MORBILI
Case ini Dibuat untuk Melengkapi Persyaratan Kepanitraan Klinik Senior
di SMF Ilmu Kesehatan Anak RSU Dr. Pirngadi Medan
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah
Oleh,
Pembimbing,
1. PENDAHULUAN
Morbili merupakan penyakit virus akut pada anak yang dapat menimbulkan
kekebalan seumur hidup. Karakteristik penyakit ini terdapat pada stadium akhir, berupa
erupsi makula papula yang dimulai dari belakang telinga, leher ke seluruh badan yang
disertai demam yang tinggi. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dari famili
paramyxoviridae. 1,2
2. DEFINISI
Morbili adalah suatu penyakit akut menular yang disebabkan oleh virus
paramyxoviridae. 2
3. ETIOLOGI
Penyebab morbili adalah suatu virus RNA dari famili Paramixoviridae, genus
morbilivirus. Merupakan satu antigen saja yang strukturnya mirip dengan virus penyebab
Parotitis epidemis dan Parainfluenza. Virus tersebut dapat ditemukan dalam darah, urin,
sekresi nasofaring pada masa prodormal. Pada suhu ruangan virus tersebut tetap aktif
selama 24 jam. 1,2,3
4. EPIDEMIOLOGI
Morbili dapat endemis di sebagian besar dunia. Sebelum pemakaian vaksin
campak, usia puncak insiden penyakit ini umumnya 5 – 10 tahun. Kebanyakan orang
dewasa telah memiliki kekebalan terhadap vaksin ini. 2,3
Setelah penggunaan vaksin, maka kebanyakan kasus terjadi pada usia pubertas,
atau pada dewasa muda yang tidak mendapat vaksin. 2,3
6. GEJALA KLINIS
Pada penyakit morbili gejala klinisnya ditandai dengan 3 bagian stadium, yaitu:
1,2,3,4,5
-
Jika tidak ada komplikasi suhu tubuh menurun samapi normal.
7. DIAGNOSIS
Diagnosa ditegakkan berdasarkan:
1. Gejala klinis yang khas
2. Laboratorium.
Jarang dibutuhkan. Pada masa prodormal dapat ditemukan sel-sel raksasa berinti
banyak (multinucleated giant celss) pada apusan mukosa hidung. Isolasi virus dan
kenaikan titer body dalam serum pada stadium akut dan penyembuhan jumlah
leukosit cenderung disertai limfositosis relatif. 1,2,3
8. DIAGNOSIS BANDING
1. Morbili
2. Roseola infantum
3. German measles. 1,2,3,4
9. KOMPLIKASI
Pada penyakit morbili terdapat resistensi umum yang menurun sehingga dapat
terjadi alergi (uji tuberkulin yang semula positif menjadi negatif). Keadaan ini
mempermudah terjadinya komplikasi sekunder seperti otitis media akut, ensefalitis, dan
bronkopneumonia. 1,2,3
10. PENGOBATAN
Pengobatan morbili bersifat simtomatik dan suportif bila tidak ada komplikasi,
berupa: 1,2,3,4,5
11. PENCEGAHAN
Imunisasi, diberikan usia 6 – 9 bulan, sebanyak 0,5 ml secara sub kutan. Diulang
pada usia 15 bulan. Isolasi penderita, untuk menghindari kontak dengan orang lain.
Reaksi imunitas biasanya bisa ditemui, tapi dalam bentuk demam ringan setelah
12. PROGNOSIS
Bila keadaan umum penderita baik dan tanpa disertai dengan komplikasi, maka
prognosisnya baik.
ANAMNESE PRIBADI OS
Nama : Bontor Sihombing
Umur : 10 tahun
Jenis Kelamin : laki – laki
Agama : Kristen
Alamat : Jl. The I, No. 7 Perumnas Simalingkar
Tanggal Masuk : 3 Januari 2003
Berat badan masuk : 24 kg
RIWAYAT KELAHIRAN OS
Tanggal/Tempat Lahir : Medan, 15 September 1996
Cara Lahir : Spontan, normal
RIWAYAT BERSAUDARA
RIWAYAT IMUNISASI
BCG :1x
DPT :3x
Polio :3x
Campak :-
Hepatitis :-
ANAMNESE MAKANAN
ANAMNESE PENYAKIT
RPO : Demam.
RPT : Paracetamol.
STATUS PRESENT
STATUS LOKALISATA
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Diff. Tell : 0 / 0 / 3 / 51 / 45 / 1
Trombosit : Cukup
DIAGNOSA BANDING
DIAGNOSA KERJA
PENATALAKSANAAN
1. Bed rest
2. IVFD RL 25 gtt/menit makro
3. Inj. Ampicillin 750 mg/6 jam/iv test dulu
4. Inj. Vitamin A 100.000 IU/im/hari
5. Sumagesik tab 600 mg 4 x ½ tab
6. Kiddy Pharmaton 2 x Cth I
7. Paracetamol 3 x 500 mg/hari
8. Diet MB 1900 kkal dengan 56 gr protein
USUL
PROGNOSIS
Baik.