Anda di halaman 1dari 1

Nama: Yuni Sara

NIM: 181620001
1. Pergeseran dibagi menjadi 2 yaitu Pergeseran Hipokromik dan Pergeseran
Batokromik
A. Pergeseran Hipokromik ( Pergeseran Biru)
Merupakan pergeseran absorban ke daerah panjang gelomang yang lebih
pendek karena adanya substitusi atau karena adanya efek pelarut. Hal ini terjadi
karena adanya perubahan pelarut atau tidak adanya subtituen atau asocrop pada
suatu kromofor. Pergeseran Hipsokromik disebut juga dengan pergeseran biru.
Pergeseran panjang gelombang maksimum kearah hipsokromik berhubungan erat
dengan jenis transisi elektron didalam senyawa. Puncak-puncak serapan yang
disebabkan oleh transisi n  π* akan mengalami pergeseran kearah panjang
glomang yang lebih kecil atau pergeseran hipsokromik atau pereseran biru bila
polaritas pelarut berambah besar. Pergeseran hipokromik berasal dari pasangan
elektron tak berikatan terolvasi lebih banyak bila kepolaran pelarut bertambah,
akibatnya akan menurunkan energi orbital Q. Pengaruh sangat besar yaitu 30nm
atau lebih bila menggunakan pelarut polar, seperti air atau alkohol. Dimana terjadi
pembentukan ikatan hidrogen diantara proton pelarut dengan pasangan elekron tak
berikatan, energi orbital n akan diturunkan sebesar energi ikatan hidrogen.
B. Pergeseran Batokromik ( Pergeseran Merah)
Merupakan pergeseran absorban ke aderah panjang gelombang yang lebih
panjang kaena adanya substitusi atau efek pelarut. Geseran batokromik disertai
sisipan alkil dihasilkan dari konjugasi berlebihan dengan gugus alkil yang cukup
mudah bergerak untuk berinteraksi dengan gugus kromoforik. Menempelnya
suatu heteroatom yang mengandung suatu pasangan elektron yang tidak terikat
kepada untaian etilinik menyebabkan geseran batokromik.
2. Karena adanya pertambahan kepolaran suatu pelarut pada transisi, bentuk, puncak
yang bergeser kepanjang gelombang yang lebih pendek ( pergeseran hipsokromik atau
pesergeseran biru), yang mana pergesean biru ini disebabkan adanya pertambahan
solvasi pasangan elektron hingga berakibat energinya turun. Sedangkan jika bergeser
kepanjang gelombang yang lebih ( pergeseran batokromik atau pergeseran merah).
Pergeseran ini terjadi akibat bertambahnya kepolaran pelarut, disebabkan gaya
polarisasi antara pelarut dan spesises, sehingga berakibat meurunnya selisih tingkat
energi eksistensi dan tingkat tidak tereksistensi.
3. Materi 2 menghitung Talbutamid

Anda mungkin juga menyukai