NPM : 2106103040072
Vidio 1 : https://youtu.be/qVVBfgnnguA
Menjelaskan tentang reaksi adisi elektrofilik pada alkena. Alkena adalah senyawa
hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap antara atom karbon. Dalam reaksi
adisi elektrofilik, suatu elektrofil (biasanya atom atau molekul bermuatan positif) akan
menambahkan dirinya pada ikatan rangkap alkena untuk membentuk senyawa baru. Pada
tahap awal reaksi, elektrofil akan menyerang ikatan rangkap alkena, menyebabkan
pemutusan ikatan rangkap tersebut. Karbon yang menjadi tempat pemutusan ikatan rangkap
akan membentuk karbokation, yaitu karbon yang memiliki muatan positif.Kemudian, pada
tahap selanjutnya, karbokation ini akan diserang oleh nukleofil (atom atau molekul
bermuatan negatif), yang mengisi pasangan elektron kosong pada karbokation. Hal ini
menghasilkan produk akhir, di mana ikatan rangkap pada alkena telah terputus dan elektrofil
dan nukleofil menjadi bagian dari senyawa baru yang terbentuk.Reaksi adisi elektrofilik pada
alkena bersifat regiospesifik, artinya reaksi ini akan menghasilkan satu produk utama. Hal ini
disebabkan oleh fakta bahwa karbokation yang terbentuk dalam reaksi ini memiliki stabilitas
yang berbeda berdasarkan pada substituen yang terdapat pada atom karbon tempat terjadinya
pemutusan ikatan rangkap.
Reaksi adidi elektrofilik ini juga bias terjadi campuran produk apabila derajat subtitusi pada
alkena sama.contohnya pada reaksi diatas.Apabila reaksi terjadi tidak ada unsur H-nya maka
perhatiakan mana parsial mana yang lebih positif.
Halogen I akan menempel pada CH2 sedangkan Cl akan tersubtitusi dapat diperhatikan reaksi
diatas.
Pada diagram diatas terjadi 2 tahap reaksi,reaktan yang digunakan adalah alkena,ketika alkena
direaksikan dengan Hx akan terbentuk karbokation (intermediet) keadaan transisi 1.dari
karbokation menuju produk (kaadaan transisi 2) reaksi diatas adalah reaksi eksoterm,energy
aktivasi adalah energy yang dibutuhkan pada saat terjadinya reaksi apabila energy aktivasinya
semakin tinggi maka reaksi tersebut semakin sulit terjadi.Tahap penentu laju adalah pada tahap
yang paling lambat,dalam diangram diatas tahap paling lambat terjadi pada tahap 1 yaitu ketika
terbebuknya karbokation.
Sifat regiospesifik adisi elektrofilik pada alkena itu bisa dijelaskan dari stabilitas karbokation
yang dilalui.Mana yang paling stabil metil primer sekunder atau tersier?
Mengapa elektrofilik alkena dapat menghasilkan 2 produk? Jadi produk yang kanan adalah
hasil penataan ulang
Alkena menyerang H sehingg Cl- akan lepas.H menjadi CH3 sekunder,karbokation hidrida
bergeser menjadi karbokation tersier alkilnya menjadi 3.Pergeseran hidrida terjadi karena
karbokation tersier lebih disukai.
Vidio 2 : https://youtu.be/GGg5uHGxRJM
1. Gugus fungsi
Mengapa harus cukup fungsi jawabannya adalah karena gugus fungsi merupakan situs reaksi atau
bagian molekul dimana reaksi terjadi dan biasanya gugus fungsi itu mengandung heteroatom atau
ikatan rangkap ada begitu banyak macam gugus fungsi
2. Situs atau bagian yang kaya akan elektron dan yang miskin elektron seperti contoh pada gugus
fungsi keton ini bagian karbon merupakan bagian yang miskin elektron sedangkan oksigen merupakan
bagian yang kaya elektron
3. Ikatan yang mudah putus. Ikatan yang mudah putus inilah ia akan mudah bereaksi
Jika ada dua reaksi yang berlangsung maka kamu bisa menambahkan reaksi pertama di atas
Panah dan reaksi kedua dituliskan di bawah panah dan selama reaksi ini berlangsung dan jika
ada produk samping berupa produk anorganik biasanya tidak dituliskan.
Macam-macam Reaksi Organik
1. Reaksi substitusi adalah reaksi dimana atom atau grup digantikan oleh atom atau grup
lain.
2. Reaksi adisi adalah reaksi antara dua reaktan yang membentuk satu jenis produk tanpa
ada atom yang tersisa dan reaksi ini berlangsung dengan pemutusan ikatan Pi dan
pembentukan dua ikatan Sigma
3. Reaksi eliminasi adalah reaksi pengeluaran dua atom atau grup dari molekul dan reaksi
ini berlangsung dengan pembentukan ikatan pi dengan kata lain reaksi eliminasi
merupakan reaksi kebalikan dari reaksi adisi jika adisi memutuskan ikatan Pi maka
reaksi eliminasi akan membentuk ikatan Pi
• homolitik clivet (pembelahan homolitik) pada pembelahan homolitik kini elektron akan
dibagi secara merata ke masing-masing atom dan perpindahan elektronnya akan
ditandai dengan panas setengah kepala atau kita sebut dengan fish Hook seperti mata
Kail dan hasil pembagian elektron yang merata ini akan menghasilkan atom-atom yang
radikal. Jadi radikal ini merupakan intermediate yang tak bermuatan dan sangat reaktif
intermediate inilah yang akan berlanjut ke reaksi radikal
Reaksi radikal Dimana ada dua atom radikal . Adan B yang masing-masingnya adalah radikal
dan membentuk ikatan cara yang kedua adalah reaksi polar. Dimana ada nukleofil dan elektrofil
dapat membentuk suatu ikatan.
ikatan pada molekul yang memiliki gugus fungsi itu bersifat polar nah polaritas ikatan ini
terjadi karena distribusi elektron yang tidak merata dari suatu ikatan dan ini disebabkan oleh
perbedaan elektronegativitas dari atom-atom nya sebagai contoh atom oksigen nitrogen flor
lebih elektronegatif dibanding karbon sehingga karbon yang terikat ini akan bermuatan parsial
positif. karbon akan bermuatan parsial positif Karena klor lebih elektronegatif dengan adanya
klor yang lebih elektronegatif ini mengakibatkan elektron-elektron yang terdapat disekitar
karbon akan lebih tertarik ke arah power hasilnya adalah karbon di sini akan semakin miskin
elektron dan klor akan lebih kaya elektron. Jika yang terikat pada karbon merupakan suatu
logam seperti lithium disini logam sebenarnya kurang elektronegatif dibanding karbon
sehingga karbon yang terikat di sini akan bermuatan parsial negatif jadi ini adalah kebalikan.
Karbon lebih elektronegatif dibanding lithium yang program suatu logam artinya karena
karbon lebih cenderung menarik elektron sehingga distribusi elektronnya lebih banyak pada
karbon membuat karbon ini bermuatan parsial negatif atau kaya elektron ini merupakan daftar
gugus fungsi lengkap dengan polaritasnya contoh alkohol polaritas yang terjadi adalah bagian
atau akan bermuatan parsial negatif dan karbon bermuatan parsial positif dan begitu
selanjutnya
contoh pada gambar diatas A+ merupakan suatu elektrofil artinya yang miskin elektron dan B-
merupakan suatu neutrofil yang kaya elektron reaksi pembentukan AB ini akan dimulai dari
perpindahan elektron dari B- ke A+ menggunakan garis lengkung artinya perpindahan elektron
akan terjadi dari nukleofil menuju ke elektrofil dan hasil perpindahan elektron ini akan
menghasilkan suatu ikatan kovalen.
Reaksi polar yang dimulai dari pemutusan ikatan H kemudian munculah intermediate dan
berakhir pada pembentukan ikatan. Jika diperhatikan pada etilen di bagian yang kayak elektron
atau disebut dengan nukleofil merupakan bagian yang ikatan rangkap kemudian dengan
menggunakan panah lengkung elektron ini Akan berpindah menuju elektrofil dalam hal ini
adalah hidrogen dan Sebelum menjadi produk akan terlebih dahulu terbentuk suatu
intermediate dalam hal ini adalah carbocation dimana karbonnya disini bermuatan positif
sehingga dapat diserang oleh nukleofil Br- hasil akhirnya adalah Br dan H ini telah masuk
dalam suatu molekul Bromo etana.
• Elektrofil dapat bermuatan positif maupun Netral contoh pada molekul ini dimana
terdapat elektrofil hidrogen ketika hidrogen ini telah diambil oleh nukleofil maka
molekul yang ditinggalkan akan bermuatan Netral jika molekul dari elektrofil ini tidak
bermuatan alias Netral maka space ditinggalkan akan bermuatan negatif.
• Harus mengikuti aturan oktet. Sejatinya hidrogen memiliki dua elektron dan karena
alasan polaritas maka bagian O akan lebih kaya elektron dan bagian H akan lebih
miskin elektron dan kita sebut hidrogen merupakan suatu elektrofil. maka hidrogen ini
akan gampang diserang oleh nukleofil yang datangnya dari ikatan rangkap dan saat Dua
elektron dari ikatan rangkap ini bergerak menuju elektrofil yaitu hidrogen maka mau
tidak mau hidrogen harus melepas Dua elektron untuk memenuhi oktet dengan kata lain
ikatan antara H dengan O harus terputus agar Dua elektron yang dimiliki oleh hidrogen
dapat berpindah ke oksigen. pertanyaannya Bagaimana jika ada H dan O yang tidak
terputus maka hidrogen akan memiliki empat elektron 2 elektron dari OH sedangkan
dua elektronnya dari ikatan rangkap dan ini tidak mungkin terjadi karena tidak sesuai
dengan aturan oktet bahwa hidrogen harus memenuhi oktet sebanyak dua elektron.
Vidio 3 : https://youtu.be/zQT7T0NWVqY
Molekul organic dapat dibuat lebih polar melalui interaksi gugus fungsi dengan asam
atau basa.
E. Polarisabilitas
Kecenderungan atom untuk terpolarisasi (terkutubkan)
Vidio 4 : https://youtu.be/YuJy0rYhUTA
Reaksi Tinjauan 2 ( Reaksi Adisi HBr pada Etilena)
Etilena berperan sebagai nukleofilik karena alkena sebagai ikatan rangkap kaya akan electron
π alkena bisa mengikat HBr mengalami reaksi adisi membentuk ikatan CH dan CBR
menggantikan ikatan rangkap C-C di sini H+ disebut elektrofilik sedangkan Br- sebagai
Nukleofilik.
Ikatan alkena dikatakan kaya elektron atau bersifat nukleofilik Karena elektronnya posisinya
itu lebih terekspos atau lebih terpajang pada reaksi yang datang maka alkena selalu
dikategorikan sebagai nucleofilik karena kaya akan elektron π. Ketika alkena berinteraksi
dengan HBr maka alkena sebagai spesies yang kaya elektron akan mencari spesies yang punah
electron. H adalah parsial positif sedangkan Br adalah parsial maka yang terjadi alkena akan
bereaksi dengan H dari HBr dia tidak mungkin menyerang ke HBr karena sama-sama
bermuatan berat. Dalam reaksi ini berlangsung secara polar dengan panah lengkung yang
penuh ketika ikatan terbentuk maka H harus melepaskan ikatannya dengan BR karena jika
tidak H akan memiliki dua tangan atau memiliki lebih dari duplex elektron sehingga itu tidak
di mungkinkan.
Setelah terbentuk karbokatiaon alkena yang semula bermuatan negative parsial berubah
menjadi positif (kabokation).Akibat terjadinya pembalikan ini maka ion Br- bias melakukan
adisi terhadap C.
Jenis panah lengkung ada 3 yaitu dari PEB membentuk ikatan,dari ikatan satu membentuk
ikatan baru,dan dari ikatan membentuk PEB hasil akhirnya akan terbentuknya produk
Disosiasi adalah memutus satu mol ikatan menjadi dua fragmen radikal berlangsung dalam
fase gas pada suhu 25 derajat.Hubungan kekuatan ikatan dengan aktivitas kimia apabila dengan
reaktivitas jika ikatan lebih kuat maka lebih susah menghidrolisis nya contoh:
Keadaan transisi berbeda dengan karbokation.Karbokation lebih perperan sebagai produk
antara dari reaksi 1 dan 2,sedangkan keadaan transisi menggambarkan putus sambungnya
ikatan dengan menggunakan ikatan khayal ikatan putus-putus.
Dalam keadaan peralihan reaktan adalah semua molekul yang sudah stabil,sementara produk
karbokation sehingga lebih tidak stabil maka berenargi lebih tinggi.Energi pengaktifan adalah
perhitungan berapa besar biaya energy yang harus disiapkan agar reaktan bias bergerak
melewati bukit energy untuk menjadi produk.