Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN.M DENGAN GANGGUAN


“BPH(BENIGNA PROSTAAT HIPERPLASI)”
DI BANGSAL FLAMBOYAN II
RSUD SALATIGA

Disusun oleh :
Danar Fauzan ( P 120
Parjiyanti (p12 100)
Windiantika( P 12.059)

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA


PRODI DIII KEPERAWATAN
2014/2015
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn.M DENGAN GANGGUAN
“BPH(BENIGNA PROSTAAT HIPERPLASI)”
DI BANGSAL FLAMBOYAN II
RSUD SALATIGA

Tanggal Masuk RS : 05 September 2014


Tanggal Pengkajian : 08 September 2014, jam 13:00
Metode pengkajian : Autoanamnesa
Diagnosa Medis : BPH
No. Registrasi : 281365
I. Biodata:
A. Identitas Pasien :
Nama Pasien : Tn.M
Alamat : Bendo,gedongan tuntang
Umur : 56 th
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani

B. Identitas Penanggung jawab :


Nama : Tn. F
Umur : 26 th
Alamat : Bendo,gedongan tuntang
Pendidikan : SMTA
Pekerjaan : wiraswasta
Hubungan dg klien : Anak
II. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri saat BAK
2. Riwayat Penyakit sekarang
3. Klien mengatakan hari Minggu tanggal 05-09-2014 jam 14.00 WIB di
bawa ke UGD Rumah Sakit RSUD SALATIGA. Karena keluhan nyeri
saat BAK tidak bisa Bak dan di UGD klien mendapat terapi Remopuin 30
mg/ 8j, Rantin 500 mg/ 8 j, RL – D5% 20 tpm oleh dengan TD : 120/80
mmHg, S : 364 0C, N : 80 x/mnt, R : 20 x/mnt. Pada hari Senin mulai
pukul 00.00 WIB klien diharuskan puasa untuk persiapan operasi. Operasi
dilakukan pada pukul 11.00 selesai jam 12.30 WIB. Jenis operasi khusus.
Macam operasi : Tur Prostat, jenis anes.

4. Riwayat penyakit dahulu


Klien mengatakan belum pernah mondok di rumah sakit.
5. Riwayat Keluarga
Pasien mengatakan kalau keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan
ataupun penyakit menular.

Genogram :
Keterangan :
: perempuan

: laki-laki

: pasien

: tinggal serumah dengan pasien

: meninggal dunia

III. Pengkajian Pola Kesehatan Fungsional


1. Pola Persepsi dan pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan bahwa sehat itu penting. Pasien menjaga kesehatan
keluarganya dengan cara mewajibkan anggota keluarganya untuk selalu
sarapan pagi dan tidak makan makanan sembarangan di pinggir jalan.
Saat ada anggota keluarga yang sakit, pasien selalu membawa ke pusat
pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas, bidan atau dokter jika
memungkinkan.
2. Pola nutrisi dan metabolik
a. Sebelum sakit
Frekuensi : 3x sehari
Jenis : nasi, lauk, sayur-sayuran, air putih, air the
Porsi : 1 porsi habis
Keluhan : tidak ada
b. Selama sakit
Frekuensi : 3 kali sehari
Jenis : susu 200cc karena terpasang selang NGT
Porsi : susu 200cc habis
Keluhan : tidak ada
3. Pola Eliminasi
a. Pola eliminasi
Jumlah input cairan 250 cc. Sebelum sakit, biasanya klien BAB sehari
sekali pada waktu pagi hari, tetapi pada saat sakit selama 2 hari klien
belum bisa BAB. Dan selama ini jika klien sakit, klien tidak pernah
menggunakan obat pencahar. Biasanya di rumah, klien BAK lebih
dari 4 kali dengan frekuensi urin menetes bahkan dahulu urinya ada
batunya. Terutama pada malam hari klien harus menyita waktu
tidurnya untuk kencing terus dengan sedikit-sedikit bahkan terasa
sakit.
4. Pola Aktivitas dan latihan
a. Sebelum sakit

Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4


Makan dan minum 
Mandi 
Berpakaian 
Mobilitas di tempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi/ROM 
Toileting 

b. Selama sakit
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum √
Mandi √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
Toileting √
Keterangan :
0 : mandiri
1 : dengan alat bantu
2 : dibantu orang lain
3: dibantu orang lain dan alat
4 : tergantung total

5. Pola istirahat dan tidur

Keterangan Sebelum Sakit Selama Sakit


Jumlah jam tidur siang 1-2 jam 1 jam
Jumlah jam tidur 8-10 jam 5-7 jam
malam
Penggunaan obat Tidak ada -
Gangguan tidur - Tidak dapat tidur
nyenyak dan sering
terbangun karena nyeri,
bising, dan suhu tubuh
meningkat.
Perasaan setelah tidur Terasa lebih segar Tidak segar, merasa lelah
dan nyaman

6. Pola Kognisi dan Perceptual


Klien mengetahui tentang penyakitnya yang dialaminya saat ini dan
membutuhkan perawatan dan pasien menerima tindakan
operasi,bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Jawa. Klien
mengalami gangguan pola tidur. Klien mau mengikuti perintah dokter
atau perawat untuk mengurangi aktifitas(miring kanan-kiri/duduk)
7. Pola Konsep diri.
a. Gambaran diri : pasien merasa tidak nyaman dengan nyeri saat
BAK
b. Ideal diri : pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan ingin
cepat pulang ke rumah agar dapat melakukan aktivitasnya kembali
c. Harga diri : pasien mengatakan bahwa selama sakit pasien
selau mendapat dukungan dari anak, dan keluarganya
d. Peran diri : pasien mengatakan bahwa selama sakit pasien
tidak dapat melakukan aktivitasnya di rumsh sebagai penjual
kelontong
e. Identitas diri : pasien mengatakan bahwa pasien merasa selalu
merepotkan keluarganya selama sakit serta tidak dapat melakukan
aktivitas secara mandiri.

8. Pola seksual dan seksualitas


Pasien mengatakan bahwa pasien sudah menikah dan pasien merasa
nyaman bersama keluarganya saat ini.

9. Pola peran dan hubungan


Pasien mengatakan bahwa hubungan dengan keluarga dan lingkungannya
terjalin baik

10. Pola manajemen dan koping stres


a. Sebelum sakit : pasien mengatakan bahwa pasien lebih senang
beraktivitas seperti bertani demi kelangsungan hidup keluarganya.
b. Selama sakit : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh agar dapat
melakukan aktivitas seperti biasanya

11. Pola Nilai dan Keyakinan


Pasien mengatakan selama sakit pasien tidak dapat melakukan ibadah
sholat 5 waktu seperti waktu sebelum sakit.

IV. Pemeriksaan Fisik


1. Kesadaran umum
 Kesadaran : Composmentis
 Tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 100 x / menit, teratur, kuat
c. Pernafasan : 20 x / menit, teratur

2. Kepala
 Rambut : Hitam, tidak ada kutu, tidak ada ketombe, tidak ada bekas
luka
 Bentuk kepala :Mesochepal
 Kulit kepala :Bersih, penyebaran merata
 Mata :
a. Palbebra : Tidak ada odema
b. Konjungtiva : Anemis
c. Pupil : Isokor
d. Sclera : Ikterik
e. Tidak menggunakan alat bantu penglihatan
- Hidung : tidak ada cuping hidung, tidak ada sekret,
simetris, tidak ada polip
- Mulut : mukosa bibir kering, tidak sumbing,lidah bersih
- Gigi : gigi bersih
- Telinga : simetris, tidak ada serumen, tidak ada gangguan
pendengaran
- Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
pembesaran tiroid, vena jugularis dan ada
peningkatan detak
3. Dada
 Paru-paru :
a. Inspeksi : Tidak menggunakan alat bantu pernafasan, simetris
b. Palpasi : vokal premitus kanan dan kiri sama
c. Perkusi : kanan = sonor, kiri = sonor
d. Auskultasi : vesikuler (tidak ada suara tambahan)
 Jantung
a. Inspeksi :ictus cordis tidak Nampak
b. Palpasi :ictus cordis teraba
c. Perkusi :pekak
d. Auskultasi :bunyi jantung 1-2 murni, gallop(-), murmur(-)
 Abdomen
a. Inspeksi : datar,umbilicus tidak menonjol,tidak ada jaringan
perut
b. Auskultasi : Bising usus 25 x / menit
c. Perkusi : timpani
d. Palpasi : ada nyeri tekan

4. Genetalia :bersih,terpasang alat bantu BAK/selang kateter


5. Ekstermitas
a.Superior :tangan kanan pasien terpasang infus RL/20 tpm, pergerakan
terbatas
b.Interior :lutut kanan oedema
c.ekstermitas

Ekstremitas Hasil Keterangan


Tangan Kanan 2 Gerakan otot penuh menentang
gravitasi dengan sokongan
Tangan Kiri 4 Gerakan normal penuh dengan
menentang gravitasi dengan sedikit
penahanan
Kaki Kanan 1 Tidak ada gerakan, teraba adanya
kontraksi
Kaki Kiri 3 Gerakan normal menentang gravitasi
 Perabaan Akral : hangat
V. Pemeriksaan Penunjang

Nilai
No. Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan
Rujukan
1. Darah Rutin:
Hemoglobin 12,4 11,5-16,5 gr /dl
Leukosit 4,44 4,0-11 10^3/ul
Trombosit 360 150-440 10^3/ul
Hematokrit 37,9 35,0-49,0 %
Eritrosit 4,44 4,4-6,0 10^6/ul
2. Hitung Jenis :
Basofil 0.3 0.0-1.0 %
Limfosit 12,0 20-40 %
Monosit 3,7 2-8 %
3. Index Eritrosit :
MCV 85,3 82-92 Fl
MCH 27,9 27-31 Pg
MCHC 32,7 32-36 g/dl
4. Laju Endap Darah 1 39 3-8 mm
Laju Endap Darah 2 89 5–8 mm
Esonofil 1.8 1-5 %
Basofil 0.3 0.0-1.0 %
Limfosit 12.0 22-40 %
Monosit 3,7 4-8 %
MPV 7,9 6,5-12,0 %
PDW 15,9 9.0-17.0 %
PCT 0,3 0,108-0,282 %

VI. Terapi Medis


1. Infus RL 20 tpm
2. Injeksi :
a. Injeksi Ketorolac
 Dosis : 30 mg/ 12 jam
 Golongan : Analgetik Non Narkotik
 Fungsi : Penatalaksanaan jangka pendek terhadap nyeri
Akut derajat sedang,berat

VII. Analisa Data


Nama : Tn.M No. CM : 281365
Umur : 54 tahun Diagnosa Medis : BPH

Hari/ Diagnosa
No Tanggal Data fokus Masalah Etiologi Keperaw TTD
Jam atan
1. Senin, DS : pasien mengatakan Nyeri Agen Nyeri
08-09-2014 bahwa kaki kanannya akut cedar akut b.d
13.30 WIB nyeri pada saat fisik agen
digerakkan cedera
P : pasien mengatakan fisik
nyeri pada lutut kaki
bagian kanan pada saat
digerakan
Q : pasien mengatakan
kaki kanannya nyeri
seperti ditusuk-tusuk
R : pasien mengatakan
nyeri pada lutut kaki
bagian kanan
S : skala nyeri 6
T :terasa nyeri pada saat
digerakkan
DO :pasien terlihat
meringis kesakitan
Tekanan darah : 120/80
RR : 24 x/ menit
Nadi : 83x/menit
Hari/ Diagnosa
No Tanggal Data fokus Masalah Etiologi Keperaw TTD
Jam atan
Suhu : 36,4oC

2. Senin, DS : pasien mengatakan Ganggu Proses Gangguan


08-09-2014 susah tidur pada malam an pola Implam pola tidur
13.45 WIB hari karena nyeri pada istirahat asi bd bising
lutut kaki bagian kanan dan
DO : pasien terlihat tidur
lemas,muka sayu,gelisah,
terdapat kantung mata
pada bagian bawah
telapak mata

VIII. Diagnosa Keperawatan


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan proses implamasi

IX. Intervensi Keperawatan


Nama : Tn .M No.CM : 281365
Umur : 56 tahun Diagnosa Medis : BPH
No
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi dan Rasional TTD
.
1. Setelah dilakukan 1. Kaji nyeri yang dialami
tindakan keperawatan 3 pasien (PQRST)
x 24 jam nyeri berkurang 2. Observasi reaksi non
dengan kriteria hasil: verbal
1. nyeri berkurang 3. Kurangi factor penyebab
dengan skala 6 nyeri
menjadi 3 4. Ajarkan tehnik relaksasi
2. tidak ada keluhan 5. Atur pola tidur dan posisi
nyeri pasien
3. mampu mengontrol 6. Monitor TTV setelah
rasa nyeri pemberian analgesic
4. mengatakan rasa 7. Kolaborasi dengan dokter
nyaman tentang pemberrian
5. TTV normal analgesic
2. Setelah dilakukan 1. Monitor nyeri
tindakan keperawatan ( PQRST)
selama 3x 24 jam,pasien 2. Monitor TTV
dapat tidur dengan 3. Berikan posisi senyaman
kriteria hasil : mungkin
1. Tidur selama 4. Anjurkan untuk rileks
±8jam /hari 5. Hindari aktivitas sebelum
2. Tidak ada gangguan tidur
tidur 6. Batasi jumlah dan
3. Mata tampak cerah kunjungan pasien yang
4. Wajah tampak segar datang
5. Mengatakan rasa
nyaman

X. Implementasi Keperawatan
Nama : Tn .M No.CM : 281365
Umur : 56 tahun Diagnosa Medis :BPH
Hari/ Tanggal
No. Implementasi Respon TTD
Jam
1. Senin, 08- Mengkaji pola nyeri S = pasien
09-2014 pasien mengatakan nyeri
pada lutut bagian
14.00 WIB kanan
O = Pasien
mengatakan nyeri
berkurang dari skala
Mengajarkan tehnik 6 menjadi skala 3
14.30 WIB relaksasi nafas dalam
Hari/ Tanggal
No. Implementasi Respon TTD
Jam
S = Pasien
mengatakan lebih
nyaman setelah
diajarkan relaksasi
Memberikan O = Pasien terlihat
pengarahan tentang mengerti apa yang
15.00 WIB nyeri diajarkan perawat

S = Pasien
mengatakan mau
mendengar
pengarahan dari
Melakukan kolaborasi perawat
dengan dokter O = Pasien
16.00 WIB menganggukkan
kepala dan
menjawab ‘iya’
kepada perawat

Kaji keadaan umum S = Pasien


pasien mengatakan mau
melaksanakan terapi
Dx 2
dari dokter
O = Pasien terlihat
tampak lebih
nyaman dengan
terapi yang dokter
berikan

S:pasien bersdia
Hari/ Tanggal
No. Implementasi Respon TTD
Jam
untuk di kaji
O:pasien tampak
mengerti
XI. Catatan Keperawatan
Nama : Ny.M No. CM : 064250
Umur : 54 tahun Diagnosa Medis : BPH

No Hari/ Tanggal Jam Evaluasi Ttd


1. Senin, 08-09-2014 S = Pasien mengatakan masih
16.30 WIB terasa nyeri pada lutut bagian
kanan
O = Pasien tampak
lemas,gelisah,dan pucat
A = masalah belum teratasi
P = lanjutkan intervensi
 Kolaborasi pemberian
analgesik
 Ajarkan relaksasi nafas dalam

2. 16.45 WIB S = Pasien mengatakan masih


susah tidur karena kebisingan dan
nyeri
O = Pasien tampak gelisah
A = Masalah belum teratasi
P = Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai