menjadi : - Antimuskarinik - Antinikotinik Karena antinikotinik terdiri dari penghambat ganglion dan penghambata neuromuscular junction selanjutnya kan dibicarakan tersendiri sbg Obat ganglion. ANTIKOLINERGIK Reseptor Muskarinik dibedakan menjadi tiga sub tipe yaitu: M1 : umumnya tdp pd neuron SSP M2 : bd sel pasca ganglionik simpatis (miocardium, otot polos) M3 : pd membran sel efektor ANTIKOLINERGIK Prototife dari antimuskarinik adalah Atropin (hiosiamin) merupakan alkaloid tumbuhan atropa belladona Alkaloid lain adalah : Skopolamin (hiosin) Antimuskarinik Sintetik : Propantelin,Pirenzepin,Tropikamid,Glikopirolat, Disiklomin,Ipratropium,Benztropium ANTIKOLINERGIK Farmakinetik Alkaloid Antikolinergik : Diabsorbsi baik melalui sal. Cerna bahkan Skopolamin dpt trandermal Distribusi luas dan dapat menembus SSP + 60 % diekskresi dalam bentuk utuh melalui ginjal selebihnya dihidrolisa dan konjugasi. ANTIKOLINERGIK Farmakodinamik Mekanisme kerja : menghambat aktivitas kolinergik dengan berikatan dengan reseptor secara kompetitif. Atropin selektif terhadap reseptor muskarinik tetapi tidak untuk sub tipenya(M1,M2,M3) Tetapi yang sintetik lebih selektif terhadap sub- tipe. ANTIKOLINERGIK Saat ini banyak kolinergik yang disintesis untuk penggunaan yg lbh spesifik dan dengan efek samping yang lebih ringan misalnya digunakan untuk : 1. Efek perifer tanapa efek sentral sebagai anti spasmodik. 2. Penggunaan Lokal sbg midriatikum 3. Efek Bronkodilatasi (Ipratropium) 4. Hambatan sekresi HCl dan motilitas sal.cerna Penggunaan Klinis : SSP : Anti kolinergik merupakan obat tamvahan pd parkinson Mata : Sbg Midriatikum bentuk tetes Sal. Cerna : Menghambat motilitas Sal Napas : Bronkodilator dan mengurang sekret( Ipratropium) Atropinisasi pada keracunan kolinergik Medikasi Preanestetik