Anda di halaman 1dari 6

UTS ENTER

2020
1. Jelaskan
a. Biomassa : refers to any form of plant or animal tissue.  energy stored in biomass can
be released by burning the material directly, or by feeding it to micro-organisms that use
it to make biogas, a form of natural gas. Berbagai bahan biologis yang dapat digunakan
sebagai sumber energi utama • Material tanaman dan limbah hewan yang digunakan
khususnya sebagai sumber bahan bakar
b. Bio-oil : Bahan bakar yang berasal dari material biologis
c. Carbon Cycle :

d. Konsentrasi gas secara teoretis untuk menghasilkan pembakaran sempurna.


e. Konversi Energi Biokimia (Fermentasi dan juga Digestisasi Anaerobik)
2. Jelaskanm
a. Hubungan karakteristik biomass dengan termokimia convertion

b. Pirolisa Sekunder Primer


c.

3. iniedcoboebcoebc
4. Jelaskan
a. Tahapan Biodiesel

b. Proses mekanisme
Liquifikasi : Pati/Starch menjadi gula kompleks atau destrin
Sakarifikasi : Proses pemecahan gula kompleks (destrin) menjadi glukosa (sederhana)
Fermentasi : Proses konversi glukosa menjadi bioetanol
Distilasi : Pemisahan atau degradasi campuran beberapa jenis liquid berdasarkan titik
didih atau nilai volatility liquid.
Dehidrasi : Untuk menghasilkan bioetanol derajat bahan bakar (fuel grade etanol) diperlukan
tahapan proses dehidrasi. Proses dehidrasi bertujuan untuk menghilangkan kadar air yang
tersisa pada campuran etanol hidrat (± 5%) sehingga menjadi etanol anhidrat
Sakarifikasi :

Esterifikasi dan Transesterifikasi

Pada umumnya biodiesel dibuat dengan menggunakan 2 jenis reaksi yaitu reaksi esterifikasi dan
reaksi transesterifikasi. Kedua reaksi tersebut memiliki karakteristik tersendiri. Penggabungan
reaksi esterifikasi-transesterifikasi bertujuan untuk meningkatkan rendemen biodiesel yang di
hasilkan. Esterifikasi adalah tahap konversi dari asam lemak bebas menjadi ester. Esterifikasi
mereaksikan asam lemak dengan alkohol. Katalis-katalis yang cocok adalah zat berkarakter asam
kuat, seperti asam sulfat, asam sulfonat, asam sulfonat organik atau resin penukar kation asam
kuat. Asam-asam tersebut biasa dipilih dalam praktek industrial (Soerawidjaja, 2006).
Esterifikasi umumnya dilakukan untuk membuat biodiesel dari minyak berkadar FFA tinggi
(berangka asam >5 mg- KOH/g). Pada tahap ini, asam lemak bebas akan dikonversikan menjadi
metil ester. Tahap esterifikasi biasanya diikuti dengan tahap transesterifikasi, tetapi sebelum
produk esterifikasi diumpankan ke tahap transesterifikasi, air dan bagian terbesar katalis asam
yang dikandungnya harus disingkirkan terlebih dahulu. Proses esterifikasi adalah reaksi
reversibel dimana asam lemak bebas (free fatty acid/FFA) dikonversi menjadi alkil ester melalui
katalis asam (HCl atau umumnya H2SO4). Ketika konsentrasi asam lemak bebas dalam minyak
tinggi, seperti dalam minyak jelantah, esterifikasi dan reaksi transesterifikasi melalui katalis
asam dapat berpotensi untuk mendapatkan konversi biodiesel yang hampir sempurna. Proses
esterifikasi mengikuti mekanisme reaksi yang sama seperti transesetrifikasi katalis asam (Lotero
et al., 2005). Tidak seperti esterifikasi yang mengkonversi asam lemak bebas menjadi ester, pada
transesterifikasi yang terjadi adalah mengubah trigliserida menjadi ester. Perbedaan antara
transesterifikasi dan esterifikasi menjadi sangat penting ketika memilih bahan baku dan katalis.
Transesterifikasi dikatalisis oleh asam atau basa, sedangkan esterifikasi, bagaimanapun hanya
dikatalisis oleh asam (Nourredine, 2010).

Bagan

Anda mungkin juga menyukai