Anda di halaman 1dari 10

KARAKTERISTIK BUDAYA ORGANISASI KUAT SEBAGAI

UPAYA MENINGKATKAN KINERJA INDUSTRI DI BATIK


DANAR HADI SURAKARTA

Lukman Hakim
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta 57102
E-mail : lukman_hakim@ums.ac.id

Abstract: This study aimed to identify: (1) the characteristic of strong corporate culture (2) the role of
strong corporate culture, (3) the values as basically to strong corporate culture in PT Batik Danar Hadi
Surakarta. This study used a qualitative approach with a multicase study design using a phenomenological
approach. Data collection techniques include in-depth interviews, participant observation, and study
documentation. Data were analyzed repeatedly through the triangulation analysis. The object of this
study are have work experience of more than 10 years and having job possision in PT Batik Danar Hadi
Surakarta. Results obtained from this study states that of the ten character of organizational culture that
are (1) creativity and innovative, (2) agresivity, (3) attention to detail, (4) full expertise, (5) outcome
orientated, (6) humanity oriented, (7) team work system, (8) harmonity.

Keywords : Corporate culture, strong corporate culture, job perfomance

PENDAHULUAN suatu sistem makna secara bersama, dianut


oleh anggota organisasi dalam membedakan
Salah satu usaha yang berhubungan organisasi yang satu dengan yang lainnya.
dengan peningkatan daya saing perusahaan Sedangkan Kreitner dan Kinicki (2005)
atau organisasi adalah penciptaan “budaya mengemukakan bahwa budaya orgainsasi
organisasi (BO)”. Dimensi BO ini sangat adalah ”satu wujud anggapan yang dimiliki,
penting ketika dikaitkan dengan keberhasilan diterima secara implisit oleh kelompok dan
peningkatan kinerja dan daya saing menentukan bagaimana kelompok tersebut
perusahaan. Dimensi ini biasanya diuraikan dirasakan, dipikirkan, dan bereaksi terhadap
oleh para karyawan dalam bentuk-bentuk lingkungannya yang beraneka ragam”.
yang umum yang diyakini anggotanya. Setiap Kekuatan budaya organisasi dapat diukur
perusahaan atau organisasi mempunyai dari sejauh mana budaya tersebut dianut oleh
budaya masing-masing. Budaya tersebut semua anggota dan sejauh mana anggota
digali, dimiliki dan seterusnya dianut oleh organisasi mempercayainya. Semakin intens
anggota perusahaan sebagai suatu strategi budaya organisasi, semakin kuat pengaruhnya
yang akan mempengaruhi jalannya kerja pada semua tingkatan dimana budaya
bisnis perusahaan. memanifestasikan diri, yaitu mempengaruhi
Budaya organisasi menurut Robbins tak sekedar sikap karyawan namun juga nilai-
(2007); merupakan sebuah sistem makna nilai, asumsi dasar dan keyakinan mereka.
(persepsi) bersama yang dianut oleh anggota- Sebagaimana temuan penelitian Purnasari
anggota organisasi, yang membedakan (2001) bahwa kekuatan budaya organisasi
organisasi tersebut dengan oganisasi lainnya. berhubungan positif dengan kinerja karyawan.
Mengingat budaya organisasi merupakan Kuat atau lemahnya budaya organisasi sangat
suatu kesepakatan bersama para anggota dalam penting karena punya beberapa manfaat bagi
suatu organisasi atau perusahaan sehingga organisasi, antara lain menjadi perekat yang
mempermudah lahirnya kesepakatan yang mempersatukan organisasi.
lebih luas untuk kepentingan perorangan. Bliss Dalam kehidupan sebuah organisasi
(1999) mengatakan bahwa didalam budaya dapat dibedakan antara budaya organisasi kuat
terdapat kesepakatan yang mengacu pada (strong organization culture) dengan budaya

196 Lukman Hakim BENEFIT Jurnal Managemen dan Bisnis


organisasi lemah (Weak oganization culture). nilai tersebut. Perusahaan IBM mempunyai
Budaya organisasi yang kuat menunjukkan budaya kuat, pada pertengahan tahun 1930-an
seberapa banyak para anggota organisasi karyawan IBM dikenal reputasinya sebagai
mengakui dan menjalankan tugas-tugasnya pegawai loyal yang bermotivasi tinggi. Sebagai
sesuai nilai-nilai yang ditetapkan organisasi konsensus dalam perusahaan tersebut menuju
tersebut. Budaya organisasi yang kuat budaya kuat, antara lain (Kotter dan Heskett,
merupakan budaya yang menganut berdasarkan 2006): (1) Rasa hormat pada martabat dan
nilai inti suatu organisasi. Semakin banyak para hak semua karyawan, (2) Memberi layanan
anggota organisasi mengakui nilai-nilai inti, terbaik pada pelanggan, dan (3) Bekerja keras
maka makin kuat budaya organisasi tersebut. meraih sasaran dengan tujuan melaksanakan
Sebaliknya, semakin sedikit para anggota tugas dengan cara-cara yang unggul.
organisasi yang menerima dan melaksanakan Penelitian yang dilakukan oleh Kotter dan
ketentuan dan peraturan yang ditetapkan Heskett (2006) yang memilih 207 perusahaan
organisasi, maka semakin lemah budaya suatu secara random dari keseluruhan industri,
organisasi tersebut. Budaya organisasi lemah menggunakan daftar pertanyaan untuk
menunjukkan semakin rendahnya komitmen menghitung indeks kekuatan budaya korporat
para karyawan terhadap suatu organisasi. yang kuat, akan dikaitkan dengan unjuk
Budaya organisasi dominan, identitik kerja perusahaan selama 12 tahun periode.
dengan budaya organisasi kuat atau Hasilnya adalah budaya korporat yang kuat,
unggul. Budaya organisasi dominan adalah akan dikaitkan dengan unjuk kerja perusahaan
sekumpulan nilai yang digunakan secara jangka panjang, tetapi cirinya moderat. Hasil
bersama oleh semua anggota organisasi. penelitian Ariwibowo (2010) yang meneliti
Dikatakan budaya organisasi dominan apabila secara eksplorasi di PT Simongan Plastic
seluruh anggota organisasi melaksanakan Factory Semarang menghasilkan temuan
dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang sudah bahwa budaya organisasi secara kondusif
ditetapkan organisasi. Budaya organisasi kuat mengembangkan rasa memiliki dan komitmen
menunjukkan pada hampir semua manajer tinggi terhadap organisasi dan kelompok
menganut seperangkat nilai-nilai dan metode kerjanya. Budaya organisasi memfasilitasi
kerja secara konsisten. Karyawan baru komitmen anggota organisasi dan kelompok
umumnya mengadopsi nilai-nilai ini secara kerjanya. Dalam bekerja anggota organisasi
cepat dan dapat melakukannya dengan penuh bekerja dengan rasa senang dan rasa memiliki
tanggung jawab. Para manajer baru akan perusahaan sehingga tujuan perusahan dapat
dikoreksi oleh atasan, para bawahannya, dan tercapai dengan baik.
para anggota lainnya baik di dalam maupun
di luar perusahaan bila membuat kesalahan. METODE PENELITIAN
Perusahaan dengan budaya kuat memiliki
sistem dan cara kerja khusus oleh orang luar Tujuan penelitian ini adalah : (1)
perusahaan. Para karyawan dan manajemen mengidentifikasi karakteristik budaya
dalam perusahaan menyatakan shared values organisasi kuat di Industri Batik Danar Hadi
dalam kredo atau deklarasi misi perusahaan, Surakarta. (2) Mengidentifikasi peran budaya
serta sungguh-sungguh mendorong semua organisasi kuat di Industri Batik Danar Hadi
manajer untuk mentaatinya. Umumnya, Surakarta. (3) mengidentifikasi nilai-nilai yang
gaya dan nilai-nilai dalam budaya yang kuat mendasari adanya budaya organisasi unggul
cenderung tidak banyak berubah meski terjadi di Industri Batik Danar Hadi Surakarta.
pergantian CEO. Lokasi penelitian di PT. Danar Hadi
Northwestern Mutual, perusahaan yang Surakarta. Alasan menggunakan lokasi
bergerak dalam bidang asuransi jiwa memiliki penelitian di dua perusahaan batik tersebut,
budaya yang sama kuatnya dengan Tandem oleh karena perusahaan batik tersebut adalah
Computers. Setiap musim panas perusahaan perusahaan besar yang telah berhasil menjadi
ini menyelenggarakan konvensi tiga hari bagi ikon industri batik di Kota Surakata (Solo)
agen dan staf home office. Pertunjukan ini dan mengangkat Kota Surakarta menjadi
penuh dengan pengakuan terhadap individu Kota Batik terkenal di nasional bahkan
yang telah berhasil menjunjung tinggi nilai- internasional.

Volume 19, Nomor 2, Desember 2015: 196-205 Karakteristik Budaya Organisasi... 197
Untuk mendapatkan data yang benar- manajemen usahanya.
benar valid, maka pemeriksaan keabsahan Sifat inovatif (inovative) dalam
data menggunakan tehnik triangulasi yaitu pengembangan disain produk, dimana di
pengecekan atau sebagai pembanding kedua perusahaan ini senantiasa mengikuti
terhadap data tersebut. Menurut Patton perkembangan produksi perusahaan agar
dalam H.B. Sutopo (2002) terdapat empat diadakan peningkatan baik dalam metode
macam tehnik triangulasi, yaitu triangulasi maupun dalam prosedur. Di PT. Batik Danar
data, triangulasi metode, triangulasi peneliti Hadi, dalam pelaksanaan kerja dan penentuan
dan triangulasi teori. Dalam penelitian ini, kebijakan melibatkan ide-ide inovatif dari
triangulasi yang dipakai adalah triangulasi para karyawan.
metode. Dengan alasan dalam triangulasi Di Batik danar Hadi juga melibatkan
metode lebih ditekankan pada penggunaan disainer sebagai usaha pengembangan kreasi
metode pengumpulan data yang berbeda batik sehingga melahirkan karya inovatif
seperti observasi dan wawancara mendalam sebagaimana pengakuan dari bapak HS sebagai
dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan direktur PT Danar Hadi yang mengaku dalam
mengarah pada sumber data yang sama untuk proses penciptaan kreasi-kreasi dan inovasi
menguji kemantapan informasinya batik, dirinya tidak pernah mengerjakannya
sendirian tapi selalu bekerjasama dengan para
HASIL DAN PEMBAHASAN disainer di perusahaannya (perusahaan saat
ini kami memiliki sekitar 30 tenaga disainer).
Mereka adalah para disainer professional
Karakteristik Budaya Organisasi Unggul dan sangat trampil memanfaatkan teknologi
Dari hasil observasi dilapangan dapat komputer dalam menciptakan kreasikreasi
ditemukan beberapa karakteristik budaya dan inovasi baru di dunia perancangan
organisasi unggul antara lain : Pertama, mode. Selain itu di Danar Hadi dalam
adanya sifat kreatif (creativity) dan inovativ mempertahankan kualitas produk batiknya,
(innovative) dari para karyawan dalam Danar Hadi juga selalu menerapkan konsep
menjalankan pekerjaan. Sifat kreatif batik asli dalam kegiatan produksi batik. Sebab
(creativity) dan inovativ yaitu sejauh mana berdasarkan pengalaman, banyak pengusaha
karyawan bekerja dengan sikap penuh ide, batik tidak dapat bertahan lama karena mereka
gagasan, kreasi dan selalu berusaha pencipta tidak menggunakan proses batik yang asli di
kreasi baru dalam bidang pengembangan samping tidak mengikuti trend permintaan
produk. pasar baik menyangkut motif maupun warna.
Indikasi di PT. Batik Danar Hadi selalu Proses batik yang asli itu adalah metode
terdapat pengembangan ide (gagasan) batik Indonesia mulai dari penggambaran
dalam proses pekerjaan. Sebagaimana hasil motif, penempelan lilin, pencelupan dan
wawancara dari Responden 1 (R1) dimana seterusnya. Dengan proses batik asli tersebut
karyawan berhak mengembangkan ide Batik Danar Hadi sendiri kini memproduksi
(gagasan) dalam proses pelaksanaan kerja, berbagai jenis batik mulai dari batik bermotif
oleh karena bisa saja ide dan gagasan yang pedalaman (kraton) sampai dengan batik
kita berikan bisa berguna dan memberikan pesisiran. Dari hasil pengamatan terdapat
nilai lebih untuk perusahaan. Karyawan dalam Departemen/seksi Desain yang bertugas: (1)
bekerja di berikan kebebasan berinovasi Menciptakan berbagai motif-motif batik yang
khususnya terhadap peningkatan mutu produk. mengikuti kemauan pasar dengan dikaitkan
Dari hasil pengamatan bahwa kreativitas juga hasil observasi maupun penelitian yang
berasal dari menggali budaya jawa yang penuh dilakukan, (2) Memberikan atau menciptakan
seni dan keindahan. Demikian juga kelompok motif-motif yang diinginkan oleh kehendak
Usaha Danar Hadi, dengan pencapaian dalam pasaran eksport.
kualitas dan keahlian, memiliki masa depan Karakteristik kedua yang ditemukan
cerah dalam industri batik. Semua itu di di PT. Batik Danar Hadi Surakarta, adalah
dukung filosofi perusahaan yang mengakar adanya nilai agresivitas (agresivity) dalam
kuat pada seni tradisional yang diusungnya, bekerja, yaitu sejauh mana orang bersikap
fasilitas, pengalaman, dan keahlian dalam agresif dan kompetitif daripada bersikap

198 Lukman Hakim BENEFIT Jurnal Managemen dan Bisnis


santai dalam melakanakan tugas kerja. (expert full) dalam melakanakan tugas kerja.
Indikasi karakter ini di PT. Batik Danar Hadi Indikasinya di Batik Danar Hadi bersemboyan
terdapat usaha menciptakan berbagai motif- “Masa Depan Batik Danar Hadi, Masa Depan
motif batik yang mengikuti kemauan pasar Batik Indonesia”. Disamping itu bersandar
dengan dikaitkan hasil observasi maupun pada keuletan, keahlian, pengalaman, dan
penelitian yang dilakukan juga memberikan sentuhan citarasa seni, maka kelompok usaha
atau menciptakan motif-motif yang diinginkan Danar Hadi, dengan pencapaian dalam kualitas
oleh kehendak pasaran eksport. Juga di bidang dan keahlian, memiliki masa depan cerah
pemasaran strateginya adalah agresivitas dalam industri batik. Semua itu di dukung
yaitu dengan mendirikan showroom atau filosofi perusahaan yang mengakar kuat pada
toko pada cabang-cabang yang tersebar di seni tradisional yang diusungnya, fasilitas,
beberapa kota dan daerah di Indonesia. Untuk pengalaman, dan keahlian dalam manajemen
mempromosikan penggunaan kain batik usahanya. Pasar internasional yang ada belum
untuk pakaian, Santosa pun mulai menggelar sepenuhnya digarap seperti yang sudah
sejumlah kegiatan peragaan busana (fashion dilakukan pada pasar domestik yang terus
show) yang menggunakan kain batik seperti berkembang dan menyita perhatian.
di sejumlah hotel di Singapura, di Hotel Karakteristik budaya organisasi unggul
Indonesia dan Hotel Borobudur Jakarta dan kelima yang ditemukan di PT. Batik Danar
lain-lain. Demikian juga di Batik Danar Hadi Hadi Surakarta, yaitu terdapat sifat orientasi
terbukti dengan mendirikan rumah batik atau pada hasil (outcome oriented), yaitu sejauh
showroom dibeberapa kota antara lain Solo mana manajemen berfokus lebih pada hasil
sebagai kantor pusat dan tempat produksi, daripada teknik dan proses yang digunakan
terdapat sekitar 6 Showroom atau toko yang untuk mencapai hasil tersebut. Indikasi yang
tersebar di pusat-pusat keramaian. Showroom ditemukan dilapangan antara lain di Batik
lainnya berada di Jakarta dan sekitarnya Danar Hadi terdapat pengutamaan pada hasil
dengan lebih kurang 25 showroom atau toko pekerjaan yang bagus disamping proses
yang tersebar di beberapa mall. Showroom terutama dari pengarahan dan pemberian
lainnya berada Surabaya, Bandung, Semarang, bantuan pimpinan terhadap karyawan dalam
Yogyakarta, dan juga di luar negeri antara lain: penyelesaian tugas yang dikerjakan. Bahkan
Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Singapura. di perusahaan ini juga terjadi komunikasi
Karakteristik ketiga yang ditemukan yang baik antara atasan dengan bawahan.
di PT. Batik Danar Hadi Surakarta, yaitu Indikasi lain diperusahaan ini terdapat
adanya sifat ketelitian (detail) dalam bekerja, usaha pemantauan perkembangan produksi
yaitu sejauh mana karyawan diharapkan perusahaan agar diadakan peningkatan baik
menjalankan presisi, analisis, dan perhatian dalam metode maupun dalam prosedur.
pada pekerjaan dengan menggunakan unsur Karakteristik budaya organisasi unggul
ketelitian. Indikasinya yang ditemukan dalam keenam yang ditemukan di PT. Batik Danar
lapangan. Indikasinya di Batik Danar Hadi Hadi Surakarta, yaitu terdapat sifat perhatian
terdapat peraturan kerja yang telah ditetapkan kemanusiaan pada karyawan (Humanity
dan karyawan dituntut teliti dalam pelaksanaan oriented). Karakteristik ini terbukti di Batik
kerja tersebut. Indikasi lain di Bagian Produksi Danar Hadi terdapat keputusan-keputusan
Batikan yang bertanggung jawab terhadap manajemen yang mempertimbangkan efek
pelaksanaan proses produksi, diantaranya: kesejahteraan atas orang yang ada di dalam
(1) Bertanggung jawab terhadap kualitas organisasi. Dari hasil analisis dokumentasi
dan kuantitas hasil produksi, (2) Menangani juga di perusahaan ini terdapat pembagian
masalah penyimpanan dan pemeliharaan bantuan keuangan untuk kesejahteraan
hasil-hasil produksi dan alat-alat produksi, karyawan. Juga diperusahaan ini terdapat
(3) Melaporkan hasil-hasil produksi dan tunjangan kesejahteraan diantaranya
mendistribusikan ke bagian pemasaran. tunjangan tahunan, tunjangan hari raya (THR),
Karakteristik budaya organisasi unggul tunjangan kematian, tunjangan pernikahan,
keempat yang ditemukan di PT. Batik Danar tunjangan kecelakaan, jaminan kesehatan
Hadi Surakarta, yaitu adanya nilai keahlian juga pemberian jaminan ibadah termasuk

Volume 19, Nomor 2, Desember 2015: 196-205 Karakteristik Budaya Organisasi... 199
tunjangan dan jaminan sosial, dan fasilitas Danar Hadi Surakara: pertama, sebagai
yang dibutuhkan karyawan, dan mengatur alat menyatukan fikir dan tujuan anggota
kenaikan pangkat dan jabatan. organisasi. Budaya organisasi merekatkan
Karakteristik ketujuh, yang ditemukan di
unsur-unsur organisasi menjadi satu. Norma
PT. Batik Danar Hadi Surakarta, yaitu adanyanilai-nilai, dan kode etik budaya organisasi
sifat kerjasama tim (teamwork system). menyatukan dan mengkoordinasi anggota
Pemahaman terdapat karakteristik ini di organisasi. Di kedua perusahaan batik
perusahaan terdapat kegiatan-kegiatan kerja tersebut jika tiba hari raya Idul Fitri maka
di organisasi pada tim daripada pada indvidu-
dilaksanakan program “halal bihalal”, dimana
individu. Indikasinya pada PT Batik Danar aktivitas tersebut dijadikan even saling maaf
Hadi terdapat usaha dari pihak manajemen memaafkan sehingga berfungsi pemersatu
yang mendukung kerjasama tim dan terdapat hati diketiga perusahaan tersebut. Demikian
pembagian tugas yang adil pada anggota juga jika terdapat karyawan baru biasanya di
lain. Dari hasil observasi di perusahaan inibagian staf atau kantor melakukan perkenalan
terdapat perencanaan, pengkoordinasian dan satu sama lain.
pengawasan pelaksanaan rencana kerja yang Peran budaya organisasi kedua, sebagai
telah disetujui dengan memperhatikan tujuan pembentuk “komitmen” anggota organisasi.
dan kebijaksanaan perusahaan yang telah Budaya organisasi di Batik Danar Hadi
ditetapkan. Juga diperusahaan ini terdapat Surakarta secara kondusif mengembangkan
E.D.P (Elektronik Data Prosesing), bertugas rasa memiliki dan komitmen tinggi terhadap
membantu pekerjaan yang dilakukan oleh organisasi dan kelompok kerjanya. Di Batik
semua bagian dengan menggunakan perangkat Danar Hadi Surakarta, budaya organisasi
komputer serta menciptakan analisis sistem memfasilitasi komitmen anggota organisasi
yang sesuai dengan keadaan pekerjaan dari dan kelompok kerjanya. Demikian juga di
masing-masing bagian. Sedangkan di PT. Danar Hadi dalam bekerja anggota organisasi
Batik Keris indikasinya terdapat bimbingan, bekerja dengan rasa senang dan rasa memiliki
koordinasi dan pengawasan kerja karyawan perusahaan sehingga tujuan perusahan dapat
bagian-bagian atau divisi dan sub divisi serta
tercapai dengan baik.
di bawahnya. Peran budaya organisasi ketiga sebagai
Karakteristik kedelapan yang ditemukanalat menciptakan konsistensi anggota
di PT. Batik Danar Hadi Surakarta, yaitu organisasi. Budaya Organisasi sangat
adanya nilai keharmonisan kerja (harmonity) mempengaruhi dalam hal konsistensi
dalam melakanakan tugas kerja. Terbukti di berpikir, berperilaku bagi anggota organisasi
perusahaan batik Danar Hadi, kebersamaan dalam merespon lingkungan organisasi yang
di dalam bekerja ini bermakna sejauh mana berubah. Batik Danar Hadi Surakarta dalam
kegiatan-kegiatan organisasi menekankan menciptakan komitmen kerja dan konsistensi
dipertahankannya keharmonisan dan stabilitasorganisasi yaitu dengan cara memfungsikan
dibandingkan rasa individualisme. Indikasi batik sebagai griya piranti perkantoran,
karakter ini di kedua perusahaan ini baik maupun aneka piranti lain yang berkaitan erat
di Batik Danar Hadi terdapat kebanggaan dengan perkembangan teknologi dan gaya
karyawan menjadi karyawan di perusahaan hidup pada millennium mendatang.
ini, kebetahan karyawan dalam bekerja karena Peran budaya organisasi keempat, sebagai
perusahaan menciptakan suasana kekeluargaan pengurang situasi ketidakpastian. Budaya
dan kenyamanan. Di perusahaan ini terdapat organisasi PT Batik Danar Hadi Surakarta
perasaan karyawan merasa ikut memiliki dapat mengurangi situasi ketidakpastian dan
perusahaan dalam bekerja (handarbeni-istilahmeningkatkan kepastian. Anggota organisasi
Jawa) dan juga adanya harapan karyawan bekerja sesuai dengan apa yang sudah menjadi
dalam bekerja yang baik pada perusahaan. job desk-nya masing-masing. Sehingga budaya
organisasi dapat mengingatkan kepastian
Peran Budaya Organisasi di Industri Batik dalam mencapai tujuan organisasi. Di PT Batik
Kota Surakarta Danar Hadi, budaya organisasi menentukan
Berikut ini dikemukakan peran budaya arah dan tujuan yang ingin dicapai dan sebagai
organisasi terhadap organisasi di PT. Batik pengembangan pembelajaran bagi anggota

200 Lukman Hakim BENEFIT Jurnal Managemen dan Bisnis


baru. salah satu sumber keunggulan kompetitif.
Peran budaya organisasi kelima, Dimana budaya organisasi mendorong
sebagai pencipta motivasi kerja bagi anggota terbentuknya motivasi kerja, konsistensi,
organisasi. Di Batik Danar Hadi Surakarta efektivitas, dan efisiensi serta ketidakpastian
budaya merupakan energy social yang yang memungkinkan kesuksesan organisasi
membuat anggota organisasi untuk bertindak. dalam pasar dan persaingan. Dalam
Budaya organisasi memotivasi anggota menghadapi pasar dan persaingan saat ini Batik
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Danar Hadi Surakarta sangat memperhatikan
Di Batik Danar Hadi, budaya organisasi permasalahan ini dengan selalu mengutamakan
perusahaan yang mengakar kuat pada seni kualitas terhadap produknya.
tradisional yang diusungnya, fasilitas,
pengalaman dan keahlian dalam manajemen Nilai-nilai yang Mendasari Peran Budaya
usahanya. Pasar internasional yang ada Organisasi
belum sepenuhnya digarap seperti yang sudah
dilakukan pada pasar domestik yang terus Dalam kinerja organisasinya, di Batik
berkembang dan menyita perhatian. Pada Danar Hadi dan Batik Keris Surakarta
millennium mendatang, Batik Danar Hadi mempunyai nilai-nilai dan keyakinan
akan berusaha lebih keras untuk menembus yang ditanamkan oleh perusahaan dalam
pasar mancanegara dengan menjalin kerjasama menjalankan kinerja organisasi. Seorang
dengan mitra usaha batik di Asia Tenggara pemimpin organisasi dalam menghadapi
maupun Negara lainnya suatu permasalahan organisasi tidak lepas
Peran budaya organisasi keenam, sebagai dari yang namanya nilai-nilai atau keyakinan
usaha pencipta kinerja organisasi. Di Batik organisasi. Kepercayaan-kepercayaan yang
Danar Hadi Surakarta budaya organisasi diberikan oleh perusahaan kepada karyawan
sudah berjalan dengan kondusif. Dilihat dari memberikan motivasi bagi karyawan dalam
kepuasan kerja anggota organisasinya, etos melakukan kinerja organisasi.
kerja di dalam organisasi dan motivasi kerja Nilai-nilai yang ditanamkan oleh
karyawan sudah dapat mewakili terciptanya perusahaan di Batik Danar Hadi Surakarta
kinerja yang tinggi dari karyawan yang akan sebagi pemacu semangat seluruh karyawan
menghasilkan kinerja organisasi yang tinggi dalam melakukan proses produksi.
juga.
Tabel 1. Nilai-nilai Organisasi Danar Hadi
Sejak awal berdirinya, Batik Danar Hadi
Surakarta
menyadari pentingnya membangun suatu etos
kerja yang professional agar dapat konsisten Tujuan Organisasi Perilaku Organisasi
melahirkan karya batik yang unggul. Memadukan
Memberikan yang terbaik itulah frase paling keuletan, keahlian,
tepat untuk menggambarkan sikap tiap insane pegalaman dan jiwa
yang terlibat dalam segenap jajaran kegiatan Melayani konsumen batik
wiraswasta serta
Batik Danar Hadi. Dari garis terdepan yang menengah ke atas
keterbukaan menerima
berhadapan langsung dengan konsumen perkembangan mode
sampai garis belakang yang merencanakan dan cita rasa
produksi diaatas lembar-lembar desain dari Untuk mencapai
jajaran pelaksana paling bawah diujung-ujung Batik danar hadi
hal tersebut, Batik
ranting kegiatan sampai jajaran pengambilan menyumbangkan
Danar Hadi terus
keputusan yang paling tinggi di kantor pusat. menerus bekerja keras
sesuatu yang bernilai
Memberikan yang terbaik baagi dunia batik meningkatkan karyanya.
terhadap seni tradisional
Kombinasi tersedianya
bukanlah sebuah jargon semata, sikap mental yang terkenal sebagai
modal usaha yang
ini sudah menjadi jalan hidup sejak karya hasta ungkapan kehidupan serta
mencukupi, ketekunan,
ini masih berada di palungan seni budayanya filosofi budaya Jawa ini.
keahlian serta
ratusan tahun yang lampau. manajemen yang solid
Peran budaya organisasi ketujuh, sebagai
sumber keunggulan kompetitif. Di Batik Danar Dari gambar diatas, nilai-nilai perilaku
Hadi Surakarta budaya organisasi merupakan organisasi yang ditanamkan perusahaan di

Volume 19, Nomor 2, Desember 2015: 196-205 Karakteristik Budaya Organisasi... 201
Batik Danar Hadi Surakarta yaitu kerja keras. KESIMPULAN
Dimana pimpinan menanamkan keyakinan
bahwa keuletan, keahlian, pegalaman dan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
jiwa wiraswasta serta keterbukaan menerima sebagai berikut bahwa karakteristik BO
perkembangan mode dan cita rasa dalam unggul di PT Batik Danar Hadi Surakarta,
bekerja sangatlah penting didalam pencapaian sebagai berikut: (1) adanya sifat kreatif
tujuan produksi. Bahwasannya kepuasan (creativity) dan inovativ (innovative) dari
pelanggan menengah keatas yang diutamakan para karyawan dalam menjalankan pekerjaan,
karyawan dapat memenuhi target produksi yaitu sejauh mana karyawan bekerja dengan
yang telah ditetapkan oleh organisasi. Selain sikap penuh ide, gagasan, kreasi dan selalu
kepuasan pelanggan, pimpinan perusahaan juga berusaha pencipta kreasi baru dalam bidang
menanamkan kerja keras dengan kombinasi pengembangan produk. Di perusahaan ini
tersedianya modal usaha yang mencukupi, senantiasa mengikuti perkembangan produksi
ketekunan, keahlian serta manajemen yang perusahaan agar diadakan peningkatan baik
solid keyakinan kedisiplinan dalam bekerja, dalam metode maupun dalam prosedur.
sehingga dalam proses kinerja organisasi para (2) adanya sifat agresivitas (agresivity)
karyawan dapat menyelesaikan pekerjaan dan dalam bekerja, yaitu sejauh mana orang
memenuhi target pruduksi. Sehingga tujuan bersikap agresif dan kompetitif daripada
organisasi dapat tercapai dengan baik. bersikap santai dalam melakanakan tugas
Adapun selain kedua nilai-nilai tersebut kerja. (3) adanya sifat ketelitian (attention
yang ditanamkan oleh perusahaan organisasi to detail) dalam bekerja, yaitu sejauh mana
adalah keyakinan profesional SDM ke semua karyawan diharapkan menjalankan presisi,
karyawan, dengan adanya professional kerja analisis, dan perhatian pada pekerjaan
pimpinan organisasi mengharapkan adanya dengan menggunakan unsur ketelitian. (4)
hasil kerja yang lebih baik sehingga tujuan adanya nilai keahlian (full expertise) dalam
perusahaan dapat tercapai. Cara pimpinan melakanakan tugas kerja. (5) terdapat sifat
perusahaan menyampaikan nilai-nilai orientasi pada hasil (outcome oriented),
dan keyakinan ke karyawan dengan cara yaitu sejauh mana manajemen berfokus lebih
berhadapan langsung dan turun kelapangan pada hasil daripada teknik dan proses yang
memberikan pengarahan kepada karyawan digunakan untuk mencapai hasil tersebut. (6)
serta memberi contoh secara langsung terdapat sifat perhatian kemanusiaan pada
kepada karyawan dengan harapan karyawan karyawan (humanity oriented). (7) adanya
dapat dan bisa menjalankan keyakinan yang sifat kerjasama tim (teamwork system). (8)
disampaikan oleh pimpinan organisasi. adanya nilai keharmonisan kerja (harmonity)
Dengan adanya perilaku organisasi yang dalam melakanakan tugas kerja.
ditanamkan oleh organisasi serta dijalankan Peran budaya organisasi terhadap
oleh karyawan. Batik Danar Hadi Surakarta organisasi di PT. Batik Danar Hadi Surakarta,
memiliki tujuan organisasi yaitu melayani antara lain : (1) Sebagai alat penyatu fikir
konsumen batik menengah ke atas secara dan langkah (gerak) organisasi (2) Sebagai
berkesinambungan sehingga kepuasan pembentuk komitmen anggota organisasi (3)
pelanggan dapat terpenuhi. Selain hal itu Sebagai pencipta keharmonisan antar anggota
juga Batik danar hadi menyumbangkan organisasi (4) Sebagai alat menciptakan
sesuatu yang bernilai terhadap seni tradisional konsistensi bagi anggota organisasi (5)
yang terkenal sebagai ungkapan kehidupan Sebagai alat penyesuai terhadap lingkungan
serta filosofi budaya Jawa ini. Hal itu masyarakat termasuk berperilaku dan
dapat tercapai melalui perpaduan keuletan, merespon lingkungan organisasi (6) Sebagai
keahlian, pegalaman dan jiwa wiraswasta serta alat pemotivasi kerja anggota organisasi (7)
keterbukaan menerima perkembangan mode Sebagai usaha peningkatan kinerja anggota
dan cita rasa. Selain itu juga terus menerus organisasi (8) Sebagai sumber keunggulan
bekerja keras meningkatkan karyanya. kompetitif dimana budaya organisasi
merupakan salah satu sumber keunggulan
kompetitif serta ketidakpastian yang
memungkinkan kesuksesan organisasi dalam

202 Lukman Hakim BENEFIT Jurnal Managemen dan Bisnis


pasar dan persaingan. (9) Sebagai pengendali Beach, Lee Roy, 1993, Making The Right
produksi (10) Sebagai pencipta efektivitas dan Decision Organiztional Culture, Vision
efisiensi dalam proses produksi. and Planning. United States of America
Nilai-nilai yang mendasari peran Budaya : Prentice-Hall Inc.
Organisasi di PT. Batik Danar Hadi antara
lain: (1) Prinsip kerja keras, yaitu perusahaan Bucahanan, David; Huncznski, Andrzej,
menanamkan keyakinan bahwa keuletan, 1997, Organizational Behavior an,
keahlian, pegalaman dan jiwa wiraswasta Introductory Text. Third Edition, Europe
serta keterbukaan menerima perkembangan : Prentice Hall.
mode dan cita rasa dalam bekerja sangatlah
penting didalam pencapaian tujuan produksi. Cahyono, Dwi, Ghozali I., 2002, “Pengaruh
(2) Kombinasi tersedianya modal usaha Jabatan, Budaya Organisasional, dan
yang mencukupi, ketekunan, keahlian serta Konflik Peran Terhadap Hubungan
manajemen yang solid keyakinan kedisiplinan Kepuasan Kerja dengan Komitmen
dalam bekerja. (3) Kerja penuh kreativitas Organisasi”, Jurnal Riset Akuntansi
dan inovatif. Dimana pimpinan menanamkan Indonesia, Vol. 5, No. 3.
motif-motif batik yang mengikuti kemauan
pasar (konsumen) dengan dikaitkan hasil Cameron, Kim, 1980, “Critical Question In
observasi maupun penelitian yang dilakukan. Assesing Organizational Effectiveness”,
(4) Proses kerja dengan modifikasi/evolusi Journal Organizational Dynamic,
sehingga budaya batik dapat diterima oleh Autumn, 66-80.
seluruh lapisan masyarakat. Freemont E. Kast dan James Rossenweig,
1986, Organization And Management:
DAFTAR PUSTAKA
Asystem And Contingency Approach,
Mc Graw Hill Book Company, New
Allen, NJ., Meyer PJ. And Smith CA. 1993.
York, USA
“Commitment to Organizations and
Occupations : Extension and Test of a Frenh L. Wendell & Cecil H. Bell, Jr.,
Three-Component Conceptualization”, 1990, Organization Development,
Journal of Applied Psychology, Vol. 78, Behavioral Science Interventions for
No. 4. Organization Development. Prentice
Hall International Inc, U S A.
Arikunto, Suharsiwi. 1996. Prosedur
Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Gibson. L & Ivancevich, 2001, Organizations
Jakarta. Binarupa Aksara (Behavior, structure and Process),
Richard D. Irwin, Inc. terjemah PT.
Ariwibowo, Onedy. 2010. “Peran Budaya
Binarupa aksara, Jakarta
Organisasi, Studi Ekplorasi pada PT.
SIMOPLAS (Simongan Plastic Factory Greenberg J and Baron, 2001, Behavior
Semarang)”. Skripsi Program Sarjana in Organizations, Prentice Hall Inc,
(S1), Fakultas Ekonomi Universitas Seventh edition
Diponegoro, Semarang. Hakim, Lukman, 2011, Analisis Pengaruh
As’ad, Muhammad. 1997. Seri Ilmu Sumber Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Daya Manusia; Psikologi Industri. Karyawan”, Studi Kasus PDAM
Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada Kota Surakarta, LPPM Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Bangun, Wilson, 2008, Budaya Organisasi,
Dampaknya Pada Peningkatan Daya Handoko T. Hani, 1996, Managemen
Saing Perusahaan, Penerbit Fakultas Personalia, dan Sumber Daya Manusia,
Ekonomi Universitas Kristen Maranatha BPFE Yogyakarta.

Volume 19, Nomor 2, Desember 2015: 196-205 Karakteristik Budaya Organisasi... 203
Heidjrachman Ranupandojo, 1993, Kotter dan Haskett, 2006, Dampak Budaya
”Manajemen Personalia“, BPFE Perusahaan Terhadap Kinerja, PT.
UGM,Yogyakarta. Prehalindo, Jakarta (terjemahan
Hellriegel, Don, John W. Slocum, Jr.,1996, Benyamin Molan)
Management, South Western College Kotter, John P. and Heskett, james L., 1992,
Publishing. Ohio, U S A. Corporate Culture and Performance,
Henry Simmamora, 1995,”Manajemen New York : The Free Press, A Division
Sumber Daya Manusia “,STIE of Mac Millan, Inc.
YKPN,Yogyakarta. Kreitner, Robert & Kinicki, Angelo, 2005,
Hofstede, Geert, 1980, Culure’s Consequences, Organizational Behavior, Mc Graw Hill
International Differences In Work Companies, Inc. New York
Related Values, Sage Publications, Luthans F.A., 1998, Organizational Behavior,
Beverly Hills, London Sixth Edition, Singapore: McGraw Hill
Indrawijaya, Adham Ibrahim, 1986, Perilaku Book Co.
Organisasi. Sinar Baru, Bandung. Mangkunegara, AA Anwar Prabu, 2001,
Jeny Eoh, 2001, Pengaruh budaya perusahaan, Manajemen Sumber Daya Manusia
gaya manajemen, dan pengembangan Perusahaan. Bandung PT.Remaja
tim terhadap kinerja karyawan: studi Rosdakarya.
kasus di PT. Semen Gresik dan PT. Masrukhin dan Waridin, 2006, Pengaruh
Semen Kupang FISIP – UI, Jakarta Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja,
J. Case, 1996, Corporate Culture, INC., Budaya Organisasi, dan Kepemimpinan
November 1996 hal 42 -53 Terhadap Kinerja Pegawai, EKOBIS,
Vol. 7 No. 2
Kast, Freeman and Rosenzweig, 1985,
Organizations and Management, A Moeljono Djokosantoso, 2005, Cultured:
System and Contingency Approach, Mc Budaya Organisasi dalam Tantangan,
Graw Hill Book company, New York, Jakarta: Elex Media Komputindo
USA Molenaar, Keith, 2002, Corporate Culture,
Kinicki, Angelo J. & Robert P. Vecchio. 1994. a Study of Form With Outstanding
Influences on Quality of Supervisor- Consideration Safety, Profesional Safety
Subordinate Relations: The Role of Time pp. 18-27
Pressure, Organizational Commitment, Morrison, 1997, How Franchise Job
and Locus of Control. Journal of Satisfaction and Personality Affects
Organizational Behavior. 15 : 75-82. Performance, Organizational
Koentjaraningrat (Ed.)1999. Manusia dan Commitment, Franchisor Relation and
Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Intention to Remain, Journal of Small
Djambatan. Business Management

Koesmono, Teman H. 2005, Pengaruh Moeljono, Djokosantoso, 2005, Good


Budaya Organisasi, Terhadap Motivasi Corporate Goverment, Jurnal
dan Kepuasan Kerja Serta Kinerja Manajemen dan Bisnis, BENEFIT FE
Karyawan Pada Sub Sektor Industri UMS, Vol.9 no. 2 th 2005
Pengolahan Kayu Skala Menengah Moleong, Lexy J., 2007. Metodologi
Di Jawa Timur, Jurnal Manajemen & Penelitian Kualitatif. Penerbit PT
Kewirausahaan, Vol. 7 No. 2 Remaja Rosdakarya Offset Bandung

204 Lukman Hakim BENEFIT Jurnal Managemen dan Bisnis


Muhajir, Noeng, 2000, Metodologi Penelitian Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A., 2008.
Kualitatif. Yogyakarta. Perilaku Organisasi Buku 2, Jakarta:
Nasarudin, 2001, Job satisfaction and Salemba Empat Jakarta
organizational commitment among the Thoyib, Armanu, 2003, Kumpulan Hasil-
Malaysian workforce. Proceeding of hasil Penelitian Tentang Formulasi
5 th Asian Academic of Management dan Evaluasi Kebijakan Pembangunan
Conference, Kelantan Pahang pp. 270- Daerah di Kalimantan Timur, ISBN :
276. 979-3506-04-0, Malang PPS Unibraw.
O’Reilly; Chatman, J; Caldwell, D. F., Tjiptono, Fandy, 1997, Total Quality Service,
1996,”People and Organizational Penerbit Andi Yogyakarta.
Culture: A Profile Comparison Approach Winardi, 2009, Manajemen Perilaku
to Assessing Person-Organization Fit,” Organisasi, Kencana, Prenada Media
Academy of Management Journal, hal. Group, Jakarta
487-516.
Winardi, 2009, Teori Organisasi dan
Patton, Michael Quinn, 1987, Qualitative Pengorganisasian, PT. Raja Grafindo
Evaluation Methods. Beverly Hills: Rajawali Press, Jakarta
Sage Publication
Wirawan, 2007, Budaya dan Iklim Organisasi:
Teori, Aplikasi, dan Penelitian, Jakarta:
Porter, Michael E., 1994, Keunggulan Salemba Empat.
Bersaing: Menciptakan dan Wood, Wallace, at al. (1998), Organizational
Mempertahankan Kinerja Unggul, Behaviour, An Asia Pacific Perspective.
Jakarta: Binarupa Aksara. John Willey and Sons.
Purnasari, Nurleni, 2001, “Analisis Hubungan Wren, J.T., 1995, The Leader’s Companion.
Antara Budaya Perusahaan Dengan The Free Press. New York, USA
Kinerja Karyawan Pada Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Surakarta”, Yukl GA., 1994, Leadership in Organizations,
Skripsi FE UMS Tidak dipublikasikan Prentice Hall Inc. Englewoods Cliffs,
New Jersey, USA
Robbins, Stephen P., 2005, Organizational
Behavior, Concept Contropversies -------------------, 2011, Ekspor Batik Indonesia
and Applications, Prentice Hall Inc. meningkat, www.kompasonline.com
USA. Terjemahan. Jakarta: P.T. Indeks (Diakses 21 September 2011)
Kelompok Gramedia.

Volume 19, Nomor 2, Desember 2015: 196-205 Karakteristik Budaya Organisasi... 205

Anda mungkin juga menyukai