Anda di halaman 1dari 24

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MUHAMMADIYAH

RANTING DUKUH KWENI

KARYA TULIS

Disusun guna memenuhi tugas akhir siswa


SMA Muhammadiyah Bumiayu
Tahun Pelajaran 2020 / 2021

Disusun oleh :

Nama : 1. Najmul Fitri NIS. 10631


2. Nur Alfi Syahrin NIS. 10634
3. Nur Afni Maeliya NIS. 10633

Kelas : XII (Dua Belas)


Peminatan : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)


MUHAMMADIYAH BUMIAYU
TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN

Disetujui untuk diajukan sebagai tugas akhir siswa kelas XII pada SMA

Muhammadiyah Bumiayu tahun pelajaran 2020/2021.

Disahkan di : Bumiayu

Tanggal : ……………

Mengetahui:

Kepala sekolah Guru Pembimbing

Muh. Faqih Maftuh, S.Ag. Etik Mardiasih, S.Pd

NBM. 781 688 NBM. 866.377

ii
MOTTO

 Kita hidup di zaman Milenium yang penuh dengan persaingan, jadi harus

penuh dengan persiapan matang dalam segala hal

 Dengan membaca kita dapat melihat dunia

 Mengembangkan prestasimu untuk meraih prestasi

 Kijang berlari sebelulm macan terbangun

 Mungkin orang dapat lupa akan sesuatu, tetapi jangan lupa akan jasa-jasa

guru

 Kejujuran adalah sikap yang harus dilestarikan

iii
PERSEMBAHAN

 Ayah dan ibu yang telah memberikan semangat, doa dan bantuan material

untuk keberhasilan karya tulis ini

 Bapak Muh. Faqih Maftuh, S. Ag. Selaku

 kepala sekolah SMA Muhammadiyah Bumiayu

 Ibu Etik Mardiasih, S. Pd. Selaku guru pembimbing

 Dewan Guru beserta Staff TU yang telah memberi motifasi dan aspirasi

dalam tercapainya karya tulis ini

 Seluruh teman-teman dan adik kelas tercinta

 Dan para pembaca yang telah membaca karya tulis ini.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini. Karya

tulis ini kami susun sebagai salah satu syarat mengikuti Ujian Akhir Sekolah atau

(UAS) SMA Muhammadiyah Bumiayu tahun ajaran 2020/2021. Karya ini

dirancang untuk memberikan kesempatan pada pembaca untuk mengetahui

informasi apa saja yang terdapat di dalam karya tulis ini, meskipun karya tulis ini

masih sangat jauh dari kata sempurna, namun kami mencoba dengan segala

kemampuan yang ada berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca.

Dalam menyusun karya tulis ini kami ingin menyampaikan terimakasi

kepada:

 Ayah dan ibu atas semua motifasi dan semangatnya

 Bapak Muh. Faqih Maftuh, S. Ag. Selaku kepala sekolah SMA

Muhammadiyah Bumiayu

 Bapak/Ibu Guru yang telah memberikan wawasan sehingga terselesaikanya

karya tulis ini

 Ibu Etik Mardiasih, S. Pd. Selaku guru pembimbing

 Teman-teman dan adik kelas yang telah memberikan bantuan dan semangat

sehingga tersusun karya tulis ini.

v
Akhir kata penulis berharap semoga karya tulis ini bisa berguna bagi diri

anda sendiri, maupun bagi pembaca.

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................................ii
MOTTO..............................................................................................................................iii
PERSEMBAHAN..................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR..............................................................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................................................................vii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Tujuan Penelitian....................................................................................................3
C. Metode pengumpulan data....................................................................................3
D. Landasan teori........................................................................................................4
BAB 2..................................................................................................................................9
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MUHAMMADIYAH DI DUKUH KWENI.............................9
1. LATAR BELAKANG BERDIRINYA MUHAMMADIYAH DI DUKUH KWENI...................9
2. BERDIRINYA RANTING MUHAMMADIYAH DUKUH KWENI..................10
3. RINTANGAN DAN HALANGAN YANG DIALAMI.......................................10
4. AWAL MULA BERDIRINYA MASJID BAITUL ARQAM DAN LAPANGAN
11
5. PIMPINAN MUHAMMADIYAH RANTING DUKUH KWENI.......................12
BAB 3................................................................................................................................14
PENUTUP..........................................................................................................................14
1. KESIMPULAN....................................................................................................14
2. SARAN..................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15
LAMPIRAN........................................................................................................................16

vii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang didirikan Kyai Haji Ahmad

Dahlan tahun 1330 H atau bertepatan dengan 1912. Gerakan ini lahir di Kauman

Yogyakarta, sebuah kampung di samping Kraton Yogyakarta. Sesuai namanya

Kauman adalah kampung yang banyak berisi kaum atau para ahli agama. Dengan

demikian Muhammadiyah lahir di tengah masyarakat yang taat menjalankan

Islam. Namun demikian Islam yang berjalan di masyarakat muslim pada

umumnya, termasuk kauman di dalamnya, adalah Islam yang dalam pandangan

Kyai Dahlan tidak saja telah berakulturasi dengan budaya Jawa, lebih dari itu,

yaitu Islam yang telah terkungkung oleh hegemoni buday Jawa. Kehadiran

Muhammadiyah adalah sebuah bentuk perlawanan terhadap praktek Islam yang

dianggap keliru itu. Paling tidak ada dua hal yang dapat menjelaskan kehidupan

umat Islam masa itu, pertama, Islam dipahami sebagai agama ritual yang akan

memberikan keselamatan dunia akhirat. Tetapi ajaran-ajaran Islam diamalkan oleh

umat tidak menyentuh persoalanpersoalan sosial kemasyarakatan yang

berkembang. Meskipun banyak ahli agama, banyak juga berdiri pesantren, tetapi

pengembangan keilmuan Islam hanya berputar-putar pada persoalan-persoalan

ilmu itu sendiri, yang kebanyakan adalah ilmu kebahasaan (nahwu, shorof), fiqh

ibadah dan masalah-masalah keimanan yang tidak menyentuh problem aktual

keummatan2. Kedua, adalah kenyataan tentang ketertingalan umat Islam dalam

bidang sosial, politik dan ekonomi yang menjadikan umat Islam sebagai umat
2

pinggiran yang tidak ikut menentukan arah perubahan masyarakat. Di tengah

masyarakat seperti itulah Muhammadiyah berdiri. Ia hadir untuk sebuah tujuan

terwujudnya Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah ingin menjadikan

nilai-nilai ajaran Islam yang menyeluruh dan ideal itu mewujud dalam kehidupan

nyata dalam bentuk masyarakat yang adil, makmur dan diridhoi Allah SWT.

Muhammadiyah ingin menjadikan kehidupan Islam tidak hanya sekedar pada

masalah fiqih ibadah, nahwu shorof, dan berbagai ilmu alat lain, tetapi juga masuk

ke dalam persoalan keduniaan yang lebih luas untuk menciptakan kehidupan umat

yang lebih berdaya dan maju. Umat Islam tidak boleh hanya menerima keadaan

menjadi golongan kelas bawah, miskin dan bodoh, selalu diatur dan diperdaya,

ditindas dan dijajah, selalu anti dengan segala yang datang dari selain orang

Muslim (kafir) dan selalu sangat percaya diri dengan ke-tradisionalannya. Impian

Muhammadiyah adalah umat Islam yang cerdas, berfikir maju, dan memiliki

tanggung jawab memimpin peradaban ini, menjadikannya umat yang bertauhid

dan menjadikan kehidupan yang adil makmur serta penuh kebaikan dan mendapat

ridho dari Allah. Apa yang menjadi impian tersebut adalah benar, pada awal

berdirinya Muhammadiyah benar-benar mampu mengusung perubahan tersebut.

Ide-ide yang dibawa Muhammadiyah mampu memberikan penyegaran kehidupan

umat melawan kebodohan dan kemiskinan, menentang penindasan dan

ketidakadilan. Muhammadiyah berada di garis depan umat, membimbing dan

memberdayakan umat menuju kehidupan yang lebih mencerahkan. Bahkan dalam

rangka itu, Muhammadiyah saat ini telah memiliki ribuan amal usaha dalam

banyak sektor kehidupan sosial yang terus mengabdi membangun masyarakat


3

Indonesia. Drs. H. Musthofa Kamal Pasha, B.Ed., dan H. Ahmad Adaby Darban,

SU mengatakan bahwa Muhammadiyah ini memiliki 3 identitas, yaitu Gerakan

Islam, Gerakan Dakwah Islam dan Gerakan Tajdid. Berbagai amal usaha yang ada

adalah artefak tajdid yang disumbangkan oleh Muhammadiyah, karena memang

pada masa awal Muhammadiyah berdiri, umat Islam nyaris tidak membangun

amal usaha sebagaimana yang dilakukan oleh Muhammadiyah.

B. Tujuan Penelitian

Dari Rumusan masalah diatas, penulis mempunyai tujuan penelitian

sebagai berikut:

A. Tujuan Khusus: Untuk memenuhi Ujian Akhir Sekolah

B. Tujuan Umum:

a) Penulis ingin memperkenalkan profil sejarah dan perkembangan

ranting Muhammadiyah Dk kweni

b) Sebagai wawasan tambahan informasi serta memperbanyak

pengetahuan

c) Sebagai latihan untuk memperlancar sastra dan Bahasa

d) Sebagai perbandingan antara teori di kelas dan kenyataan dilapangan

e) Menanamkan rasa cinta terhadap sesame

f) Mengenal lebih rinci muhammadiyah Dukuh Kweni

g) Untuk berlatih menyusun karya tulis secara sistematis

C. Metode pengumpulan data


4

1. Metode observasi, Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan

pengamatan secara langsung pada objek yang diteliti

2. Metode interview, Yaitu suatu metode pengumpulan data dengan jalan

Wawancara atau tanya jawab ecara langsung kepada pimpinan ranting

Muhammadiyah

3. Metode kepustakaan, Yaitu metode yang dalam mendapatkan data-data

dengan membaca dari berbagai macam buku pengetahuan yang isinya

berkaitan dengan penyusunan laporan karya tulis ini

4. Manfaat, sejalan dengan tujuan penulisan laporan karya tulis ini. maka

ada manfaat dan kegunaan baik untuk penulis sendiri maupun untuk

pihak lain diantaranya adalah:

A. Manfaat teoritis

Hasil dari penulisan laporan karya ilmiah ini dapat digunakan

untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai sejarah ranting

muhammadiyah di dukuh Kweni

D. Landasan teori

Karya tulis ilmiah adalah sebuah karya tulis yang disajikan secara ilmiah

dalam sebuah forum atau media ilmiah. Karakteristik keilmiahan sebuah karya

terdapat pada isi, pengajian dan bahasa yang digunakan isi karya ilmiah

tertentu.

Bersifat keilmuan yakni rasional, objektif, tidak memihak dan berbicara

apa adanya. Isi sebuah karya ilmiah harus fokus dan bersifat spesifik pada
5

sebuah bidang keilmuan Secara mendalam. Kedalaman kayta tentu sangat

disesuaikan dengan kemampuan sang ilmuan. Bahasa yang digunakan juga

harus bersifat Baku, disesuaikan dengan sistem ejaan yang berlaku di

Indonesia. Bahasa ilmiah tidak menggunakan bahasa pergaulan, tetapi

menggunakan bahasa ilmu pengetahuan, mengandung hal-hal yang teknis

sesuai dengan bidang keilmuannya.

Karya tulis ilmiah harus menggunakan bahas ilmiah, yakni bahasa resmi yang

digunakan dalam bidang keilmuan. Tentu bukan bahasa pergaulan sehari-hari

atau bahasa populer yang disajikan diberbagai media. Karena karya ilmiah

terbatas pembaca dari medianya, maka bahasa yang digunakan lebih terbatas

pula. Mungkin hanya dipahami oleh mereka yang memiliki bidang keilmuan

yang sama secara umum bahasa ilmiah adalah Bahasa Indonesia yang baku

(resmi) dan mengandung hal-hal teknis yang sesuai dengan bidang

keilmuannya. Bahasa yang demikian memiliki karakteristik-karakteristik

berikut:

1. Cendekia

Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat Cendekia. Artinya, bahasa ilmiah

itu mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis.

Bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama

sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh

pembaca. Kalimat-kalimat yang digunakan mencerminkan ketelitian yang

objektif sehingga suku-suku kalimatnya mirip dengan proposisi logika. Karena


6

itu, apabila sebuah kalimat digunakan untuk mengungkapkan dua buah gagasan

yang memiliki hubungan kausalitas, dua gagasan beserta hubungannya itu

harus tampak secara jelas dalam kalimat yang mewadahinya.

2. Lugas dan Jelas

Sifat lugas dan jelas dimaknai bahwa Bahasa Indonesia mampu menyampaikan

gagasan ilmiah secara jelas dan tepat. Untuk itu, setiap gagasan diungkapkan

secara langsung sehingga makna yang ditimbulkan adalah makna lugas.

Pemaparan bahasa Indonesia yang lugas akan menghindari kesalahpahaman

dan kesalahan menafsirkan isi kalimat. Penulisan yang bernada sastra pun perlu

dihindari. Gagasan akan mudah dipahami apabila dituangkan dalam bahasa

yang jelas dan hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas.

Kalimat yang tidak jelas umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat

panjang.

3. Menghindari Kalimat Fragmentaris

Bahasa Indonesia ragam ilmiah juga menghindari penggunaan kalimat

fragmentaris. Kalimat fragmentaris adalah kalimat yang belum selesai. Kalimat

terjadi antara lain karena adannya keinginan penulis menggunakan gagasan

dalam beberapa kalimat tanpa menyadari kesatuan gagasan yang diungkapkan.

4. Bertolak dari Gagasan


7

Bahasa ilmiah digunakan dengan orientasi gagasan. Bahasa Indonesia ragam

ilmiah mempunyai sifat bertolak dari gagasan. Artinya, penonjolan diadakan

pada gagasan atau hal yang diungkapkan dan tidak pada penulis. Implikasinya,

kalimat-kalimat yang digunakan didominasi oleh kalimat pasif sehingga

kalimat aktif dengan penulis sebagai pelaku perlu dihindari.

5. Formal

Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat

keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada kosa kata, bentukan

kata, dan kalimat. Bentukan kata yang formal adalah bentukan kata yang

lengkap dan utuh sesuai dengan aturan pembentukan kata dalam bahasa

Indonesia. Kalimat formal dalam tulisan ilmiah dicirikan oleh kelengkapan

unsur wajib (subyek dan predikat), ketepatan penggunaan kata fungsi atau kata

tugas, kebernalaran isi, dan tampilan esei formal.

6. Objektif

Bahasa ilmiah barsifat objektif. Untuk itu, upaya yang dapat ditempuh adalah

menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak pengembangan kalimat dan

menggunakan kata dan struktur kalimat yang mampu menyampaikan gagasan

secara objektif. Terwujudnya sifat objektif tidak cukup dengan hanya

menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak. Sifat objektif juga diwujudkan

dalam panggunaan kata. Kata-kata yang menunjukkan sifat subjektif tidak

digunakan.

7. Ringkas dan Padat


8

Sifat ringkas dan padat direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur bahasa

yang mubazir. Itu berarti menuntut adanya penggunaan bahasa yang hemat.

Ciri padat merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-

unsur bahasa. Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan

unsur bahasa yang terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah terpenuhi.

Keringkasan dan kepadatan penggunaan bahasa tulis ilmiah juga ditandai

dengan tidak adanya kalimat atau paragraf yang berlebihan dalam tulisan

ilmiah.

8. Konsisten

Unsur bahasa dan ejaan dalam bahasa tulis ilmiah digunakan secara konsisten.

Sekali sebuah unsur bahasa, tanda baca, tanda-tanda lain, dan istilah digunakan

sesuai dengan kaidah, itu semua selanjutnya digunakan secara konsisten.


9

BAB 2

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MUHAMMADIYAH DI DUKUH


KWENI

1. LATAR BELAKANG BERDIRINYA MUHAMMADIYAH DI


DUKUH KWENI

Sebelum Ranting Muhammadiyah Dukuh Kweni berdiri, Ranting

Muhammadiyah Dukuh Kweni bergabung dengan ranting Muhammadiyah

Baruamba. Setelah beberapa tahun bergabung akhirnya Ranting Muhammadiyah

Dukuh Kweni melepaskan diri dari ranting Muhammadiyah Baruamba.

Dipelopori oleh Pimpinan Muhammadiyah Baruamba itu sendiri yang pada waktu

itu dipimpin oleh Mahmud Marsam, beliaulah yang mempersilahkan supaya

Ranting Muhammadiyah Dukuh Kweni untuk membuat ranting sendiri di Dukuh

Kweni, karena dia rasa Ranting Muhammadiyah Dukuh Kweni sudah bisa berdiri.

Pelopor dari Ranting Dukuh Kweni sendiri, diantaranya:

1. H. Solehan Abdullah

2. Tahro

3. Kamadi

4. Supani

5. Dawud

6. Khamim Karja

7. Khamim Azizah

8. Sanap

9. H. Tajur
10

10. Bahri

Mereka adalah tokoh yang berperan dalam berdirinya ranting

Muhammadiyah Dukuh Kweni.

2. BERDIRINYA RANTING MUHAMMADIYAH DUKUH KWENI

Pertama kali Ranting Muhammadiyah Dukuh Kweni berdiri yaitu sekitar

tahun 1986. Yang menjabat pimpinan pada waktu itu adalah H. Sholehah

Abdullah. Pada waktu itu juga Ranting Muhamadiyah Dukuh Kweni masih sedikit

pengikutnya, akan tetapi mereka tidak menyerah untuk memperjuangkan

Muhammadiyah.

Pada waktu awal berdiri yang menjadi kendala paling utama adalah

keuangan, karena suatu organisasi pasti membutuhkan uang untuk kepentingan

ummat, pada waktu itu Bapak H. Sholehan Abdullah mewakafkan sawahnya

untuk Muhammadiyah kemudian pihak Muhammadiyah Dukuh Kweni

mengelolanya dengan sebaik mungkin sehingga dapat mengatasi keuangan

Ranting Muhammadiyah Dukud Kweni.

3. RINTANGAN DAN HALANGAN YANG DIALAMI

Pada waktu awal-awal berdiri salah satu kegiatan rutinitasnya adalah

pengajian di TK ABA atau yang sekarang dikenal dengan Pengajian Seninan,

pada waktu itu da'i yang menjadi pengajar adalah bukan dari Dukuh Kweni tetapi

dari luar Dukuh Kweni, da'i tersebut berangkat menggunakan mobil kemudian

mobil tersebut di parkirkan di depan rumah bapak Muchtar dan ada orang yang
11

tidak suka dengan Muhammadiyah yang sengaja menggembesi ban mobil

tersebut, kemudian selang beberapa minggu, orang tersebut ketahuan, akan tetapi

kejadian tersebut diselesaikan dengan kekeluargaan.

Kemudian beras setelah Bulan Suci Ramadhan, beras yang ada di Dukuh

Kweni itu di berikan kepada rumah sakit lebih, sisanya di musyawarah ke cabang,

kebetulan warga Benda masih membutuhkan, kemudian dibawa pak kanapi ke

benda lalu ribut, katanya ga perlu menerima beras dari warga lain, masyarakat

mau menerima tetapi pimpinannya tidak mau menerimanya, sampai orang yang

membawa beras tersebut di aniaya sampai giginya lepas, kemudian di advokasi

bapak Fahrudin ke polisi, dan akhirnya ditahan di kabupaten Brebes kemudian

selesai sudah, sampai sekarang

Pada waktu itu hanya terdapat 1 masjid di dk kweni Muhammadiyah

adalah yang paling berperan penting dalam kegiatan memakmurkan masjid

tersebut, tetapi ketika masjid sudah lama berdiri terdapat banyak pertentangan

dengan Muhamadiyah, diantaranya dari pihak masjid mewajibkan agar Khotib

harus memakai jubah yang telah tersedia di masjid juga harus mengetuk tongkat

ketika akan berkhotbah, tetapi orang Muhammadiyah menolaknya. Kemudian

setelah beberapa hari orang Muhammadiyah tidak diambil untuk berkhotbah di

masjid tersebut yang menjadikan orang Muhammadiyah kesal kemudian

Muhammadiyah ranting dk kweni mendirikan masjid yang awalnya adalah

mushola.
12

4. AWAL MULA BERDIRINYA MASJID BAITUL ARQAM DAN


LAPANGAN

Ketika itu ada beberapa orang yang mewakafkan sebagian hartanya untuk

Muhammadiyah dk kweni diantaranya:

1. Biyung Surji

2. Muflikhun

3. Dawud

4. H. Sholehan

5. H. Sulhani

6. Hj Siti Mabruroh

Orang-orang tersebut mewakafkan berupa tanah dan sawahnya untuk

Muhammadiyah ranting dk kweni.

Kemudian untuk lapangan, H. Sholehan adalah sosok orang yang berjuang

untuk umat-nya, pada waktu itu ada seorang yang sedang menjual tanah, dan

keinginan ummat pada waktu itu adalah ingin memiliki sebuah lapangan

kemudian H Sholehan menggadaikan tanahnya dan uang hasil gadai tersebut

digunakan untuk membeli tanah tersebut. Untuk penebusan gadainya pihak

Muhammadiyah mewajibkan ummatnya untuk memberikan uang seikhlasnya dan

uang hasil pengumpulan tersebut diberikan kepada H sholehan untuk menebus

tanah yang digadai tersebut.


13

5. PIMPINAN MUHAMMADIYAH RANTING DUKUH KWENI

Pertama adalah H sholehan Abdullah, kemudian digantikan oleh Tahro,

setelah itu Kamadi kemudian Muchtar tetapi sebelum masa pimpinan habis beliau

meninggal dan digantikan oleh Supani.


14

BAB 3

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma'ruf nahi

mungkar yang bersumber pada Al Qur'an dan As-sunah. Dalam Muhammadiyah

terdapat tingkatan mulai dari tingkat terbawah yaitu ranting, cabang, daerah,

wilayah dan pusat.

2. SARAN

A. Diharapkan kepada pimpinan ranting Muhammadiyah dk kweni untuk

berjuang semaksimal mungkin dalam menghidupi muhamadiyah dan juga lebih

mengutamakan kepentingan ummat daripada kepentingan pribadi

B. Diharapkan kepada masyarakat ranting Muhammadiyah untuk taat terhadap

pimpinan ranting Muhammadiyah Dukuh kweni

C. Menjaga perkataan dan perilaku

D. Diharapkan bisa ber-amar ma'ruf nahi mungkar dan juga beramal sebisa

mungkin

E. Jagalah kesehatan

F. Saling menghormati ormas lain


15

DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id

https://ruslananwar06.blogspot.com/2013/09/contoh-karakteristik-bahasa-
indonesia.html?m=1
16

LAMPIRAN
17

Anda mungkin juga menyukai