Anda di halaman 1dari 20

1

GAS MULIA

*) PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

I. STANDAR KOMPETENSI

1.1. Memahami karakteristik unsur-unsur penting, kegunaan dan bahayanya,

serta terdapatnya di alam

I. KOMPETENSI DASAR

2.1. Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam dan

produk yang mengandung unsur tersebut

Indikator

2.1.1. Mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur yang ada di alam terutama di

Indonesia (gas mulia dan halogen)

2.1.2. Mengidentifikasi produk-produk yang mengandung zat tersebut

2.2. Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur utama dan

transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan dan

sifat khusus lainnya)

Indikator

2.2.1. Mengidentifikasi sifat-sifat fisik unsur gas mulia dan halogen (titik didih,

titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, dan sifat khusus lainnya)

2.2.2. Mengidentifikasi sifat-sifat kimia (kereaktifan, kelarutan)

2.2.3. Mengidentifikasi daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida

melalui percobaan

2.3. Menjelaskan manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan

senyawanya dalam kehidupan sehari-hari


2

2.3.1. Menjelaskan manfaat dan dampak unsur gas mulia dan halogen serta

senyawanya dalam kehidupan sehari-hari dan industri

II. TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN

3.1. Siswa dapat mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di

alam dan produk yang mengandung unsur tersebut

3.2. Siswa dapat mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur

utama dan transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan,

kereaktifan dan sifat khusus lainnya)

3.3. Siswa dapat menjelaskan manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-

unsur dan senyawanya dalam kehidupan sehari-hari

IV. KEMAMPUAN PRASYARAT

4.1. Siswa mengetahui unsur-unsur halogen dan konfigurasi elektronnya

4.2. Siswa mengetahui unsur-unsur gas mulia dan konfigurasi elektronnya

V. PRE-TEST
1.
Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi …..
a.
ns2np3 d. ns2np6
b.
ns2(n-1)d5 e. ns2np4
c.
ns2(n-1)d8
2.
Diantara gas mulia di bawah ini yang senyawanya paling banyak disintesis

adalah …….
a.
Ne d. He
b.
Ar e. Xe
c.
Kr
3

3.
Tingkat oksidasi Xe dalam XeF4 adalah………
a.
+2 d. +6
b.
+3 e. +8
c.
+4
4.
Gas mulia yang bersifat radioaktif adalah ……….
a.
Ksenon d. Halium
b.
Radon e. Argon
c.
Neon
5.
Diantara gas mulia di bawah ini yang terbanyak di atmosfer adalah ……….
a.
Ar d. He
b.
Xe e. Kr
c.
Ne

6. Halogen di bawah ini yan paling reaktif adalah…….

a. Flourin d. Iodin

b. Klorin e. Astatin

c. Bromin

7. Urutan asam halida yang menunjukkan titik didih semakin rendah adalah ……

a. HF – HCl – HBr - HI d. HI– HBr – HCl - HF

a. HF – HI – HBr - HCl e. HI– HF –HCl - HBr

b. HCl – HBr – HI - HF

8. Halogen yang mudah menyublim adalah…….

a. F2 d. I2

b. Cl2 e. At
c. Br2
4

9. Halogen yang mempunyai titik didih tertinggi adalah……

a. Flourin d. Iodin

b. Bromin e. Astatin

c. Klorin

10. Salah satu zat kimia yang menyebabkan kerusakan lapisan ozon

adalah …….

a. CCl4 d. CHCl3

b. CF2Cl2 e. CH3Cl

c. CH2Cl2

11. Br2 dapat diperoleh dengan cara oksidasi…….

a. I2 dan Br ‾ d. Br‾ dan Br2

b. I‾ dan Br2 e. Cl‾ dan Br2

c. Br‾ dan Cl2

12. Diantara pernyataan di bawah ini yang tidak benar dari unsur-unsur halogen

adalah …….

a. Merupakan unsur yang elektronegatif

b. Keelektronegatifan flour paling kecil

c. Iodium pada suhu kamar berwujud padat

d. Pada suhu kamar flour berwujud gas

e. Bila oksidasi F selalu -1

13. Senyawa yang dicampurkan ke dalam garam dapur untuk membuat garam

beryodium adalah…….

a. K2O3 d. NaIO3
5

b. NaCl e. NaIO
c. NaClO

14. Unsur halogen yang paling mudah direduksi adalah……….

a. Klorin d. Flourin

b. Bromin e. Astatin

c. Iodin

15. Senyawa dengan rumus CuOCl2 dapat digunakan sebagai…….

a. Insektisida d. Pemutih

b. Penyedap e. Pembuat plastik

c. Obat penenang

V. TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN

6.1. Siswa dapat mengidentifikasi keberadaan unsur-unsur yang ada di alam

terutama di Indonesia (gas mulia dan halogen)

6.2. Siswa dapat mengidentifikasi produk-produk yang mengandung zat tersebut

6.3. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat fisik unsur gas mulia dan halogen

(titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, dan sifat khusus lainnya)

6.4. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat kimia (kereaktifan, kelarutan)

6.5. Siswa dapat mengidentifikasi daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi

halida melalui percobaan

6.6. Siswa dapat menjelaskan manfaat dan dampak unsur gas mulia dan halogen

serta senyawanya dalam kehidupan sehari-hari dan industri

VI. MATERI

7.1. Gas Mulia


6

Unsur gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat pada golongan VIII A

sistem periodik, yaitu helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), ksenon

(Xe) dan radon (Rn). Kelompok ini disebut gas mulia karena sifatnya yang sukar

bereaksi. Unsur-unsur gas mulia, kecuali helium mengandung delapan elektron di

kulit terluar, sehingga bersifat stabil. Kestabilan gas-gas mulia ini sempat

membuat para ahli kimia yakin bahwa gas mulia benar-benar tidak dapat dan tidak

mungkin membentuk senyawa, dan itulah sebabnya sering dinamai gas-gas

lembam (inert gases)

7.1.1. Sifat-sifat gas mulia

Unsur-unsur gas mulia merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berasa

dan tidak berbau. Gas mulia adalah satu-satunya kelompok gas yang partikel-

partikelnya berwujud atom tunggal (monoatomik).

Argon, kripton dan xenon sedikit larut dalam air, sebab atom-atom gas

mulia ini dapat terperangkap dalam rongga-rongga kisi molekul air. Struktur

semacam ini disebut klatrat

Beberapa data tentang gas mulia dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

No Sifat-sifat He Ne Ar Kr Xe Rn
1 Massa atom 4 20 40 84 131 222
2 Jari-jari atom (pikometer) 93 113 154 169 190 225
3 Energi ionisasi (Kj/mol) 2640 2080 1520 1350 1170 1040
4 Kerapatan (Kg/m3) 0,18 0,90 1,80 3,75 3,80 10,00
5 Titik didih (0C) -269 -246 -186 -153 -108 -62
6 Titik leleh/beku (0C) -272 -249 -189 -157 -112 -71

Dari tabel di atas dapat disimpulkan


7

1. Gas-gas mulia memiliki harga energi ionisasi yang besar, bahkan terbesar

dalam masing-masing deret seperiode. Hal ini sesuai dengan kestabilan

struktur elektron gas-gas mulia yang sangat sukar membentuk senyawa

2. Dari atas ke bawah energi ionisasi mengalami penurunan, hal ini dapat

menerangkan mengapa gas-gas mulia yang letaknya lebih bawah mempunyai

kemungkinan yang lebih besar untuk membentuk senyawa.

3. Makin ke bawah letaknya, gas mulia memiliki harga kerapatan, titik didih dan

titik leleh yang makin besar. Hal ini sesuai dengan konsep ikatan, bahwa gaya

tarik Van Der Walls antar partikel akan bertambah besar apabila jumlah

elektron peratom bertambah.

7.1.2. Gas mulia di alam

Gas-gas mulia terdapat di atmosfer dalam jumlah yang relatuf sedikit.

Sebagaimana kita ketahui, atmosfer kita didominasi oleh gas-gas nitrogen (N 2)

dan oksigen (O2) yang masing-masing meliputi 78% dan 21% volume udara.

Kandungan Gas-Gas Mulia dalam Udara

No Gas mulia Persentase volume udara


1 Helium 5,24 x 10‾4
2 Neon 1,82 x 10‾3
3 Argon 0,934
4 Kripton 1,14 x 10‾4
5 Xenon 8,70 x 10‾6
6 Radon 6 x 10‾14
Dari tabel di atas, nampak jelas bahwa gas mulia yang paling banyak

dijumpai di atmosfer adalah argon, menduduki peringkat ke 3 setelah nitrogen dan

oksigen. Akan tetapi, gas mulia yang paling banyak terdapat di alam semesta

adalah helium. Unsur helium bersama-sama dengan unsur hidrogen merupakan

komponen utama dari matahari dan bintang-bintang.


8

Semua gas mulia kecuali radon, dapat diperoleh dengan cara mencairkan

udara, kemudian komponen-komponen udara cair ini dipisahkan dengan destilasi

bertingkat. Hal ini dimungkinkan sebab gas mulia memiliki titik didih yang

berbeda-beda.

Argon dapat diperoleh dengan memanaskan udara dan kalsium karbida

(CaC2). Nitrogen dan oksigen di udara akan diikat oleh CaC2, sehingga pada udara

kita memperoleh argon.

CaC2 + N2 CaCN2 + C

2CaC2 + O2 2CaO + 4C

Helium dapat dijumpai dalam kadar yang cukup tinggi pada beberapa

sumber gas alam, sebagai hasil peluruhan bahan-bahan radioaktif. Adapun radon

hanya diperoleh dari peluruhan radioaktif unsur radium berdasarkan reaksi inti

berikut :

226 222 4
88 Ra 86 Rn + 2He

7.1.3. Kegunaan gas mulia

1. Helium

Helium digunakan sebagai pengisi balon meteorologi maupun kapal balon

karena gas ini mempunyai rapatan yang paling rendah setelah hidrogen dan tidak

dapat terbakar. Dalam jumlah besar helium digunakan untuk membuat atmosfer

inert, untuk berbagai proses yang terganggu oleh udara misalnya pada pengelasan.

Campuran 80% helium dengan 20% oksigen digunakan untuk mennggantikan

udara untuk pernafasan penyelam dan orang lain yang bekerja di bawah tekanan

tinggi.
9

2. Neon

Neon digunakan untuk membuat lampu-lampu reklame yang memberi

warna merah. Neon cair juga digunakan sebagai pendingin untuk menciptakan

suhu rendah, juga digunakan untuk membuat indikator tegangan tinggi, penangkal

petir dan tabung-tabung televisi.

3. Argon

Argon dapat digunakan sebagai pengganti helium untuk menciptakan

atmosfer inert. Juga digunakan untuk pengisi lampu pijar karena tidak bereaksi

dengan kawat wolfram yang panas sampai putih, tidak seperti nitrogen atau

oksigen

4. Kripton

Kripton digunakan bersama-sama dengan argon untuk pengisi lampu

fluoresensi (lampu tabung). Juga untuk lampu kilat fotografi berkecepatan tinggi.

Salah satu spektrumnya digunakan sebagai standar panjang untuk meter.

5. Xenon

Xenon digunakan dalam pembuatan tabung elektron. Juga digunakan

dalam bidang atom dalam ruang gelembung.

7.2. Halogen

Golongan halogen meliputoi flourin (F), klorin (Cl), bromin (Br), iodin (I)

dan astatin (At). Nama “halogen” berasal dari bahasa Yunani yang artinya

“pembentuk garam”. Dinamakan demikian karena unsur-unsur tersebut dapat

bereaksi dengan logam membentuk garam. Misalnya klorin bereaksi dengan


1
0

natrium membentuk natrium klorida (NaCl), yaitu garam dapur. Dalam sistem

periodik, unsur halogen terdapat pada golongan VII A, mempunyai 7 elektron

valensi pada subkulit ns2np5. Konfigurai elektron yang demikian membuat unsur-

unsur halogen sangat reaktif. Halogen cenderung menyerap satu elektron

membentuk ion bermuatan negatif satu.

7.2.1. Kelimpahan unsur halogen di alam

Pada umumnya halogen di alam dijumpai dalam bentuk senyawa halida.

Flourin ditemukan dalam mineral-mineral pada kulit bumi : Flourspar (CaF2) dan

kriolit (Na3AlF6). Klorin, bromin dan iodin terkandung pada air laut dalam bentuk

garam-garam halida dari natrium, magnesium, kalium dan kalsium. Garam halida

yang paling banyak adalah NaCl, meliputi 2,8% berat air laut. Jika ditinjau dari

harga kemolaran, banyaknya ion halida pada air laut : 0,53 M Cl‾, 8 x 10‾ 4 M Br‾,

5 x 10‾7 M I‾.

Di daerah Chili, Amerika serikat, iodin ditemukan dalam jumlah berlimpah

sebagai garam natrium iodat (NaIO3). Beberapa sumber air di negara kita ternyata

mengandung natrium iodida (NaI) dalam kadar yang cukup tinggi, misalnya di

Watudakon (Mojokerto). Beberapa jenis lumut dan ganggang laut mengandung

senyawa iodin. Unsur astatin tidak dijumpai di alam, sebab bersifat radioaktif.

Ion halida dalam tubuh manusia

Ion klorida merupakan anion terbanyak yang dikandung oleh plasma darah,

cairan tubuh, air susu, air mata, air ludah dan cairan eksresi. Juga getah lambung

mengandung 0,37% HCl untuk membantu pencernaan makanan.


1
1

Ion iodida dikandung oleh kelenjar tiroid dan merupakan komponen yang

diperlukan untuk membuat hormon tiroksin C15H11O4NI4). Ion flourida diperlukan

untuk mencegah kerusakan gigi, sebab F‾ merupakan komponen pembuat bahan

perekat Fluoroapatit [Ca5(PO4)3F)] yang tedapat pada lapisan email gigi kita.

7.2.2. Sifat-sifat halogen

• Sifat fisik

Sifat fisik unsur halogen dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Sifat-sifat fisik halogen

Sifat-sifat Flourin Klorin Bromin Iodin Astatin


Jari-jari atom (ppm) 133 180 195 215 -
Jari-jari kovalen 71 99 114 133 145
Energi ionisasi (KJ/mol) 1680 1250 1140 1008 912
Keelektronegatifan 4 3 2,8 2,5 2,2
Afinitas elektron (KJ/mol) -328 -349 -325 -295 -270
Kerapatan (Kg/m3) 1696 3214 3110 49630 -
Titik leleh(0C) -220 -10 7,2 114 -
Titik didih(0C) -180 -35 59 184 337
Potensial reduksi +2,87 +1,36 +1,065 +0,535 -

• Sifat kimia

Kereaktifan unsur non logam dapat dikaitkan dengan kemampuan menarik

elekrtron membentuk ion negatif, semakin negatif nilai afinitas elektron

menunjukkan semakin besar kecenderungan menarik elektron, berarti kereaktifan

bertambah. Kereaktifan halogen menurun dari flourin ke iodin.

Reaksi dengan logam

Halogen bereaksi dengan kebanyakan logam

Contoh :
1
2

2Al + 3 Br2 2 AlBr3

2Fe + 3 Cl2 2 FeCl3

Cu + F2 CuF2

Reaksi dengan hidrogen

Semua halogen bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halide (HX)

H2 + X2 2HX

Reaksi dengan nonlogam dan metaloid tertentu. Contoh

Si + 2X2 SiX4

2B + 3X2 2BX3

P4 + 6X2 4PX3

P4 + 10X2 4PX5

Reaksi dengan hidrokarbon (reaksi subsitusi)

Contoh

CH4 + Cl2 CHCl3 + HCl

Flourin bereaksi hebat, tetapi iodin tidak bereaksi

Reaksi dengan air

Flourin bereaksi hebat dengan air mebentuk HF dan membebaskan oksigen

1
F2 + H2O 2HF + 2 O2

Halogen lainnya mengalami reaksi disproporsionasi dalam air menurut

kesetimbangan berikut

X2 + H2O HX + HXO

Reaksi dengan basa

Klorin, bromin dan iodin mengalami reaksi disproporsionasi


1
3

Contoh : Cl2(g) + 2NaOH(aq) NaCL(aq) + NaClO(aq) + H2O(l)

Reaksi antar halogen, reaksinya secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut:

X2 + nY2 2XYn

Y = halogen yang lebih elektronegatif

n = 1,3,5 dan 7

Daya oksidasi halogen

Oleh karena unsur halogen mudah menangkap elektron (mengalami

reduksi) maka unsur halogen merupakan zat pengoksidasi (oksidator) yang kuat.

Daya oksidasi halogen meningkat dengan berkurangnya nomor atom. Itulah

sebabnya suatu unsur halogen dapat mengoksidasi halogen lain di bawahnya,

tetrapi tidak mampu mengoksidasi halogen yang di atasnya.

Contoh : F2 +2 Cl‾ 2F‾ + Cl2

Br2 + Cl‾

Br2 + 2I‾ I2 + 2Br‾

Halogen dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi -1, +1, +3, +5 dan +7.

oleh karena keelektronegatifan unsuir halogen sangat besar, maka pada umumnya

halogen dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi -1. bilangan oksidasi positif

hanya akan dimiliki halogen apabila ia berikatan dengan atom yang lebih

elektronegatif, misalnya oksuigen atau halogen lain yang letaknya lebih atas

dalam sistem periodik.

Klorin, bromin dan iodin dapat membentuk senyawa-senyawa

oksihalogen. Flourin tidak dapat membentuk senyawa oksihalogen sebab

keelektronegatifan flourin lebih besar daripada oksigen.


1
4

Berdasarkan jumlah atom oksigennya, asam oksihalogen mempunyai

nama sebagai berikut. misal :

No Rumus molekul Bilangan oksidasi Nama


1 HClO +1 Asam hipoklorit
2 HClO2 +3 Asam klorit
3 HClO3 +5 Asam klorat
4 HClO4 +7 Asam perklorat

Kekuatan asam oksihalogen dapat ditentukan dengan melihat jumlah unsur

oksigen yang terikat pada asam oksihalogen tersebut. Semakin besar jumlah atom

oksigennya, semakin kuat pula asamnya. Untuk jumlah atom oksigen yang sama,

asam oksiklorin lebih kuat daripada asam oksibromin dan asam oksibromin lebih

kuat daripada asam oksiiodin. Jadi asam perklorat (HClO4) adalah asam

oksihalogen yang paling kuat, bahkan merupakan asam paling kuat di semua asam

yang dikenal.

7.2.3. Kegunaan halogen dan senyawanya

 Flourin

1. Gas flourin (F2) terutama digunakan dalam proses pengolahan isotop uranium

-235 dari isotop uranium-238 melalui difusi gas

2. Asam flourida (HF), yang dapat bereaksi dengan gelas, sehingga sering

digunakan untuk mengukir (mengetra) gelas

CaSIO3(s) + 8 Hf(aq) H2SiF6(aq) + CaF2(s) + 3 H2O

3. Natrium heksa flourosilikat (Na2SiF6), bahan yang dicampurkan pada pasta

gigi agar gigi menjadi kuat

4. NaF, zat yang digunakan untuk mengawetkan kayu dari gangguan serangga

5. SF6, sutau gas yang digunakan sebagai insulator


1
5

6. Kriolit (Na3AlF6), bahan yang digunakan sebagai pelarut dalam pengolahan

logam Al secara elektrolisis.

7. Freon-12 (CF2Cl2), senyawa yang dipakai sebagai zat pendingin pada kulkas

dan AC, serta sebagai zat pendorong pada kosmetika aerosol (spray)

8. Teflon, suatu jenis plastik tahan pans yang banyak digunakan pada peralatan

mesin

 Klorin

1. Gas Cl2 mempunyai sifat desinfektan, sehingga sering dialirkan pada air

kolam renang untuk memusnahkan kuman-kuman berbahaya.

2. Gas Cl2 dapat menarik timah dari kaleng bekas, membentuk SnCl 4 kemudian

direduksi menjadi timah murni

3. HCl, digunakan untuk membersihkan permukaan logam serta untuk

mengekstraksi logam-logam tertentu dari bijihnya.

4. NaCl, dipaki sebagi garam dapur dan sebagi bahan baku pada berbagai jenis

industri kimia

5. KCl sebagai pupuk tanaman

6. NH4Cl, elektrolit pengisi batu baterai

7. NaClO, mengoksidasi zat warna sehingga digunakan sebagai zat pengelantang

untuk kain dan kertas

8. Kalium kloart, bahan pembuat mercon dan korek api

9. Seng klorida (ZnCl2), bahan pematri (solder)

10. Kalsium hipoklorit (CaCOCl)2 disingkat kaporit, pemusnah kuman pada air

ledeng
1
6

 Bromin

1. NaBr, zat sedutif atau obat penenang saraf

2. AgBr, yang disuspensikan dalam gelatin untuk dipakai sebagai film fotografi

3. Metal bromida (CH3Br), suatu bahan campuran zat pemadam kebakaran

4. Etilen dibromida (C2H4Br2), yang sering ditambahkan pada bensin, agar

senyawa Pb dalam bensin diubah menjadi PbBr 2, sehingga logam pb tidak

mengendap dalam silinder

 Iodin

1. Larutan I2 dalam alkohol yang disebut sebagai tingtur yodium, obat luka agar

tidak terkena infeksi

2. Kalium iodat (KIO3) yang ditambahkan pada garam dapur, agar tubuh kita

memperoleh iodin

3. Perak iodida (AgI), digunakan dalam film fotografi

16. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan Pembelajaran
No Materi Ket
Siswa Guru
1 Unsur-unsur  Siswa menyebutkan  Guru memberitahu
gas mulia unsur-unsur gas bahwa gas mulia
dan halogen mulia dan halogen adalah golongan VIII
A dan halogen
Diskusi
adalah golongan
Kelompok
 Siswa menulis VIIA
konfigurasi dari gas-  Guru membantu
gas mulia dan dengan memberikan
halogen nomor atom
1
7

2 Kelimpahan  Siswa membuat  Guru menekankan Penugasan


unsur di alam daftar (tabel) pada unsur-unsur individu
keberadaan unsur- dan senyawanya
unsur dan produk yang dihasilkan oleh
yang mengandung daerah bersangkutan
unsur-unsur gas
mulia dan halogen di
rumah
 Siswa  Guru memfasilitasi
mempresentasikan jalannya presentasi Presentasi
tabel yang telah
dibuat
3 Sifat fisik dan  Melalui diskusi  Guru membantu
kimia unsur- kelas dan siswa menyimpulkan
unsur gas pengamatan, siswa hasil diskusi
mulia dan mengindentifikasi
halogen sifat-sifat fisik dan Praktikum
kimia unsur gas
mulia dan halogen
 Siswa melakukan  Guru membantu
percobaan untuk memfasilitasi
membandingkan jalannya percobaan
reaktivitas halogen
di laboratorium
 Siswa merancang dan
melakukan percobaan
untuk mengetahui
daya pengoksidasi
halogen dan daya  Guru memfasilitasi
pereduksi halida jalannya percobaan Diskusi
dalam kerja kelompok
1
8

di laboratorium
 Siswa menyimpulkan  Guru memberikan
daya pengoksidasi data energi potensial
halogen dan daya elektroda halogen
pereduksi halida
4 Kegunaan  Siswa membuat  Guru menekankan Penugasan
unsur dan daftar (tabel) tentang pada unsur-unsur di rumah
senyawa manfaat dan dampak yang lebih umum
halogen dan unsur-unsur halogen digunakan sehari-
gas mulia dan gas mulia di hari
rumah
 Siswa  Guru membantu
mempresentasikan jalannya presentasi Presentasi
tabel yang telah
dibuat

8.2. Petunjuk Praktikum

A. Judul Kegiatan : Membandingkan Reaktifitas Halogen

B. Alat dan Bahan

1. Larutan Cl2, Br2, I2, KCl, KBr dan KCl

1. Tabung reaksi

C. Langkah Kerja

1. Siapkan larutan Cl2, Br2, I2, KCl, KBr dan KCl

1. Sediakan 2 buah tabung reaksi yang berisi kurang lebih 2 ml larutan KBr dan

tambahkan ke dalam larutan tersebut larutan Cl2. Apa yang terjadi dan catat

hasilnya

2. Ulangi percobaan no. 2 dan larutan diganti dengan KCl, untuk KI tambahkan
larutan Br2. Amati dan catat apa yang terjadi!
1
9

3. Siapkan 2 buah tabung reaksi masing-masing berisi kurang lebih 2 ml larutan

KCl dan KBr dan tambahkan larutan I2. Catat pengamatan anda

4. Tuliskan reaksi yang terjadi selanjutnya

D. hasil pengamatan
1. Hasil pengamatan

No Larutan Cl2 Br2 I2


1 KCl
2 KBr
3 KI
2. Persamanan reaksinya

KBr + Cl2

KBr + Il2

KCl + Br2

KCl + I2

KI + Cl2

KI + Br2

E. Pertanyaan untuk didiskusikan

Mengapa klor (Cl2) dapat bereaksi dengan KI sementara I 2 tidak dapat

bereaksi dengan KCl ? Dengan demikian peristiwa perubahan Cl 2 menjadi Cl‾,

menagkap atau melepaskan elektron

DAFTAR PUSTAKA

Anshory, Irfan. 2006 : Acuan pelajaran kimia SMU : Jakarta. Erlangga.


2
0

Departemen Pendidikan Nasional ; Ditjen – Dikdasmen, 2006, Silabus Mata


Pelajaran Kimia, Jakarta, Direktorat Pembinaan SMA.

Dinas pendidikan kota semarang : 2006 : Kimia SMA kelas XII. Semarang :
Pemkot Kota Semarang.

Purba, Michael; 1996. Ilmu Kimia Jilid 1B, Jakarta, Erlangga.

Tim kerja guru kimia kota semarang. 2007.Mantap Kimia untuk SMA/MA.
Semarang. Pemkot Semarang

Tim kimia kota semarang. 2000.LKS Kimia. Semarang. Pemkot Semarang.

Anda mungkin juga menyukai