Anda di halaman 1dari 12

Case

MORBILI
Case ini Dibuat untuk Melengkapi Persyaratan Kepanitraan Klinik Senior
di SMF Ilmu Kesehatan Anak RSU Dr. Pirngadi Medan
Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah

Oleh,

HERLIN ROSLINAWATI NIM. 93310010


SILVA NORA NIM. 95310021

Pembimbing,

Dr. H. MANSYUR KARO-KARO, Sp.A

SMF Ilmu Kesehatan Anak


Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah
Morbili

RSU Dr. Pirngadi Medan


Pebruari 2003
MORBILI

1. PENDAHULUAN
Morbili merupakan penyakit virus akut pada anak yang dapat menimbulkan
kekebalan seumur hidup. Karakteristik penyakit ini terdapat pada stadium akhir, berupa
erupsi makula papula yang dimulai dari belakang telinga, leher ke seluruh badan yang
disertai demam yang tinggi. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dari famili
paramyxoviridae. 1,2

2. DEFINISI
Morbili adalah suatu penyakit akut menular yang disebabkan oleh virus
paramyxoviridae. 2

3. ETIOLOGI
Penyebab morbili adalah suatu virus RNA dari famili Paramixoviridae, genus
morbilivirus. Merupakan satu antigen saja yang strukturnya mirip dengan virus penyebab
Parotitis epidemis dan Parainfluenza. Virus tersebut dapat ditemukan dalam darah, urin,
sekresi nasofaring pada masa prodormal. Pada suhu ruangan virus tersebut tetap aktif
selama 24 jam. 1,2,3

4. EPIDEMIOLOGI
Morbili dapat endemis di sebagian besar dunia. Sebelum pemakaian vaksin
campak, usia puncak insiden penyakit ini umumnya 5 – 10 tahun. Kebanyakan orang
dewasa telah memiliki kekebalan terhadap vaksin ini. 2,3
Setelah penggunaan vaksin, maka kebanyakan kasus terjadi pada usia pubertas,
atau pada dewasa muda yang tidak mendapat vaksin. 2,3

KKS SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUPM Gustina & Noor 1


Morbili

5. PATOGENESIS DAN PATOLOGI


Morbili adalah suatu penyakit sistemik. Partikel virus masuk ke jaringan limfoid
traktus respiratorius dari orang yang kontak dengan penderita melalui droplet. Di faring
virus dimakan oleh sel-sel tonsil, adenoid dan limphonode dan terjadi hiperplasia RES.
Kemudian virus mengadakan multipliksai dan menyebar melalui aliran darah. Lesi utama
morbili ditemukan pada kulit penderita, mukosa nasofaring, bronkus, saluran cerna dan
konjungtiva. Sedangkan di saluran napas terjadi reaksi peradangan umum dan mukosa pipi
dan faring yang meluas kejaringan limfoid dan mukosa trakeobronkial. 1

6. GEJALA KLINIS
Pada penyakit morbili gejala klinisnya ditandai dengan 3 bagian stadium, yaitu:
1,2,3,4,5

1. Stadium Kataral (Prodromal)


-
Demam, malaise, batuk, fotofobia, konjunctivitis, dan koriza.
-
Koplik spot
-
Pemeriksaan darah tepi dijumpai limfositosis dan leukopenia.
2. Stadium Erupsi
-
Suhu tubuh meninggi disertai timbulnya eritema, makula, papula
-
Batuk dan coryza bertambah
-
Eritema mulai dari belakang telinga bagian atas lateral tengkuk
-
Pembesar kelenjar getah bening disudut mandibula dan daerah leher belakang .
3. Stadium Konvalensi
-
Hiperpigmentasi pada kulit yang mengalami resolusi
-
Kulit bersisik

KKS SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUPM Gustina & Noor 2


Morbili

-
Jika tidak ada komplikasi suhu tubuh menurun samapi normal.

7. DIAGNOSIS
Diagnosa ditegakkan berdasarkan:
1. Gejala klinis yang khas
2. Laboratorium.
Jarang dibutuhkan. Pada masa prodormal dapat ditemukan sel-sel raksasa berinti
banyak (multinucleated giant celss) pada apusan mukosa hidung. Isolasi virus dan
kenaikan titer body dalam serum pada stadium akut dan penyembuhan jumlah
leukosit cenderung disertai limfositosis relatif. 1,2,3

8. DIAGNOSIS BANDING
1. Morbili
2. Roseola infantum
3. German measles. 1,2,3,4

9. KOMPLIKASI
Pada penyakit morbili terdapat resistensi umum yang menurun sehingga dapat
terjadi alergi (uji tuberkulin yang semula positif menjadi negatif). Keadaan ini
mempermudah terjadinya komplikasi sekunder seperti otitis media akut, ensefalitis, dan
bronkopneumonia. 1,2,3

10. PENGOBATAN
Pengobatan morbili bersifat simtomatik dan suportif bila tidak ada komplikasi,
berupa: 1,2,3,4,5

KKS SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUPM Gustina & Noor 3


Morbili

 Perbaikan keadaan umum


 Antipiretik bila suhu tinggi
 Antibiotik bila ada komplikasi
 Antitusif/ekspektoran bila batuk
 Vitamin A : Usia < 1 tahun 100.000 IU/hr/im/2 hari. Usia > 1 tahun 200.000
IU/hari/im/2 hari.

11. PENCEGAHAN
Imunisasi, diberikan usia 6 – 9 bulan, sebanyak 0,5 ml secara sub kutan. Diulang
pada usia 15 bulan. Isolasi penderita, untuk menghindari kontak dengan orang lain.
Reaksi imunitas biasanya bisa ditemui, tapi dalam bentuk demam ringan setelah

penyuntikan vaksin atau mungkin terdapat pembengkakan di tempat suntikan. 1,2,3,5

12. PROGNOSIS
Bila keadaan umum penderita baik dan tanpa disertai dengan komplikasi, maka
prognosisnya baik.

13. DAFTAR PUSTAKA


1. Behrman RE, Vaughan VC. Ilmu Kesehatan Anak – Nelson, Edisi ke-12, Bagian
ke-2. Nelson WE, Ed. EGC, Jakarta, 1993; 198-203.
2. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak.
Jilid III. Edisi VII. FKUI. Jakarta. 1985.
3. Lubis KT. Penyakit Infeksi. Bagian II. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK USU.
Medan. 1989; 48-55.
4. Masnjoer A, dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jilid II. FKUI. Jakarta.
2000; 417-18.
5. Pincus CZ, dkk. Kapita Selekta Pediatri. Edisi II. EGC. Jakarta. 1995

KKS SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUPM Gustina & Noor 4


Morbili

STATUS ORANG SAKIT

ANAMNESE PRIBADI OS
Nama : Bontor Sihombing
Umur : 10 tahun
Jenis Kelamin : laki – laki
Agama : Kristen
Alamat : Jl. The I, No. 7 Perumnas Simalingkar
Tanggal Masuk : 3 Januari 2003
Berat badan masuk : 24 kg

ANAMNESE ORANG TUA OS


AYAH IBU
Nama : Bangun Sihombing Junaidi
Umur : 52 tahun 49 tahun
Agama : Kristen Kristen
Perkawinan :I I
Pendidikan : SMA SMP
Pekerjaan : PNS IRT
Penyakit : (-) (-)
Alamat : Jl. The I, No. 7 Perumnas Simalingkar

RIWAYAT KELAHIRAN OS
Tanggal/Tempat Lahir : Medan, 15 September 1996
Cara Lahir : Spontan, normal

KKS SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUPM Gustina & Noor 5


Morbili

Berat Badan Lahir : 3800 gr


Ditolong Oleh : Dokter
Tempat : Rumah sakit

RIWAYAT BERSAUDARA

1. Laki-laki, 30 tahun : sehat


2. Perempuan, 28 tahun : sehat
3. Perempuan, 26 tahun : sehat
4. Laki-laki, 24 tahun : sehat
5. Perempuan, 20 tahun : sehat
6. Laki-laki, 12 tahun : sehat
7. Laki-laki, 10 tahun : os

RIWAYAT IMUNISASI

BCG :1x
DPT :3x
Polio :3x
Campak :-
Hepatitis :-

ANAMNESE MAKANAN

0 – 3 bulan : ASI semuanya


3 – 6 bulan : - ASI semuanya
- Bubur nasi
6 – 9 bulan : - ASI semuanya
- Nasi tim + lauk
- Buah

KKS SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUPM Gustina & Noor 6


Morbili

9 – 12 bulan : - ASI semuanya


- Nasi lembek + lauk
- Buah
12 – 18 bulan : - ASI semuanya
- Nasi biasa + lauk
- Buah
18 bulan s/d sekarang : - Nasi biasa + lauk
- Buah

RIWAYAT PERKEMBANGAN FISIK

0 – 3 bulan : - Belajar mengangkut kepala


- Melihat muka orang dengan tersenyum
- Beraksi terhadap suara atau bunyi
-
Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman dan
pendengaran

3 – 6 bulan - Dapat duduk dengan dibantu


- Berusaha meraih beda
- Tertawa dan menjerit bila diajak bermain

6 – 9 bulan - Sudah dapat terkurap dan berbalik sendiri


- Dapat duduk tanpa dibantu
- Dapat merangkak
- Mengeluarkan kata tampa arti

9 – 12 bulan : - Berdiri sendiri tampa dibantu


- Berjalan dengan dituntun
- Mengerti perintah sederhana atau larangan

KKS SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUPM Gustina & Noor 7


Morbili

ANAMNESE PENYAKIT

Keluhan Utama : Bercak-bercak merah diseluruh tubuh

Telaah : - Bercak merah timbul sejak 3 hari sebelum os masuk RSPM.


Bercak merah dimulai dari belakang telinga, leher, lalu ke
seluruh tubuh.
Bercak merah berisi cairan (-), diameter , 0,5 cm, nyeri jika
daerah bercak disentuh (-).
-
Demam dialami os sejak 5 hari sebelum masuk ke RSPM.
Demam tinggi, terus menerus, demam turun bila diberi obat
demam. Mengigil (-), mengigau (-), kejang (-).
-
Batuk dialami os sejak 5 hari yang lalu sebelum masuk RSPM,
dahak (-), darah (-), sesak nafas (-)
-
Napsu makan menurun  5 hari yang lalu sebelum masuk
RSPM, mual (-), muntah (-).
-
Mencret dialami os sejak 1 hari yang lalu, frekuensi 2 x/hari,
volume  ½ gelas/kali mencret, air > ampas, darah (-).
-
BAK (+) normal.

RPO : Demam.
RPT : Paracetamol.

STATUS PRESENT

KU/KP/KG : Sedang / Bedang / Baik Cyanosis : (-)


Sensorium : Compos mentis Anemia : (-)
HR : 88 x/menit, reguler Dyspnoe : (-)
RR : 28 x/menit, reguler Edema : (-)

KKS SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUPM Gustina & Noor 8


Morbili

Temperatur : 38 oC Ikterus : (-)


BB masuk : 29 kg

STATUS LOKALISATA

 Kulit : Sawo matang, hiperpigmentasi (+)


 Kepala : Bulat, rambut hitam, sukar dicabut
 Mata : Konj. Palpebra inferior hiperemis (+), Refleks cahaya (+/+), pupil
isokor ka = ki
 Hidung : Pernafasan cuping hidung (-), sekret (-)
 Telinga : Serumen (-)
 Mulut : Mucosa bibir kering
 Leher : Pembesaran KGB (-), ruam (+)
 Thorax : Simetris fusiformis, retraksi (-)
 Jantung : FP : 88 x/menit, regular, desah (-)
 Paru : FP : 28 x/menit, regular, ronchi (-)
 Abdomen : Pembesaran (-), soepel, peristaltik (+) N
 Hepar : Tidak teraba
 Lien : Tidak teraba
 Ren : Tidak teraba
 Genitalia : , tidak ada kelainan
 Extremitas : Suferior : Pols : 88 x/menit, T/V cukup, ruam (+)
Inferior : Edema (-), ruam (+).

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Urine : Tidak Dilakukan Pemeriksaan


Feses : Tidak Dilakukan Pemeriksaan
Darah : Hb : 10 gr %
Leukosit : 5800 /mm3
LED : 16 mm/jam I

KKS SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUPM Gustina & Noor 9


Morbili

Diff. Tell : 0 / 0 / 3 / 51 / 45 / 1
Trombosit : Cukup

DIAGNOSA BANDING

1. Morbili Stadium Erupsi


2. German Measles
3. Roseola Infantum

DIAGNOSA KERJA

Morbili Stadium Erupsi

PENATALAKSANAAN

1. Bed rest
2. IVFD RL 25 gtt/menit makro
3. Inj. Ampicillin 750 mg/6 jam/iv  test dulu
4. Inj. Vitamin A 100.000 IU/im/hari
5. Sumagesik tab 600 mg 4 x ½ tab
6. Kiddy Pharmaton 2 x Cth I
7. Paracetamol 3 x 500 mg/hari
8. Diet MB 1900 kkal dengan 56 gr protein

USUL

1. Urin & feses rutin


2. Apus sekret hidung

PROGNOSIS

Baik.

KKS SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUPM Gustina & Noor 10


Morbili

KKS SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUPM Gustina & Noor 11

Anda mungkin juga menyukai