Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MATA KULIAH MSDM PENDIDIKAN

PERKULIAHAN JARAK JAUH – MAGISTER MPI 2B


Oleh : Nurkhasanah

1. Resume Makalah 1 : Konsep dan Tantangan MSDM Pendidikan; beberapa Pendekatan


dalam MSDM Pendidikan, buat Analisis tentang bahasan tersebut.

Konsep dan tantangan pendidikan saat ini memang bukan lagi hal yang tabu, melainkan
menjadi keharusan setiap instansi pendidikan memiliki SDM yang unggul baik secara personal
branding maupun yang dikelola oleh tim.
Mengingat pengelolaan SDM merupakan sistem, maka beberapa aspek yang
menjadi perhatian dalam pelaksanaan tugas harus saling bersinergi dan menghindari aktivitas
yang berjalan sendiri-sendiri. Dan karena setiap aktivitas yang memerlukan sinergi dari setiap
keputusan yang diambil maka MSDM pada dasarnya merupakan integrasi keputusan yang
membentuk hubungan antar tenaga kerja, dalam hal ini pendidik dan tenaga kependidikan dalam
lingkungan kerjanya. Kualitas sinergi mereka memberikan kontribusi terhadap kemampuan SDM
dan organisasi dalam mencapai tujuan.
Sehingga dapat ditarik benang merah bahwa MSDM adalah serangkaian kegiatan
pengelolaan sumber daya manusia yang memfokuskan pada praktek dan kebijakan, serta fungsi-
fungsi manajemen untuk mencapai tujuan organisasi.

Pada praktiknya fungsi adanya MSDM dalam pendidikan mencapai SDM yang berkualitas
yaitu :
1) Perencanaan Tenaga Kerja. Dengan perencanaan tenaga kerja dimaksudkan upaya untuk
merencanakan jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan yang
dibutuhkan guna mencapai tujuan organisasi ini. Fungsi ini mulai Analisis pekerjaan,
rekrutmen, penempatan sampai pada orientasi pekerjaan.
2) Pengembangan Tenaga Kerja merupakan kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan
kualitas tenaga kerja sehingga dapat mengurangi ketergantungan organisasi untuk
menarik karyawan baru. Pengembangan ini dilakukan dengan mengadakan pendidikan
dan latihan yang rutin, promosi dan mutasi.
3) Penilaian Prestasi Kerja. Tinggi rendahnya produktivitas suatu prestasi akan berdampak
pada kompensasi.
4) Pemberian Kompensasi. Fungsinya meliputi kegiatan pemberian balas jasa kepada para
karyawan. Kompensasi ini dapat berupa finansial maupun non finansial. Kegiatan disini
meliputi penentuan sistem kompensasi yang mampu mendorong prestasi karyawan, dan
menentukan besarnya kompensasi yang akan diterima oleh masing–masing pekerja
secara adil.
5) Pemeliharaan Tenaga Kerja. Aspek ekonomis berhubungan dengan pemberian
kompensasi yang berupa gaji dan bonus yang sebanding dengan hasil kerjanya. Aspek
nonekonomis berupa adanya jaminan kesehatan, kesejahteraan dan keamanan serta
kenyamanan dalam bekerja. Adanya kegiatan pemeliharaan tenaga kerja yang memadai
akan memperkecil adanya konflik antara tenaga kerja dengan pemberi kerja. Dalam
pemeliharaan sumber daya manusia ada beberapa yang perlu dikaji antara lain tentang
kepuasan kerja karyawan, pengelolaan konflik, motivasi karyawan dan komunikasi yang
terjadi dalam organisasi.
6) Pemberhentian adalah fungsi operatif terakhir dalam MSDM. Fungsi pemberhentian
harus mendapat perhatian yang serius dari manajer SDM karena telah diatur oleh undang-
undang dan mengikat bagi perusahaan maupun karyawan. Istilah pemberhentian atau
separation, pemisahan adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari organisasi
(perusahaan) yang disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan organisasi, pensiun,
atau sebab-sebab lain yang diatur oleh undang-undang.
Dalam kaitannya dengan institusi sekolah, tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses
pendidikan memegang peranan strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa
melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Dipandang dari dimensi
pendidikan, peranan pendidik dalam masyarakat Indonesia tetap dominan meskipun teknologi
yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran berkembang amat cepat. Begitu pun dengan
tenaga kependidikan mereka bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang


Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan pasal 171 Pendidik mempunyai tugas dan
tanggung jawab sebagai berikut:

1) Guru sebagai pendidik profesional mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,


melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
2) Dosen sebagai pendidik profesional dan ilmuwan mentransformasikan, mengembangkan,
dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat, pada jenjang pendidikan tinggi.

Seorang manajer dalam hal ini kepala sekolah/madrasah dapat melakukan pengukuran untuk
mengetahui tantangan yang bersifat internal dengan cara mengetahui Strenght dan Weaknesess
SDM dan organisasinya serta juga mengukur tantangan eksternal dengan cara mengetahui
Opportunities dan Threat-nya sehingga dapat mengambil langkah-langkah pendekatan MSDM
yang diperlukan.

Pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia dalam setiap kegiatan atau aktivitas
organisasi dari waktu ke waktu harus terus menerus dilakukan untuk mengatasi masalah–
masalah yang mungkin timbul. Berikut ini dikemukakan tiga pendekatan MSDM yang pernah
ada dan salah satunya masih di dilaksanakan hingga kini: (1) Pendekatan Mekanis. (2)
Pendekatan Paternalisme, dan (3) Pendekatan Sistem Sosial.
Maka dari itu sinergi MSDM dalam pengelolaan sumber daya sangat memberikan dampak
dalam kualitas suatu lembaga.
2. Resume Makalah 2 : Tujuan MSDM Pendidikan, Fungsi dan Peran MSDM Pendidikan,
kemudian di buat analisis tentang bahasan tersebut.

Tidak terlepas peran pentingnya MSDM lantaran tujuan MSDM begitu mulia mencapai
segala target bersama tim.
Menurut Cushway (dalam Irianto, 2001) dan dikutip dalam buku Edy Sustrisno, tujuan
MSDM meliputi:
1. Memberi pertimbangan manajemen dalam membuat kebijakan MSDM untuk memastikan
bahwa organisasi memiliki pekerja yang bermotivasi dan berkinerja yang tinggi,
memiliki pekerja yang selalu siap mengatasi perubahan dan memenuhi kewajiban
pekerjaan secara legal.
2. Mengimplementasikan dan menjaga semua kebijakan dalam semua prosedur SDM yang
memungkinkan organisasi mampu mencapai tujuannya.
3. Membantu dan mengembangkan arah ke seluruh organisasi dan strategi, khusunya yang
berkaitan dengan implikasi SDM.
4. Memberi kondisi dan dukungan yang akan membantu manajer lini mencapai tujuannya.
5. Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar pekerja untuk
meyakinkan bahwa mereka tidak menghambat organisasi dalam mencapai tujuannya.
6. Menyediakan media komunikasi antara pekerja dan manajemen organisasi.
7. Bertindak sebagai pemelihara standar organisasional dan nilai dalam manajemen SDM.

Secara umum fungsi manajemen sumber daya manusia seperti yang sering dipraktikkan
sejumlah organisasi dalam menjalankan visi misinya, antara lain:
1. Fungsi Manajerial antara lain, Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing),
Pengarahan (Directing), Pengendalian (Controlling)
2. Fungsi Operasional antara lan, Pengadaan Sumber Daya Manusia (recruitment),
Pengembangan (development), Kompensasi (compensation), Pengintegrasian
(integration), Pemeliharaan (maintenance), Pemutusan Hubungan Tenaga Kerja
(separation).

Dalam bidang pendidik dan tenaga kependidikan, satuan pendidikan


sekolah melaksanakan program dengan standar manajemen sebagai berikut:
1. Sekolah/madrasah menyusun program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan.
2. Program pendayagunaan pendidik dan tengaa kependidikan:
a. Disusun dengan memperhatikan standar pendidik dan tenaga kependidikan;
b. Dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah/madrasah termasuk
pembagian tugas, mengatasi bila terjadi kekurangan tenaga, menentukan sistem
penghargaan, dan pengembangan profesi bagi setiap pendidik dan tenaga
kependidikan serta menerapkannya secara profesional, adil, dan terbuka.
3. Pengangkatan pendidik dan tenaga kependidikan tambahan dilaksanakan
berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggaraan sekolah/madrasah
4. Sekolah/madrasah perlu mendukung upaya:
a. Promosi pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan asas kemanfaatan,
kepatutan, dan profesionalisme;
b. Pengembangan pendiidk dan tenaga kependidikan yang diidentifikasi secara
sistematis sesuai dengan aspirasi individu, kebutuhan kurikulum dan
sekolah/madrasah;
c. Penempatan tenaga kependidikan disesuaikan dengan kebutuhan baik jumlah
maupun kualifikasinyan dengan menetapkan prioritas;
d. Mutasi tenaga kependidikan dari satu posisi ke posisi lain didasarkan pada
analisis jabatan dengan diikuti orientasi tugas oleh pimpinan tertinggi
sekolah/madrasah yang dilakukan setelah empat tahun, tetapi bisa diperpanjang
berdasarkan alasan yang dapat pertanggungjawabkan, sedangkan untuk tenaga
kependidikan tambahan tidak ada mutasi.
5. Sekolah/madrasah mendayagunakan:
a. Kepala sekolah/madrasah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
pimpinan pengelolaan sekolah/madrasah;
b. Wakil kepala SMP/MTS melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai
pembantu kepala sekolah/madrasah;
c. Wakil kepala SMA/SMK, MA/MAK bidang kurikulum melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah/madrasah dalam
mengelola bidang kurikulum;
d. Wakil kepala SMA/SMK, MA/MAK bidang sarana prasarana melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepalasekolah/madrasah dalam
mengelola sarana prasarana;
e. Wakil kepala SMA/SMK, MA/MAK bidang kesiswaan melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah/madrasah dalam
mengelola peserta didik;
f. Wakil kepala SMK bidang hubungan industri melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sebagi pembantu kepala sekolah/madrasah dalam mengelola
kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri;
g. Guru melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai agen pembelajaran
yang memotivasi, memfasilitasi, mendidik, membimbing, dan melatih
peserta didik sehingga menjadi manusia berkualitas dan mampu
mengaktualisasi potensi kemanusiaannya secara optimum;
h. Konselor melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan
layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik;
i. Pelatih/instruktur melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya memberikan
pelatihan teknis kepada peserta didik pada kegiatan pelatihan;
j. Tenaga perpustakaan melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya
melaksanakan pengelolaan sumber belajar di perpustakaan;
k. Tenaga laboratorium melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya membantu guru
mengelola kegiatan pratikum di laboratorium;
l. Teknisi sumber belajar melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
mempersiapkan, merawat, memperbaiki sarana dan prasarana pembelajaran
m. Tenaga administrasi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam
menyelenggarakan pelayanan admnistratif;
n. Tenaga kebersihan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan
layanan kebersihan lingkungan.
Dengan ditetapkannya standar pelaksanaan program manajemen pendidik dan
kependidikan, sekolah memilki pedoman dalam menjalankan dan mengembangkan
program-program yang telah disusun oleh pihak sekolah.
Dengan hal ini tugas kepala sekolah sebagai pengelola sumber daya manusia
(SDM) bukanlah pekerjaan yang mudah karena kepala sekolah dituntut untuk
mengerjakan instrumen pengelolaan tenaga kependidikan untuk membantu
kelancaran MBS di sekolah yang dipimpinnya.

3. Resume Makalah di Pertemuan 3, pada topik : Perencanaan Sumber Daya Manusia pada
bidang Pendidikan beserta contohnya, kemudian dibuat analisis pada bahasan tersebut.

Pada dasarnya perencanaan itu melibatkan kepala sekolah dan jajarannya serta
stakeholder, mengingat yang akan dibahas mengenai bagaimana proses perekrutan hingga
pemberian kompensasi. Maka dalam ini perencanaan harus sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan sekolah/ institusi pendidikan guna mengerti arah dan tujuan dari perencanaan SDM.
Ada beberapa tujuan perencanaan sumber daya manusia demi terselenggaranya visi misi
sekolah, yaitu a) Untuk menentukan kualias dan kuantitas pegawai yang akan mengisi semua
jabatan dalam organisasi/lembaga. b) Untuk menjamin ketersediaannya tenaga kerja masa kini
maupun masa depan, sehingga setiap pekerjaan ada yang mengerjakannya. c) Untuk menghindari
terjadinya miss manajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas. d) Untuk
mempermudah koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi sehingga produktivitas kerja meningkat. e)
Untuk menghindari atau kelebihan pegawai.
Berdasarkan tujuan dalam perencanaan MSDM, konsep yang dapat digambarkan jika
diterapkan dalam dunia pendidikan:

Bagan tersebut dapat menjadi pedoman dalam mengimplementasikan MSDM


dilingkungan sekolah.
4. Resume Makalah di Pertemuan 4, pada topik : Rancangan Organisasi di bidang
Pendidikan beserta contohnya, kemudian dibuat analisis pada bahasan tersebut.

Dalam merancang sebuah organisasi tentunya memiliki pembagian focus yaitu SDM dan
Fasilitas yang memadai dan dijadikan sebagai bagian dalam pemenuhan strategi. Salah satu
metode yang biasa digunakan dalam merancang arsitektur informasi adalah Business System
Planning (BSP). BSP dimulai dengan mendefinisikan tujuan bisnis organisasi, mengidentifikasi
proses bisnis, mendefinisikan kelas data, dan merancang arsitektur informasi. Hasil akhir dari
penelitian ini adalah sebuah arsitektur informasi untuk organisasi pendidikan dengan
rekomendasi penerapan di Universitas XYZ. Arsitektur informasi yang dibuat berfungsi sebagai
bahan pertimbangan kebutuhan data pada saat akan mengembangkan subsistem, juga merupakan
cetak biru pada sistem informasi yang akan dikembangkan lebih lanjut.

Aplikasi dari perancangan arsitektur informasi Universitas X dapat digunakan untuk


identifikasi kelas data yang menunjukan kelas data yang dapat digunakan bersama dalam proses
kerja dan validasi kelas data yang menunjukan informasi penting yang diperoleh dari data input,
proses, dan data oputput. Hasil identifikasi proses bisnis dan identifikasi kelas data dihubungkan
dalam sebuah matriks proses/kelas data yang memperlihatkan kelas data yang dapat digunakan
pada pengembangan arsitektur informasi. Penentuan aliran data yang menghasilkan arsitektur
informasi memperlihatkan integrasi antar system. Maka system tersebut dapat berjalan secara
oromatis

Rancangan konsep pembuatan rancangan organisasi, sebagai berikut :


5. Resume e-book: Human Resource Managers in Education. Their Roles in School
Effectiveness, Author : Kazi Hoque, dengan alamat Url :
https://www.grin.com/document/286040

Judul : Human Resource Managers in Education. Their Roles in School


Effectiveness
Publikasi : The University of Malaya (Faculty of Education)
Penulis : Kazi Hoque, Megat Ahmad Kamaluddin
Tahun / Halaman : 2014 / 68
Nomor Buku : V286040
ISBN (eBook) : 9783656862581
ISBN (Book) : 9783656862598

Analisis Jurnal

Divisi sumber daya manusia adalah bagian penting dari organisasi mana pun. Para pejabat
yang bekerja di bagian ini disebut manajer sumber daya manusia. Tanggung jawab para manajer
ini adalah perencanaan, perekrutan, seleksi, induksi, pelatihan, pengembangan, memastikan
keselamatan, menentukan paket kompensasi dan memperlancar jalur karir pribadi yang bekerja
di organisasi.

Dalam pendidikan, manajer adalah kepala sekolah, dengan wakil kepala departemen, guru,
orang tua, wali dan sebagainya. Tanggung jawab intinya adalah mengelola, memelihara,
mendidik, dan menyiapkan sumber daya manusia prospektif masyarakat. Sumber daya manusia
prospektif ini adalah generasi yang akan memimpin negara, masyarakat dan keluarga. Inovasi
akan membawa negara ini ke puncak kemakmuran suatu negara.

Buku ini berfokus pada dampak peran mereka dalam mempersiapkan siswa mereka
memastikan lingkungan sekolah yang efektif. Temuan dari beberapa penelitian tindakan telah
dipaparkan dalam berbagai bab untuk mendukung peran mereka dalam memperkuat efektivitas
sekolah. Dalam bab-bab ini, kontribusi VIHRM dalam pendidikan seperti kepala sekolah, guru,
orang tua akan disorot dari berbagai temuan empiris.

Kepemimpinan kepala sekolah dan efektifitas sekolah

Kepala sekolah sebagai faktor kunci dalam pendidikan memainkan peran penting dalam
pelaksanaan reformasi dan pengembangan pendidikan. Bagaimana kepemimpinan kepala
sekolah dapat secara efektif responsif terhadap gelombang reformasi pendidikan ini menjadi
perhatian penting dalam perumusan kebijakan, debat publik, dan komunitas global. Pentingnya
peran kepala sekolah pada organisasi sekolah tidak dapat diabaikan. Dalam sistem sekolah,
kepala sekolah sebagai administrator memengaruhi gurunya untuk mencapai tujuan dan sasaran
sekolah. Tujuan mendasar sekolah adalah untuk meningkatkan proses belajar mengajar. Oleh
karena itu, para administrator sekolah harus berusaha untuk mempengaruhi perilaku para guru
untuk mencapai tujuan sekolah.

Tugas utama kepala sekolah adalah meningkatkan pengajaran dan pembelajaran di


sekolah. Adetona (2003) mencatat bahwa tugas kepala sekolah adalah untuk menghasilkan anak
laki-laki dan perempuan yang berpendidikan baik melalui pengajaran dan pembelajaran yang
efektif. Tinjauan literatur menunjukkan bahwa hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah
dan hasil belajar siswa dimediasi oleh kondisi sekolah termasuk tujuan dan sasaran, budaya
sekolah dan struktur sekolah. Akibatnya keberhasilan administrator pendidikan tergantung pada
efektivitas mereka serta efektivitas guru kelas.

Dengan demikian, tujuan laporan ini akan diilustrasikan dengan jelas oleh apa alasan
signifikan dan bagaimana kepala sekolah yang sukses memainkan peran penting dalam seluruh
proses pencapaian sekolah, dan karakter seperti apa yang harus berhasil pokoknya punya dan
sebagainya. Studi ini menyelidiki sejauh mana manajemen dan administrasi kepemimpinan
kepala sekolah sebagai manajer sumber daya manusia di sekolah menengah dan sejauh mana
efektivitas sekolah dalam bidang pembelajaran. Berdasarkan temuan, rekomendasi dibuat
tentang bagaimana meningkatkan efektivitas sekolah menengah.

Kesimpulan

Pembaruan sistem pendidikan baru-baru ini untuk memenuhi tujuan dan pengembangan
pendidikan menengah ditambah dengan kebutuhan globalisasi, ekonomi dan pekerja adalah
tanggung jawab kepala sekolah untuk memfasilitasi perubahan di tingkat sekolah. Kepala
sekolah fasilitatif membantu menciptakan kondisi yang diperlukan untuk perubahan. Namun,
kepala sekolah harus menyadari, ketika menerapkan perubahan, kinerja individu seringkali
menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik. Oleh karena itu, kepercayaan antara kepala
sekolah dan gurunya pada unsur penting dalam proses perubahan sekolah. Kepala sekolah juga
harus mendorong komunikasi terbuka dan menyambut ide-ide yang bertentangan dan
menganggapnya sebagai sumber informasi berharga yang akan meningkatkan upaya perubahan.

Kepala sekolah harus menyadari bahwa perbedaan dan kesamaan individu di dalam
orang-orang dalam organisasi akan mempengaruhi kinerja organisasi. Jika perbedaan individu
digunakan secara penuh dan saling melengkapi, itu akan menghasilkan hasil sinergis. Dengan
demikian kepala sekolah sinergis mengumpulkan kekuatan orang lain dalam pemecahan masalah
dan pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai