Anda di halaman 1dari 4

1.

2 KLASIFIKASI FLAP PERIODONTAL1,2,3

Flap periodontal dapat diklasifikasikan berdasarkan atas beberapa kategori sebagai berikut:
1. Klasifikasi berdasarkan jaringan yang terlibat:
(a) Flap ketebalan penuh atau flap mucoperiosteal (fullthicknessflap/mucoperiosteal
flap), yaitu f1ap yang terdiri dari epitel, jaringan ikat dan periosteum tulang alveolar.
Pembukaan (ref1eksi) flap ini akan menyebabkan tersingkapnya tulang alveolar.Tipe
flap ini digunakan apabila diperlukan akses ke permukaan tulang seperti pada bedah
tulang.
(b) Flap ketebalan sebagian atau flap mukosal (partial thickness flap / mucosal flap),
yaitu flap yang hanya mencakup epitel dan jaringan ikat di bawahnya. Tulang alveolar
masih ditutupi oleh lapisan jaringan ikat, termasuk periosteum. Tipe flap ini dinamakan
juga split thickness flap. Flap ini diindikasikan apabila tidak diperlukan penyingkapan
tulang alveolar, atau flep akan di posisikan ke apikal.

Gambar 1. Disain flep berdasarkan jaringan yang terlibat. A. Flep ketebalan penuh; B. Flep
ketebalan sebagian.

2. Klasifikasi berdasarkan penempatan flep sebelum dijahit:


(a) Flap tidak diposisikan (unrepositioned/undisplacedflap), yaitu f1ap yang
dikembalikan pada posisi semula pada waktu hendak dijahit.
(b) Flap yang diposisikan (repositioned/displacedflap), yaitu flap yang diposisikan
apikal, koronal atau lateral dari posisi semula pada waktu akan dijahit. Flap dapat
diposisikan karena dengan insisi gingiva cekat dipisahkan dari tulang alveolar,
sehingga bagian gingiva yang sudah tidak melekat dapat digeser. Flap pada sisi palatal
tidak dapat diposisikan, karena pada sisi palatal tidak ada gingiva cekat.
1.4.1 ALAT ALAT PEMBEDAHAN4

Alat pembedahan diklasifikasikan atas: (1) alat eksisi dan insisi; (2) kuret dan sabit bedah; (3)
elevator periosteal; (4) pahat bedah; (5) kikir bedah; (6) gunting; dan (7) hemostat serta penjepit
jaringan.
1. ALAT EKSISI DAN INSISI
Alat eksisi dan insisi (excisional and incisional instruments) yang biasa digunakan
adalah:
- PISAU GINGlVEKTOMI.- Salah satu contoh pisau gingivektomi adalah pisau
Kirkland (gambar 15) yang berbentuk seperti ginjal. Sisi pemotongnya adalah
keseluruhan tepi dari bentuk ginjal.
- PISAU INTERDENTAL.- Salah satu contoh pisau interdental yang digunakan pada
gingivektomi adalah pisau Orban (gambar 15). Pisau yang berbentuk lembing ini
mempunyai sisi pemotong pada kedua sisi pisau.
- PISAU BEDAH.- Pisau bedah (skalpel) terdiri dari gagang dan mata pisau yang
dapat dibuka-pasang. Mata pisaunya terdiri dari bermacam bentuk maupun ukuran.
Mata pisau yang digunakan adalah hanya untuk sekali pakai (gambar 15).

Gambar 2. A1at insisi dan eksisi manual. Kiri. Pisau gingivektomi, (A) pisau Kirkland, (B).
pisau interdental Orban; Kanan. Pisau bedah, A) No. 12D, 15C dan 15; (B) gagang skalpel
yang membentuk sudut.

- ALAT BEDAH ELEKTRO/DIATERMI.- Alat bedah elektro atau diatermi


(electrosurgery atau surgical diathermy) menggunakan arus listrik 1,5 - 7,5 juta Hz
(gambar 16). Ada tiga macam elektroda yang digunakan, yaitu:
a. Elektroda berbentuk kawat tunggal untuk insisi atau eksisi.
b. Elektroda berbentuk lingkaran untuk penyerutan.
c. Elektroda berbentuk batang atau guli untuk koagulasi darah.
Alat bedah elektro yang digunakan mempunyai daya kerja:
a. Elektroseksi (elektrotomi atau akuseksi) yaitu untuk insisi, eksisi dan
penyerutan.
b. Elektrokoagulasi untuk menghentikan pendarahan.

Gambar 3. Alat bedah elektro. (A) Plat pasif atau konduktif; (B) Gagang dan tip elektrod
yang aktif, (B) Foot switch.

2. KURET DAN SABIT BEDAH


Kuret dan sabit yang lebih besar ukurannya digunakan pada prosedur bedah. Contoh
kuret bedah adalah kuret Kramer dan kuret Kirkland, sedangkan contoh sabit bedah
adalah sabit Ball (gambar 17).
3. ELEVATOR PERIOSTEAL
Elevator periosteal atau raspatorium (gambar 17) digunakan untuk membuka dan
menggeser flep setelah dilakukannya insisi pada bedah flep.
4. PAHAT BEDAH
Pahat bedah digunakan untuk membentuk tulang alveolar pada waktu bedah tulang.
5. KIKIR BEDAH
Kikir bedah digunakan untuk meratakan permukaan cacat tulang berparit.
6. GUNTING
Gunting bedah, baik yang berbentuk seperti gunting biasa maupun nipper (gambar 17)
yang berbentuk seperti tang potong, digunakan untuk menying- kirkan sisa-sisa
jaringan pada prosedur gingivektomi, memangkas tepi flep, memperbesar insisi pada
abses periodontal dan menyingkirkan perlekatan otot dan fenulum pada bedah
mukogingival.
RUJUKAN
1. Morris ML. The unrepositione mucoperiosteal flap, Periodontics 1965; 3 : 147-51.
2. Takei HH and Carranza F A Jr. The periodontal flap, in: Carranza F A Jr & Newman
MG (eds), Clinical Periodontology, 8th edition, Philadelphia, WB Saunders Co., 1996,
p: 592-604.
3. Carranza FA Jr. Treatment of gingival enlargement, in: Carranza FA Jr & Newman MG
(eds), Clinical Periodontology, 8th edition, Philadelphia, WB Saunders Co., 1996, p:
672-6.
4. Pattison AM, Pattison GL and Takei HH. The periodontal instrumentarium, in :
Carranza FA Jr & Newman MG (eds), Clinical Periodontology, 8th edition,
Philadelphia, WB Saunders Co., 1996, p: 427-43.

Anda mungkin juga menyukai