Anda di halaman 1dari 2

1.

Di setiap institusi pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit terdapat beberapa jenis tenaga
kesehatan, yaitu dokter, perawat, apoteker, dan tenaga non-medis seperti petugas administrasi.
Dalam memberikan suatu pelayanan kesehatan, ada satu hal yang berbeda dengan
institusi atau organisasi lainnya. Sebagai organisasi pelayanan kesehatan, rumah sakit tidak
menghasilkan produk, melainkan menghasilkan suatu pelayanan kesehatan. Demi terlaksananya
pemberian pelayanan kesehatan yang prima, suatu rumah sakit tentunya harus memiliki tenaga
kerja yang memadai.
Tipe-tipe sumber daya manusia sebagai pemberi jasa pelayanan kepada pasien dapat
ditinjau berdasarkan fungsi-funsgi dari :
1) Dokter Umum
Seorang dokter dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit memegang peran utama
dalam menjalankan praktek pelayanan kesehatan tersebut. Dokter memiliki peran untuk
menyelenggarakan pelayanan pengobatan dan pencegahan penyakit umum, memberi
penyuluhan dan mencatat kegiatan yang dilakukan. UU No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan
menyatakan bahwa seorang dokter dalam melaksanakan kewajibannya harus memenuhi
standar profesi dan menghormati hak-hak pasien
2) Dokter Gigi
Dokter gigi juga memiliki peran yang sama pentingnya seperti dokter umum. Seorang
dokter gigi patut memiliki latar belakang pendidikan fakultas kedokteran gigi yang telah diakui
dan mempunyai izin untuk melakukan praktek. Dokter gigi wajib memberikan pelayanan yang
maksimal bagi pasien dan sebisa mungkin mengatasi serta menyembuhkan keluhan penyakit gigi
dan mulut yang diderita oleh pasien.
3) Perawat
Pelayanan perawatan di rumah sakit baik umum maupun rumah sakit khusus, umumnya
dilakukan oleh perawat. Pelayanan di rumah sakit tidak mungkin dapat berjalan dengan baik
tanpa adanya pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan sangatlah diperlukan karena
merupakan bagian integral dari proses penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
McMahon dan Pearson menyebutkan bahwa perawat berperan sebagai healers dan
fasilitator yang memungkinkan pasien menyembuhkan dirinya melalui peningkatan potensinya.
Nursing Departement di rumah sakit mempunyai beberapa tugas, seperti memberikan
pelayanan keperawatan kepada pasien, baik fisik maupun mental dengan jalan memberikan
pelayanan yang menimbulkan kenyamanan dan keamanan bagi pasien, melakukan tugas
administratif, serta menyelenggarakan pendidikan keperawatan berkelanjutan seperti
melakukan berbagai penelitian/riset untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, dan
berpartisipasi aktif dalam program pendidikan bagi para calon perawat.
Dalam menjalankan tugasnya, perawat harus menunjukkan kepeduliannya kepada
pasien. Seperti yang dikatakan oleh perawat legendaris Florence Nightiangle bahwa “hospital
should not harm the patient” dan ia juga menyatakan bahwa pelayanan keperawatan bertujuan
untuk menempatkan pasien pada kondisi terbaik bagi dirinya sendiri.

4) Apoteker
Selain dokter dan perawat, profesi apoteker juga memiliki peran penting dalam
pelayanan kesehatan.
Secara umum tanggung jawab apoteker adalah:
a) Mengawasi pembuatan obat
b) Menyediakan dan mengawasi kebutuhan obat dan distribusinya
c) Menyelenggarakan sistem pembukuan dan pencatatan dengan baik
d) Merencanakan, mengorganisasikan, dan menentukan kebijakan apotek
e) Menyelenggarakan informasi obat bagi dokter, perawat dan pasien.
Pelayanan farmasi yang ada di rumah sakit dan institusi kesehatan lainnya berperan
dalam penyiapan obat yang mampu mendukung manajemen penyembuhan yang lingkup
kegiatannya mencakup perhitungan dosis yang sesuai dengan kondisi pasien, jadwal pemberian
obat yang memberikan respons efikasi optimal, penggunaan obat yang terhindar dari
kemungkinan interaksi obat yang merugikan, dan identifikasi reaksi obat yang tidak diinginkan

5) Petugas administrasi atau receptionist


Seorang administrator atau receptionist bisa juga dikatakan sebagai frontliner dalam sebuah
rumah sakit. Seorang receptionist sepatutnya dapat menciptakan lingkungan dimana pasien merasa
senang, nyaman dan diterima dengan baik ketika memasuki rumah sakit. Tugas-tugas administrator atau
receptionist adalah sebagai berikut:
a) Menyapa pasien
b) Membantu dan menuntun pasien dalam mengisi formulir (contohnya formulir biodata)
c) Menjawab telepon/menerima pasien
d) Mengatur jadwal pertemuan dokter-pasien, mengkoordinasikan jadwal dengan efisien dan efektif
e) Menyimpan dan menyusun data-data lengkap pasien dengan teratur.

DAFTAR PUSTAKA :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan, 17 september
1992
2. McMahon, R. dan Pearson, A Nursing as Theraphy. Chapman Hall. London. 1993

Anda mungkin juga menyukai