Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM


IUD (INTRA UTERINE DEVICE)

OLEH :

USWATUN HASANAH
P07520118100

PRODI D-III KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES RI MEDAN
T.A 2019 / 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Topik : Penyuluhan tentang KB AKDR IUD


Sub Topik : Macam – macam jenis alat kontrasepsi (IUD)
Sasaran : Ny. H
Penyuluh : Uswatun Hasanah
Tempat : Rumah Pasien
Hari/tanggal : Sabtu, 13 Juni 2020
Waktu : 08.00 - Selesai

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan tentang alat-alat kontrasepsi pasien diharapkan
memahami tentang alat-alat kontrasepsi IUD dan mempertimbangkannya sebelum
mengambil keputusan alat kontrasepsi apa yang akan dipakai.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mendapatkan penjelasan tentang Alat Kontrasepsi IUD, diharapkan pasien
mampu:
1. Peserta mampu menjelaskan apa itu kontrasepsi AKDR IUD.
2. Peserta mampu menjelaskan efek samping dari kontrasepsi AKDR IUD.
3. Peserta mampu menjelaskan indikasi dari kontrasepsi AKDR IUD.
4. Peserta mampu menjelaskan keuntungan dan kerugian dari alat kontrasepsi AKDR
IUD.
III. Pelaksanaan

No Kegiatan Penyuluhan Peserta


.
1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam Menjawab salam
(waktu + 5 menit) 2. Memperkenalkan diri Menyimak
3. Menjelaskan tujuan Menyimak
penyuluhan
4. Memberikan waktu
untuk tanya jawab

2 Inti (waktu + 10 1. Menanyakan tentang Menyimak penjelasan


menit) pengetahuan peserta Bertanya
mengenai tentang alat Menyimak
kontrasepsi IUD
2. Menjelaskan
keuntungan dari IUD
3. Menjelaskan efek
samping dan kerugian
dari alat kontrasepsi
IUD ini
4. Menjelaskan tentang
manfaat dari
kontrasepsi IUD ini
5. Menjelaskan tentang
pemakaian IUD
3 Penutup 1. Memberikan Menjawab pertanyaan
(waktu + 5 menit) kesempatan kepada Menyimak kesimpulan
peserta untuk Menjawab salam
bertanya
2. Mengucapkan terima
kasih &
3. salam penutup.

IV. Setting tempat


Peserta duduk bersandar berhadapan dengan pemberi materi.

V. Kriteria Evaluasi
1. Peserta mampu menjelaskan apa itu kontrasepsi AKDR IUD
2. Peserta mampu menjelaskan efek samping dari kontrasepsi AKDR
3. Peserta mampu menjelaskan indikasi dari kontrasepsi AKDR
4. Peserta mampu menjelaskan keuntungan dan kerugian dari alat kontrasepsi AKDR
MATERI

A.    DEFINISI
IUD (Intra Uterine Device) adalah alat kontrasepsi yang disisipkan ke dalam rahim,
terbuat dari bahan semacam plastik, ada pula yang dililit tembaga, dan bentuknya
bermacam-macam. Bentuk yang umum dan mungkin banyak dikenal oleh masyarakat
adalah bentuk spiral. Spiral tersebut dimasukkan ke dalam rahim oleh tenaga kesehatan
(dokter / bidan terlatih). Sebelum spiral dipasang, kesehatan ibu harus diperiksa dahulu
untuk memastikan kecocokannya. Sebaiknya IUD ini dipasang pada saat haid atau segera
40 hari setelah melahirkan (Subrata, 2000:33).
IUD atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) bagi banyak kaum wanita
merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak perlu diingat
setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR tidak akan mempengaruhi
isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI). Karena itu, setiap calon pemakai AKDR
perlu memperoleh informasi yang lengkap tentang seluk-beluk alat kontrasepsi ini
(Maryani, 2002).

B. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN


Keuntungan dari alat kontrasepsi IUD adalah sebagai berikut:
a. Sebagai kontrasepsi, efektifitasnya tinggi
b. IUD (AKDR) dapat efektif segera setelah pemasangan
c. Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu diganti)
d. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ingat
e. Tidak mempengaruhi hubungan seksual
f. Meningkatkan kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
g. Tidak ada efek samping hormonal dengan Cu AKDR (CuT-380A)
h. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI
i. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus (apabila tidak terjadi
infeksi)
j. Dapat digunakan sampai menopause (1 tahun lebih setelah haid terakhir)
k. Tidak ada interaksi dengan obat-obat
l. Membantu mencegah kehamilan ektopik.
KERUGIAN
a. Haid berlebih
b. Nyeri saat haid
c. Peningkatan resiko infeksi radang panggul
d. Iud terlepas keluar
e. Perforasi uterus, usus dan kandung kemih

C. EFEK SAMPING DAN KERUGIAN


Adapun kerugiannya adalah sebagai berikut:
a. Efek samping yang umum terjadi:
 Perubahan siklus haid (umumnya pada 3 bulan pertama dan akan berkurang setelah
3 bulan)
 Haid lebih lama dan banyak
 Perdarahan (spotting) antarmenstruasi
 Saat haid lebih sakit
b. Komplikasi lain:
 Merasakan sakit dan kejang selama 3 – 5 hari setelah pemasangan
 Perdarahan berta pada waktu haid atau diantaranya yang memungkinkan penyebab
anemia
 Perforasi dinding uterus (sangat jarang apabila pemasangannya benar)
c. Tidak mencegah IMS termasuk HIV / AIDS
d. Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang sering
berganti pasangan
e. Penyakit radang panggul terjadi sesudah perempuan dengan IMS memakai AKDR.
Penyakit radang panggul memicu infertilitas
f. Prosedur medis, termasuk pemeriksaan plevik diperlukan dalam pemasangan AKDR.
Seringkali perempuan takut selama pemasangan
g. Sedikit nyeri dan perdarahan (spotting) terjadi segera setelah pemasangan AKDR.
Biasanya menghilang dalam 1 – 2 hari
h. Klien tidak dapat melepas AKDR sendiri
i. Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui (sering terjadi apabila AKDR
dipasang segera setelah melahirkan)
j. Tidak mencegah terjadinya kehamilan ektopik karena fungsi AKDR untuk mencegah
kehamilan normal
k. Perempuan harus memeriksa posisi benang AKDR dari waktu ke waktu. Untuk
melakukan ini perempuan harus memasukkan jarinya ke dalam vagina, sebagian
perempuan tidak mau melakukan ini.

D. PERSYARATAN PEMAKAIAN
a. Yang Dapat Menggunakan
Syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum seseorang akan memilih AKDR (IUD)
adalah:
1) Usia reproduktif
2) Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
3) Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
4) Setelah melahirkan dan tidak menyusui bayinya
5) Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
6) Resiko rendah dari IMS
7) Tidak menghendaki metode hormonal
8) Tidak menyukai untuk mengingat-ingat minum pil setiap hari
9) Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 – 5 hari senggama
b. Yang Tidak Diperkenankan Menggunakan
Ada beberapa ibu yang dianggap tidak cocok memakai kontrasepsi jenis IUD
ini. Ibu-ibu yang tidak cocok itu adalah mereka yang menderita atau mengalami
beberapa keadaan berikut ini:
1) Penyakit kelamin (gonorrhoe, sipilis, AIDS, dsb)
2) Perdarahan dari kemaluan yang tidak diketahui penyebabnya
3) Tumor jinak atau ganas dalam rahim
4) Kelainan bawaan rahim
5) Penyakit kurang da
6) Belum pernah melahirkan
7) Adanya perkiraan hamil

DAFTAR PUSTAKA

Saifuddin, AB. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Hartanto, Hanafi. 2002. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta : Pustaka Sinar
Harapan

Bari Syaifuddin, Abdul. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Anda mungkin juga menyukai