DOSEN PENGAMPU
Randi Winata, M.Si
DI SUSUN OLEH
1. Eyonanda (1824180006)
2. Mirza Wahyudi (1824180012)
3. Ratika Yani (1824180018)
4. Wika Desi Susanti (1824180025)
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
Bab II Pembahasan
2.1......................................................................................................................
Pengertian hipotesis ................................................................................... 3
2.2...................................................................................................................... Syarat-
syarat hipotesis ........................................................................................... 4
2.3...................................................................................................................... Jenis-jenis
hipotesis ............................................................................................................................. 4
2.4......................................................................................................................
Perumusan hipotesis .......................................................................................................... 5
2.5...................................................................................................................... Tujuan
hipotesis ............................................................................................................................. 5
2.6...................................................................................................................... Kriteria-
kriteria perumusan hipotesis............................................................................................... 5
2.7...................................................................................................................... Pengujian
hipotesis ............................................................................................................................. 7
2.8...................................................................................................................... Menarik
Kesimpulan.........................................................................................................................8
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penelitian merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan. Dengan dilakukan
penelitian maka dihasilkan berbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia. Untuk melakukan penelitian maka harus dilewati
berbagai tahapan. Hal ini sesuai dengan pengertian penelitian ilmiah itu sendiri
yakni menjawab masalah berdasarkan metode yang sistematis. Salah satu hal
penting yang dilakukan terutama dalam penelitian kuantitatif adalah merumuskan
hipotesis.
Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian kuantitatif. Terdapat tiga
alasan utama yang mendukung pandangan ini, di antaranya: Pertama, hipotesis dapat
dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori yang
digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti. Misalnya, sebab dan
akibat dari konflik dapat dijelaskan melalui teori mengenai konflik. Kedua, hipotesis
dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan benar atau tidak benar atau difalsifikasi.
Ketiga, hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan pengetahuan
karena membuat ilmuwan dapat keluar dari dirinya sendiri. Artinya, hipotesis
disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau salahnya dengan cara terbebas
dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya.
Namun tidak semua peneliti mampu menyusun hipotesis dengan baik terutama
peneliti pemula. Masih banyak terdapat kesalahan dalam menyusun hipotesis.
Untuk menyusun hipotesis yang baik setidaknya peneliti harus mengacu pada
kriteria perumusan hipotesis, bagaimana jenis-jenis hipotesis dalam penelitian,
maupun pemahaman tentang penelitian tanpa menggunakan hipotesis.
1
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan hipotesis?
b. Apa saja syarat-syarat dalam sebuah hipotesis?
c. Apa saja jenis-jenis hioptesis ?
d. Bagaimana perumusan hipotesis?
e. Apakah tujuan hipotesis ?
f. Jelaskan kriteria-kriteria perumusan hipotesis!
g. Bagaimana pengujian hipotesis ?
h. Bagaimana cara menarik kesimpulan ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Mentariritonga, “Makalah Hipotesis”, http://mentariritonga16.com/2015/12/makalah-metodologi-
penelitian-hipotesis.html, (diakses pada tanggal 3 April 2021)
3
2.2. Syarat-syarat Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang penting kedudukannya dalam
penelitian. Oleh karena itulah maka dari peneliti dituntut kemampuannya untuk dapat
merumuskan hipotesis ini dengan jelas.
Borg dan Gall (1979: 61) mengajukan adanya persyaratan untuk hipotesis sebagai
berikut:
1. Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat tetapi jelas.
2. Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua atau
lebih variabel
3. Hipotesi harus didukung oleh teori-teori yag dikemukakan oleh para ahli atau
hasil penelitian yang relevan
2.3. Jenis-Jenis Hipótesis
Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian:
1. Hipotesis kerja atau alternatif, disingkat Ha.
Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau
adanya perbedaan antara dua kelompok.
Rumusan hipotesis kerja dan contohnya:
a. Jika... maka...
Jika diberi pupuk, maka pertumbuhan tanaman lebih cepat.
b. Ada perbedaan antara... dan... dalam...
Ada perbedaan tingkat prestasi antara karyawan dan karyawati di
perusahaan A.
c. Ada pengaruh... terhadap...
Ada pengaruh antara intensitas pemuatan iklan di televisi dengan
peningkatan pemasaran produk di perusahaan B.
2. Hipotesis nol (null hypotheses) disingkat Ho.
Hipotesis ini menyatakan tidak ada perbedaan antara dua variabel, atau tidak
adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
Dengan kata lain, selisih variabel pertama dengan variabel kedua adalah nol atau
nihil.
Hipotesis nol sering juga disebut hipotesis statistik, karena biasanya dipakai dalam
penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik.
Rumusan hipotesis nol dan contohnya:
a. Tidak ada perbedaan antara... dengan... dalam...
Tidak ada perbedaan antara mahasiswa semester I dan semester II dalam
disiplin belajar.
b. Tidak ada pengaruh... terhadap...
4
Tidak ada pengaruh jarak rumah ke sekolah terhadap kerajinan
mengikuti pelajaran.
Dalam pembuktian, hipotesis alternatif (Ha) diubah menjadi Ho, agar peneliti
tidak mempunyai prasangka. Jadi, peneliti diharapkan jujur, tidak
terpengaruh pernyataan Ha. Kemudian dikembangkan lagi ke Ha pada rumusan akhir
pengetesan hipotesis..
2.4. Perumusan Hipotesis
Hipotesis berperan penting dalam sebuah penelitian. Dengan adanya
hipotesis peneliti dapat menunjukkan harapannya yang direfleksikan dalam hubungan
variabel dalam suatu permasalahan penelitian. Dua alasan yang mendasar mengapa
hipotesis dibuat sebelum peneliti ke lapangan (Ary, dkk, 1985: 76), yaitu:
a. Hipotesis yang baik menunjukkan bahwa peneliti mempunyai ilmu pengetahuan
yang cukup dalam kaitannya dengan permasalahan.
b. Bahwa dengan hipotesis dapat memberikan arah dan petunjuk tentang
pengambilan data dan proses interpretasinya.
2.5. Tujuan Hipotesis
Dalam penelitian, seorang peneliti yang menuliskan hipotesis secara baik memiliki
beberapa tujuan, antara lain:
a. Menyediakan keterangan secara sementara terhadap gejala yang
memungkinkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
b. Memberikan arah yang perlu dilakukan oleh peneliti dalam melakukan
penelitian
c. Memberikan kisi-kisi laporan untuk melaporkan kesimpulan studi. d.
Memfokuskan masalah yang diteliti.
d. Mengidentifikasikan data yang relevan untuk disimpulkan.
Dengan demikian, dengan adanya hipotesis yang baik, peneliti dapat lebih
mudah dalam mencari pemecahan masalah atas dasar pernyataan hipotesis
yang telah dirumuskan sebelumnya.
2.6. Kriteria-Kriteria Perumusan Hipotesis
Adapun kriteria-kriteria perumusan hipotesis yang baik antara lain:
a. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk deklaratif (pernyataan). Pernyataan
tersebut harus mengarah dan fokus kepada tujuan penelitian.
b. Menggunakan variabel-variabel yang jelas dan benar. Hipotesis harus
menyatakan pertautan dua variabel atau lebih.
c. Pernyataan yang dirumuskan dengan maksud dapat diuji secara empiris (data
lapangan). Artinya suatu hipotesis harus dapat diukur sejauh apa bisa terbukti
kebenarannya.
5
d. Pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori lebih kuat jika
dibandingkan dengan hipotesis lawan.
7
2.8 Menarik Kesimpulan
Dalam menarik kesimpulan harus didasarkan atas data yang didapat. Kesimpulan
penelitian merupakan jawaban dari problematik yang dikemukakan. Banyaknya
kesimpulan harus sama dengan banyaknya problematik. kesimpulan penelitian non
statistic kesimpulan ditarik berdasarkan data yang sudah diolah, maka menarik
kesimpulan dilakukan sejalan dengan cara mengolah data (statistik dan non statistik).
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA