Anamnesis :
Keluhan Utama : Palpation
RPS :
- 2 hari yang lalu ia mengalami Diare
- Palpasi 3 jam sebelum ke rumah sakit , ia merasa detak jantungnya cepat dan regular
Riwayat pengobatan :
- Dia dirawat dirumah sakit 2 bulan yang lalu karena palpitasi dan gangguan ECG. Dia
dipulangkan sehari setelahnya dan diberi tahu bahwa dia mengalami gangguan detak
jantung
- Dia diberi obat,
Pemeriksaan Fisik :
Fatigue
Blood Pressure : 100/60 mmHg
Pulse : 164 BPM
Temperature : 36.7 C
HEENT was normal without bruit at carotid.
The heart was normal, S1 and S2 normal and no visible cardiac murmur
No rales were heard.
Abdomen was normal.
Extremities were normal
Pemeriksaan Lab (P. Penunjang) :
Complete Blood Count : Normal
Random blood sugar : Normal
liver function: Normal
Ureum 130 mg/dl
Creatinin 2.2 mg/dl
The electrolytes showed sodium concentration of 130 mEq/L
potassium concentration of 2.5 mEq/L.
The chest X-Ray showed normal.
The rhythm on the ECG showed an SVT(Takikardia supraventricular)
The echocardiography normal
Pasien dirawat di ICCU. Monitor jantung terpasang; O2 3 l / menit diberikan melalui kateter binasal.
Pemberian NaCl 0,9% 500 cc / 24 jam.
Dokter ingin berikan suntikan verapamil tapi tidak ada, maka diberikan digoksin bulosa.
Satu jam setelah dirawat di ICCU, monitor EKG-nya menunjukkan PVC bigeminal dan couplet.
Dokter yang bertugas berencana memberinya amiodarone. Tapi tiba-tiba kejang terjadi, dan monitor EKG
menunjukkan VT berkelanjutan yang merosot menjadi VF. Jantung resusitasi segera dilakukan. Fibrilasi
Ventrikel berubah menjadi fibrilasi atrium setelah defibrilasi. Amiodarone diberikan untuk mencegah
kekambuhan lebih lanjut aritmia