Materi:
PENGANTAR KIMIA
1
Mungkin ada diantara kalian yang berpikir seperti itu??
Oke, berarti kalian kreatif!
Perlu kalian ketahui, bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini
berkaitan dengan kimia.
Dahulu kala sebelum alam semesta tercipta, terjadi peristiwa dahsyat yang dikenal
sebagai B I G B A N G ! ! ! , ya ledakan besar. Dari sanalah tercipta energi dan materi,
kemudian lahirlah KIMIA. Jika segala sesuatu itu kita sebut sebagai materi, maka di
dalam ilmu kimia kita akan mempelajari struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi
serta energi yang menyertai perubahan tersebut. Kenapa itu semua
harus kita pelajari? Kalo kalian ingin mengenal seseorang tentunya
kalian pasti ingin tau juga segala sesuatu yang disukainya dan detail-
detail lain, kan....
Karena kimia ada dimana-mana, bahkan dari bintang-bintang nun jauh disana hingga
ke tulang dan darah kalian masing-masing, kimia selalu hadir. Oleh sebab itulah kita
harus mengenalnya lebih dekat. Mengenal kimia berarti mengenal diri sendiri, kita
tidak bisa hidup tanpa kimia. Begitu lhooo...
Ketika masa SMP kalian pernah memahami perubahan fisik dan perubahan kimia
bukan?
2
Awalnya kita punya gelondongan kayu, kemudian kita bakar. Beberapa jam
kemudian semua kayu terbakar menjadi abu. Pada peristiwa tersebut terjadi
berubahan bentuk benda dari kayu menjadi abu. Dari wujudnya saja sudah berbeda,
tentu sifatnya juga berbeda. Hal ini yang kita sebut sebagai perstiwa perubahan kimia.
Pada hakikatnya ilmu kimia meyakini bahwa suatu benda itu dapat mengalami
perubahan bentuk, sehingga susunan partikelnya berbeda dengan letaknya yang
semula. Hal ini tentu saja mempengaruhi sifat-sifat benda tersebut. Intinya kimia itu
mempelajari perubahan materi. Nah, ketika materi tersebut berubah, apakah
memerlukan energi atau malah melepaskan energi?? Itu pun dioelajari dalam kimia.
Jadi kita akan .
3
Waoooww!!! Banyak juga ilmu-ilmu yang berkaitan dengan kimia ya... Lebih
lengkapnya bisa kalian searching sendiri pada ilmu-ilmu tersebut kimianya
tersembunyi dimana...
Baiklah, sekarang kita akan mempersempit pembahasan kita ke dalam
LABORATORIUM, kan ilmuwan-ilmuwan kimia akrab itu dengan lab. Apa saja yang
harus kita persiapkan sebelum memasuki lab? Memangnya di lab kimia itu ada apa
saja? Berbahayakah zat-zat di lab kimia itu? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut, mari kita bahas satu-per-satu!
4
Pada dasarnya keselamatan kerja di lab merupakan usaha atau tindakan
pencegahan, agar dalam melakukan kegiatan di lab terhindar dari kecelakaan sekecil
apapun. Kecelakaan yang seperti apa?
Kedengarannya mengerikan sekali di lab kimia... Itulah yang akan terjadi jika kalian
bermain-main dengan alat atau zat kimia tanpa bertanggung jawab. Untuk itulah,
pengetahuan mengenai keselamatan kerja di lab kimia dibutuhkan. Apa saja bentuk
tindakan yang dilakukan? Mari kita simak...
1. Jas Laboratorium
Biasa disebut jas lab saja, berfungsi melindungi badan dari
percikan zat-zat kimia berbahaya. Selain badan, pakaian
kalian juga terlindungi dari noda yang tidak dapat hilang
5
bila dicuci. Jadi walaupun kalian hanya praktikum melarutkan glukosa ke
dalam aquades, tetap saja harus gunakan jas lab. So...aman, kan?
3. Sepatu
Sandal ataupun sepatu sandal dilarang digunakan ketika
kalian bekerja di lab. Hal ini disebabkan keduanya tidak
dapat melindungi kaki kalian ketika larutan atau zat kimia
tidak sengaja tumpah. Sepatu biasa umumnya sudah cukup
untuk digunakan sebagai pelindung. Namun, di
laboratorium perusahaan besar, sepatu yang digunakan
adalah sepatu keselamatan yang tahan api dan tekanan
tertentu. Selain itu, terkadang disediakan juga plastik alas
sepatu untuk menjaga kebersihan laboratorium jika sepatu
tersebut digunakan untuk keluar dari laboratorium.
4. Masker WAJAH
Masker biasa umumnya digunakan untuk keperluan
umum, misalnya membuat larutan standar. Tapi,
terkadang terdapat bahan kimia atau reaksi kimia yang
dihasilkan bisa mengeluarkan gas berbahaya. Oleh
karena itu, masker gas sangat cocok digunakan,
sehingga gas berbahaya tersebut tidak terhirup. Dilihat
6
dari jenisnya, masker gas bisa berupa masker gas biasa yang terbuat dari kain
dan masker gas khusus yang dilengkapi material penghisap gas.
5. Kaos Tangan
Kaos tangan melindungi tangan kalian dari
ceceran larutan kimia yang bisa membuat kulit
gatal atau melepuh. Macam-macam kaos tangan
yang digunakan di lab biasanya terbuat dari karet
alam, nitril, dan neoprena. Terkait kaos tangan
yang terbuat dari karet alam, ada yang dilengkapi
dengan serbuk khusus dan tanpa serbuk. Serbuk itu umumnya terbuat dari
tepung kanji dan berfungsi untuk melumasi kaos tangan agar mudah
digunakan.
6. Ikat Rambut
Jangan remehkan ikat rambut, terutama bagi siswa
perempuan yang berambut panjang. Jangan biarkan rambut
kalian tergerai dengan bebasnya, karena di dalam lab dapat
menimbulkan bahaya terutama ketika kalian melakukan
praktikum dengan api. Ikatlah rambut kalian sehingga aman
dalam melaksanakan praktikum.
7
sebelum meninggalkan lab, meja praktikum harus dalam keadaan bersih, keran
air tertutup, dan kontak listrik dicabut.
Dalam menggunakan dan memperlakukan zat-zat kimia dalam lab juga harus
diperhatikan, misalnya:
tabung reaksi yang berisi zat kimia dan dipanaskan tidak boleh diarahkan ke
wajah sendiri atau ke orang lain,
bahan kimia tidak boleh dibaui/dihirup langsung, melainkan dikipas-kipas dari
jarak yang agak jauh dari hidung,
larutan kimia yang tumpah di meja atau lantai segera dibersihkan,
larutan pekat yang akan dibuang di wastafel diencerkan dengan air terlebih
dahulu,
mengambil zat secukupnya dan jika berlebihan tidak boleh dikembalikan ke
botol asal.
8
Corrosive/Korosif
Zat dengan simbol ini mampu merusak logam maupun
jaringan hidup.
Contoh zatnya: Asam Sulfat (H2SO4), Natrium Hidroksida
(NaOH), Asam Klorida (HCl)
Dangerous for The Environment/Bahaya bagi Lingkungan
Biasanya zat-zat dengan simbol ini tidak diperbolehkan
dibuang langsung ke lingkungan, karena dapat merusak
lingkungan dan menyebabkan gangguan ekologi.
Contoh zatnya: golongan petroleum, seperti bensin,
pentana, HgCl2, Hg2Cl2
Harmful/Berbahaya
Bahan kimia ini dapat menyebabkan iritasi, luka bakar
pada kulit, dan mengganggu sistem pernapasan bila
kontak dengan kulit, terhirup, maupun tertelan.
Contoh zatnya: etilen glikol, diklorometana, NaOH, Cl2
Oxidizing Agent/Zat Pengoksidasi
Bahan-bahan yang memiliki simbol ini biasanya tidak
mudah terbakar, tetapi bila kontak dengan bahan mudah
terbakar dapat meningkatkan resiko kebakaran.
Umumnya zat-zat tersebut berupa bahan anorganik mirip
garam dengan sifat pengoksidasi kuat.
Contoh zatnya: kalium klorat, kalium permanganat,
hidrogen peroksida, asam nitrat pekat
Toxic/Beracun
Bahan dapat menyebabkan kerusakan kesehatan akut
atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat
rendah jika masuk ke tubuh melalui pernapasan, mulut,
maupun kontak dengan kulit.
Contoh zatnya: metanol, karbon tetraklorida, benzena,
hidrogen sulfida
9
Highly Inflammable/Mudah Terbakar
Bahan kimia memiliki titik nyala rendah dan mudah
menyala atau mudah terbakar.
Contoh zatnya: terpentin, dietil eter, etanol, asetilena
10
Daftar Pustaka
11