Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL

STUDI KELAYAKAN BISNIS


THAI TEA MATCHA

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah


Studi Kelayakan Bisnis
Dosen Pengampu : Fatira Wata,S.E.,M.Ec

Disusun oleh :

Kelompok III

CICI NUR ADHA


FINGKY TRIGAHANDAYANI
MIRZA WAHYUDI
PIPIN
TUTIK SUSANTI

JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM


PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH
STAIN BENGKALIS
T.A 2020
KATA PENGANTAR

Perusahaan melihat banyak masyarakat terutama anak-anak muda lebih


senang mengonsumsi minuman yang bersoda dan mengandung banyak pemanis
buatan. Disinilah perusahaan muncul untuk menjual produk teh hijau segar
perusahaan yang tidak mengandung pemanis buatan, melainkan susu kental manis
yang menambah cita rasa buah itu sendiri. Selain menjual produk Thai Tea Matcha,
perusahaan juga secara tidak langsung mengampanyekan hidup sehat kepada anak-
anak muda dimulai dari meminum teh hijau yang segar dan sehat.
Perusahaan berusaha untuk memproduksi minuman Thai Tea Matcha segar
menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dengan harga yang mudah dijangkau
oleh anak-anak muda, karena pangsa pasar adalah anak-anak muda. Perusahaan
memiliki strategi dalam memasuki pasar ini adalah dengan menjadi unik dalam segi
bahan baku yang digunakan, harga dan tampilan. Dari segi bahan baku, perusahaan
memakali teh hijau segar dan menggunakan susu kental manis untuk menambah cita
rasa Thai Tea Matcha itu sendiri. Dari segi harga perusahaan menetapkan harga sesuai
dengan campuran Thai Tea Matcha itu sendiri.
Perusahaan menargetkan konsumen pada anak-anak muda karena menurut
perusahaan anak-anak muda ingin mencoba gaya hidup yang sehat namun malas
untuk membuatnya sendiri, sehingga perusahaan hadir. Lalu anak-anak muda sudah
mengenal teknologi, jika mereka melihat sesuatu yang unik dan berbeda maka mereka
akan menyebarkan hal tersebut melalui media social mereka, sehingga jika mereka
merasakan produk tersebut enak, melihat booth yang didesain dengan seunik mungkin
dan berbeda maka secara tidak langsung mereka membantu perusahaan dalam
melakukan promosi lewat media social mereka masing-masing.
Bentuk usaha yang realitis untuk “Thai Tea Matcha” pada saat ini adalah
usaha Firma. Usaha manufaktur adalah usaha yang didalamnya terjadi proses
mengolah bahan mentah menjadi barang jadi yang layak dipasarkan.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Visi, Misi dan Slogan Usaha.......................................................................................1
1.2.1 Visi dan Misi.....................................................................................................1
1.2.2 Slogan Usaha.....................................................................................................1
1.3 Manfaat dan Tujuan....................................................................................................1

BAB II DESKRIPSI USAHA


2.1 Deskripsi Usaha...........................................................................................................2
2.2 Bentuk Usaha..............................................................................................................2
2.3 Analisis SWOT...........................................................................................................2
2.4 Risiko Usaha...............................................................................................................3

BAB III ANALISIS PRODUK


3.1 Jenis Produk................................................................................................................4
3.2 Nama dan Karakteristik Produk..................................................................................4
3.3 Kegunaan, Keunggulan, dan Keunikan.......................................................................4

BAB IV ASPEK PASAR DAN PEMASARAN


4.1 Segmenting..................................................................................................................5
4.2 Targetting....................................................................................................................5
4.3 Diferensiasi dan Postioning.........................................................................................5
4.4 Strategi Pemasaran......................................................................................................5
4.5 Permintaan...................................................................................................................6
4.6 Penawaran...................................................................................................................6

BAB V ASPEK TEKNIS DAN OPERASI


5.1 Lokasi Produksi..........................................................................................................7
5.2 Sifat Usaha.................................................................................................................7
5.3 Kapasitas dan Target Produksi...................................................................................7

iii
5.4 Bahan Baku dan Bahan Penolong..............................................................................7
5.5 Equitment dan Teknologi...........................................................................................8
5.6 Proses Produksi..........................................................................................................8
5.7 Target Penjualan dan Jadwal Pembuatan Usaha........................................................9

BAB VI ASPEK MANAJEMEN


6.1 Struktur Organisasi......................................................................................................10
6.2 Job Description............................................................................................................10
6.3 Jumlah Tenaga kerja....................................................................................................12

BAB VII RENCANA KEUANGAN


7.1. Anggaran Modal.........................................................................................................13

BAB VIII ASPEK HUKUM, SOSIAL DAN EKONOMI


8.1 Aspek Hukum..............................................................................................................15
8.1.1 Badan Usaha......................................................................................................15
8.1.2 Jenis-jenis perjanjian yang diperlakukan..............................................16
8.2 Aspek Sosial...............................................................................................................16
8.3 Aspek Ekonomi..........................................................................................................17

BAB IX ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP


9.1 Analisis Dampak Lingkungan Hidup..........................................................................18

BAB X PENUTUP
10.1 Kesimpulan ...............................................................................................................20

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ide untuk membuat membuat usaha ini karena perusahaan melihat banyak
masyarakat terutama anak-anak muda lebih senang mengkonsumsi minuman yang bersoda
dan mengandung banyak pemanis buatan. Disinilah perusahaan muncul untuk menjual
produk Thai Tea Matcha yang segar yang tidak mengandung pemanis buatan, melainkan
mengandung pemanis susu kental manis yang menambah cita rasa Thai Tea Matcha itu
sendiri. Selain menjual produk Thai Tea Matcha, perusahaan juga secara tidak langsung
mengampanyekan hidup sehat kepada anak-anak muda dimulai dari meminum teh hijau yang
segar dan sehat.
Usaha Thai Tea Matcha ini bukan hanya sekedar minuman kekinian saja, tetapi
perusahaan membuat dan menjual Thai Tea Matcha menggunakan booth atau sejenis dengan
gerobak mini. Perusahaan berusaha untuk memproduksi Matcha yang berkualitas dengan
harga yang mudah dijangkau oleh anak-anak muda, karena market share (pangsa pasar)
perusahaan adalah anak-anak muda dan memperikan keputusan kepada konsumen
perusahaan agar dapat menjadi pelanggan dari produk perusahaan.

1.2 Visi, Misi dan Slogan Usaha


1.2.1 Visi dan Misi
Visi usaha :
Membuat masyarakat memperoleh minuman yang sehat segar dan nikmat ditengah
maraknya minuman yang mengandung zat kimia yang berbahaya dipasaran.
Misi usaha :
Dengan adanya produk olahan teh hijau “Thai Tea Matcha” diharapkan akan mampu
memenuhi kebutuhan hidup sehat bagi masyarakat.
1.2.2 Slogan Usaha
FRESH UP YOUR DAY WITH “THAI TEA MATCHA”

1.3 Tujuan Usaha


Tujuan yang akan dicapai oleh Thai Tea Matcha bagaimana usaha dalam
menggembangkan suatu produk yang sedang trend ini dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Diharapkan dapat memberikan hasil yang baik dan diminati oleh para konsumen serta layak
untuk dijalankan sebagai usaha berkelanjutan.

1
BAB II
DESKRIPSI USAHA
2.1 Deskripsi Usaha
Produk “Thai Tea Matcha” merupakan produk olahan teh yang hadir sebagai pilihan
gaya hidup sehat untuk anak-anak muda pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya
yang tidak mempunyai waktu atau tidak mau repot untuk membuat olahan teh hijau yang
segar dan nikmat. Thai Tea Matcha adalah sebuah booth yang didesain simple namun
nyaman sehingga cocok sebagai tempat nongkrong. Fasilitas yang kami sediakan adalah kursi
dan meja. Selain itu karena target pasar kami mahasiswa, maka kami meletak harga yang
sesuai dengan kantong seorang mahasiswa.
Karena kami masih mahasiswa sehingga Thai Tea Matcha buka pada pukul 17.00 –
21.00 WIB. Pada jam ini biasanya mahasiswa sudah selesai kuliah, membahas tugas kuliah,
nongkrong bersama teman-temannya ataupun masih membahas acara kampus.
Thai Tea Matcha menerapkan sistem green marketing yang ramah lingkungan dalam
pelaksanaan bisnisnya, sistem ini diimplikasikan secara konkrit melalui daur ulang sisa
limbah produk, mislanya sisa tutup botol dijadikan kerajinan tangan untuk dibuat tempat
sampah dan tempurung kepala dijadikan asbak atau hiasan meja dan lain-lain.
Sistem ini menjadi keunggulan Thai Tea Matcha dibandingkan dengan minuman
booth yang sejenisnya, pada masa sekarang kesadaran mahasiswa akan lingkungan hidup
sehat semakin tinggi sehingga mempengaruh proses pengambilan keputusan dalam memilih
produk atau jasa yang akan digunakan.

2.2 Bentuk Usaha


Bentuk usaha yang perusahaan gunakan adalah firma. Karena perusahaan terdiri dari
5 orang anggota sehingga perusahaan memilih bentuk usaha firma.

2.3 Analisis SWOT


Strength (Kekuatan)
Produk perusahaan memiliki kekuatan dimana produk perusahaan menggunakan teh
hijau yang berkualitas dan menggunakan susu kental manis sebagai pemanis. Kekuatan lain
yang perusahaan memiliki yaitu harga yang terjangkau untuk minuman yang kekinian dengan
bahan baku teh hijau yang berkualitas. Serta cara perusahaan menjual produk perusahaan
bukan dengan menaruh ke supermarket atau mempunyai agen, namun dengan menggunakan

2
booth dan tempat duduk santai dan menggunakan sistem green marketing sehingga dapat
menarik konsumen untuk membeli produk perusahaan.
Weakness (Kelemahan)
Kelemahan yang dimiliki produk perusahaan adalah tidak semua teh dapat
perusahaan sajikan sebagai menu dari produk perusahaan.
Opportunities (Peluang Kesempatan)
Perusahaan melihat masih sedikit yang memproduksi sekaligus menjual suatu
produk makanan dan minuman dalam booth dengan sistem green marketing terutamanya
produk Thai Tea Matcha, sehingga perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk
mengeksploitasi kesempatan ini.
Threat (Ancaman)
Ancaman yang perusahaan patut waspadai yaitu munculnya pesaing-pesaing baru
yang mungkin saja mengikuti ide usaha perusahaan ini.

2.4 Risiko Usaha


Ada beberapa risiko yang harus perusahaan lalui dalam menjalani usaha ini,
diantanya :
a. “Thai Tea Matcha” merupakan ide usaha baru, tentu memerlukan waktu dalam
mengenal produk perusahaan kepada masyarakat. Sehingga memerlukan usaha
ekstra keras dan kreativitas dalam mempromosikan “Thai Tea Matcha” sebagai
pilihan gaya hidup sehat.
b. Perubahan selera konsumen terhadap suatu trend juga dapat menjadi risiko bagi
usaha perusahaan yang membuat perusahaan harus secara bijak dalam
menyikapinya sehingga dapat dilakukan adaptasi kembali kepada konsumen
sehingga produk perusahaan tetap populer dan diminati oleh masyarakat.

3
BAB III
ANALISIS PRODUK
3.1 Jenis Produk
Jenis produk yang perusahaan tawarkan adalah minuman berupa olahan teh hijau
segar yang dapat menjadi pilihan gaya hidup harian masyarakat yang tidak sempat dan tidak
mau repot dalam membuat olahan teh hijau. Produk perusahaan ini mengusung konsep sehat,
segar dan nikmat.
Ada banyak sekali manfaat dan fungsi minuman Thai Tea Matcha, diantaranya
adalah :
1. Mencegah berbagai penyakit kronis
2. Meningkatkan kesehatan jantung dan arteri
3. Meningkatkan stamina
4. Menurunkan berat badan
5. Mencegah pertumbuhan bakteri

3.2 Nama dan Karakteristik Produk


Produk ini perusahaan beri nama “Thai Tea Matcha” dikarenakan perusahaan
memproduksi dan menjual produk perusahaan menggunakan teh hijau. Karakteristik produk
perusahaan adalah minuman teh dengan teh hijau yang segar dan berkualitas yang nikmat
saat diminum dan dapat menyehatkan tubuh.

3.3 Kegunaan, Keunggulan, dan Keunikan


Kegunaan dari produk “Thai Tea Matcha” adlah minuman berupa olahan teh hijau
segar yang dapat menjadi pilihan gaya hidup harian masyarakat yang tidak sempat dan tidak
mau repot dalam membuat olahan teh hijau. Selain itu, produk “Thai Tea Matcha” memiliki
manfaat bagi tubuh.
Keunggulan dari produk “Thai Tea Matcha” adalah produk ini tidak terdapatnya
bahan pengawet, bahan pewarna buatan, dan bahan pemanis buatan yang berbahaya bagi
kesehatan.
Keunikan dari produk “Thai tea Matcha” adalah inovasi perusahaan untuk
memproduksi dan menjual produk ini menggunakan booth dan kursi santai serta
menggunakan green marketing. Selain itu, rasa Thai Tea Matcha yang perusahaan tawarkan
berbeda dengan toko lainnya.

4
BAB IV
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
4.1 Segmenting
Untuk produk Thai Tea Matcha ini, perusahaan mensegmen konsumen khusunya
remaja atau anak-anak muda dan orang dewasa pada umumnya. Alasan perusahaan
mensegmen konsumen usia remaja pada khususnya, karena para remaja manyukai hal baru
dan berbeda.
Ukuran segmen anak muda menengah kebawah yang memiliki gaya hidup suka
nongkrong, suka membahas masalah kampus bersama teman-temannya diprediksi akan
bertambah dari tahun ke tahun.

4.2 Targetting
Perusahaan memilih pasar sasaran yaitu pemasaran terkonsentrasi yang mana
perusahaan-perusahaan memiliki sumber daya yang terbatas dan perusahaan hanya melayani
satu segmen saja yaitu segmen usia.

4.3 Diferensiasi dan Postioning


Diferensiasi dari produk perusahaan adalah perusahaan menggunakan teh hijau dan
susu ketal manis sebagai pengganti pemanis buatan yang tidak menyehatkan. Perusaah
memposisikan produk perusahaan melalui tampilan booth dan tempat duduk santai,
perusahaan yang unit dan berbeda dan memiliki slogan FRESH UP YOUR DAY WITH
“THAI TEA MATCHA”

4.4 Strategi Pemasaran


Strategi pemasaran “Thai Tea Matcha” akan menggunakan bauran pemasaran 4P.
Yaitu:
1. Price (Harga)
Harga produk perusahaan terjangkau untuk konsumen terutama konsumen
remaja yang meyukai produk berkualitas dengn harga yang terjangkau.
2. Place (Tempat)
Perusahaan memiliki tempat produksi yang tidak jauh dari kampus yang banyak
mahasiswa-mahasiswi yang tidak sempat untuk mengolah teh hijau atau ingin
nongkrong ditempat yang bersih dan nyaman.

5
3. Product (Produk)
Produk yang perusahaan produksi adalah produk yang menggunakan bahan baku
yang berkualitas dan tanpa pemanis buatan. Selain menjual produk perusahaan,
perusahaan juga melakukan pelayanan untuk memuaskan para pelanggan,
sehingga jika pelanggan merasa puas dengan pelayanan dan produk perusahaan,
maka yang perusahaan harapkan adalah pelanggan datang kembali unutk
membeli produk minuman Thai Tea Matcha segar perusahaan.
4. Promotion (Promosi)
Perusahaan menggunakan semaksimal mungkin social media untuk membantu
memperkenalkan produk perusahaan. Selain itu menurut perusahaan banyak
anak-anak muda menggunakan social media sehingga informasi tentang produk
perusahaan lebih cepat didapat oleh para konsumen perusahaan.
Facebook dan instagram adalah salah satu social media yang perusahaan
gunakan. Perusahaan akan menyebarkan informasi mengenai jam berapa
perusahaan akan buka, informasi mengenai diskon jika mem-follow instagram
perusahaan dan memberikan komentar turnik mungkin mengenai produk
perusahaan, maka akan dapat diskon.

4.5 Permintaan
Dewasa ini mulai banyak usaha-usaha minuman yang bermunculan dilingkungan
padat penduduk, yang artinya adanya permintaan yang meningkat atas prosuk minuman sehat
seperti Thai Tea Matcha. Prospek permintaan akan datang terus mengalami peningkatan
karena sebagian masyarakat mulai menyukai minuman Thai Tea Matcha.

4.6 Penawaran
Perkembangan usaha yang menggunakan booth dan tempat duduk santai serta
mengangkat green marketing belum terlalu banyak untuk didaerah sekitaran Bengkalis dan
Kampus STAIN Bengkalis. Dengan melihat peluang usaha ini mak perusahaan hadir dengan
produk perusahaan yaitu Thai Tea Matcha dengan bahan baku yang berkualitas yang dapat
menyehatkan tubuh serta rasa yang segar dan nikmat. Perusahaan juga menonjolkan booth
yang didesain simple namun nyaman sehingga cocok sebagai tempat nongkrong agar dapat
menarik minat konsumen.

6
BAB V
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI
5.1 Lokasi Produksi
Lokasi produksi “Thai Tea Matcha” terletak di JL.HR.Subrantas

5.2 Sifat Usaha


Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembuatan teh hijau. Usaha perusahaan yakni
mengolah teh hijau segar dan sehat menjadi Thai Tea Matcha serta memberikan kualitas yang
baik. Perusahaan juga akan memberikan tambahan rasa agar lebih inovatif.

5.3 Kapasitas dan Target Produksi


JANGKA 1 BULAN BULAN BULAN
WAKTU HARI 1 DAN 2 3 DAN 4 5 DAN 6
KAPASITA 300 9000 9000 9000
S CUP CUP CUP CUP
TARGET 200 600 6120 6250
PRODUKSI CUP CUP CUP CUP

5.4 Bahan Baku dan Bahan Penolong


Bahan baku :
1. Matcha Powder
2. Teh
Bahan Penolong :
1. Air
2. Gula pasir
3. Susu kental manis
4. Es batu
5. Susu Cair

5.5 Equitment dan Teknologi

7
Mesin dan peralatan yang perusahaan gunakan adalah sebagai berikut :
2 buah blender
Toples 2 unit
Sendok 1 set (5 unit)
Gunting 1 set (5 unit)
Pisau 1 unit
Kain pembersih
Tempat sampah
Sedotan
Gelas plastik untuk tempat Thai Tea Matcha
Collor box (Penyimpanan es)
2 gallon air
2 set meja + kursi ( 2 meja + 8 kursi)

5.6 Proses Produksi


Cara membuat Thai Tea Matcha:
1. Mendidihkan air dalam panci sedikit saja. Air ini adalah air matang yang sudah
dipersiapkan.
2. Setelah air mendidih, angkat air dan matikan kompor yang dinyalakan untuk
mendidihkan air tersebut. Setelah itu, tuangkan matcha powder kedalamnya dan
aduk-aduk secara merata sampai matcha powder larut bersama dengan air.
3. Setelah itu, saring dengna menggunakan saringan dan masukkan dalam gelas
unutk kemudian disisikan sementara.
4. Masukkan susu kental manis kedalam gelas yang berisi teh, kemudian dengan
menggunakan sendok aduk-aduk bahan ini secara merata sambil larut.
5. Masukkan pula gula kedalamnya dan aduk kembali sampai semua bahan
tercampur merata dan gula larut bersama dengan air.
6. Terakhir, berikan susu fuuk cream untuk kemudian diaduk-aduk kembali sampai
tercampur merata.
7. Setelah itu, masukkan campuran bahan ini kedalam mesin blender dan masukkan
bersamaan dengan es batu. Aduk dan kocok sampai semua bahan tercampur
merata.

5.7 Target Penjualan dan Jadwal Pembuatan Usaha

8
Usaha yang perusahaan bangun ini termasuk sederhana, menarik, bemanfaat, mudah
diperoleh, dan tidak mahal. Target penjualan yang perusahaan perkirakan berdasarkan
perkiraan permintaan yang telah perusahaan tetapkan minimal 2-5% pertumbuhan dari bulan
pertama dan seterusnya.

9
BAB VI
ASPEK MANAJEMEN
6.1 Struktur Organisasi
Perusahaan mempunyai struktur organisasi. Namun perusahaan mengklasifikasi
tugas dan tanggung jawab dalam produksi menjadi dua bagian umum. Adapun struktur “Thai
Tea Matcha” adalah sebagai berikut :

PEMILIK
(Cici, Fingky, Mirza, Pipin, Tutik)

BAGIAN PEMASARAN DAN BAGIAN PRODUKSI DAN


KEUANGAN MAINTENANCE
(Cici, Fingky dan Mirza) (Pipin dan Tutik)

KARYAWAN

6.2 Job Description


Berikut adalah spesifikasi pekerjaan dari masing-masing jabatan yang tergambar
dalam struktur organisasi.
JABATAN JOB DESCRIPTION
Pemilik a. Membuat perencanaan, strategi dan keputusan serta kebijakan yang
menyangkut operasional perusahaan.
b. Menyusun anggaran perusahaan program kerja dan ikut serta dalam
penyusunan anggaran keuangan.
c. Bertanggung jawab atas operasional perusahaan secara hukum.
d. Menerapkan sistem pengendalian manajemen terhadap operasional
perusahaan secara keseluruhan.

Bagian a. Melaporkan secara berkala mengenai penggunaan dan pemasukan


Administrasi dan
kas (setiap bulannya)
Keuangan
b. Mencatat pengadaan dan secara utuh dan tetap pada waktunya serta
menghitung pengeluaran dan pemasukan yang diterima.

10
c. Membuat laporan keuangan bulanan.
d. Menghitung gaji bulanan karyawan.
e. Mengelola anggaran dana perusahaan untuk disesuaikan dengan
kebutuhan perusahaan.
f. Membuat program-program promosi atas produk yang diperlukan
dalam industri usaha dan fasilitas-fasilitas lainnya yang akan
diterima oleh para konsumen yang berkunjung.

Bagian Produksi a. Mengawasi kerja para karyawan dalam proses pelaksanaan.


dan Maintenance
b. Membuat laporan secara berkala terhadap proses pelaksanaan.
c. Ikut turun kelapangan guna mengontorl kinerja operasional produk
d. Mendata produk-produk apa saja yang kurang dan segera
menghubungi pihaka yang bersangkutan dengan produk agar bisa
melakukan penambahan suatu produk.
e. Melakukan maintenance dan perbaikan jika terjadi kerusakan pada
setiap teknologi yang digunakan pada produksi.
f. Mempersiapkan bahan-bahan yang akan diproduksi dalam usaha
“Thai Tea Matcha”.
g. Mengawasi quality product dan standart operasional produksi yang
berlangsung pada proses produksi.

Karyawam a. Bertugas meyiapkan bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi


b. Bertugas untuk mengecek apakah Thai Tea Matcha hasil produksi
telah sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan atau
sesuai dengan pemesanan dari konsumen.
c. Bertugas membungkus Thai Tea Matcha yang telah jadi.

6.3 Jumlah Tenaga kerja

11
Berikut adalah jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan beserta kompetensi yang harus
dimiliki dari amsing-masing tenagan kerja.
KEBUTUHAN
JABATAN KOMPETENSI
TENAGA KERJA
Bagian Pemasaran Memiliki dan menguasai pengetahuan
dan Keuangan
mengenai manajemen keuangan dan akuntansi
3 orang yang baik, memiliki dan menguasai
pengetahuan mengenai strategi dan program
pemasaran.
Bagian Produksi Memiliki dan menguasai pengetahuan
dan Maintenance
mengenai manajeman operasi dan kemampuan
2 orang pengoperasian teknologi mesin, dan segala
sesuatu yang berhubungan dengna produksi
Thai Tea Matcha
Karyawan Memiliki keahlian dan pengalaman dibidang
produksi atau membuat Thai Tea Matcha,
5 orang
serta mampu dan bersedia untuk melakukan
pemeliharaan kebersihan setiap harinya.

12
BAB VII
RENCANA KEUANGAN

7.1. Anggaran Modal

1. 2 set meja + kursi = 634.000

2. 1 buah gerobak = 669.000

3. Sendok 1 set = 10.000

4. Air galon = 10.000

5. Sedotan = 5.000

6. Gelas plastik = 65.000

7. Matcha bubuk = 80.000

8. Teh prenjak = 5.000

9. Gula pasir = 36.000

10. Susu kental manes doren = 36.000

11. Es batu = 5.000

12. Box cooler = 266.000

13. Oreo = 9.000

14. Keju = 15.000

15. Chococeep = 10.000

Total = 1.525.000

Biaya- biaya berikut ini adalah untuk memproduksi 300 cup dalam 3 hari (100 cup/
hari)

HARGA
NO JENIS PENGELUARAN JUMLAH TOTAL
SATUAN
1 Biaya Bahan Baku
Matcha powder Rp. 40.000/bks 2 bungkus Rp. 80.000
Teh Rp. 5.000/ktk 2 kotak Rp. 10.000
Sub Total ( Total Biaya Bahan Baku) Rp. 90.000
2 Biaya Penolong
Air Rp. 5.000/gln 2 galon Rp. 10.000
Gula Pasir Rp. 18.000/Kg 2 kilogram Rp. 36.000
Susu Kental Manis Rp. 18.000/klg 2 buah Rp. 36.000
13
Es Batu Rp. 1000/bh 10 buah Rp. 10.000
Gelas Plastik Rp. 1.300/pcs 2 pcs Rp. 2.600
Sedotan Rp. 5000/pcs 5 pcs Rp. 25.000
Sub Total Biaya Penolong Rp. 237.000

1.

14
BAB VIII
ASPEK HUKUM, SOSIAL DAN EKONOMI
8.1 Aspek Hukum
8.1.1 Badan Usaha
Badan usaha perusahaan ini berupa Firma yaitu badan usaha yang didirikan oleh
lima orang anggota dimana tiap-tiap anggota bertanggung jawab penuh atas usaha.
Modal firma berasal dari anggota pendiri serta laba/keuntungan dibagikan kepada
anggota dengan perbandingan sesuai akta pendirian.
Syarat pendirian Firma :
a. Jumlah pendirian perusahaan minimal 2 (dua) orang atau lebih.
b. Memiliki nama yang bakal dipakai oleh firma tersebut.
c. Memiliki pengurus yang diangkat dan ditetapkan oleh para pendiri. Siapa yang
akan bertindak selaku persero aktif, dan siapa yang akan bertindak selaku
persero diam.
d. Memiliki maksud dan tujuan yang spesifik serta kegiatan usaha yang tidak
bertentangan dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku di Indonesia.

Kebaikan Firma :
a. Modal usaha lebih besar dari badan usaha perseorangan.
b. Sudah ada pembagian tugas.
c. Kelangsungan perusahaan lebih terjamin.
d. Resiko ditanggung bersama.

Dilihat dari syarat pembentukan Firma, maka usaha Thai Tea Matcha yang akan
perusahaan rintis dapat dikatakan layak untuk dijalankan. Hal ini karena jumlah pendiri usaha
perusahaan terdiri dari 5 (lima) orang. Kemudian telah menetapkan nama “Thai Tea Matcha”
sebagai nama usaha peerusahaan. Serta telah menetapkan pengurus usaha yang terditi dari
Cici, Fingky, Mirza, Pipin, dan Tutik yang sesuai dengan persyaratan dalam bentuk Firma.

15
8.1.2 Jenis-jenis perjanjian yang diperlakukan
Untuk mendapatkan legalitas usaha, maka organisasi harus mendapatkan perijinan
dalam melakukan opersainya. Prosedur pendirian firma adalah sebagai berikut:
1. Perjanjian sewa menyewa
Perjanjian yang dilakukan oleh pemilik tanah dan pemilik usaha “Thai Tea
Matcha” baik berupa perjanjian tertulis maupun perjanjian lisan sudah
diperhatikan bahwa objek dari perjanjian tersebut digunakan sebagai kegiatan
usaha.
2. Tanda daftar perusahaan atau surat izin usaha
Usaha “Thai Tea Matcha” akan mempersiapkan izin usaha dari Dinas
Pendistribusian dan Perdagangan.
3. NPWP (Nomor Pajak Wajib Pajak)
Sebagai unit bisnis usaha “Thai Tea Matcha” juga mendaftarkan NPWP atas
aktiva usaha ke departemen perpajakan setempat. NPWP merupakan nomer yang
diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang
dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas bagi wajib pajak dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
4. SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
Merupakan surat izin pendirian usaha yang didapatkan dengan mengajukan ke
Dinas Daerah setempat. Berdasarkan hal tersebut, perusahaan juga akan
mempersiapkan surat izin mengenai tempat usaha.

8.2 Aspek Sosial


1. Meningkatkan mutu hidup
Dengan adanya Thai Tea Matcha pemilik usaha ini yang notabennya mahasiswa
mendapatkan pengalaman dalam mengelola bisnis tidak sekedar teori didalam
bangku kuliah namun praktek langsung sehingga mutu hidup mahasiswa semakin
meningkat.
2. Memberikan pengaruh positif
Dengan adanya usaha ini diharapkan mampu memberikan teladan kepada
mahasiswa atau masyarakat untuk menyalurkan hobi lewat kagiatan positif dan
menguntungkan.

16
3. Memberikan lapangan pekerjaan
Dengan adanya usaha ini maka terbuka pula lapangan pekerjaan bagi mahasiswa
atau masyarakat sekitar untuk menjadi pegawai di Thai Tea Matcha.

8.3 Aspek Ekonomi


1. Memberikan Kesempatan Kerja bagi Masyarakat.
Perusahaan buat ini menghasilkan sebuah produk berupa minuman teh hijua sehat,
meskipun pada awal usaha perusahaan belum memerlukan tenaga kerja. Nmaun
untuk kedepannya perusahaan akan memerlukan tenaga kerja lokal yang
berpengalaman.
2. Menumbuhkan Industri Lain
Dengan adanya bisnis baru ini, mengakibatkan atau diharapkan dapat merangsang
masyarakat untuk menumbuhkan masyarakat untuk menumbuhkna industri
pendukung lainnya. Seperti industi yang menyediakan bahan baku ataupun industri
dagang lainnya. Inilah merupakan salah satu bukti positif adanya kegiatan ini.
3. Memberikan pengalaman pekerjaan
Thai Tea Matcha memiliki standart operasional sehingga karyawan baik dari
mahasiswa dan warga setempat tidak seenaknya terdapat pula aturan-aturan yang
tegas dengan begitu karyawan dapat memiliki pengalaman pekerjaan yang baik.
4. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi disekitar kampus
Karena Thai Tea Matcha memperkerjakan warga setempat sehingga memberikan
pendapatan atau penghasilan, pendapatan yang diperoleh warga bisa juga
dikumpulkan kemudian dijadikan untuk membangun usaha lain dengan demikian
perekonomian akan berjalan lancar dan terus meningkat. Setidaknya uang terus
berputar.

Hambatan dibidang ekonomi :


1. Sebagai usaha baru tentunya belum dikenal pasar sehingga pelu usaha keras
dibidang pemasaran.
2. Lokasi didaerah yang tidak jauh dari kampus menyebabkan usaha ini akan
sedikit sepi jika kampus libur sehingga mempengaruhi laba.
3. Banyaknya usaha sejenis yang terlebih dahulu berdiri dan telah dikenal oleh
segmen mahasiswa.

17
BAB IX
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
9.1 Analisis Dampak Lingkungan Hidup
Aspek lingkungan hidup ini bertujuan untuk menentukan apakah secara lingkungan
hidup, misalnya dari sisi udara dan air, rencana bisnis diperkirakan dapat dilaksanakan secara
layak atau sebaliknya. Sedangkan yang dimaksud dengan analisis dampak lingkungan hidup
(AMDAL) adalah suatu hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan dan
diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup. AMDAL dapat dipakai
untuk mengelola dan memantau proyek dan lingkungannya dengan menggunakan dokumen
yang benar.
Analisis yang dilakukan oleh usaha Thai Tea Matcha ini meliputi keseluruhan
kegiatan pembuatan dokumen yang terdiri dari :
1. Rencana Kelola Lingkungan (RKL)
Rencana kelola lingkungan (RKL) yang dibuat oleh Thai Tea Matcha
merupakan dokumen yang memuat upaya untuk mencegah, mengendalikan dan
menanggulangi dampak penting lingkungan yang bersifat negatif dan
meningktkan dampak positif sebagai akibat dari suatu rencana usaha atau
kegiatan yang dilakukan oleh Thai Tea Matcha. Thai Tea Matcha memberikan
pokok-pokok arahan, prinsip-prinsip atau persyaratan untuk pencegahan atau
pengendalian dampak lingkungan yang mungkin terjadi.
Thai Tea Matcha melakukan riset bahwa hampir tidak ada dampak yang
membahayakan lingkungan dari kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh
Thai Tea Matcha. Meskipun demikian Thai Tea Matcha tetap melakukan
program dan perencanaan untuk pembiayaan terhadap pengelolaan lingkungan.
Hal itu dilakukan untuk mencegah jika sewaktu-waktu dibutuhkan dana yang
berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan lingkungan serta menyangkut
Thai Tea Matcha sebagai salah satu usha atau bisnis dilingkungan tersebut.
2. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL)
RPL ini dibuat untuk diajukan kepada instasi yang berwenang. Jadi Thai Tea
Matcha melakukan suatu pemantauan terhadap lingkungan disekitar daerah
usaha Thai Tea Matcha. Selanjutnya akan diteeliti lebih jauh mengenai dampak
apa saja yang mungkin bisa terjadi dan mempengaruhi lingkungan di sekitar
daerah usaha Thai Tea Matcha. Hasil dari kegiatan atau aktivitas ini akan

18
dilaporkan dalam RPL dan kemudian akan dilampirkan pengajuan surat izin
usaha ke Dinas Perizinan di daerah setempat (Bengkalis).
Berdasarkan kajian-kajian aspek lingkungan diatas, dapat disimpulkan bahwa
usaha Thai Tea Matcha memiliki dampak atau pengaruh pada lingkungan
disekitar usaha tersebut. Misalnya dalah sisa-sisa bahan produksi yang akan
menjadi sampah lingkungan. Oleh karena itu, Thai Tea Matcha berusaha untuk
mengantisipasi dampak tersebut dan mengupayakan agar tidak mengganggu
atau merugikan lingkungan disekitar usaha tersebut.
Usaha-usaha yang dilakukan antara lain adalah dengan menjaga kebersihan,
kerapian dan keindahan sekitar. Hal ini dilakukan secara rutin atau satu hari
sekali untuk menghindari terjadinya penumpukan sampah dilokasi usaha Thai
Tea Matcha. Jika sampai terjadi penumpukan, maka akan mempengaruhi minat
para pelanggan untuk datang dan memberikan order ketempat Thai Tea Matcha.
Hal ini dikarenakan adannya pemandangan yang kurang menyenangkan dan bau
tidak sedap yang ditimbulkan dari tumpukan-tumpukan sampah tersebut.
Sedangkan untuk usaha pencegahan yang lain masih terus dilakukan oleh Thai
Tea Matcha agar usaha ini benar-benar tidak memiliki dampak negatif terhadap
lingkungan sekitar dan tidak merugikan masyarakat disekitar usaha ini.

19
BAB X

PENUTUP
10.1 Kesimpulan
Usaha “Thai Tea Matcha” dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak untuk
dijalankan. Walaupun termasuk usaha yang baru namun dengan ciri khas yang unik berjualan
dengan booth yang didesain seunik mungkin serta produk perusahaan yang menyegarkan
serta sehat, perusahaan berharap produk perusahaan dapat menjadi andalan dan dapat
bersaing dengan produk lain khususnya produk minuman Thai Tea Matcha yang telah dulu
beredar dimasyarakat.
Perusahaan mempunyai harapan besar tentang usaha ini agar dapat diketahui
masyarakat luas dan banyak peminatnya. Dengan keunggulan yang perusahaan miliki yaitu
bahan baku perusahaan yang terdiri dari teh hijau segar yang berkualitas dan sehat.
Perusahaan meyakini tujuan dari usaha ini disamping mendapatkan laba, yaitu untuk
memenuhi kebutuhan gaya hidup sehat bagi setiap masyarakat terpenuhi.
Perusahaan berharap dengan ada usaha “Thai Tea Matcha” ini dapat membangkitkan
semngat wirausaha bagi masyarakat Indonesia khususnya generasi muda Indonesia, karena
jika dalam suatu negara memiliki banyak wirausaha maka niscaya perekonomian negara
tersebut akan tumbuh dengan pesat. Selain itu pula, dengan keuntungan usaha ini diharapkan
dapat membantu permodalan usaha “Thai Tea Matcha” kedepan.

20

Anda mungkin juga menyukai