Anda di halaman 1dari 14

TUJUAN MSDM PENDIDIKAN,

FUNGSI DAN PERAN MSDM PENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah


Manajemen Sumber Daya Manusia

Dosen Pengampu:

Dr. Sita Ratnaningsih, M.Pd

Oleh:

Nurkhasanah 21190181000038

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAAH
JAKARTA
2020
A. Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kian berkembang tanpa batas waktu
dan wilayah. Peran teknologi tidak bisa terbendung lantaran akses informasi tidak bisa
difilter kecepatannya. Sentralitas sumber daya manusia (SDM) menjadi hal fundamen
dalam penyeleksian informasi melalui teknologi, karena SDM merupakan sebuah modal
dasar peradaban bangsa. Peradaban ini dibangun dari manusia yang secara fisik dan
mentalnya kuat untuk menjawab segala problematika kehidupan.
Hal ini memiliki keterkaitan sebagai umat muslim, yaitu SDM unggul yang
berorientasi pada pembentukan manusia yang terdapat dalam Firman Allah SWT Q.S Al-
Qashash (28:77)

Terjemahan :

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu


(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan empat macam nasihat dan petunjuk yang
ditujukan kepada kaumnya oleh Karun. Barang siapa yang mengamalkan nasihat dan
petunjuk maka akan memperoleh kesejahteraan dunia dan akhirat.

1. Orang yang dianugerahi Allah SWT kekayaan yang berlimpah-limpah,


perbendaharaan yang bertumpuk-tumpuk serta nikmat yang banyak, hendaknya dia
memanfaatkannya di jalan Allah, patuh dan taat pada perintah-Nya, senantiasa
mendekatkan diri kepada-Nya untu memperoleh pahala sebanyak-banyak di dunia
dan akhirat, sebagaimana sabda Nabi SAW : manfaatkan yang lima, sebelum datang
(lawannya) yang lima (HR Baihaki dan Ibnu Abbas)
2. Janganlah seseorang itu meninggalkan sama sekali kesenangan dunia baik berupa
makanan, minuman, dan pakaian serta kesenangan-kesenangan yang lain sepanjang
tidak bertentangan dengan ajaran yang telah digariskan oleh Allah SWT, karena baik
untuk Tuhan untuk diri sendiri maupun keluarga, semuanya itu mempunyai hak atas
seseorang yang harus dilaksanakan, Sabda Nabi Muhammad SAW : Kerjakanlah
urusan duniamu seakan akan kamu akan hidup selama-lamanya. Dan laksanakanlah
amalan akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok. (HR Ibnu Asakir)
3. Seseorang harus berbuat baik sebagaimana Allah SWT berbuat baik kepadanya,
membantu orang-orang yang berkeperluan, pembangunan masjid, madrasah,
pembinaan rumah yatim piatu di panti asuhan dengan harta yang dianugerahkan Allah
kepadanya dan dengan kewibawaan yang ada padanya, memberikan senyuman yang
ramah tamah di dalam perjumpaannya dan lain sebagaimanya
4. Janganlah seseorang itu berbuat kerusakan di atas bumi, berbuat jahat kepada sesama
makhluk Allah, karena Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan. Allah SWT tidak akan menghormati mereka, bahkan Allah tidak akan
memberikan ridha dan rahmat-Nya. (Veithzal Rivai Zainal, dkk : 2014, 2)

Berdasarkan ayat dan terjemahan dari berbagai hadist, bahwa manusia yang baik
adalah yang bermanfaat bagi sesama baik berupa harta, tenaga atau pikiran. SDM unggul
akan memberikan dampak positif pada semua lini kehidupan, tak terkecuali pendidikan.
Pendidikan bagian dari usaha menjadikan masyarakat lebih madani dan jauh dari
kebodohan.

Pada dasarnya SDM merupakan suatu sumber yang dibutuhkan oleh organisasi.
Sebab, kunci berjalannya organisasi karena ada kinerja produktif dari pelakunya. Hal ini
tentu memiliki dampak pada instansi pedidikan. Tidak sedikit pemimpin dunia berasal
dari hasil bentukan pendidikan di Indonesia, tersebut membuktikan jenjang pendidikan di
Indonesia kian lama kian melesat dan kompetitif.

Namun tidak terlepas dari pengambil kebijakan dari kemampuan SDM untuk
menganalisis suatu masalah dalam lingkup kerja dan jabatannya. Hal itu tetap pada
kejeliannya dalam proses menentukan seorang pegawai untuk ada pada pekerjaan dan
jabatan tertentu. (Edy Sutrisno, 2017: 2) The right man on the right place, akan
membawa suatu organisasi pada hasil kinerja maksimal dan mengurangi resiko kesalahan
dalam pekerjaan.
Jika diterapkan pada dunia pendidikan, fungsi MSDM ini akan cepat mencapai visi
misi dan program unggulan secara akurat. Dengan pengelolaan SDM yang baik oleh
pemimpin (kepala sekolah) maka instansi pendidikan bukan sekadar berkualitas namun
dapat dirasakan oleh semua pihak, stake holders beserta kepuasannya.

Manajemen personil/anggota di sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala


sekolah menuntut kemampuan dalam manajemen personil/anggota yang memadai karena
telah menjadi tuntutan bahwa kepala sekolah harus ikut memikul tanggungjawab akan
keberhasilan maupun kegagalan anggota sekolah. Kesanggupan manajemen yang dituntut
meliputi (1) Memeroleh dan memilih anggota yang cakap, (2) Membantu anggota
menyesuaikan diri pada tugas-tugas barunya, (3) Mengunakan anggota dengan lebih
efektif, dan (4) Menciptakan kesempatan untuk perkembangan anggota secara
berkesinambungan. (Rohiat, 2009 : 27)

Berdasarkan gambaran di atas, maka manajemen sumber daya manusia (MSDM)


pendidikan menjadi pijakan kesuksesan pemimpin sekolah dalam mengelola semua
elemen atau perangkat SDM yang terlibat dalam proses pendidikan sehingga memiliki
daya saing global.

B. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Pendidikan


MSDM pendidikan merupakan ilmu MSDM terapan, dari yang digunakan oleh
organisasi/perusahaan kemudian diterapkan oleh pendidikan. Artinya semua bidang yang
memiliki target dan orientasi jelas harus menguasai ilmu MSDM, sehingga sepanjang
berjalannya organisasi, organisasi tersebut berjalan sesuai track dan meminimalisir
terjadinya resiko/kekeliruan.
MSDM mempunyai tugas mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh hasil
yang sesuai dengan organisasi, artinya mencapai kepuasan dalam target organisasi.
Tujuan MSDM secara tepat sangatlah sulit untuk dirumuskan karena sifatnya bervariasi
dan tergantung pada penahapan perkembangan yang terjadi pada masing-masing
organisasi.
Menurut Cushway (dalam Irianto, 2001) dan dikutip dalam buku Edy Sustrisno,
tujuan MSDM meliputi:
1. Memberi pertimbangan manajemen dalam membuat kebijakan MSDM untuk
memastikan bahwa organisasi memiliki pekerja yang bermotivasi dan berkinerja yang
tinggi, memiliki pekerja yang selalu siap mengatasi perubahan dan memenuhi
kewajiban pekerjaan secara legal.
2. Mengimplementasikan dan menjaga semua kebijakan dalam semua prosedur SDM
yang memungkinkan organisasi mampu mencapai tujuannya.
3. Membantu dan mengembangkan arah ke seluruh organisasi dan strategi, khusunya
yang berkaitan dengan implikasi SDM.
4. Memberi kondisi dan dukungan yang akan membantu manajer lini mencapai
tujuannya.
5. Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar pekerja untuk
meyakinkan bahwa mereka tidak menghambat organisasi dalam mencapai tujuannya.
6. Menyediakan media komunikasi antara pekerja dan manajemen organisasi.
7. Bertindak sebagai pemelihara standar organisasional dan nilai dalam manajemen
SDM. (Edy Sutrisno, 2017 : 8)

Berdasarkan tujuan yang diungkapkan Cushway bahwa tujuan suatu organisasi


tercapai karena Manajemen SDM secara rinci menyebutkan dari planning hingga
evaluating mengenai tupoksi dan indikator keberhasilan suatu pekerjaan, sehingga
organisasi sempurna ketika MSDM nya berjalan seiringan.

Menurut Sofyandi dalam Darmadi menyebutkan 4 tujuan MSDM, antara lain:

1. Tujuan organisasional, ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen


sumber daya manusia dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas
organisasi.
2. Tujuan fungsional, ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada
tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
3. Tujuan sosial, ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-
kebutuhan dan tentangan masyarakat melalui tindakan meminimalisasi dampak
negatif terhadap organisasi.
4. Tujuan personal, ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya,
minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individu terhadap
organisasi. (Darmadi, 2018: 17)

Tujuan tersebut memperjelas bagian dalam MSDM baik membangun dari self
branding hingga top management. Sehingga pengelolaan ini berdampak pada
keberhasilan bersama.
Senada dengan Werther dan Davis dalam Jurnal Penelitian Keagamaan oleh Alzar
Almasri menyatakan bahwa tujuan manajemen sumber daya manusia itu meliputi
beberapa tujuan, antara lain:

1. Tujuan kemasyarakatan (societal objective); setiap organisasi apapun tujuannya,


harus mengingat akibat bagi kepentingan masyarakat umum, di samping itu aspek
etika dan atau moral dari produk yang dihasilkan suatu organisasi (Susilo Martoyo,
2000: 13). Suatu organisasi yang berada di tengah-tengah masyarakat diharapkan
membawa manfaat atau keuntungan bagi masyarakat. Oleh sebab itu, semua
organisasi mempunyai tanggung jawab mengelola sumber daya manusianya agar
tidak mempunyai dampak negatif terhadap masyarakat (Soekidjo Notoatmojo, 2003:
118).
2. Tujuan organisasi (organization objective); untuk mengenal bahwa manajemen
sumber daya manusia itu ada (exist), perlu memberikan kontribusi terhadap
pendayagunaan organisasi secara keseluruhan. Manajemen sumber daya manusia
bukanlah suatu tujuan dan akhir suatu proses, melainkan suatu pengangkatan atau alat
untuk membantu tercapainya suatu tujuan organisasi secara keseluruhan. Oleh sebab
itu, suatu unit atau bagian manajemen sumber daya manusia di suatu organisasi
diadakan untuk melayani bagian-bagian lain organisasi tersebut.
3. Tujuan fungsional (functional objective); secara fungsional manajemen sumber daya
manusia adalah untuk memelihara (maintain) kontribusi bagian-bagian lain agar
mereka (sumber daya manusia dalam tiap bagian) melaksanakan tugasnya secara
optimal.
4. Tujuan pribadi (personal objective); kepentingan personal atau individual dalam
organisasi juga harus diperhatikan oleh setiap manajer, terutama sumber daya
manusia, dan harus diarahkan dengan tujuan organisasi secara keseluruhan (overall,
organization objective). Dengan demikian, tujuan personal atau individual setiap
anggota organisasi harus diarahkan pula untuk tercapainya tujuan organisasi. Untuk
itu, motivasi pemeliharaan maupun pengembangan individu-individu dalam
organisasi perlu senantiasa diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik. (Nazar
Almasri, 2016 : 135)

Dalam hal ini tujuan MSDM adalah membentuk keseimbangan pada organisasi
secara bersama mencapai target organisasi sesuai dengan perumusan rencana
sebelumnya.
Sementara itu, menurut Schuler et al dalam Sutrisno (2009: 7), manajemen SDM memiliki
tiga tujuan utama, yaitu:

1. Memperbaiki tingkat produktivitas;


2. Memperbaiki kualitas kehidupan kerja;
3. Meyakinkan organisasi telah memenuhi aspek-aspek legal.

Itu artinya berdasarkan Schuler, semakin baik manajemen SDM, maka semakin
baik pula nilai pendapatnnya (branding).

C. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia


Sebuah proses yang paling sentral dan bagian dari sistem ialah manajemen sumber
daya manusia, dikarenakan hal tersebut merupakan rangkaian untuk mencapai sebuah
tujuan. Kegiatan ini akan berjalan dengan baik apabila ada pertimbangan terhadap fungsi
manajemen. Fungsi MSDM antara lain meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengerahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian,
pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian.
Soetrisno menjelaskan bahwa ada 10 fungsi manajemen sumber daya manusia yaitu:
1. Perencanaan
Perencanaan merupakan rangkaian aktivitas dalam memprediksi tenaga kerja
dengan tujuan kebutuhan organisasi dapat terpenuhi dengan baik. Prosesi
terwujudnya tujuan tersebut, proses perencanaan itu untuk membuat ketetapan para
pekerja yang meliputi organisasi, pengendalian, pengembangan, integrasi,
pemeliharaan dan lain-lain.
2. Pengorganisasi
Pengoragnisasian ialah serangkaian aktivias dalam mengelola pegawai dengan
cara membuat ketetapan mengenai pembagian tugas pekerjaan, hubungan pekerjaan,
pendelegasian, integrase, serta koordinasi dalam bentuk struktur bagan organisasi.
Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Organisasi yang baik akan
membantu terwujudnnya tujuan secara efektif.
3. Pengarahan dan pengadaan
Pengarahan dan pengadaan ialah aktivitas yang menyajikan petunjuk
informasi kepada para pekerja yang berguna untuk menjalin kerja sama antar pegawai
dengan tujuan pencapaian visi organisasi dapat dikerjaan secara efektif dan efisien.
Pengarahan umumnya dilakukan oleh pemimpin yang dengan kewenangannya
memberikan arahan atau brief mengenai semua tugas pokok dan fungsi para pekerja
dengan baik. Pengadaan kegiatan ini merupakan proses penempatan serta orientasi
pada pekerja atau pegawai baru yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.”
4. Pengendalian
Pengendalian merupakan kegiatan mengendalikan pegawai agar menaati
peraturan organisasi dan bekerja sesuai dengan rencana. Bila terdapat pentimpangan
diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan. Pengendalian pegawai, meliputi
kehadiran, kedisiplinan, perilaku kerja sama, dan menjaga situasi lingkungan
pekerjaan.”
5. Pengembangan
Pengembangan ialah proses improvisasi kemampuan secara teknis, teori,
konsep, serta apapun yang melekat dari para pekerja melalui pendidikan, pelatihan
dan pengembangan. Program ini akan diberikan kepada para pegawai yang
disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan masa kini ataupun masa yang akan datang.
6. Kompensasi
Kompensasi ialah pemberian balasan jasa secara langsung ataupun tidak
langsung yang berupa uang atau barang yang yang diberikan oleh organisasi kepada
para pegawai sebagai balas jasa. Prinsip organisasi seperti ini ialah adil dan layak,
adil diartikan sesuai dengan prestasi kerja, sedangkan layak diartikan dapat
memenuhi kebutuhan primer.”
7. Pengintegrasian
Pengintegrasian ialah kegiatan menyatukan kepentingan organisasi dan
kepentingan para pekerja, agar terciptanya integrasi antar para pekerja yang memiliki
rasa peduli dan saling menguntungkan. Di satu pihak organisasi memperoleh
keberhasilan atau keuntungan yang signifikan, sedangkan di sisi lain para pekerja
akan mendapatkan kebutuhan dari hasil pekerjaannya itu sendiri.” Pengintegrasian
merupakan hal yang penting dan cukup sulit dalam manajemen sumber daya manusia,
karena mempersatukan dua kepentingan yang berbeda.
8. Pemeliharaan
Pemeliharaan ialah aktivitas dalam menjaga dan meningkatkan kondisi secara
fisik, mental, royal dan loyalitas para pekerja agar mereka dapat memosisikan dirinya
sebagai seorang yang memiliki integritas yang tinggi. Pemeliharaan ini termasuk
dalam program yang berdasarkan kebutuhan seluruh para pekerja, serta berpedoman
kepada internal dan eksternal konsistensi organisasi.
9. Kedisiplinan
Kedisiplinan ialah fungsi dari manajemen sumber daya manusia yang
memiliki kepentingan dan salah satu kunci keberhasilan dalam beroganisasi. Tanpa
adanya kedisiplinan kecil kemungkinan tujuan dari organisasi tersebut dapat
dilakukan secara maksimal. Kedisiplinan merupakan keinginan dan kesadaran untuk
menaati peraturan organisasi dan norma sosial.
10. Pemberhentian
Pemberhentian merupakan putusnya hubungan kerja seorang pegawai dari
suatu organisasi. Pemberhentian ini disebabkan oleh keinginan pegawai, keinginan
organisasi, berakhirnya kontrak kerja, pension, atau sebab lainnya. Penerapan fungsi
manajemen dengan sebaik-baiknya dalam mengelola pegawai, akan mempermudah
mewujudkan tujuan dan keberhasilan organisasi. (Masram & Mu’ah, 2015 : 36)

Secara umum fungsi manajemen sumber daya manusia seperti yang sering
dipraktikkan sejumlah organisasi dalam menjalankan visi misinya, antara lain:

1. Fungsi Manajerial antara lain, Perencanaan (Planning), Pengorganisasian


(Organizing), Pengarahan (Directing), Pengendalian (Controlling)
2. Fungsi Operasional antara lan, Pengadaan Sumber Daya Manusia (recruitment),
Pengembangan (development), Kompensasi (compensation), Pengintegrasian
(integration), Pemeliharaan (maintenance), Pemutusan Hubungan Tenaga Kerja
(separation). (Dessler, 2008 : 12)

Adapun pendapat lain yang dikemukakan oleh Lussier & Hendon bahwa ada 8 fungsi
managemen sumber daya manusia, yaitu:

1. Lingkungan Hukum Staff manajer perlu mengetahui undang-undang dan melatih para
para lini manajer bagaimana bekerja dalam lingkungan hukum, sama seperti apa yang
dapat dan tidak dapat dilakukan dalam hukum pada proses wawancara. Staff manajer
dapat mengembangan berbagai program dan mengajarkan bagaimana bekerja dengan
beragam karyawan.
2. Kepegawaian Manajer staff secara umum merekrut karyawan, tetapi para lini manajer
ikut andil bagian dalam memilih siapa yang akan bekerja sesuai dengan posisi yang
dibutuhkan.
3. Pelatihan dan Pengembangan Manajer staff mengembangkan program pelatihan
termasuk untuk lini manajer. Manajer staff dapat memberikan informasi kepada
karyawan baru tentang pekerjaan baru mereka, tatpi manajer lini cenderung
memberikan pelatihan kepada para karyawan.
4. Hubungan Karyawan Manajer staff mengembangkan kebijakan sesuai dengan
kebutuhan manajer lini melalui hubungan karyawan. Staff manajer dapat
menginstruksikan para lini manajer bagaimana cara melatih dan mendisiplinkan
karyawan
5. Tenaga Kerja dan Hubungan Industri Manajer staff bertanggung jawab atas kebijakan
dan pelatihan untuk para manajer dan karyawan mematuhi hukum ketenagakerjaan.
Jika dalam sebuah organisasi memiliki serikat pekerja, manajer staff membantu
dalam kontrak negosiasi.
6. Kompensasi dan Keuntungan Manajer staff bertanggung jawab dalam
mengembangkan sistem pembayaran termasuk gaji serta tunjangan, tetapi manajer
lini yang memiliki hitungan pasti berapa yang harus dibayarkan setiap para karyawan
termasuk kenaikan gaji.
7. Keamanan dan Keselamatan Manajer staff bertanggung jawab untuk mengetahui
tentang keselamatan kerja dan memastikan bahwa manajer ini melatih dan mengelola
para karyawan untuk mengikuti aturan keselamatan kerja.
8. Etika dan Tindak Lanjut Manajer staff dapat mengembangkan kode etik yang wajib
diikuti oleh setiap pekerja dalam perusahaan serta manajer lini bertanggung jawab
dalam membuat keputusan etis dalam membantu karyawan. (Lussier & Hendon,
2017: 71)

Dari penjelasan di atas yang menjabarkan fungsi manajemen sumber daya manusia
yakni rangkaian proses pengambilan keputusan yang diintegrasikan dengan
ketenagakerjaan yang berpengaruh terhadap efektivitas dan efisiensi kinerja karyawan
dan organisasi. Manajemen sumber daya manusia bertanggunjawab untuk proses
pengumpulan serta menganalisa dalam mengelola informasi perihal seluruh sumber daya
pada sebuah perusahaan untuk membuat serta mengembangkan sebuah kebijakan
strategis.

D. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Pendidikan


Jika diterapkan dalam dunia kependidikan atau instansi kependidikan. Peran MSDM
menjadi sebuah kunci dalam meningkatkan kualitas dan mutu dari pendidikan yaitu 8
Standar Nasional Pendidikan (SNP). Berikut ini peran MSDM dalam pendidikan yang
sudah terangkum.
Dalam bidang pendidik dan tenaga kependidikan, satuan pendidikan
sekolah melaksanakan program dengan standar manajemen sebagai berikut:
1. Sekolah/madrasah menyusun program pendayagunaan pendidik dan tenaga
kependidikan.
2. Program pendayagunaan pendidik dan tengaa kependidikan:
a. Disusun dengan memperhatikan standar pendidik dan tenaga kependidikan;
b. Dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah/madrasah termasuk
pembagian tugas, mengatasi bila terjadi kekurangan tenaga, menentukan
sistem penghargaan, dan pengembangan profesi bagi setiap pendidik dan
tenaga kependidikan serta menerapkannya secara profesional, adil, dan terbuka.
3. Pengangkatan pendidik dan tenaga kependidikan tambahan dilaksanakan
berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh penyelenggaraan
sekolah/madrasah
4. Sekolah/madrasah perlu mendukung upaya:
a. Promosi pendidik dan tenaga kependidikan berdasarkan asas kemanfaatan,
kepatutan, dan profesionalisme;
b. Pengembangan pendiidk dan tenaga kependidikan yang diidentifikasi
secara sistematis sesuai dengan aspirasi individu, kebutuhan kurikulum dan
sekolah/madrasah;
c. Penempatan tenaga kependidikan disesuaikan dengan kebutuhan baik jumlah
maupun kualifikasinyan dengan menetapkan prioritas;
d. Mutasi tenaga kependidikan dari satu posisi ke posisi lain didasarkan
pada analisis jabatan dengan diikuti orientasi tugas oleh pimpinan tertinggi
sekolah/madrasah yang dilakukan setelah empat tahun, tetapi bisa diperpanjang
berdasarkan alasan yang dapat pertanggungjawabkan, sedangkan untuk tenaga
kependidikan tambahan tidak ada mutasi.
5. Sekolah/madrasah mendayagunakan:
a. Kepala sekolah/madrasah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai pimpinan pengelolaan sekolah/madrasah;
b. Wakil kepala SMP/MTS melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya
sebagai pembantu kepala sekolah/madrasah;
c. Wakil kepala SMA/SMK, MA/MAK bidang kurikulum melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah/madrasah
dalam mengelola bidang kurikulum;
d. Wakil kepala SMA/SMK, MA/MAK bidang sarana prasarana melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepalasekolah/madrasah
dalam mengelola sarana prasarana;
e. Wakil kepala SMA/SMK, MA/MAK bidang kesiswaan melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya sebagai pembantu kepala sekolah/madrasah
dalam mengelola peserta didik;
f. Wakil kepala SMK bidang hubungan industri melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sebagi pembantu kepala sekolah/madrasah dalam
mengelola kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri;
g. Guru melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai agen pembelajaran
yang memotivasi, memfasilitasi, mendidik, membimbing, dan melatih
peserta didik sehingga menjadi manusia berkualitas dan mampu
mengaktualisasi potensi kemanusiaannya secara optimum;
h. Konselor melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam memberikan
layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik;
i. Pelatih/instruktur melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya memberikan
pelatihan teknis kepada peserta didik pada kegiatan pelatihan;
j. Tenaga perpustakaan melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya
melaksanakan pengelolaan sumber belajar di perpustakaan;
k. Tenaga laboratorium melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya membantu guru
mengelola kegiatan pratikum di laboratorium;
l. Teknisi sumber belajar melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
mempersiapkan, merawat, memperbaiki sarana dan prasarana pembelajaran
m. Tenaga administrasi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam
menyelenggarakan pelayanan admnistratif;
n. Tenaga kebersihan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam
memberikan layanan kebersihan lingkungan. (Mulyasa, 2012 : 45)

Dengan ditetapkannya standar pelaksanaan program manajemen pendidik dan


kependidikan, sekolah memilki pedoman dalam menjalankan dan mengembangkan
program-program yang telah disusun oleh pihak sekolah.

Dengan hal ini tugas kepala sekolah sebagai pengelola sumber daya
manusia (SDM) bukanlah pekerjaan yang mudah karena kepala sekolah dituntut
untuk mengerjakan instrumen pengelolaan tenaga kependidikan untuk
membantu kelancaran MBS di sekolah yang dipimpinnya.

E. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai tujuan, fungsi dan peran Manajemen Sumber
Daya Manusia (MSDM), maka dapat disimpulkan:
1. Sumber daya manusia dapat disimpulkan sebagai ilmu dan seni yang dalam
penggunaanya untuk mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan manusia.
Dalam hal ini, proses penggunaanya meliputi pengembangan potensi sumber daya
manusia dalam menyelesaikan segala proses perencanaan, pengarahan,
pengawasan, pengadaan hingga pemberhentian tenaga kerja sebagai upaya
mengembangkan aktivitas para pekerja dalam mencapai tujuan ogranisasi.
2. Adapun tujuan yang diingin dicapai harus diimbangi dengan program
perencanaan dan pengembangan sumber daya manusia tersebut sebagai upaya
peningkatan secara kualitas maupun kuantitas sumber daya manusia guna
mencapai tujaun perusahaan secara efektif dan efisien.
3. Berdasarkan fungsi manajemen sumber daya manusia terlaksana secara runtut
mulai dari perencanaan hingga evaluasi, juga fungsi beserta pembagiannya
berdasarkan ruang lingkup untuk memudahkan dalam mengelola sumber daya
manusia lebih rinci.
4. Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) merupakan suatu proses yang
berhubungan dengan implementasi dari fungsi-fungsi pengelolaan atau
manajemen sumber daya manusia yang secara langsung diserahkan kepada
satuan pendidikan sekolah untuk dikembangkan sesuai dengan potensi yang
dimiliki oleh sekolah tersebut.

F. Daftar Pustaka
Darmadi. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia Kekepala Sekolahan.
Yogyakarta: Deepublish.
Dessler, G. 2008. Human Resource Management. Prentice Hall: New Jersey

Edy Sutrisno. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana


Lussier, R. N., & Hendon, J. R. (2017). Fundamentals Of Human Resource
Management. California: Sage.
Masram, & Mu’ah. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia. Sidoarjo:
Zifatama Publisher
Mulyas. 2012 Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

M. Nazar Almasri. 2016. Kutubkhanah : Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan.


Vol. 19, No. 2 Juli – Desember
Rohiat. 2009. Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik. Bandung: PT
Refika Aditama.
Veithzal Rivai Zainal, Haryadi Kamal, Natsir Muhammad. 2014. The
Economics of Education “Mengelola Pendidikan Secara Profesional untuk Meraih
Mutu dengan Pendekatan Bisnis”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai