Anda di halaman 1dari 17

Judul

Akhlak Hamba
Materi Kepada Allah
Jenjang Pemula
Muwashafat
• Ihsan dalam shalat (SI 2)
• Niat melaksanakan haji (SI 5)
• Berniat pada setiap melakukan
perbuatan (SI 20)enutupi dosa orang
lain (MK19), Melaksanakan hak kedua
orang tua (NG1)
Rasmul Bayan
Mentauhidkan Allah

Bertaqwa kepada Allah

Beribadah kepada Allah

Taubat
Akhlak Hamba kepada Allah
Membaca Al-Qur’an

Ikhlas

Khauf dan Raja’

Tawakal
Mentauhidkan Allah
• Yaitu dengan tidak menyekutukan-Nya
kepada sesuatu apapun. Seperti yang
digambarkan dalam Qur’an Surat Al-
Ikhlas : 1-4.[1]
Bertaqwa kepada Allah
• Maksudya adalah berusaha dengan
semaksimal mungkin untuk dapat
melaksanakan apa-apa yang telah Allah
perintahkan dan meninggalkan apa-apa
yang dilarang-Nya.
Bertaqwa kepada Allah
a. Hakekat taqwa dan kriteria orang
bertaqwa (Al- Baqoroh ayat 2-4)
 Beriman kepada yang ghoib,
 Mendirikan sholat,
 Menafkahkan sebagian rizki yang diterima
dari Allah,
 Beriman dengan kitab suci Al- Qur’an dan
kitab- kitab sebelumnya dan
 Beriman dengan hari akhir
Bertaqwa kepada Allah
Surah Ali Imron 134-135
 Dermawan ( menafkahkan hartanya baik
waktu lapang maupun sempit),
 Mampu menahan marah,
 Pemaaf  dan
 Istighfar dan taubat
b.Buah dari taqwa
Mendapatkan sikap furqan yaitu tegas membedakan
antara hak dan batil (Al- anfal : 29)
Mendapatkan jalan keluar dari kesulitan (At-thalaq : 2)
Mendapat rezeki yang tidak diduga- duga (At-thalaq : 3)
Mendapat limpahan berkah dari langit dan bumi (Al-
A’raf : 96)
Mendapatkan kemudahan dalam urusannya (At-thalaq :
4)
Menerima penghapusan dosa dan pengampunan dosa
serta mendapat pahala besar (Al- anfal : 29 & Al- anfal :
5)
Beribadah kepada Allah
• Allah berfirman dalam Surah Al- An’am :
162 yang artinya :”Sesungguhnya
sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta
alam.”
• Dapat juga dilihat dalam Surah Al-
Mu’min : 11 & 65 dan Al- Bayyinah : 7-8.
[3]
Taubat
• Sebagai seorang manusia biasa, kita
juga tidak akan pernah luput dari sifat
lalai dan lupa. Karena hal ini memang
merupakan tabiat manusia. Oleh karena
itu, ketika kita sedang terjerumus dalam
kelupaan sehingga berbuat
kemaksiatan, hendaklah segera
bertaubat kepada-Nya. Hal ini
dijelaskan dalam Surah Ali-Imron : 135.
Membaca Al-Qur’an
• Seseorang yang mencintai sesuatu, tentulah ia
akan banyak dan sering
menyebutnya. Demikian juga dengan mukmin
yang mencintai Allah, tentulah ia akan selalu
menyebut asma-Nya dan juga senantiasa akan
membaca firman-firman-Nya. Dalam sebuah
hadits, Rasulullah SAW berkata yang artinya :
“Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya Al-
Qur’an itu dapat memberikan syafaat dihari
kiamat kepada para pembacanya”.
Ikhlas
• Secara terminologis yang dimaksud
dengan ikhlas adalah beramal semata-
mata mengharapkan ridha Allah
SWT. Dalam bahasa populernya ikhlas
adalah berbuat tanpa pamrih, hanya
semata-mata karena Allah SWT.
Ikhlas
a. Tiga unsur keikhlasan:
 Niat yang ikhlas ( semata-semata hanya
mencari ridho Allah )
 Beramal dengan tulus dan sebaik-baiknya
Setelah memiliki niat yang ikhlas, seorang
muslim yang mengaku  ikhlas melakukan
sesuatu harus membuktikannya dengan
melakukan perbuatan itu dengan sebaik-
baiknya.
 Pemanfaatan hasil usaha dengan tepat.
b. Keutamaan Ikhlas
Hanya dengan ikhlas, semua amal ibadah
kita akan diterima oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda, yang
artinya :”Selamatlah para mukhlisin.
Yaitu orang- orang yang bila hadir tidak
dikenal, bila tidak hadir tidak dicari- cari.
Mereka pelita hidayah, mereka selalu
selamat dari fitnah kegelapan…”( HR.
Baihaqi ).
Khauf dan Raja’
• Khauf dan Raja’ atau takut dan harap adalah
sepasang sikap batin yang harus dimiliki secara
seimbang oleh setiap muslim. Khauf didahulukan
dari raja’ karena khauf dari bab takhalliyyah
(mengosongkan hati dari segala sifat jelek),
sedangkan raja’ dari bab tahalliyah (menghias
hati dengan sifat-sifat yang baik). Takhalliyyah
menuntut tarku al-mukhalafah (meninggalkan
segala pelanggaran), dan tahalliyyah mendorong
seseorang untuk beramal.
Tawakal
• Adalah membebaskan diri dari segala
kebergantungan kepada selain Allah dan
menyerahkan keputusan segala sesuatunya
kepadanya. Allah berfirman dalam surah Hud: 123,
yang arinya :”Dan kepunyaan Allah lah apa yang
ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya lah
dikembalikan urusan- urusan semuanya, maka
sembahlah Dia, dan bertawakallah kepada-Nya.
Dan sekali- kali Tuhanmu tidah lalai dari apa yang
kamu kerjakan.”
• Tawakal harus diawali dengan kerja keras dan usaha
maksimal ( ikhtiar ). Tidaklah dinamai tawakal kalau
hanya pasrah menunggu nasib sambil berpangku
tangan tanpa melakukan apa- apa.
Referensi
• Sayyid Sabiq, Aqidah Islamiyah
• Said Hawwa, Mensucikan Jiwa
• Said Hawwa, Al Islam

Anda mungkin juga menyukai