Anda di halaman 1dari 26

‘URF (Adat Kebiasaan)

Click to edit Master title style

Presented By :
Muhammad Fajhry : 20118040
Sugianto : 20188011

Lecturer :
M.Saepurahman S.Sy, M.H

1
Click to edit Master title style

2
Click to edit Master title style

1 Pengertian ‘Urf
3

3
Pengertian
Click to edit ‘Urfstyle
Master title

etimologi “sesuatu yang di pandang baik dan diterima oleh


akal sehat”

terminologi sesuatu yang tidak asing lagi bagi suatu masyarakat karena telah
menjadi kebiasaan dan menyatu dengan kehidupan mereka baik
berupa perbuatan atau perkataan.

Istilah „urf dalam pengertian tersebut sama dengan pengertian istilah


al-„adah (adat istiadat). Adat adalah sesuatu yang telah mantap di
dalam jiwa dari segi dapatnya diterima oleh akal yang sehat dan watak
yang benar.
4
Click to edit Master title style

2 Macam-Macam ‘Urf
5

5
Macam-Macam „Urf
Click to edit Master title style

Para ulama‟ ushul fiqih membagi ‘urf kepada tiga macam:

1. Dari segi objeknya :

a. ‘Urf Al-Lafdzi (kebiasaan dengan ungkapan)

‘Urf al-lafdzi Adalah kebiasaan masyarakat dalam mempergunakan


lafal/ungkapan tertentu dalam mengungkapkan sesuatu, sehingga makna ungkapan
itulah yang dipahami dan terlintas dalam pikiran masyarakat. Contoh: ungkapan “daging”
yang berarti sapi, padahal kata-kata “daging” mencakup seluruh daging yang ada.

6
Macam-Macam „Urf
Click to edit Master title style

b. ‘Urf Al-‘Amali (kebiasaan yang berbentuk perbuatan)

‘Urf al-‘amali Yaitu kebiasaan masyarakat yang berkaitan dengan


perbuatan biasa atau mu‟amalah keperdataan. Yang dimaksud perbuatan
biasa adalah perbuatan masyarakat dalam masalah kehidupan mereka
yang tidak terkait dengan kepentingan orang lain, seperti kebiasaan libur
kerja pada hari-hari tertentu dalam satu minggu, kebiasaan masyarakat
tertentu memakan makanan khusus atau meminum minuman tertentu dan
kebiasaan masyarakat dalam memakai pakaian tertentu dalam acara-
acara khusus.

7 7
Macam-Macam „Urf
Click to edit Master title style

2. Dari segi cakupan nya :

a. ‘Urf Al-‘Am (kebiasaan yang bersifat umum)


Al-‘urf al-‘amali Yaitu kebiasaan tertentu yang berlaku secara luas di seluruh
masyarakat dan di seluruh daerah.

b. ‘Urf Al-Khas (kebiasaan yang bersifat khusus)


Al-‘urf al-khas Yaitu kebiasaan yang berlaku didaerah dan masyarakat
tertentu. misalnya di kalangan para pedagang apabila terdapat cacat tertentu pada
barang yang dibeli dapat dikembalikan dan untuk cacat lainnya dalam barang itu
tidak dapat dikembalikan.

8
Macam-Macam „Urf
Click to edit Master title style

3. Dari segi keabsahannya

Dari segi keabsahannya dari pandangan syara‟ada dua yaitu :

a. ‘Urf Al-Shohih (kebiasaan yang dianggap sah)


Al-‘urf al-shohih Yaitu kebiasaan yang berlaku ditengah-tengah masyarakat
yang tidak bertentangan nash (ayat atau hadist), tidak menghilangkan
kemaslahatan mereka, dan tidak pula membawa mudarat kepada mereka.

b. ‘Urf Al-Fasid (kebiasaan yang dianggap rusak)


Al-‘urf al-fasid Yaitu kebiasaan yang bertentangan dengan dalil-dalil syara‟
dan kaidah-kaidah dasar yang ada dalam syara‟.

9
Click to edit Master title style

3 Kehujjahan ‘Urf
10

10
Kehujjahan
Click to edit Master title„Urf
style
1
Adapun kehujjahan „Urf sebagai dalil syara‟, didasarkan atas argumen-argumen
berikut ini:

Firman Allah dalam Al-Qur an Surah, al-A‟raf. (7): 199.

َ ‫ض ع َِن ا ْل َجا ِه ِل‬


‫ين‬ ِ ‫ُخ ِذ ا ْلعَ ْف َو َوأْ ُم ْر بِا ْلعُ ْر‬
ْ ‫ف َوأَع ِْر‬

Artinya : “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf
serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh .”

Kata al-„urf dalam ayat tersebut, dimana umat manusia disuruh mengerjakannya,
oleh para ulama‟ Ushul Fiqh dipahami sebagai sesuatu yang baik dan telah menjadi
kebiasaan masyarakat.

11
Kehujjahan
Click to edit Master title„Urf
style
2
2. Hadist Rasulullah Saw :

Dalam salah satu Hadist yang diriwayatkan oleh Ahmad dari Abdullah ibn Mas‟udz
isebutkan, bahwa :
“Apa yang dipandang baik oleh umat Islam, maka di sisi Allah pun baik”.
Hadist tersebut oleh para ahli ushul fiqh dipahami (dijadikan dasar) bahwa
tradisi masyarakat yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syari‟at Islam
dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam menetapkan hukum Islam (fiqh).
Jadi yang dimaksud dalam hadist tersebut adalah semua perbuatan yang
terjadi di masyarakat tertentu apabila yang menilai adalah seorang mukmin sejati
dan dinilai baik suatu perbuatan tersebut maka perbuatan tersebut dianggap baik
pula oleh Allah SWT.

12
Kehujjahan
Click to edit Master title„Urf
style
3
3. Syariat Islam sangat memperhatikan aspek kebiaaan orang arab dalam
menetapkan hukum semua ditetapkan demi mewujudkan kemaslahatan bagi
khalayak ramai. Selain itu, islam juga telah membatalkan beberapa tradisi
buruk yang membahayakan, seperti mengubur anak perempuan dan
menjauhkan kaum wanita dari harta warisan. semua ini adalah bukti nyata
bahwa syariat islam mengakui keberadaan adat istiadat yang baik.

13
Kehujjahan
Click to edit Master title„Urf
style
4
4. Syariat Islam memiliki prinsip menghilangkan segala kesusahan dan memudahkan
urusan manusia dan mewajibkan orang untuk meninggalkan sesuatu yang sudah
menjadi adat kebiasaan mereka karena sama artinya dengan menjerumuskan
mereka ke dalam jurang kesulitan.
Sebagaimana Firman Allah SWT :

ِ ‫علَ ْي ُك ْم ِفي ال ّد‬


ۚ ٍ‫ِين ِم ْن َح َرج‬ َ ‫ق ِج َها ِد ِه ۚ ُه َو اجْ تَ َبا ُك ْم َو َما َج َع َل‬
‫َّللا َح ه‬
ِ ‫َو َجا ِهدُوا ِفي ه‬

Artinya : Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-
benarnya. Dia Telah memilih kamu dan dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu
dalam agama suatu kesempitan. (Al-Qur an Surah. Al-Hajj, 22:78).

14
Kehujjahan
Click to edit Master title„Urf
style
5

Pada dasarnya, syariat islam dari masa awal banyak menampung dan
mengakui adat atau tradisi yang baik dalam masyarakat selama tradisi
itu tidak bertentangan dengan Al-Quran dan As-Sunnah. Kedatangan
Islam bukan menghapuskan sama sekali tradisi yang telah menyatu
dengan masyarakat, tetapi secara selektif ada yang diakui dan
dilestarikan serta ada pula yang dihapuskan.

15
Kehujjahan
Click to edit
NB Master title„Urf
style

Adapun tujuan ‘Urf sebagai landasan hukum Islam yaitu :

1. „Urf ditujukan untuk memelihara kemaslahatan


2. „Urf bukan merupakan dalil yang berdiri sendiri, tetapi
senantiasa terkait dengan dalil-dalil yang lain, seperti
maslahah dan istihsan
3. „Urf menunjang pembentukan/perumusan hukum
Islam

1616
Click to edit Master title style

4 Syarat-syarat ‘Urf
untuk dijadikan
Landasan Hukum
17
Syarat-syarat „Urf untuk dijadikan
Click
A to edit Master
Landasan Hukum title style

„Urf mengandung kemaslahatan yang logis Syarat ini


merupakan sesuatu yang mutlak ada pada „urf yang sahih .
sehingga dapat diterima masyarakat umum. Dan dalam arti tidak
bertentangan dengan al-Quran dan Sunnah Rasulallah.
Sebaliknya, apabila „urf itu mendatangkan kemudhratan dan
tidak dapat dilogika, maka „urf yang demikian tidak dapat
dibenarkan dalam Islam.

1818
Syarat-syarat „Urf untuk dijadikan
Click
B to edit Master
Landasan Hukum title style

„Urf tersebut berlaku umum pada masyarakat yang terkait dengan


lingkungan „urf, atau minimal dikalangan sebagian besar masyarakat.

„Urf itu juga berlaku pada mayoritas kasus yang terjadi di tengah-tengah
masyarakat dan keberlakuanya dianut oleh mayoritas masyarakat tersebut.
Syarat ini semakin jelas dengan melihat contoh yang berkembang dalam
masyarakat. Umpamanya, umumnya masyarakat Indonesia dalam
melaksanakan transaksi senantiasa menggunakan alat tukar resmi, yaitu mata
uang Rupiah. Karenanya, dalam satu transaksi tidak mengapa tidak
menyebutkan secara jelas tentang jenis mata uangnya, karena semua orang
telah mengetahui dan tidak ada kemungkinan lain dari penggunaan mata uang
Rupiah yang berlaku, kecuali dalam kasus tertentu.

1919
Syarat-syarat „Urf untuk dijadikan
Click
C to edit Master
Landasan Hukum title style

„Urf yang dijadikan dasar bagi penetapan suatu hukum telah berlaku
pada saat itu, bukan „urf yang muncul kemudian. Berarti „urf ini harus telah
ada sebelum penetapan hukum. Kalau „urf itu datang kemudian, maka tidak
diperhitungkan.

Menurut syarat ini misalnya pemberian mahar istri oleh suami. Orang
yang melaksanakan akad nikah pada saat akad tidak menjelaskan teknis
pembayaran maharnya dibayar lunas atau dicicil. Sementara „urf yang berlaku
di tempat itu melunasi seluruh mahar. Ternyata kemudian „urf ditempat itu
mengalami perubahan dan orang-orang sudah terbiasa mencicil mahar. Lalu
muncul suatu kasus yang menyebabkan perselisihan antara suami-istri
tentang pembayaran mahar tersebut. Suami berpegang pada adat yang
berlaku kemudian, yaitu pembayaran mahar secara cicil. Sementara istri
berpegang pada „urf yang berlaku pada saat akad pernikahan tersebut dan
tidak ada „urf muncul kemudian.
2020
Syarat-syarat „Urf untuk dijadikan
Click
D to edit Master
Landasan Hukum title style

„Urf itu tidak bertentangan dengan nash, sehingga


menyebabkan hukum yang dikandung nash itu tidak bisa
diterapkan. Syarat ini sebenarnya memperkuat terwujudnya „urf
yang shahih karena bila „urf bertentangan dengan nash atau
bertentangan dengan prinsip syara‟ yang jelas dan pasti, ia
termasuk „urf yang fasid dan tidak dapat diterima sebagai dalil
menetapkan hukum. Misalnya kebiasaan di suatu negeri
bahwa sah mengembalikan harta amanah istri atau anak dari
pihak pemberi atau pemilik amanah. Kebiasaan seperti ini
dapat dijadikan pegangan jika terjadi tuntutan dari pemilik pihak
pemilik harta itu sendiri.

2121
Click to edit Master title style

5 Contoh Penerapan
‘Urf dalam Ekonomi
Syariah
22
Click to edit Master title style
Dari Segi Obyeknya (Materi)

‘Urf Al-Lafdzi (kebiasaan pada lapaz/ucapan)


Contoh :
“Saya beli daging 1 kg”, sedangkan penjual daging memiliki jualan daging-
daging lain dan ikan, ayam, bebek. Maka yang dimaksud adalah daging sapi

Kaedah Fiqh tentang ‘urf al-lafdzi


Setiap orang yang berakad, didasarkan pada adat kebiasaan dalam ucapan
dan bahasa yang ia ucapkan
‘Urf Al-‘Amali (kebiasaan pada perbuatan)
Contoh:
1.Kebiasaan pemilik toko mengantarkan barang belian yang berat/besar, ke
rumah pembeli seperti lemari, kursi, dan peralatan rumah tangga yang berat
lainnya Tanpa dibebani biaya tambahan
23

23
Click
Dari to
Segiedit Master
Cakupan : title style
‘Urf Al-‘Am (kebiasaan yang bersifat umum)
Contoh:
Kebiasaan menerapkan proteksi asuransi pada pembiayaan bank syariah. Ini
berlaku di seluruh Indonesia, bahkan dunia
Kebiasaan garansi pada pembelian barang elektronik. Ini juga berlaku di mana2.
Kebiasaan meminta agunan pada pembiayaan di bank syariat

‘Urf Al-Khas (kebiasaan yang bersifat khusus)


Contoh:
Kebiasaan pembeli dapat mengembalikan barang yang cacat kepada penjual
tertentu, (tetapi tidak berlaku di supermarket).
Bagi masyarakat tertentu Penggunaan kata “budak” untuk anak-anak dinggap
merendahkan,tetapi bagi masyarakat (Malaya/Asahan), kata budak biasa
digunakan Untuk anak-anak
Adat menarik garis keturunan melaluigaris ibu/matrilineal), di Minang Kabau dan
melalui Bapak (patrilineal) di suku Batak
2424
Click to edit Master title style
Dari Segi baik-buruknya (Keabsahan)

‘Urf Al-Shohih (kebiasaan yang dianggap sah)


Adalah Adat yang berulang-ulang dilakukan, diterima oleh orang banyak,
tidak bertentangan dengan syariah, sopan santun dan budaya yang luhur
Contoh „Urf Al-Shahih:
• Acara halal bi halal (silaturrahmi) saat hari raya.
• Memproteksi setiap pembiayaan dengan asuransi syariáh

‘Urf Al-Fasid (kebiasaan yang dianggap rusak/buruk)


Adalah Adat yang berulang-ulang dilakukan tetapi bertentangan dengan
syariah Islam.
Contoh „Úrf Al-Fasid:
• Menyuap untuk lulus PNS/TNI/Polri/ meraih jabatan/ dan segala pekerjaan
• Kredit dengan sistem bunga di bank riba
• Berasuransi secara konvensional (non syariah)
• Money game berkedok MLM dalam produk haji dan umrah (menggunkan sistem
piramida, binari atau trinari)
• Kebiasaan pungli
2525
Click to edit Master title style

ADA YANG DI
BINGUNGKAN?

26

Anda mungkin juga menyukai