru dapat direkam
kembali. Di samping itu, tersedia pula materi audio yang dapat digunakan dan dapat
disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Audio dapat menampilkan pesan yang
memotivasi. Di samping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih
banyak, materi audio dapat digunakan untuk:
Media audio-visual terdiri atas audio-visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan
gambar diam seperti film bingkai suara (sound slide), film rangkai suara. Audio-visual gerak,
yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film
suara dan video cassette. Dan dilihat dari segi keadaannya, media audio visual dibagi menjadi
audio visual murni yaitu unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti
film audio cassette. Sedangkan audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan gambarnya
berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya
bersumber dari slide proyektor dan unsur suaranya berasal dari tape recorder.
Dalam hal ini, media audio visual yang digunakan yaitu film atau video. Azhar Arsyad
menyatakan film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame
demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar
terlihat gambar itu hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan
visual yang kontinu. Sama halnya dengan film, video dapat menggambarkan suatu objek
yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai. Kemampuan film
dan video melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik sendiri. Kedua jenis
media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan
pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-
konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu dan
mempengaruhi sikap.
Alasan Memilih Media Berbasis Audio-Visual dalam Proses Pembelajaran bahwa mengajar
dapat dipandang sebagai usaha yang dilakukan guru agar siswa belajar. Sedangkan yang
dimaksud dengan belajar itu sendiri adalah proses perubahan tingkah laku melalui
pengalaman. Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Oleh karena itu
media yang digunakan dalam proses pembelajaran juga memerlukan perencanaan yang baik.
Selain itu media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan minat belajar yang baru
dalam diri siswa. Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah meda
audio-visual. Media ini mempunyai kemampuan yang lebih, karena media ini mengandalkan
dua indera sekaligus, yaitu indera pendengaran dan indera penglihatan. Dengan media
tersebut diharapkan bisa membangkitkan motivasai dalam belajar dan memperjelas materi
yang disampaikan.
Ada banyak kelebihan video ketika digunakan sebagai media pembelajaran di antaranya
menurut Nugent, video merupakan media yang cocok untuk berbagai ilmu pembelajaran,
seperti kelas, kelompok kecil, bahkan satu siswa seorang diri sekalipun.[2]
1. Audio-Visual Murni
Audio-visual murni atau sering disebut dengan audio-visual gerak yaitu media yang dapat
menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, unsur suara maupun unsur gambar
tersebut berasal dari suatu sumber.
a. Film Bersuara
Film bersuara ada berbagai macam jenis, ada yang digunakan untuk hiburan seperti film
komersial yang diputar di bioskop-bioskop. Akan tetapi, film bersuara yang dimaksud dalam
pembahasan ini ialah film sebagai alat pembelajaran. Film merupakan media yang amat besar
kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Film yang baik adalah film yang
dapat memenuhi kebutuhan siswa sehubungan dengan apa yang dipelajari. Film yang baik
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
b. Video
Video sebagai media audio-visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer
dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bisa bersifat fakta maupun fiktif, bisa bersifat
informative, edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh
video. Tapi tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Media video
merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film yang banyak dikembangkan untuk
keperluan pembelajaran.
c. Televisi
Selain film dan video, televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran
secara audio-visual dengan disertai unsur gerak.
Audio Visual tidak murni yaitu media yang unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber
yang berbeda. Audio-visual tidak murni ini sering disebut juga dengan audio-visual diam plus
suara yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti Sound slide (Film
bingkai suara). Slide atau filmstrip yang ditambah dengan suara bukan alat audio-visual yang
lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh sebab itu slide atau filmstrip termasuk
media audio-visual saja atau media visual diam plus suara. Gabungan slide (film bingkai)
dengan tape audio adalah jenis system multimedia yang paling mudah diproduksi. Media
pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan untuk
berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau
mendorong lahirnya respon emosional.[3]
Karakteristik media audio-visual adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar. Alat-alat
audio visual merupakan alat-alat audible artinya dapat didengar dan alat-alat yang visible
artinya dapat dilihat. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi dua jenis media yaitu media audio dan visual. Pengajaran melalui audio-visual jelas
bercirikan pemakaian perangakat keras selama proses belajar, seperti mesin proyektor film,
tape recorder, dan proyektor visual yang lebar. Karakteristik atau ciri-ciri utama teknologi
media audio-visual adalah sebagai berikut:
1. Mereka biasanya bersifat linier
4. Mereka merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak
6. Umumnya mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang
rendah.
Media audio-visual mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. Ada dua jenis
media audio visual disini yaitu audio visual gerak dan audio visual diam.
1.1 Kelebihan Dan Kekurangan Film Sebagai Media Audio Visual Gerak.
· Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan suatu keterampilan
tangan dan sebagainya.
· Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan sewaktu
film diputar, penghentian pemutaran akan mengganggu konsentrasi audien.
· Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat.
Sebelum beranjak ke pengertian media audio visual maka terlebih dahulu kita mengetahui arti
kata media itu sendiri. Apabila dilihat dari etimologi “kata media berasal dari bahasa latin
dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar, maksudnya sebagai perantara atau alat menyampaikan sesuatu” (Salahudin,1986:
3)
“Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman
(kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi), meliputi media yang dapat dilihat dan
didengar” (Rohani, 1997: 97-98).
Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan
penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang
dapat membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Berbicara mengenai bentuk media, disini media memiliki bentuk yang bervariasi sebagaiman
dikemukakan oleh tokoh pendidikan, baik dari segi penggunaan, sifat bendanya, pengalaman
belajar siswa, dan daya jangkauannya, maupun dilihat dari segi bentuk dan jenisnya.
Dalam pembahasan ini akan dipaparkan sebagian dari bentuk media audio visual yang dapat
diklasifikasikan menjadi delapan kelas yaitu:
1. Media audio visual gerak contoh, televisi, video tape, film dan media audio pada
umumnaya seperti kaset program, piringan, dan sebagainya.
2. Media audio visual diam contoh, filmastip bersuara, slide bersuara, komik dengan
suara.
3. Media audio semi gerak contoh, telewriter, mose, dan media board.
4. Media visual gerak contoh, film bisu
5. Media visual diam contoh microfon, gambar, dan grafis, peta globe, bagan, dan
sebagainya
6. Media seni gerak
7. Media audio contoh, radio, telepon, tape, disk dan sebagainya
8. Media cetak contoh, televisi (Soedjarwono, 1997: 175).
Hal tersebut di atas adalah merupakan gambaran media sebagai sumber belajar, memberikan
suatu alternatif dalam memilih dan mengguanakan media pengajar sesuai dengan
karakteristik siswa. Media sebagai alat bantu mengajar diakui sebagai alat bantu auditif,
visual dan audio visual. Ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus
disesuaikan dengan rumusan tujuan instruksional dan tentu saja dengan guru itu sendiri.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kriteria pemilihan media pengajaran antara
lain “tujuan pengajaran yang diingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersediaan
perangkat keras dan perangkat lunak, mutu teknis, dan biaya” (Basyiruddin, 2002: 15). Oleh
sebab itu, beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan sesuai dengan pendapat lain yang
mengemukakan bahwa pertimbangan pemilihan media pengajaran sebagai berikut:
1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan
instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu
atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan ini
dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan atau dipertunjukkan
oleh siswa seperti menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik dan
pemikiran prinsip-prinsip seperti sebab akibat, melakukan tugas yang melibatkan
pemahaman konsep-konsep atau hubungan-hubungan perubahan dan mengerjakan
t5ugas-tuigas yang melibatkan pemikiran tingkat yang lebih tinggi.
2. Tepat untuk mendukung isis pelajaran yang yang sifatnya fakta, konsep, prinsip yang
generalisasi agar dapat membantu p0roses pengajaran secara efektif, media harus
selaras dan menunjang tujuan pengajaran yangt telah ditetapkan serta sesuai dengan
kebutuhan tugas pengajaran dan kemampuan mental siswa.
3. Aspek materi yang menjadi pertimbangan dianggap penting dalam memilih media
sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan atau berdampak
pada hasil pengajaran siswa.
4. Ketersediaan media disekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri
media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang
guru.
5. Pengelompokan sasaran, media yang efektif untuk kerlompok besar belum tentu sama
efektifnya jika digunakan pada kelompok kecilatau perorangan. Ada media yang tepat
untuk kelompoik besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.
6. Mutu teknis pengembangan visual, baik gambar maupun fotograf harus memenuhi
persaratan teknis tertentu misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi pesan
yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen yang
berupa latar belakang (Arsyad, 2002 : 72)
Dengan adanya gambaran di atas, kriteria pemilihan media audio visual memiliki kriteria
yang merupakan sifat-sifat yang harus dipraktekan oleh pemakai media, kriteria tersebut
antara lain:
1. Ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan tidak terdapat
pada sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri.
2. Efektifitas biaya, tujuan serta suatu teknis media pengajaran.
3. Harus luwes, keperaktisan, dan ketahan lamaan media yang bersangkutan untuki
waktu yang lama, artinya bisa digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada
disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan (Sadiman, 2002 :
1984)
Dengan berbagai dasar pemilihan tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa pemilihan
media harus sesuai dengan kemampuan dan karakteristik anak didik, pemilihan media audio
visual dapat membantu siswa dalam menyerap isi pelajaran, media yang dipilih harus mampu
memberikan motivasi dan minat siswa untuk lebih berprestasi dan termotivasi lebih giat
belajar.
Sistem pendidikan yang baru menuntut faktor dan kondisi yang baru pula baik yang
berkenaan dengan sarana fisik maupun non fisik. Untuk itu
, diperlukan tenaga pengajar yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang memadai,
kinerja, dan sikap yang baru serta memiliki peralatan yang lebih lengkap dan administrasi
yang lebih teratur. Pengertian Media Audio Visual dalam Pembelajaran Makalah,
Macam
· Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali secara keseluruhan.
1.2 Kelebihan Dan Kekurangan Video Sebagai Media Audio Visual Gerak
- Kelebihan video
· Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan lainnya.
· Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapt memperoleh informasi dari
ahli-ahli/ spesialis.
· Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga dalam waktu
mengajar guru dapat memusatkan perhatian dan penyajiannya.
- Kekurangan video
· Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.
1.3 Kelebihan Dan Kekurangan Televisi Sebagai Media Audio Visual Gerak
- Kelebihan televisi:
· Bersifat langsung dan nyata, serta dapat menyajikan peristiwa yang sebenarnya.
- Kekurangan-Kekurangan Televisi:
· Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada kesempatan untuk memahami
pesan-pesan nya sesuai dengan kemampuan individual siswa.
2.1 Kelebihan dan kekurangan film bingkai sebagai media audio visual diam.
· Materi pelajaran yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak
· Perhatian anak-anak dapat dipusatkan pada satu butir tertentu
· Program film bingki yang terdiri dari gambar-gambar lepas mudah hilang atau tertukar
apabila penyimpanannya kurang baik
· Film rangkai dapat mempersatukan berbagai media pendidikan yang berbeda dalam satu
rangkai
- Kelemahan yang pokok dibandingkan dengan film bingkai adalah bahwa film rangkai sulit
diedit atau direvisi karena sudah merupakan satu rangkaian, sukar dibuat sendiri secara lokal
dan memerlukan peralatan laboraturium yang dapat mengubah film bingkai ke film rangkai.
[4]
Media Tiga Dimensi
Media tiga dimensi adalah media yang berupa model, boneka atau benda sesungguhnya.
Model adalah tiruan tiga dimensional dari beberapa objek nyata yang terlalu besar, terlalu
jauh, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang atau terlalu ruwet untuk dibawa ke dalam
kelas dan dipelajari siswa dalam wujud aslinya. Model padat, model penampang, model
susun, model kerja dan diorama.
1. Model padat
Model padat biasanya memperlihatkan bagian permukaan luar dari objek dan acapkali
membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan-gagasan utama dari bentuk, warna
dan susunannya. Kegiatan membuat model oleh para siswa sangat bermanfaat dalam
mengembangkan konsep realistic pada dirinya. Misalnya siswa diberi tugas membuat peta
timbul, gunung api, pegunungan dan sebagainya.
2. Model Penampang
Model penampang yaitu media tiga dimensi yang memperlihatkan bagaimana sebuah objek
tampak, apabila bagian permukaannya dibuang untuk mengetahui susunan dalamnya,
misalnya model penampang melintas dari lapisan bumi.
3. Model susun
Model susun terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap atau sedikitnya suatu bagian
penting dari objek itu. Seorang guru mempersiapkan peta yang terbuat dari kayu atau benda
padat lainnya yang terdiri dari bagian-bagian tertentu. Selanjutnya siswa disuruh menyusun
bagian-bagian itu agar ia bermakna
4. Model kerja
Model kerja adalah tiruan dari suatu objek yang memperlihatkan bagian luar dari objek asli
dan mempunyai beberapa bagian dari benda yang sesungguhnya. Misalnya pembuatan alat
pengukur kekuatan gempa (seismograg), pembuatan alat pengukur hujan (hygrometer),
bendera angina, winscope tata surya dan sebagainya.
5. Diorama
Diorama adalah sebuah pemandangan tiga dimensi mini, bertujuan untuk menggambarkan
pemandangan sebenarnya. Dalam mata pelajaran geografi dibuat diorama berupa gua tiruan
dengan bahan dari kertas semen bekas. Disana dapat dilihat stalaktit dan stalakmit, bisa juga
dibuat mengenai lingkungan hidup dan sebagainya
Untuk ukuran ideal sebuat rotatoon sebaiknya kita buat seperti proporsi lebarnya layar
televisi. Jika kelas dapat melihat gambar secara jelas televisi yang berukuran 25 inci, maka
lebar tempat gambar untuk rotatoon juga kita buat sebesar itu.
Standar Lembar Balik
Sesuai dengan namanya Standar Lembar Balik adalah standar yang dapat dipakai untuk
menyajikan gambar seri dengan cara membalik-balik gambar seri tersebut. Media ini
digolongkan tiga dimensi karena perangkat yang digunakan berujud tiga dimensi, yaitu
standarnya. Alat ini dibuat dari standar yang berkaki empat dan seberkas gambar/bagan yang
telah tersusun sesuai dengan urutan penyajiannya. Bahan untuk membuat standar ini dapat
dibuat dari kayu, bambu, rotan, atau dapat juga dari besi. Tentu saja jika dibuat dari besi cara
membuatnya juga lebih sukar, biasanya lebih mahal, tetapi penggunaannya lebih tahan lama
dan lebih kuat.
Definisi, Fungsi, Ciri-ciri AVA
Posted on Maret 10, 2008 by warto
AVA (AUDIO VISUAL AIDS)
Audio: radio (suara)
Visua : grafik, gambar, dapat dilihat
Audio Visual : kombinasi antara gambar dan suara
Pengertian AVA : alat bantu yang mengkombinasikan antara suara dan gambar
Fungsi AVA
1. Fungsi Atensi: menarik dan mengarahkan perhatian komunikan untuk berkonsentrasi pada
isi dakwah yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan.
2. Fungsi Kognitif: memperlancar pencapaian, bertujuan untuk memahami dan mengingat
pesan yang disampaikan.
3. Fungsi Kompensatoris: membantu mengakomodasi komunikan yang lemah dan lambat
dalam memahami uji materi dakwah
Ciri-ciri AVA
Rudi Bretz (1977)
1. Suara
2. Visual
3. Gerak : gambar visual, garis, simbol
Gagne
Tujuh (7) pengelompokan media
Benda untuk direkomendasikan:
1. Komunikasi lisan
2. Gambar cetak
3. Gambar diam
4. Gambar gerak
5. Film bersuara
6. Mesin belajar
Cara Penggunaan AVA yang Efisien
1.
1. Digunakan untuk menampilkan rangkuman secara urut
2. digunnakan untuk menampilkan visualisasi statistik dengan mempersiapkan grafik
3. digunakan untuk mengilustrasikan dan menguatkan pendapat
4. Untuk memperjelas ide-ide kita secara nyata
5. Memperhatikan audiens tentang kunci pemikiran
6. Tidak memberikan copian/handout pada peserta
7. Tidak membaca apa adanya
8. Tidak menggunakan copian
PENGERTIAN SCIENCE
Perkataan science (bahasa inggris) berasal dari bahasa Latin yaitu scientis, yang berarti
pengetahuan. Jadi science merupakan pengetahuan, tetapi pernyataan ini sangat luas
cakupannya. Suatu bidang materi ilmu pengetahuan yang luas ini perlu pengkhusussan, yaitu
suatu pengetahuan yang terorganisir yang daat kita sebut “science”.
Perkataan science dalam bahasa Jerman yaitu wisaencheft yang artinya pernyataan kumpulan
pengetahuan diartikan untuk menyampaikan pengertian bahwa ada beberapa organisasi
kumpulan pengetahuan, seperti halnya dengan tubuh manusiasebagai kumpulan bagian-
bagian komponennya yang terorganisir secara sistematik. Tak ada pembatasan untuk
menyatakan secara spesifik terhadap dunia alamiah, tetapi hakekat opservasi dinyatakan
secara spesifik. Sesungguhnya science adalah dunia alamiah atau dunia zat, baik berupa
makhlukhidup maupun benda-benda mati yang dapat diobservasi.
Definisi metode dan observasi yang menekankan pada hakekat science yang dinamis. Selama
orang dapat melanjutkan untuk mengobservasi dan menggunakan metode ilmiah, maka
science merupakan ilmu pengetahuan yang dinamis, tidak statis, baik dalam prinsip maupun
praktek