Daftar Isi
Daftar Isi
____________________________________________________________________________________________________________
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3
FUNGSI SCADA ......................................................................................................... 6
1. Pengertian SCADA........................................................................................ 6
2. Akuisisi Data dengan RTU dan Control Center ................................. 7
2.1. Konfigurasi .................................................................................................. 7
2.2. Pemantauan Sub Sistem Komunikasi Data.................................... 9
2.3. Supervisory Control................................................................................. 9
2.3.1. Permintaan Kontrol oleh Dispatcher ............................................. 9
2.3.2. Pengolahan Data ................................................................................ 10
2.3.3. Pemantauan Telesinyal .................................................................... 10
2.3.4. Sequence of Event (SOE)................................................................ 10
2.3.5. Pengolahan Alarm dan Event ........................................................ 10
2.3.5.1. Umum ................................................................................................. 10
2.3.5.2. Tampilan Pesan Alarm dan Event ............................................ 11
2.3.5.3. Pencatatan ........................................................................................ 11
3. Kalkulasi Data.............................................................................................. 11
4. Tagging (penandaan) ............................................................................... 12
5. Post Mortem Review.................................................................................. 12
6. Pelaporan....................................................................................................... 12
7. Aplikasi SCADA............................................................................................ 12
7.1. Pengendalian Jaringan ......................................................................... 13
7.2. Manajemen Prosedur Switching ....................................................... 13
7.3. Akuisisi Data Gangguan....................................................................... 13
7.4. Analisa Topologi...................................................................................... 13
8. Pengolahan Data ........................................................................................ 14
8.1. Akuisisi Data RTU ................................................................................... 14
8.2. Downloading............................................................................................. 14
8.3. Pertukaran Data...................................................................................... 14
8.4. Penggantian Nilai Secara Manual..................................................... 15
8.5. Pengecekan Ambang Batas ................................................................ 15
9. Supervisory Control................................................................................... 15
9.1. Fasilitas Pengaman................................................................................ 15
9.2. Kondisi Interlocking............................................................................... 16
10. Pengumpulan Data Gangguan .............................................................. 16
11. Pewarnaan Topologi Jaringan................................................................ 17
12. Dispatcher Training Simulator .............................................................. 17
13. Perangkat Lunak......................................................................................... 17
13.1. Aplikasi Non Realtime........................................................................... 18
13.2. Perangkat Lunak Pemeliharaan dan Pengembangan Sistem 18
13.3. Perangkat Lunak Keamanan Akses Jaringan............................... 18
PENDAHULUAN
1. Server
2. Workstation
3. Historikal data
Saat ini telah disepakati standarisasi untuk protokol komunikasi antara lain
sebagai berikut:
1. IEC 60870-5-101
2. IEC 60870-5-102
3. IEC 60870-5-103
4. IEC 60870-5-104
5. IEC 60870-6
6. IEC 61850 (masih dalam pengembangan)
Penulis
FUNGSI SCADA
1. Pengertian SCADA
2.1. Konfigurasi
Agar dapat berkomunikasi dengan RTU, di control center dibutuhkan suatu
perangkat interface. Perangkat interface ini dahulu disebut dengan nama Front
End, namun pada perkembangannya disebut dengan nama Sub Sistem
Komunikasi. Sub sistem komunikasi data harus dapat melakukan polling ke RTU
dan control center lain. Polling dapat dianalogikan seperti pengabsenan,
sehingga sub sistem komunikasi akan melakukan pengabsenan secara teratur
sesuai waktu yang ditentukan terhadap RTU. Sub sistem komunikasi data dapat
mendukung beberapa konfigurasi point to point, loop, multipoint, partyline
menggunakan rute utama dan rute alternatif.
Apabila terjadi gangguan pada komunikasi utama, maka perangkat lunak
dari subsistem komunikasi secara otomatis memindahkan ke link komunikasi
alternatif (back up). Sub sistem komunikasi secara periodik melakukan polling
ke RTU pada link back up yang diberi tugas sebagai link komunikasi pengganti.
Sub sistem komunikasi dapat mendukung konfigurasi komunikasi sebagai
berikut :
- Konfigurasi gabungan
Konfigurasi-konfigurasi yang disebutkan di atas dapat
dikombinasikan menjadi bermacam variasi dari konfigurasi-
konfigurasi gabungan. Variasi yang paling penting adalah
konfigurasi jaringan jala (mesh) dimana diperlukan komunikasi
antara beberapa pasangan terminal-terminal.
2.3.Supervisory Control
2.3.5.1. Umum
Proses pada sistem tenaga dan telekontrol yang menyebabkan terjadinya
event atau alarm adalah sebagai berikut:
− Perubahan status telesinyal single (TSS) dan telesinyal double (TSD).
− Telemeter yang melebihi batas pengukuran
− Kegagalan remote kontrol.
Semua keterangan alarm dan event akan dikumpulkan dalam sebuah catatan
log aktivitas yang umum. Selanjutnya dispatcher dapat memberi keterangan atau
menambah komentar sebagai keterangan dari sistem pencatat aktivitas.
2.3.5.3. Pencatatan
Setiap kejadian tentu akan dicatat oleh komputer. Namun pencatatan tersebut
juga dapat dilakukan dengan cara mencetaknya secara terus-menerus pada suatu
printer dot matriks yang disebut dengan nama logger. Logger tersebut digunakan
untuk mencatat :
− Event sistem tenaga.
− Pengolahan data dan event sistem telekontrol.
− Daftar SOE.
ASCII Printer
Walaupun setiap jenis pesan atau laporan dikirim ke logger yang telah
ditentukan, namun juga dimungkinkan untuk mengalihkan proses pencetakan ke
logger yang lain bila terjadi gangguan logger, secara manual atau otomatis.
Pengambilalihan fungsi dilakukan untuk menghindari kehilangan pesan ketika
terjadi gangguan sesaat pada logger.
3. Kalkulasi Data
Perangkat lunak SCADA digunakan untuk menghitung besaran analog dari
hasil pengukuran maupun status dan alarm dari telesinyal.
Kalkulasi ini dapat dilakukan dengan beberapa operasi berikut:
Besaran kalkulasi akan dinyatakan tidak valid (invalid) bila salah satu operand juga
invalid.
4. Tagging (penandaan)
Tagging sangat bermanfaat untuk dispatcher di control center. Tagging
digunakan untuk menghindari dioperasikannya peralatan, juga untuk memberi
peringatan pada kondisi yang diberi tanda khusus tersebut.
6. Pelaporan
Tool untuk pembuat laporan menggunakan Relational Data Base Management
System (RDBMS). Tool ini digunakan untuk mencetak laporan secara otomatis dan
periodik setiap setengah jam, satu jam, harian, mingguan, dan bulanan. Pencetakan
juga dapat dilakukan sesuai dengan permintaan dispatcher pengguna.
Fungsi kalkulasi diberikan oleh tool pembuat laporan yang berkaitan dengan
kemampuan RDBMS yang dapat dikembangkan sampai maksimum. Hal ini termasuk
untuk mendefinisikan yang berhubungan dengan kalkulasi ( minimum, maksimum,
rata-rata, standard deviasi, integrasi, kurva durasi, dan lain-lain).
Data pelaporan yang dihasilkan mempunyai kemampuan dapat dibaca. Pengguna
diberikan kemampuan untuk melihat dan mengubah data laporan.
7. Aplikasi SCADA
Bagian utama dari sistem manajemen jaringan SCADA adalah fungsi dasar
sistem, sistem manajemen sumber data, Human Machine Interface dan sub sistem
komunikasi.
Dengan aplikasi SCADA, semua fungsi secara bersamaan yang diperlukan
digolongkan untuk supervisi dan pengendalian sistem tenaga listrik.
8. Pengolahan Data
8.2. Downloading
Sub Sistem Komunikasi mempunyai kemampuan untuk mendownload semua
nilai, seperti tabel data dan parameter konfigurasi, yang diperlukan untuk
menginisialisasi dan memodifikasi database RTU. Master station memverifikasi
penerimaan yang benar dari informasi yang didownload. Downloading dan verifikasi
download dilakukan di dalam struktur protokol komunikasi yang baku. Downloading
informasi ke RTU dilakukan secara manual ke tiap RTU ketika diaktifkan oleh
pengguna.
Setiap perubahan suatu nilai yang dapat didisimpan di dalam master station,
salinan database selama terjadinya kegagalan komunikasi atau interupsi disimpan
dan didownload ke RTU ketika komunikasi tersambung kembali. Kemampuan untuk
mendownload perubahan secara tersendiri tanpa melakukan download secara
keseluruhan database yang lebih disukai.
9. Supervisory Control
Dispatcher dapat mengontrol peralatan sistem tenaga listrik dari setiap konsol
dimana kontrol dapat diotorisasikan. Jika sebuah peralatan tampak pada beberapa
tampilan (misal: diagram gardu induk, pemetaan jaringan), peralatan tersebut dapat
dikontrol dari tiap tampilan yang mendapat otorisasi. Supervisory control selalu
menggunakan operasi dua tahap untuk meyakinkan keamanan operasi, yaitu tahap
pilihan dan tahap eksekusi.
Periode Gangguan
Periode waktu gangguan sistem tenaga listrik dibagi menjadi 3 interval waktu
kontinyu:
− Periode sebelum gangguan.
− Periode gangguan.
− Periode setelah gangguan.
Ketiga metode awal dapat dipergunakan pada mode realtime atau studi,
sedangkan metode terakhir hanya dapat dipergunakan pada mode studi. Penampilan
setiap metode dapat dilakukan secara bersamaan. Laporan tercetak dari data
gangguan juga dapat dibuat.
13.Perangkat Lunak
Perangkat lunak sistem mencakup sub sistem berikut ini:
• Operating system.
• Pemeliharaan perangkat lunak dan tool pengembangan.
• Monitoring sistem dan program diagnostik.
13.3.3. Firewall
Firewall digunakan untuk menunjuk suatu komponen atau sekumpulan
komponen jaringan, yang berfungsi untuk membatasi akses antara dua jaringan,
yaitu antara jaringan LAN control center dengan jaringan WAN atau eksternal LAN.
Firewall dapat memenuhi tugas berikut ini:
• Mengimplementasikan kebijakan security di jaringan. Jika aksi tertentu tidak
diperbolehkan oleh kebijakan ini, maka firewall harus meyakinkan bahwa semua
usaha yang mewakili operasi tersebut harus digagalkan. Dengan semikian, semua
akses ilegal antar jaringan (tidak diotorisasikan) harus ditolak.
• Melakukan filtering, yaitu mewajibkan semua trafik yang ada untuk dilewatkan
melalui firewall bagi semua proses pemberian dan pemanfaatan layanan
informasi. Dalam hal ini, aliran paket data dari/menuju firewall, harus diseleksi
berdasarkan IP-address, nomor port, dan disesuaikan dengan kebijakan security.
• Firewall harus dapat merekam/mencatat even-even mencurigakan serta
memberitahu enjiner terhadap segala usaha menembus kebijakan security.
Data yang dikomunikasikan lewat protokol antar LAN atau LAN dengan WAN,
dibagi atas paket. Firewall harus dapat menganalisa paket ini, kemudian
memperlakukannya sesuai kondisi tertentu. Firewall harus dapat melakukan bloking
terhadap isi paket tersebut. Firewall juga harus mampu menjalan enkripsi dalam
otentikasi identitas pengguna dan melapisi transfer data dari intipan pihak lain yang
tidak berhak.
13.3.5. Password
Semua fungsi di control center bersifat rahasia dan diproteksi sehingga harus
memiliki password. Tingkatan proteksi password ini harus berkisar dari “view only”
sampai dengan “full capability”.
Struktur data base rael time diadaptasikan ke suatu jenis penyimpanan data
yang memenuhi kinerja yang optimal, yang diperlukan untuk mengakses,
menampilkan kembali, serta memperbaharui data.
Perubahan database realtime dapat dilakukan di semua workstation, namun
perubahan tersebut hanya dapat dilakukan oleh enjiner berdasarkan User ID dan
password serta mode operasi.
Data dapat dimanipulasi dalam beberapa format (integer, floating point,
character, logic, dan sebagainya).
Fungsi save dan restore mengijinkan pengguna untuk menyimpan isi
database dan mengembalikan data base.
DVR dapat merekam suara dari berbagai sumber, seperti saluran telepon,
radio, dan kanal-kanal audio lainnya. Memanfaatkan teknologi digital signal
processing (DSP), DVR merekam suara dengan tingkat kompresi 8:1. Perekaman
dapat didasarkan pada aktifitas pada saluran, berdasarkan panggilan ke tujuan
tertentu dengan sinyal DTMF, secara manual, atau perekaman terus-menerus.
Konfigurasi masing-masing kanal dapat diatur sesuai keperluan.
Hasil rekaman disimpan pada media penyimpan internal agar dapat diakses
dengan cepat yang kemudian dapat diarsip ke CD atau DVD.
16.3. Standarisasi
Standar yang digunakan untuk UPS ini adalah sebagai berikut:
1. IEC 62040-3
2. ENV 50091-3
PENULIS