Anda di halaman 1dari 14

PENGANTAR TEKNOLOGI BIOPROSES 62B151

LIEKE RIADI

PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

Dengan basis sumber karbon dan energy, mikroorganisme dapat dibedakan sbb :

I. Dari sumber energy

a) Phototroph
b) Chemotroph

II. Dari sumber karbon

a) Autotroph
b) Heterotroph

Phototroph
Mikroorganisme yang menggunakan sinar sebagai sumber energy

Chemotroph
Mikroorganisme yang menggunakan chemical ( zat kimia) sebagai sumber
karbon
Jika zat kimianya organic : oksidasi bahan kimia organic , maka
mikroorganismenya disebut Organotroph
Jika zat kimianya inorganic : Oksidasi bahan kimia inorganic, maka
mikroorganismenya disebut Lithotroph

Autotroph
Mikroorganisme yang menggunakan CO2 sebagai sumber karbon

Pertumbuhan mikroorganisme Page 1


PENGANTAR TEKNOLOGI BIOPROSES 62B151
LIEKE RIADI

Heterotroph
Mikroorganisme yang menggunakan unsur carbon dari senyawa organic

Banyak organism yang kita temui adalah Chemoheterotroph : organisme yang


membutuhkan sumber organic karbon sebagai sumber karbon dan energi.
Kita menemui mikroorganisme dalam kelas ini adalah : sel animal, protozoa, fungi,
dan umumnya bakteri.

PERTUMBUHAN STOKIOMETRI DAN ENERGETIK

Subtrat, sumber karbon nutrient


dan energi

C
skeleton
Anabolisme

katabolisme
energi

panas

sel
produk

Pertumbuhan mikroorganisme Page 2


PENGANTAR TEKNOLOGI BIOPROSES 62B151
LIEKE RIADI

Persamaan Neraca Elemen

Persamaan neraca ditulis untuk subtract yang merupakan komponen


pertumbuhan limiting ( yang merupakan sumber karbon yang akan habis duluan).
Untuk membuat neraca pertumbuhan atom, komposisi elemen untuk sel perlu
didefinisikan dan demikian juga untuk formula sel. Dengan asumsi yang diterima
berdasar konvensi Internasional, formula sel dan formula beratnya adalah : 1
gram atom Carbon yang terdiri dari elemen-elemen inti. Formulanya adalah sbb :
CHaObNc dan mengabaikan elemen-elemen minor di sel seperti phosphor, sulfur,
abu.

FORMULA SEL :
CHaObNc

Beberapa komposisi elemental sel ditunjukkan untuk berbagai mikroorganisme


dapat dilihat pada tabel terlampir.

Jika sel tumbuh pada ammonia, sebagai sumber nitrogen dan karbohidrat sebagai
sumber karbon dan energy, bentuk umum reaksi yang menghasilkan
pertumbuhan sel dan pembentukan produk adalah :

αCHlOm + β NH3 + ϓ O2 -------- C HaObNc + CHpOqNr + Ɛ H2O + Ƙ CO2

CHlOm = komposisi elemen sumber karbon


C HaObNc = komposisi elemen sel
CHpOqNr = komposisi produk ekstra cellular

Pertumbuhan mikroorganisme Page 3


PENGANTAR TEKNOLOGI BIOPROSES 62B151
LIEKE RIADI

Neraca elemen =

C: α = 1 +Ƙ

H: l α + 3 β = a + p Ɛ
O: mα + 2 ϓ = b + qƐ + 2 Ƙ

N: β = c + r 


Untuk menentukan 6 koefisien stokiometri yang tidak diketahui, tidak cukup
hanya dengan 4 persamaan di atas. Dibutuhkan persamaan empiris untuk
menyelesaikan hal ini.

Respiratory Quotient (RQ) = Ƙ/ ϓ


RQ = Rate of CO2 production (mM/l-h)/ rate of O2 consumption (mM/l-h)

Koefisien Yield

Y x/s = jumlah sel yang dihasilkan/ jumlah subtrat yang dikonsumsi


Y x/o = jumlah sel yang dihasilkan /jumlah oksigen yang dikonsumsi
Y P/S = jumlah produk yang dihasilkan/ jumlah subtrat yang dikonsumsi

Y x/s = s/b (1/)

b = fraksi berat karbon di sel, s = fraksi berat karbon di subtract

Pertumbuhan mikroorganisme Page 4


PENGANTAR TEKNOLOGI BIOPROSES 62B151
LIEKE RIADI

Y x/o = (3/8 b) (1/ ϓ)

Y P/S = s/p ( /); p = fraksi berat karbon di produk


b umumnya mempunyai nilai 0.462 ± 0.023

Metode-metode utama untuk pertumbuhan mikroorganisme adalah :

i. Pertumbuhan secara batch


ii. Pertumbuhan secara fed-batch
iii. Pertumbuhan secara kontinyu
iv. Pertumbuhan secara kontinyu dengan recycle.

Pada mata ajaran ini akan dibahas pertumbuhan secara batch dan pertumbuhan secara
kontinyu

Pertumbuhan mikroorganisme Page 5


PENGANTAR TEKNOLOGI BIOPROSES 62B151
LIEKE RIADI

MODEL PERTUMBUHAN MIKROORGANISME


UNSTRUCTURED GROWTH MODEL
Fase pertumbuhan batch
KULTUR BATCH

fill or partly fill with : Inoculate with microorganism **


Sumber
i. Energy karbon
Source (Readjust Environmental Conditions)
Ii. Carbon Source
Sumber energi
Iii. Nutrients
nutrien

Gambar di atas menunjukkan kurva pertumbuhan mikroorganisme secara batch

Pertumbuhan mikroorganisme Page 6


PENGANTAR TEKNOLOGI BIOPROSES 62B151
LIEKE RIADI

Pertumbuhan mikroorganisme pada setiap saat ( fase exponential) , t, ditunjukkan dengan


persamaan berikut :

dX
 X
dt

Dengan X = X0 exp (μt) , yang μ adalah laju pertumbuhan spesifik . Dengan menggunakan integrasi
(1),waktu untuk generasi (g) atau doubling time (td) sama dengan ln 2/μ.

 = konstanta pertumbuhan spesifik

Pada fase ”death”. Laju pertumbuhan turun dan ditunjukkan dengan persamaan sebagai berikut :

dX
  kd  X
dt

kd = konstanta matinya mikroorganisme

SUBTRATE LIMITED GROWTH

• Persamaan Monod:

S
   max
Ks  S
1 Ks  S Ks 1
  
  max  S  max S  max

S = substrate, max = konstanta laju pertumbuhan spesifik maks


Ks = nilai konsentrasi nutrient limiting yang dihasilkan pada laju
pertumbuhan setengah dari nilai maksimum.

Pertumbuhan mikroorganisme Page 7


PENGANTAR TEKNOLOGI BIOPROSES 62B151
LIEKE RIADI

1

Ks
slope 
 max

1
int ercept 
 max

1 1

Ks S

PRODUK :

PRIMARY AND SECONDARY METABOLITE PRODUCT

Time

Kinetika Pembentukan produk menggunakan persamaan Pirt yaitu:

Pertumbuhan mikroorganisme Page 8


PENGANTAR TEKNOLOGI BIOPROSES 62B151
LIEKE RIADI

dP
 qp X
dt
Harga qp (laju pembentukan produk spesifik) tergantung jenis produk sebagai berikut :

Growth associated product :

q p  YP / X 

KULTUR KONTINYU

Pada kultur kontinyu yang sederhana dan kultur kontinyu dengan recycle (atau high biomass density
continuous culture), yang dapat direpresentasikan dengan gambar diagram sbb :

F (L/h) F (L/h)
S0 (g/L) S (g/L)
X0 (g/L) X,S X (g/L)

Gambar V.7. Diagram Fermentasi kontinyu

Neraca massa biomas pada CSTR ( Continuous Strirred Tank Reactor) :

Laju biomas keluar = Laju biomas masuk + Laju produksi biomas dari pertumbuhan –laju biomas
terakumulasi – laju biomas terdesktruksi.

Units = g Biomass/1/h

Pertumbuhan mikroorganisme Page 9


PENGANTAR TEKNOLOGI BIOPROSES 62B151
LIEKE RIADI

F X F X0 dX
  X   X
V V dt

Asumsi :

1. Sterile feed – jadi X0 = 0


2. Tidak ada dekstruksi Biomass – α = 0
dX
3. Steady state 0
dt
Neraca massa menjadi :

F
D
V

Dengan D = Dilution Rate

Jadi , laju pertumbuhan spesifik ditentukan dengan laju umpan (F, 1/h) untuk system pada volume
konstan.

NERACA MASSA LIMITING SUBSTRATE :

Laju subtrat keluar = Laju subtrat masuk

+ Laju produksi subtrat karena pertumbuhan (= -

Laju pemakaian subtrat karena pertumbuhan )

- laju akumulasi

Unit = g Substrate/1/h

F S F S 0  X dS
  
V V YXS dt

YXS = Yield Biomass dari subtrat (g Biomass/g Subtrat)

Asumsi : Steady state

Pertumbuhan mikroorganisme Page 10


PENGANTAR TEKNOLOGI BIOPROSES 62B151
LIEKE RIADI

Dengan :

X  YXS S 0  S 

Umumnya S sangat sedikit dibandingkan S0 sehingga pendekatan berikut ini dapat digunakan :

X  YXS S 0

Sehingga, level biomas di dalam reaktor ditentukan dengan subtrate yang masuk pada yield tertentu.
Karena hubungan ini, sistem pada umumnya dapat mengatur dirinya sendiri.

Persamaan di bawah ini masih berlaku :

 S 
   max  
Ks  S 

sehingga:

 Ks  
S   
  max   

Diskusikan :

Mikroorganisme tumbuh pada specific growth rate 0.1 jam-1. Mikroorganisme ini juga mampu tumbuh
pada maximum specific growth rate sebesar 0.5 jam-1. Konsentrasi subtract yang masuk adalah 10 g/L
dan yield biomass dari subtrat adalah 0.5 g biomass/g substrat.

Apa yang terjadi , jika :

a. Konsentrasi subtract yang masuk dua kali lipat ?


b. Konsentrasi subtrat yang masuk setengahnya ?

Pertumbuhan mikroorganisme Page 11


PENGANTAR TEKNOLOGI BIOPROSES 62B151
LIEKE RIADI

c. Laju umpan dari subtrat dua kalinya ?


KESIMPULAN :

1. Laju pertumbuhan spesifik ditentukan dengan laju umpan masuk dan volume reactor (= F/V).
Nilai dari F/V ( dilution rate) dibatasi dengan nilai laju maksimum pertumbuhan spesifik.
2. Level biomas ditentukan dengan konsentrasi subtrat masuk dan konsentrasi biomass dari yield
subtrat. (pada laju pertumbuhan spesifik yang mendekati laju pertumbuhan maksimum, level
subtrat tersisa akan besar dibandingkan dengan konsentrasi subtrat masuk dan dapat
memberikan pengaruh sangat besar pada level biomas)
3. Isi reaktor tercampur dengan baik dan dengan demikian efluen yang keluar reaktor dan isi
reaktor akan mempunyai konsentrasi yang sama seperti pada subtrat residu dan juga untuk
konsentrasi biomas.
Reperesentasi secara grafis dari kesimpulan ini dapat dilihat sebagai berikut :

S0

X,S

D (= F/V) = μ μmax

Representasi grafis ini sesuai dengan area yang ada pada kurva batch seperti yang ditandai pada gambar
berikut :

Pertumbuhan mikroorganisme Page 12


PENGANTAR TEKNOLOGI BIOPROSES 62B151
LIEKE RIADI

THIS AREA
ln X,S

Sekarang kita perhatikan beberapa definisi yang berhubungan dengan kultur kontinyu :

Produktivitas :

Produktivitas biomas = D (Xout – Xin)

Produktivitas Produk (Excretion) = D (Pout – Pin)

Produktivitas Substrat (Utilisation) = D (Sout – Sin)

Laju spesifik :

1 dS
Specific Subtrate Uptake Rate (Qs) =
X dt

1 dP
Specific Product Production Rate (QP) =
X dt

1 dX
Specific Biomass Production Rate (μ) =
X dt

Yields :

dX
Biomass from Substrate Yield (YXS) =
dS

Pertumbuhan mikroorganisme Page 13


PENGANTAR TEKNOLOGI BIOPROSES 62B151
LIEKE RIADI

dP
Product from Substrate Yield (YPS) =
dS

Laju spesifik berhubungan satu dengan yang lain melalui yield, misalnya :

1 dS 1 dX dS 
Specific Substrate Uptake Rate   
X dt X dt dX YXS

---------------00----------------

Pertumbuhan mikroorganisme Page 14

Anda mungkin juga menyukai