Anda di halaman 1dari 14

Keefektifan Bantuan Sosial Secara Tunai

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bahasa

IndonesiaDosen Pengampu Yani Isnaniyah, M.Pd.

Oleh:
Mohammad Syafa Arridho
203101062

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI

BISNISJURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

POLITEKNIK NEGERI MADIUN

MARET 202
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................................3
BAB 1 ................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ............................................................................................................4
Latar Belakang .............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................................5
BAB II ...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN ...............................................................................................................6
2.1 Apakah bantuan sosial tunai sudah tepat sasaran? ......................................6
2.2 Bagaimana tanggapan terhadap bantuan sosial secara tunai dimasa
pandemi ini? .................................................................................................................8
2.3 Apakah bantuan sosial tunai lebih efektif daripada bantuan sosial
sebelumnya? .................................................................................................................9
BAB III ...........................................................................................................................11
PENUTUP ......................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................11
3.2 Saran ................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................13
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Keefektifan Bantuan Sosial. Makalah Keefektifan
Bantuan Sosial disusun guna memenuhi tugas Ibu Yani Isnaniyah, S. Pd,. M.Pd. pada
mata kuliah Bahasa Indonesia di Politeknik Negeri Madiun. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Yani Isnaniyah, S. Pd,.
M.Pd. selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Madiun, 13 Maret 2021

Mohammad Syafa Arridho


BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Bantuan sosial adalah pemberian bantuan dari Pemerintah Daerah kepada
individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat. Sifat bantuan ini, tidak secara terus
menerus dan selektif. Bantuan ini berupa uang atau barang yang pemberiannya
disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Tujuannya untuk menunjang
pencapaian sasaran program dan kegiatan pemerintah daerah dengan memperhatikan
asas keadilan, kepatutan, rasionalitas dan manfaat untuk masyarakat.
Jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial yang diselenggarakan oleh
negara guna menjamin warga negaranya untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar yang
layak. Jaminan ini tercantum pada Undang-undang Nomor 40 tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional. Utamanya merupakan sebuah bidang kesejahteraan
sosial yang memperhatikan perlindungan sosial yang di dalamnya termasuk
kemiskinan, usia lanjut, kecacatan, pengangguran, keluarga dan anak-anak.

Hubungan bantuan sosial dengan jaminan sosial sangat berkaitan karena sangat
mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk di Indonesia. Salah satu penyebabnya
peningkatan penduduk yang menyandang kecacatan yang diakibatkan dari ekonomi
yang tidak memadai sehingga membuat para penyandang cacat berat menjadi bingung
bagaimana bertahan hidup.

Bantuan Sosial Tunai merupakan salah satu jalan dari penyaluran bantuan sosial
dari pemerintah kepada masyarakat yang membutuhkan atau kurang mampu. Dimana
bantuan sosial secara tunai dinilai jauh lebih baik menurut Ekonom senior, dimana
program ini dilakukan supaya meminimalisir terjadinya kasus korupsi seperti yang
menimpa Mentri Sosial Juliari Peter Batubara, dimana masyarakat sedang mengalami
kesusahan karena pandemi Covid-19. Bantuan sosial ini dinilai lebih tepat sasaran dan
juga lebih memberikan kepuasan lebih dimana memingat kebutuhan orang orang
berbeda beda.

Laporan ini dibuat agar para pembaca mengetahui bahwa penerimaan bantuan
pada lansia serta anak-anak cacat berat dapat diberikan jaminan hidup yang lebih dari
pemerintah. Tanpa penelitian laporan ini, maka masyarakat akan sulit untuk mengurus
banyak sedikitnya cara mendaftarkan diri pada Dinas Sosial.

Meskipun di Dinas Sosial ada tahapan untuk pengurusannya, tapi disarankan


agar pandaftar mengetahui prosedur cara singkatnya. Di laporan inilah terdapat cara-
cara singkat mengurus bantuan dana yang ingin diurus nantinya. Para pembaca akan
tahu mengenai dana yang akan diterima berapa kali dalam setahun dan berapa jumlah
dana yang akan diterima. Sehingga laporan ini dapat menjadi saluran penghantar si
penerima bantuan dengan mudah.

Dengan penjelasan pada beberapa paragraf di atas, penulis akan menjelaskan


bagaimana prosedur penyaluran dana bantuan sosial dan jaminan sosial yang diberikan
pemerintah kepada masyarakat yang membutuhkan. Dari sinilah saya ingin mengetahui
bahwa bagaimana peran dan tanggungjawab pemerintah di bidang sosial. Penulis
berharap dengan pelaksanaan penelitian yang menghasilkan sebuah laporan rinci
tentang bantuan dana jaminan sosial ini ada manfaatnya bagi masyarakat setempat dan
lainnya agar mengetahui bagaimana prosedur dana yang telah direncanakan

pemerintah sesuai kesepakatan pengurus-pengurus Negara Indonesia. Dengan


demikian, penulis menyimpulkan agar melakukan penelitian pada salah satu Dinas yang
sangat berkaitan dengan teori ini yaitu Dinas Sosial dengan judul “Keefektifan Bantuan
Sosial Tunai”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah bantuan sosial tunai tepat sasaran?
2. Bagaimana tanggapan terhadap bantuan sosial secara tunai dimasa
pandemi ini?
3. Apakah bantuan sosial tunai lebih efektif daripada bantuan sosial
sebelumnya?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Supaya mengetahui apakah bantuan sosial secara tunai sudah tepat
sasaran, dan mengetahui prosedurnya.
2. Supaya mengetahui tanggapan terhadap kebijakan bantuan soasial secara
tunai dalam situasi pandemi Covid-19.
3. Untuk mengetahui apakah kebijakan bantuan sosial secara tunai lebih
efektif daripada kebijakan bantuan sosial sebelumnya.

1.4 Manfaat Penulisan

Berdasarkan latar belakang di atas terdapat 2 (dua) manfaat yang akan dibahas
dalam laporan ini, yaitu:

1. Bagi Dinas Sosial


a. Untuk memudahkan dinas sosial dalam mengetahui keinginan
masyarakat.
b. Agar memudahkan informasi tentang penerimaan bantuan sosial seperti
ini dapat berkembang luas dan diketahui masyarakat.
2. Bagi Masyarakat
a. Agar mengetahui peran dinas sosial yang sebenarnya dalam kehidupan
bermasyarakat.
b. Mengetahui apakah kinerja pemerintahan di bidang ini berjalan sesuai
harapan.
BAB II
PEMBAHASAN

Untuk mengatasi kesenjangan ekonomi, maka pemerintah Indonesia telah


membuat suatu kebijakan pemberian banantuan sosial (bansos) bagi penduduk Indonesia.
Pengertian Bantuan sosial adalah pemberian bantuan berupa uang/barang dari
pemerintah daerah kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang
sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk melindungi dari
kemungkinan terjadinya risiko sosial (sumber: Wikipedia). Sedangkan pengertian
bantuan sosial menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.05/2015 tentang
Belanja Bantuan Sosial pada Kementerian Negara/Lembaga adalah pengeluaran berupa
transfer uang, barang atau jasa yang diberikan oleh Pemerintah kepada masyarakat miskin
atau tidak mampu guna melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya risiko sosial,
meningkatkan kemampuan ekonomi dan/atau kesejahteraan masyarakat.

Program Bansos untuk rakyat Indonesia terdiri dari Program Indonesia Pintar (PIP),
Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN-KIS), Program Keluarga Harapan (PKH),
dan Bansos Rastra/ Bantuan Pangan Non Tunai. Program bantuan sosial merupakan
komitmen pemerintah untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan.

Bantuan sosial menjadi sesuatu hal yang “menarik” banyak pihak karena banyak
yang berkepentingan terhadap keberadaan bantuan sosial itu sendiri. Pemerintah
membutuhkannya sebagai wujud program kebijakan yang harus dilakukan bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat. DPR atau Wakil Rakyat melihatnya sebagai
pelaksanaan kewajiban pemerintah dan perhatian mereka terhadap rakyat yang sudah
memilihnya. Sedangkan masyarakat/kelompok masyarakat membutuhkannya untuk
kepentingan sosial dan kesejahteraan.

2.1 Apakah bantuan sosial tunai sudah tepat sasaran?

Bantuan sosial yang disalurkan oleh pemerintah diperuntukkan pada orang


orang yang secara finansial kurang mampu sehingga pemerintah wajib memberikan
dana bantuan sosial, apalagi di tahun 2020 dimana terjadi pandemi yang membuat
orang orang tidak bisa bergerak bebas. pemberian bantuan sosial seharusnya diberikan
pada orang yang memang membutuhkan, akan tetapi banyak kasus bantuan sosial yang
tidak tepat sasaran, contohnya di DKI Jakarta.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengakui masalah akurasi data penerima
bantuan sosial di wilayahnya. Bahkan, ada PNS dan golongan elite yang masuk daftar
penerima bansos selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah pandemi
Covid-19.
Kekurangan pada data pun dikeluhkan warga. Ketua RT di sebuah daerah di
Jakarta Timur, Abdul Rohim, mengatakan pihaknya menerima data dari Dinas Sosial
Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta yang tidak sesuai dengan kondisi riil.
Paket bantuan pertama baru saja diterima pada Senin lalu (20/04) sebanyak 61 paket.
Namun, penerima bantuan, kata Abdul, kurang sesuai dengan kondisi yang
sesungguhnya.

• Penyaluran bansos sebesar triliunan rupiah berpotensi 'tidak tepat sasaran dan
dikorupsi'
• Sebanyak 1,2 juta karyawan mengalami PHK dan dirumahkan di tengah
pandemi, Kartu Prakerja dianggap tak efektif
• Kelas menengah 'rentan miskin' di tengah pandemi virus corona

Ia menyebut ada sebanyak 85 kepala keluarga di RT yang ia ketuai.


"Memang sempat jadi masalah karena dari jumlah yang ada itu tidak ter-cover semua.
Ada warga yang tidak berdomisili di lokasi sesuai KTP dan ada yang secara ekonomi
orang mampu dapat [bantuan], sementara yang memang membutuhkan tidak [mendapat
bantuan]," kata Abdul kepada BBC News Indonesia melalui sambungan telepon pada
Kamis (23/04).
Bahkan, ada pula nama orang yang sudah meninggal masih terdaftar sebagai
penerima bantuan. "Ada yang udah meninggal pun masih dapat (bantuan), kalau begitu
si ahli warisnya yang boleh mengambil," tambahnya.
Kondisi demikian sempat menimbulkan konflik di antara warga. Abdul pun
mengatakan ia telah mengusulkan agar semua warga yang terdampak dan ingin
mendapatkan bantuan masuk dalam daftar.
"Karena kebanyakan itu terdampak, maka saya usulkan. Kemarin tidak semua
[mendapat bantuan], sempat ada masalah juga dengan warga yang tidak mendapatkan.
Mereka merasa bantuan itu turun karena adanya wabah, sehingga tidak adil kalau
misalnya tidak dapat semua," tutur Abdul.
Sehingga pada tahun ini Menteri Sosial mengajukan pembaruan data disertai
pembaruan penyaluran bantuan sosial dimana penyaluran Presiden Joko Widodo
bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini secara simbolis menyalurkan dana Program
Bantuan Sosial Tunai (BST) untuk masyarakat terdampak pandemi Covid-19 bersamaan
dengan dua bansos lainnya pada Senin (4/1/2021).

Pada tahun 2021, BST sejumlah Rp300 ribu akan menyasar 10 juta Keluarga
Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia. Bantuan itu akan diberikan mulai
Januari hingga April 2021.Penyaluran bansos dilakukan oleh PT Pos Indonesia.
Kecuali, di wilayah Papua dan Papua Barat ada perlakuan khusus akibat kendala kondisi
wilayah. Dimana penerima bantuan sosial tunai setelah menerima akan difoto dan data
mereka akan secara otomatis sudah berstatus telah menerima bantuan sosial dan juga
data penerima bantuan sosial telah diper barui lagi sehingga diharapkan tidak ada lagi
bantuan sosial yang tidak tepat sasaran.

2.2 Bagaimana tanggapan terhadap bantuan sosial secara tunai dimasa


pandemi ini?

Ekonom senior dari Universitas Indonesia Faisal Basri dan Chatib Basri yang juga
mantan menteri keuangan ikut berkomentar. Ekonom Indef Faisal Basri menuturkan
bahwa dirinya telah mengingatkan pemerintah agar tidak mengunakan paket sembako
untuk membantu masyarakat miskin. Menurutnya, bantuan tunai jauh lebih baik. Lewat
akun Twitter resminya, dia pun membagikan tulisannya terkait dengan penjelasan
mengapa pemerintah seharusnya memilih bantuan tunai daripada bantuan paket
sembako.
"Pertama, kebutuhan setiap keluarga berbeda-beda," tegas Faisal dalam tulisannya.
Menurutnya, beras dan gula tidak cocok untuk penderita diabetes. Sementara itu,
keluarga yang memiliki bayi atau anak balita bisa membeli susu jika diberikan uang
tunai. "Penerima lainnya lebih leluasa memilih barang yang hendak dibelinya sesuai
kebutuhan," katanya. Baca Juga : Lebih Efektif Bantuan untuk Pengusaha atau
Masyarakat? Ini Penjelasan Chatib Basri Keleluasaan memilih sirna karena isi paket
sembako sama untuk seluruh penerima bantuan. Menurut teori mikroekonomi, pilihan
yang lebih banyak akan memberikan kepuasan lebih tinggi ketimpang bantuan barang.
Kedua, uang tunai bisa dibelanjakan di warung tetangga atau di pasar rakyat/
tradisional, sehingga perputaran uang di kalangan pengusaha kecil, mikro, dan ultra-
mikro bertambah secara signifikan, menambah panjang nafas mereka yang sudah
tersengal-sengal diterpa wabah pandemik COVID-19. "Maslahat yang diterima mereka
lebih merata ketimbang lewat pengadaan terpusat," ujarnya. Ketiga, pengadaan
sembako yang terpusat membutuhkan ongkos tambahan seperti untuk transportasi,
pengemasan, petugas yang terlibat, serta beragam biaya administrasi dan pelaporan.
Akibatnya, lanjut Faisal, penerima tidak memperoleh penuh haknya dan tidak sebanyak
dana yang dialokasikan. Chatib Basri, yang kini juga menjabat sebagai Komisaris
Utama PT Bank Mandiri Tbk., mengatakan hal serupa. "Soal sembako dan BLT. Ini
saya sampaikan lagi bulan lalu. BLT lebih baik daripada sembako," tegasnya di akun
Twitter-nya @ChatibBasri, Minggu (6/12/2020). Sebelumnya, dia mengungkapkan
bansos dalam bentuk sembako selama ini tidak seefektif bantuan langsung tunai (BLT)
yang bisa langsung berdampak ke daya beli masyarakat. Menurutnya, bentuk bansos
yang paling efektif adalah pemberian BLT, karena di saat sekarang yang paling
dibutuhkan masyarakat kelas menengah ke bawah adalah uang.

2.3 Apakah bantuan sosial tunai lebih efektif daripada bantuan sosial
sebelumnya?

Pemberian bantuan sosial secara tunai dirasa lebih efektif daripada bantuan sosial
berupa sembako. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan bantuan
sosial tunai (BST) lebih efektif menggerakkan perekonomian dibandingkan bantuan
sosial berbentuk sembako. Melalui BST, warga dapat memutuskan belanja sesuai
dengan kebutuhan rumah tangga.
"Dengan BST ini masyarakat dapat berbelanja langsung sesuai dengan selera dan
pilihan sembako di rumah, menggerakkan ekonomi sekitar rumah," kata Riza dalam
diskusi virtual, Rabu (10/3). Selain itu, dibandingkan dengan bantuan sosial sebelumnya
berupa sembako, Riza mengatakan BST lebih efektif secara holistik. Dari penerima
manfaat, ujarnya, tidak ada nilai bantuan yang terpotong, usaha kecil dapat
menyambung napas dengan adanya pergerakan ekonomi. Politikus Gerindra itu
menambahkan, bantuan sosial berupa sembako selain berpotensi terjadinya
pengurangan nilai bantuan, kelompok yang diuntungkan hanya kalangan pengusaha
dengan modal besar. Menurutnya, bentuk bansos yang paling efektif adalah pemberian
BLT, karena di saat sekarang yang paling dibutuhkan masyarakat kelas menengah ke
bawah adalah uang. "Dia [masyarakat menengah ke bawah] butuh uang, jadi dia bisa
nentuin beli apa. Uang paling efektif dan yang paling gampang gunakan medium uang,"
katanya tak lama ini. Kasus korupsi di Kementerian Sosial ini berasal dari adanya
pengadaan barang berupa bansos dalam rangka penanganan Covid-19.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
berupa sembako dimana program bantuan sosial secara tunai dinilai lebih efektif
Dari paparan dan penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa bantuan
sosial diberikan dari pemerintah untuk warga yang membutuhkan, akan tetapi bantuan
sosial belum sepenuhnya tepat sasaran tetapi pemerintah masih berusaha memperbaiki
proses penyaluran bantuan sosial dengan cara pembaruan data dan melaksanakan
program bantuan sosial tunai. Dari beberapa sumber dapat disimpulkan bahwa bantuan
sosial secara tunai dinilai lebih efektif dan juga tepat sasaran. Bantuan sosial tunai
dirasa cukup baik dari pada bantuan sosial karena kebutuhan setiap orang berbeda dan
juga dapat menumbuhkan daya beli masyarakat, dari pada bantuan sembako yang yang
hanya menguntungkan beberapa pabrik saja.

Bantuan sosial secara tunai dapat dibilang transparan dan juga lebih mudah
dalam hal proses pengambilan karena kita tidak perlu mengambilnya akan tetapi
bantuan sosial ini akan di antarkan oleh pihak pos Indonesia. Dan juga untuk kejadian
penerimaan ganda akan lebih sedikit karena setelah menerima bantuan sosial mereka
akan di foto dan dijadikan bukti bahwa telah menerima bantuan sosial sehingga
penerimaan dan juga dana bantuan sosial lebih terkendali dan terbagi rata.

Saat ini warga sudah merasakan perbedaan antara program dana bantuan sosial,
dan diharapkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah semakin tumbuh. Akan
tetapi masih ada beberapa masyarakat yang masih belum merasakan dana bantuan sosial
sedangkan mereka juga tergolong masyarakat yang membutuhkan.

3.2 Saran
Saya sebai penulis, menyadari bahwa sesungguhnya bantuan sosial ini dirasa balum
sepenuhnya merata kepada orang yang membutuhkan. Sebaiknya kita mengoptimalkan
pendataan terlebih dahulu karena beberapa masyarakat membutuhkan masih belum
dapat merasakan bantuan sosial ini.
Dan juga Diperlukan komunikasi publik yang jelas dan reguler agar masyarakat
paham mengenai bantuan yang akan diberikan serta mekanismenya. Sisi suplai seperti
produksi pangan dalan negeri harus diperhatikan, baik dari kualitas maupun kuantitas.
DAFTAR PUSTAKA

Hadijah Alaydrus (2020). Tuh Kan! Dua Ekonom Senior Bilang Bantuan Tunai Lebih
Baik daripada Bansos Sembako. [online] Bisnis.com. Available at:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20201207/9/1327248/tuh-kan-dua-ekonom-senior-
bilang-bantuan-tunai-lebih-baik-daripada-bansos-sembako [Accessed 4 Mar. 2021].

Redaksi KPPN (2020). PROGRAM BANTUAN SOSIAL DAN AKUNTABILITASNYA.


[online] Kemenkeu.go.id. Available at:
https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/ketapang/id/data-publikasi/artikel/3080-program-
bantuan-sosial-dan-akuntabilitasnya.html [Accessed 10 Mar. 2021].

https://www.facebook.com/bbcnews (2020). Penyaluran bansos ke “orang yang sudah


meninggal”, skema kebijakan dinilai “tidak tepat sasaran” - BBC News Indonesia.
[online] BBC News Indonesia. Available at: https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-
52399147 [Accessed 11 Mar. 2021].

Yunita Amalia. (2021). Wagub DKI Nilai Bantuan Sosial Tunai Lebih Efektif daripada
Sembako | merdeka.com. [online] Available at:
https://www.merdeka.com/jakarta/wagub-dki-nilai-bantuan-sosial-tunai-lebih-efektif-
daripada-sembako.html [Accessed 12 Mar. 2021].

mediaindonesia.com developer (2020). Ini Lima Saran dari CSIS untuk Perbaikan
Bansos. [online] https://mediaindonesia.com/. Available at:
https://mediaindonesia.com/ekonomi/309469/ini-lima-saran-dari-csis-untuk-perbaikan-
bansos [Accessed 13 Mar. 2021].

Anda mungkin juga menyukai