Disusun oleh :
Kelompok III
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Visi, Misi dan Slogan Usaha.......................................................................................1
1.2.1 Visi dan Misi.....................................................................................................1
1.2.2 Slogan Usaha.....................................................................................................1
1.3 Manfaat dan Tujuan....................................................................................................1
iii
5.4 Bahan Baku dan Bahan Penolong..............................................................................7
5.5 Equitment dan Teknologi...........................................................................................8
5.6 Proses Produksi..........................................................................................................8
5.7 Target Penjualan dan Jadwal Pembuatan Usaha........................................................9
BAB X PENUTUP
10.1 Kesimpulan ...............................................................................................................20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ide untuk membuat membuat usaha ini karena perusahaan melihat banyak
masyarakat terutama anak-anak muda lebih senang mengkonsumsi minuman yang bersoda
dan mengandung banyak pemanis buatan. Disinilah perusahaan muncul untuk menjual
produk Thai Tea Matcha yang segar yang tidak mengandung pemanis buatan, melainkan
mengandung pemanis susu kental manis yang menambah cita rasa Thai Tea Matcha itu
sendiri. Selain menjual produk Thai Tea Matcha, perusahaan juga secara tidak langsung
mengampanyekan hidup sehat kepada anak-anak muda dimulai dari meminum teh hijau yang
segar dan sehat.
Usaha Thai Tea Matcha ini bukan hanya sekedar minuman kekinian saja, tetapi
perusahaan membuat dan menjual Thai Tea Matcha menggunakan booth atau sejenis dengan
gerobak mini. Perusahaan berusaha untuk memproduksi Matcha yang berkualitas dengan
harga yang mudah dijangkau oleh anak-anak muda, karena market share (pangsa pasar)
perusahaan adalah anak-anak muda dan memperikan keputusan kepada konsumen
perusahaan agar dapat menjadi pelanggan dari produk perusahaan.
1
BAB II
DESKRIPSI USAHA
2.1 Deskripsi Usaha
Produk “Thai Tea Matcha” merupakan produk olahan teh yang hadir sebagai pilihan
gaya hidup sehat untuk anak-anak muda pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya
yang tidak mempunyai waktu atau tidak mau repot untuk membuat olahan teh hijau yang
segar dan nikmat. Thai Tea Matcha adalah sebuah booth yang didesain simple namun
nyaman sehingga cocok sebagai tempat nongkrong. Fasilitas yang kami sediakan adalah kursi
dan meja. Selain itu karena target pasar kami mahasiswa, maka kami meletak harga yang
sesuai dengan kantong seorang mahasiswa.
Karena kami masih mahasiswa sehingga Thai Tea Matcha buka pada pukul 17.00 –
21.00 WIB. Pada jam ini biasanya mahasiswa sudah selesai kuliah, membahas tugas kuliah,
nongkrong bersama teman-temannya ataupun masih membahas acara kampus.
Thai Tea Matcha menerapkan sistem green marketing yang ramah lingkungan dalam
pelaksanaan bisnisnya, sistem ini diimplikasikan secara konkrit melalui daur ulang sisa
limbah produk, mislanya sisa tutup botol dijadikan kerajinan tangan untuk dibuat tempat
sampah dan tempurung kepala dijadikan asbak atau hiasan meja dan lain-lain.
Sistem ini menjadi keunggulan Thai Tea Matcha dibandingkan dengan minuman
booth yang sejenisnya, pada masa sekarang kesadaran mahasiswa akan lingkungan hidup
sehat semakin tinggi sehingga mempengaruh proses pengambilan keputusan dalam memilih
produk atau jasa yang akan digunakan.
2
booth dan tempat duduk santai dan menggunakan sistem green marketing sehingga dapat
menarik konsumen untuk membeli produk perusahaan.
Weakness (Kelemahan)
Kelemahan yang dimiliki produk perusahaan adalah tidak semua teh dapat
perusahaan sajikan sebagai menu dari produk perusahaan.
Opportunities (Peluang Kesempatan)
Perusahaan melihat masih sedikit yang memproduksi sekaligus menjual suatu
produk makanan dan minuman dalam booth dengan sistem green marketing terutamanya
produk Thai Tea Matcha, sehingga perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk
mengeksploitasi kesempatan ini.
Threat (Ancaman)
Ancaman yang perusahaan patut waspadai yaitu munculnya pesaing-pesaing baru
yang mungkin saja mengikuti ide usaha perusahaan ini.
3
BAB III
ANALISIS PRODUK
3.1 Jenis Produk
Jenis produk yang perusahaan tawarkan adalah minuman berupa olahan teh hijau
segar yang dapat menjadi pilihan gaya hidup harian masyarakat yang tidak sempat dan tidak
mau repot dalam membuat olahan teh hijau. Produk perusahaan ini mengusung konsep sehat,
segar dan nikmat.
Ada banyak sekali manfaat dan fungsi minuman Thai Tea Matcha, diantaranya
adalah :
1. Mencegah berbagai penyakit kronis
2. Meningkatkan kesehatan jantung dan arteri
3. Meningkatkan stamina
4. Menurunkan berat badan
5. Mencegah pertumbuhan bakteri
4
BAB IV
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
4.1 Segmenting
Untuk produk Thai Tea Matcha ini, perusahaan mensegmen konsumen khusunya
remaja atau anak-anak muda dan orang dewasa pada umumnya. Alasan perusahaan
mensegmen konsumen usia remaja pada khususnya, karena para remaja manyukai hal baru
dan berbeda.
Ukuran segmen anak muda menengah kebawah yang memiliki gaya hidup suka
nongkrong, suka membahas masalah kampus bersama teman-temannya diprediksi akan
bertambah dari tahun ke tahun.
4.2 Targetting
Perusahaan memilih pasar sasaran yaitu pemasaran terkonsentrasi yang mana
perusahaan-perusahaan memiliki sumber daya yang terbatas dan perusahaan hanya melayani
satu segmen saja yaitu segmen usia.
5
3. Product (Produk)
Produk yang perusahaan produksi adalah produk yang menggunakan bahan baku
yang berkualitas dan tanpa pemanis buatan. Selain menjual produk perusahaan,
perusahaan juga melakukan pelayanan untuk memuaskan para pelanggan,
sehingga jika pelanggan merasa puas dengan pelayanan dan produk perusahaan,
maka yang perusahaan harapkan adalah pelanggan datang kembali unutk
membeli produk minuman Thai Tea Matcha segar perusahaan.
4. Promotion (Promosi)
Perusahaan menggunakan semaksimal mungkin social media untuk membantu
memperkenalkan produk perusahaan. Selain itu menurut perusahaan banyak
anak-anak muda menggunakan social media sehingga informasi tentang produk
perusahaan lebih cepat didapat oleh para konsumen perusahaan.
Facebook dan instagram adalah salah satu social media yang perusahaan
gunakan. Perusahaan akan menyebarkan informasi mengenai jam berapa
perusahaan akan buka, informasi mengenai diskon jika mem-follow instagram
perusahaan dan memberikan komentar turnik mungkin mengenai produk
perusahaan, maka akan dapat diskon.
4.5 Permintaan
Dewasa ini mulai banyak usaha-usaha minuman yang bermunculan dilingkungan
padat penduduk, yang artinya adanya permintaan yang meningkat atas prosuk minuman sehat
seperti Thai Tea Matcha. Prospek permintaan akan datang terus mengalami peningkatan
karena sebagian masyarakat mulai menyukai minuman Thai Tea Matcha.
4.6 Penawaran
Perkembangan usaha yang menggunakan booth dan tempat duduk santai serta
mengangkat green marketing belum terlalu banyak untuk didaerah sekitaran Bengkalis dan
Kampus STAIN Bengkalis. Dengan melihat peluang usaha ini mak perusahaan hadir dengan
produk perusahaan yaitu Thai Tea Matcha dengan bahan baku yang berkualitas yang dapat
menyehatkan tubuh serta rasa yang segar dan nikmat. Perusahaan juga menonjolkan booth
yang didesain simple namun nyaman sehingga cocok sebagai tempat nongkrong agar dapat
menarik minat konsumen.
6
BAB V
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI
5.1 Lokasi Produksi
Lokasi produksi “Thai Tea Matcha” terletak di JL.HR.Subrantas
7
Mesin dan peralatan yang perusahaan gunakan adalah sebagai berikut :
2 buah blender
Toples 2 unit
Sendok 1 set (5 unit)
Gunting 1 set (5 unit)
Pisau 1 unit
Kain pembersih
Tempat sampah
Sedotan
Gelas plastik untuk tempat Thai Tea Matcha
Collor box (Penyimpanan es)
2 gallon air
2 set meja + kursi ( 2 meja + 8 kursi)
8
Usaha yang perusahaan bangun ini termasuk sederhana, menarik, bemanfaat, mudah
diperoleh, dan tidak mahal. Target penjualan yang perusahaan perkirakan berdasarkan
perkiraan permintaan yang telah perusahaan tetapkan minimal 2-5% pertumbuhan dari bulan
pertama dan seterusnya.
9
BAB VI
ASPEK MANAJEMEN
6.1 Struktur Organisasi
Perusahaan mempunyai struktur organisasi. Namun perusahaan mengklasifikasi
tugas dan tanggung jawab dalam produksi menjadi dua bagian umum. Adapun struktur “Thai
Tea Matcha” adalah sebagai berikut :
PEMILIK
(Cici, Fingky, Mirza, Pipin, Tutik)
KARYAWAN
10
c. Membuat laporan keuangan bulanan.
d. Menghitung gaji bulanan karyawan.
e. Mengelola anggaran dana perusahaan untuk disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan.
f. Membuat program-program promosi atas produk yang diperlukan
dalam industri usaha dan fasilitas-fasilitas lainnya yang akan
diterima oleh para konsumen yang berkunjung.
11
Berikut adalah jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan beserta kompetensi yang harus
dimiliki dari amsing-masing tenagan kerja.
KEBUTUHAN
JABATAN KOMPETENSI
TENAGA KERJA
Bagian Pemasaran Memiliki dan menguasai pengetahuan
dan Keuangan
mengenai manajemen keuangan dan akuntansi
3 orang yang baik, memiliki dan menguasai
pengetahuan mengenai strategi dan program
pemasaran.
Bagian Produksi Memiliki dan menguasai pengetahuan
dan Maintenance
mengenai manajeman operasi dan kemampuan
2 orang pengoperasian teknologi mesin, dan segala
sesuatu yang berhubungan dengna produksi
Thai Tea Matcha
Karyawan Memiliki keahlian dan pengalaman dibidang
produksi atau membuat Thai Tea Matcha,
5 orang
serta mampu dan bersedia untuk melakukan
pemeliharaan kebersihan setiap harinya.
12
BAB VII
RENCANA KEUANGAN
5. Sedotan = 5.000
Total = 1.525.000
Biaya- biaya berikut ini adalah untuk memproduksi 300 cup dalam 3 hari (100 cup/
hari)
HARGA
NO JENIS PENGELUARAN JUMLAH TOTAL
SATUAN
1 Biaya Bahan Baku
Matcha powder Rp. 40.000/bks 2 bungkus Rp. 80.000
Teh Rp. 5.000/ktk 2 kotak Rp. 10.000
Sub Total ( Total Biaya Bahan Baku) Rp. 90.000
2 Biaya Penolong
Air Rp. 5.000/gln 2 galon Rp. 10.000
Gula Pasir Rp. 18.000/Kg 2 kilogram Rp. 36.000
Susu Kental Manis Rp. 18.000/klg 2 buah Rp. 36.000
13
Es Batu Rp. 1000/bh 10 buah Rp. 10.000
Gelas Plastik Rp. 1.300/pcs 2 pcs Rp. 2.600
Sedotan Rp. 5000/pcs 5 pcs Rp. 25.000
Sub Total Biaya Penolong Rp. 237.000
1.
14
BAB VIII
ASPEK HUKUM, SOSIAL DAN EKONOMI
8.1 Aspek Hukum
8.1.1 Badan Usaha
Badan usaha perusahaan ini berupa Firma yaitu badan usaha yang didirikan oleh
lima orang anggota dimana tiap-tiap anggota bertanggung jawab penuh atas usaha.
Modal firma berasal dari anggota pendiri serta laba/keuntungan dibagikan kepada
anggota dengan perbandingan sesuai akta pendirian.
Syarat pendirian Firma :
a. Jumlah pendirian perusahaan minimal 2 (dua) orang atau lebih.
b. Memiliki nama yang bakal dipakai oleh firma tersebut.
c. Memiliki pengurus yang diangkat dan ditetapkan oleh para pendiri. Siapa yang
akan bertindak selaku persero aktif, dan siapa yang akan bertindak selaku
persero diam.
d. Memiliki maksud dan tujuan yang spesifik serta kegiatan usaha yang tidak
bertentangan dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku di Indonesia.
Kebaikan Firma :
a. Modal usaha lebih besar dari badan usaha perseorangan.
b. Sudah ada pembagian tugas.
c. Kelangsungan perusahaan lebih terjamin.
d. Resiko ditanggung bersama.
Dilihat dari syarat pembentukan Firma, maka usaha Thai Tea Matcha yang akan
perusahaan rintis dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Hal ini karena jumlah pendiri usaha
perusahaan terdiri dari 5 (lima) orang. Kemudian telah menetapkan nama “Thai Tea Matcha”
sebagai nama usaha peerusahaan. Serta telah menetapkan pengurus usaha yang terditi dari
Cici, Fingky, Mirza, Pipin, dan Tutik yang sesuai dengan persyaratan dalam bentuk Firma.
15
8.1.2 Jenis-jenis perjanjian yang diperlakukan
Untuk mendapatkan legalitas usaha, maka organisasi harus mendapatkan perijinan
dalam melakukan opersainya. Prosedur pendirian firma adalah sebagai berikut:
1. Perjanjian sewa menyewa
Perjanjian yang dilakukan oleh pemilik tanah dan pemilik usaha “Thai Tea
Matcha” baik berupa perjanjian tertulis maupun perjanjian lisan sudah
diperhatikan bahwa objek dari perjanjian tersebut digunakan sebagai kegiatan
usaha.
2. Tanda daftar perusahaan atau surat izin usaha
Usaha “Thai Tea Matcha” akan mempersiapkan izin usaha dari Dinas
Pendistribusian dan Perdagangan.
3. NPWP (Nomor Pajak Wajib Pajak)
Sebagai unit bisnis usaha “Thai Tea Matcha” juga mendaftarkan NPWP atas
aktiva usaha ke departemen perpajakan setempat. NPWP merupakan nomer yang
diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang
dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
4. SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
Merupakan surat izin pendirian usaha yang didapatkan dengan mengajukan ke
Dinas Daerah setempat. Berdasarkan hal tersebut, perusahaan juga akan
mempersiapkan surat izin mengenai tempat usaha.
16
3. Memberikan lapangan pekerjaan
Dengan adanya usaha ini maka terbuka pula lapangan pekerjaan bagi mahasiswa
atau masyarakat sekitar untuk menjadi pegawai di Thai Tea Matcha.
17
BAB IX
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
9.1 Analisis Dampak Lingkungan Hidup
Aspek lingkungan hidup ini bertujuan untuk menentukan apakah secara lingkungan
hidup, misalnya dari sisi udara dan air, rencana bisnis diperkirakan dapat dilaksanakan secara
layak atau sebaliknya. Sedangkan yang dimaksud dengan analisis dampak lingkungan hidup
(AMDAL) adalah suatu hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan dan
diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup. AMDAL dapat dipakai
untuk mengelola dan memantau proyek dan lingkungannya dengan menggunakan dokumen
yang benar.
Analisis yang dilakukan oleh usaha Thai Tea Matcha ini meliputi keseluruhan
kegiatan pembuatan dokumen yang terdiri dari :
1. Rencana Kelola Lingkungan (RKL)
Rencana kelola lingkungan (RKL) yang dibuat oleh Thai Tea Matcha
merupakan dokumen yang memuat upaya untuk mencegah, mengendalikan dan
menanggulangi dampak penting lingkungan yang bersifat negatif dan
meningktkan dampak positif sebagai akibat dari suatu rencana usaha atau
kegiatan yang dilakukan oleh Thai Tea Matcha. Thai Tea Matcha memberikan
pokok-pokok arahan, prinsip-prinsip atau persyaratan untuk pencegahan atau
pengendalian dampak lingkungan yang mungkin terjadi.
Thai Tea Matcha melakukan riset bahwa hampir tidak ada dampak yang
membahayakan lingkungan dari kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh
Thai Tea Matcha. Meskipun demikian Thai Tea Matcha tetap melakukan
program dan perencanaan untuk pembiayaan terhadap pengelolaan lingkungan.
Hal itu dilakukan untuk mencegah jika sewaktu-waktu dibutuhkan dana yang
berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan lingkungan serta menyangkut
Thai Tea Matcha sebagai salah satu usha atau bisnis dilingkungan tersebut.
2. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
RPL ini dibuat untuk diajukan kepada instasi yang berwenang. Jadi Thai Tea
Matcha melakukan suatu pemantauan terhadap lingkungan disekitar daerah
usaha Thai Tea Matcha. Selanjutnya akan diteeliti lebih jauh mengenai dampak
apa saja yang mungkin bisa terjadi dan mempengaruhi lingkungan di sekitar
daerah usaha Thai Tea Matcha. Hasil dari kegiatan atau aktivitas ini akan
18
dilaporkan dalam RPL dan kemudian akan dilampirkan pengajuan surat izin
usaha ke Dinas Perizinan di daerah setempat (Bengkalis).
Berdasarkan kajian-kajian aspek lingkungan diatas, dapat disimpulkan bahwa
usaha Thai Tea Matcha memiliki dampak atau pengaruh pada lingkungan
disekitar usaha tersebut. Misalnya dalah sisa-sisa bahan produksi yang akan
menjadi sampah lingkungan. Oleh karena itu, Thai Tea Matcha berusaha untuk
mengantisipasi dampak tersebut dan mengupayakan agar tidak mengganggu
atau merugikan lingkungan disekitar usaha tersebut.
Usaha-usaha yang dilakukan antara lain adalah dengan menjaga kebersihan,
kerapian dan keindahan sekitar. Hal ini dilakukan secara rutin atau satu hari
sekali untuk menghindari terjadinya penumpukan sampah dilokasi usaha Thai
Tea Matcha. Jika sampai terjadi penumpukan, maka akan mempengaruhi minat
para pelanggan untuk datang dan memberikan order ketempat Thai Tea Matcha.
Hal ini dikarenakan adannya pemandangan yang kurang menyenangkan dan bau
tidak sedap yang ditimbulkan dari tumpukan-tumpukan sampah tersebut.
Sedangkan untuk usaha pencegahan yang lain masih terus dilakukan oleh Thai
Tea Matcha agar usaha ini benar-benar tidak memiliki dampak negatif terhadap
lingkungan sekitar dan tidak merugikan masyarakat disekitar usaha ini.
19
BAB X
PENUTUP
10.1 Kesimpulan
Usaha “Thai Tea Matcha” dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk
dijalankan. Walaupun termasuk usaha yang baru namun dengan ciri khas yang unik berjualan
dengan booth yang didesain seunik mungkin serta produk perusahaan yang menyegarkan
serta sehat, perusahaan berharap produk perusahaan dapat menjadi andalan dan dapat
bersaing dengan produk lain khususnya produk minuman Thai Tea Matcha yang telah dulu
beredar dimasyarakat.
Perusahaan mempunyai harapan besar tentang usaha ini agar dapat diketahui
masyarakat luas dan banyak peminatnya. Dengan keunggulan yang perusahaan miliki yaitu
bahan baku perusahaan yang terdiri dari teh hijau segar yang berkualitas dan sehat.
Perusahaan meyakini tujuan dari usaha ini disamping mendapatkan laba, yaitu untuk
memenuhi kebutuhan gaya hidup sehat bagi setiap masyarakat terpenuhi.
Perusahaan berharap dengan ada usaha “Thai Tea Matcha” ini dapat membangkitkan
semngat wirausaha bagi masyarakat Indonesia khususnya generasi muda Indonesia, karena
jika dalam suatu negara memiliki banyak wirausaha maka niscaya perekonomian negara
tersebut akan tumbuh dengan pesat. Selain itu pula, dengan keuntungan usaha ini diharapkan
dapat membantu permodalan usaha “Thai Tea Matcha” kedepan.
20