Anda di halaman 1dari 11

ISTISHHAB

Disusun Oleh :

Ridwan Nuraryo S
Siti Annisa

Muhammad Sepurrahman
S.Sy. M.H
Istihhab )‫ (االستصحاب‬menurut etimologi berasal dari kata
istashhab dalam sighat istif’al )‫ (استفعال‬yang bermakn)‫ استمرار الصحبه‬:).
Kalau kata (‫ )الصحبه‬di artikan dengan sahabat atau teman dan
(‫ )استمرار‬diartikan selalu atau terus-menerus, maka istishhab secara
lughawi artinya selalu menemani atau menyertai. Atau diartikan
dengan minta bersahabat, atau membandingkan sesuatu dan
mendekatkannya, atau pengakuan adanya perhubungan atau
mencari sesuatu yang ada hubungannya.
B. ISISHHAB MENURUT PARA ULAMA

Menurut asy-Syaukani:

ْ ْ‫بَقا َ ُءا‬
َ ‫ألم ِر ماَلَ ْم يُ ْو‬
ُُ‫ج ْد ما َ يُغَي َُّره‬

Tetap berlakunya suatu keadaan selama belum ada yang


mengubahnya.
Menurut Ibnu al-Qayyim al-Jauziyyah (w. 715H)

‫علَي تَغَي ُِّر ْال َحا ِل‬


َ ‫ِإ ْستِ َدا َمةُ َما َكانَ ثَا ِبت ً َاونَفَي َما َكانَ َم ْن ِفيًّا َحتَّي يَقُ ْو َم َد ِل ْي ٌل‬
Mengukuhkan berlakunya suatu hukum yang telah ada, atau
menegaskan suatu hukum yang memang tidak ada, sampai terdapat
dalil lain yang mengubah keadaan tersebut.
Manurut Ibnu Hazm (384-456 H/994-1 064 M/ tokoh Ushul Fiqh
Zhahiriyyah)

‫علَي التَّغَي ُِّر‬


َ ‫ص َحتَّي يَقُ ْو َم ال َّد ِل ْي ُل ِم ْن َها‬ ِ ‫ص ِل الثَّا َ ِب‬
ُ ُّ‫ت ِبالن‬
ِ ‫ص ْو‬ ْ َ ‫بَقَا ُء ُح ْك ِم اْأل‬

Tetap berlakunya suatu hukum didasarkan atas nas, sampai ada


dalil yang menyatakan berubahnya hukum tersebut.
a. Kubu penerima (pro)
Telah nyata terjadi ijma’ mengenai perihal ketidak bolehan
shalat seseorang yang sejak semula sudah ragu apakah ia sudah
mempunyai wudhu atau belum.
Aturan-aturan hukum syara’ yang pernah ada pada masa
Rasulullah, juga berlaku bagi kita yang hidup sesudah masa beliau;
jadi, kita juga terkena taklif aturan-aturan tersebut.
b. Kubu penolak (kontra)

Ulama Mutaakhirin sebagian besar dari kelompok


Hanafiyah berpendapat bahwa istishab bukanlah hujjah yang tidak
tetap dalam mengistinbath hukum, namun ia hanya alat yang
digunakan untuk melestarikan keputusan hukum. Hal ini disebabkan
dari pendapat mereka yang menyatakan bahwa istishab adalah
hujjah dari ketetapan hukum yang sudah ada pada awalnya.
D. ISTISHHAB (KEHUJJAHANNYA)

Pertama, menurut mayoritas mutakallimin (ahli kalam),


istishhab tidak dapat dijadikan dalil.
Kedua, menurut mayoritas ulama Hanafiyah, khususnya
muta’akhirin, istishhab bisa menjadi hujjah untuk menetapkan hukum
yang telah ada sebelumnya dan menganggap hukum itu tetap berlaku
pada masa yang akan datang tetapi tidak bisa menetapkan hukum
yang akan ada.

Ketiga, ulama Malikiyyah, Syafi’iyah, Hanabilah, Zahiriyyah,


dan Syi’ah berpendapat bahwa istishhab bisa menjadi hujjah secara
mutlak untuk menetapkan hukum yang sudah ada, selama belum ada
dalil yang mengubahnya
E MACAM-MACAM ISTISHHAB

Istishhab Istishhab ma Istishhab al-


Istishhab al-
hukum Al- dalla asy- ’umumilla an
khash bi al-
ibahah Al- syara’ wal-’ql yarid at-
washf
ashliyyah ‘ala wujudih takhshish
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai