Anda di halaman 1dari 15

4

c) Plakban putih
Plakban putih adalah bahan yang digunakan untuk mengelem tutup botol, setelah
botol ditutup sesudah pengambilan sampel air, agar mencegah kemungkinan
adanya celah antara tutup botol dengan botol, yang dapat membuat masuknya
bakteri, kotoran, debu atau kandungan zat-zat lain dari luar menjadi masuk
kedalam botol dan tercampur dengan sampel air yang sudah diambil.plakban juga
bisa digunakan untuk mengelem label sampel pada botol sampel.
d) Gunting
Gunting adalah alat yang digunakan untuk memotong plakban yang akan
ditempel pada botol sampel.
e) Mancis atau korek gas
Mancis atau korek gas adalah alat yang digunakan untuk membakar mulut botol
sampel sebelum air sampel dimasukkan kedalam botol, maupun sesudah air
sampel dimasukkan kedalam botol, agar bakteri, kotoran,debu atau kandungan
zat-zat lain yang menempel pada mulut botol mati dan steril. Mancis atau korek
gas juga digunakan untuk mensterilkan mulut kran dengan cara mulut kran
dibakar dengan api dari mancis atau korek gas tersebut selama ± 1 menit,
sebelum air sampel dialirkan melalui kran dan ditampung dengan botol sampel,
untuk mencegah masuknya mikroorganisme, kotoran, debu atau kandungan zat-
zat lain yang menempel dimulut kran ikut masuk kedalam sampel air.
f) Label sampel yang berisi : alamat atau tempat, tanggal, jam, jenis sampel
air, dan petugas pengambil sampel
Label sampel adalah bahan yang diperlukan untuk menulis keterangan sampel
(yang terdiri dari : alamat atau tempat, tanggal, jam, jenis sampel air, dan petugas
pengambil sampel.) , dan mengetahui keterangan sampel pada saat melakukan
pemeriksaan sampel, agar sampel bisa diurutkan sesuai alamat atau tempat,
tanggal, jam, jenis sampel air, dan petugas pengambil, sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam pemeriksaan sampel.
g) Pena
Pena adalah alat yang digunakan untuk mencatat proses pengambilan sampel dan
menulis label sampel.
h) Buku tulis
Buku tulis adalah alat yang digunakan untuk menyimpan catatan pada saat proses
pengambilan sampel, pemeriksaan sampel dan sampai pada tahap penegasan.
5

4. Prosedur pengambilan sampel air :


a) Kran dibersihkan dari setiap benda yang menempel yang mengganggu dengan
kain bersih dan ujung kran dibersihkan dari setiap debu dan kotoran.
b) Kran dibuka sehingga air mengalir secara maksimal dan air dibiarkan mengalir
selama 1-2 menit. Lalu kran ditutup kembali.
c) Mulut kran disterilkan dengan cara dibakar dengan api bunsen ± selama 1 menit.
d) Tali pengikat dan pembungkus botol dibuka.
e) Tutup botol dibuka dengan tangan kiri dan botol dipegang dengan tangan kanan.
Untuk mencegah masuknya debu yang mengandung mikroorganisme, penutup
dipegang dengan muka menghadap kebawah.
f) Sambil penutup dipegang, air kran ditampung hingga ¾ bagian botol (udara
diatasnya disisakan) dengan maksud agar air dapat dikocok sebelum dianalisa.
g) Botol ditutup dengan hati-hati setelah mulut botol dipanaskan dengan bunsen.
h) Kemudian bagian tutup dibungkus dengan kertas steril tadi.
i) Sekeliling botol diikat dengan tali, kemudian pada bagian botol diberi label yang
berisi : alamat atau tempat, tanggal, jam, jenis sampel air, dan petugas pengambil
sampel.
5. Metode pengambilan sampel air :
Pertama, siapkan alat dan bahan dari laboratorium sesuai yang diperlukan untuk
mengambil air sampel, yaitu :
a) Tool box yang sudah steril.
b) Botol sampel yang sudah steril.
c) Plakban putih.
d) Gunting.
e) Mancis atau korek gas.
f) label sampel (yang berisi : alamat atau tempat, tanggal, jam, jenis sampel
air, dan petugas pengambil sampel.).
g) Pena sebanyak satu buah.
h) buku tulis.
Kedua, simpan alat dan bahan diatas sesuai tempatnya, dan pastikan alat dan
bahan tidak tercemar oleh bakteri, kotoran, debu dan kandungan zat-zat lain.
Untuk botol sampel disimpan didalam tool box dan ditutup rapat, untuk menjaga
botol sampel agar tetap steril, pada saat turun ke lokasi pengambilan sampel air.
6

Ketiga, tentukan lokasi pengambilan sampel air dan jenis sampel air yang akan
diambil. Kelompok kami melakukan pengambilan sampel air dilokasi kilo meter
10 dan jenis sampel yang diambil adalah sampel air kran, sumur dan depot air.
Keempat, segera menuju kelokasi pengambilan sampel yaitu kilo meter 10,
dengan membawa alat dan bahan yang sudah disiapkan.
Kelima, sampai dilokasi, tentukan jenis sampel air yang akan diambil dan
lakukan pengambilan sampel.
a) Sampel air kran
Cara pengambilan sampel air kran :
1) Tentukan tempat pengambilan sampel air kran.
Sesudah tempat pengambilan sampel air kran ditemukan, dan
sebelum air sampel kran ditampung kedalam botol sampel. Kran
dibersihkan dari setiap benda yang menempel yang mengganggu
dengan kain bersih dan mulut kran dibersihkan dari setiap debu
dan kotoran dengan tisu alkohol.
2) Mulut kran disterilkan dengan cara dibakar dengan mancis atau
korek api ± selama 1 menit
Kran dibuka sehingga air mengalir secara maksimal dan air
dibiarkan mengalir selama 1-2 menit. Lalu kran ditutup kembali.
3) Botol sampel yang masih kosong diambil dalam tool box
penyimpanan botol sampel, kemudian tool box ditutup kembali
dengan rapat, agar menjaga botol sampel kosong yang lain tetap
steril untuk dipakai sebagai penyimpanan sampel lain. Botol
sampel yang diperlukan untuk sampel air kran sebanyak 4 botol
sampel air yang steril. Pembungkus botol dibuka dibagian atas
botol atau mulut botol.
4) Tutup botol dibuka dengan tangan kiri dan botol dipegang dengan
tangan kanan. Untuk mencegah masuknya debu yang mengandung
mikroorganisme, penutup dipegang dengan muka menghadap
kebawah.
Sambil penutup dipegang, air kran ditampung hingga ¾ bagian
botol (udara diatasnya disisakan) dengan maksud agar air dapat
dikocok sebelum dianalisa.
7

5) Botol ditutup dengan hati-hati setelah mulut botol dipanaskan


dengan mancis atau korek api. Kemudian bagian penutup botol
dilem sekelilingnya dengan plakban putih.
Kemudian pada bagian botol diberi label yang berisi : alamat atau
tempat, tanggal, jam, jenis sampel air, dan petugas pengambil
sampel.
6) Isi label pada bagian botol dengan pena. Kemudian masukkan
botol sampel air kedalam tool box kosong.
Tutup tool box dengan rapat agar botol sampel air kran tidak
kemasukkan bahan pencemar lain dari luar ataupun bakteri yang
ada didalam botol sampel air kran tidak mati terkena panas dari
matahari, sehingga hasil dari botol sampel air kran yang diambil
bisa terbaca dilaboratorium.
7) Matikan kran.
b) Sampel air depot
Cara pengambilan sampel air depot :
1) Tentukan tempat pengambilan sampel air depot.
Sesudah tempat pengambilan sampel air depot ditemukan, dan
sebelum air sampel depot ditampung kedalam botol sampel.
Selang kaca depot atau selang pengeluaran air minum dibersihkan
dari setiap benda yang menempel yang mengganggu dengan kain
bersih dan mulut selang kaca depot atau selang pengeluaran air
minum dibersihkan dari setiap debu dan kotoran dengan tisu
alkohol.
2) Mulut selang kaca depot atau selang pengeluaran air minum
disterilkan dengan cara dibakar dengan mancis atau korek api ±
selama 1 menit
Kemudian tekan tombol ON untuk menjalankan air minum
melewati selang kaca depot atau selang pengeluaran air minum,
lalu air dialirkan selama 1-2 menit. kemudian selang kaca depot
atau selang pengeluaran air minum ditutup kembali.
3) Botol sampel yang masih kosong diambil dalam tool box
penyimpanan botol sampel, kemudian tool box ditutup kembali
dengan rapat, agar menjaga botol sampel kosong yang lain tetap
8

steril untuk dipakai sebagai penyimpanan sampel lain. Botol


sampel yang diperlukan untuk sampel air depot sebanyak 3 botol
sampel air yang steril.
4) Pembungkus botol dibuka dibagian atas botol atau mulut botol.
Tutup botol dibuka dengan tangan kiri dan botol dipegang dengan
tangan kanan. Untuk mencegah masuknya debu yang mengandung
mikroorganisme, penutup dipegang dengan muka menghadap
kebawah.
5) Sambil penutup dipegang, air depot ditampung hingga ¾ bagian
botol (udara diatasnya disisakan) dengan maksud agar air dapat
dikocok sebelum dianalisa.
Botol ditutup dengan hati-hati setelah mulut botol dipanaskan
dengan mancis atau korek api.
6) Kemudian bagian penutup botol dilem sekelilingnya dengan
plakban putih.
7) Kemudian pada bagian botol diberi label yang berisi : alamat atau
tempat, tanggal, jam, jenis sampel air, dan petugas pengambil
sampel.
8) Isi label pada bagian botol dengan pena.
9) Kemudian masukkan botol sampel air kedalam tool box kosong.
10) Tutup tool box dengan rapat agar botol sampel air depot tidak
kemasukkan bahan pencemar lain dari luar ataupun bakteri yang
ada didalam botol sampel air depot tidak mati terkena panas dari
matahari, sehingga hasil dari botol sampel air depot yang diambil
bisa terbaca dilaboratorium.
11) Matikan air selang kaca atau selang pengeluaran air minum,
dengan cara menekan tombol OFF untuk menghentikan aliran air
minum.
9

c) Air sumur
Cara pengambilan sampel air sumur :
1) Tentukan tempat pengambilan sampel air sumur.
Sesudah tempat pengambilan sampel air sumur ditemukan, dan
sebelum air sampel sumur ditampung kedalam botol sampel.
2) Kemudian, timbah untuk mengambil air sampel harus dibersihkan
terlebih dahulu agar steril.
3) Kemudian, timbah dimasukkan kedalam sumur, dan timbah
dicelupkan kedalam air sumur, selanjutnya timbah diangkat naik
keatas untuk pengambilan air sumur, agar air sumur yang diambil
dijadikan sebagai sampel.
4) Botol sampel yang masih kosong diambil dalam tool box
penyimpanan botol sampel, kemudian tool box ditutup kembali
dengan rapat. Botol sampel yang diperlukan untuk sampel air
sumur sebanyak 2 botol sampel air yang steril.
5) Pembungkus botol dibuka dibagian atas botol atau mulut botol.
6) Tutup botol dibuka dengan tangan kiri dan botol dipegang dengan
tangan kanan. Untuk mencegah masuknya debu yang mengandung
mikroorganisme, penutup dipegang dengan muka menghadap
kebawah.
7) Sambil penutup dipegang, air depot ditampung hingga ¾ bagian
botol (udara diatasnya disisakan) dengan maksud agar air dapat
dikocok sebelum dianalisa.
8) Botol ditutup dengan hati-hati setelah mulut botol dipanaskan
dengan mancis atau korek api.
9) Kemudian bagian penutup botol dilem sekelilingnya dengan
plakban putih.
10) Kemudian pada bagian botol diberi label yang berisi : alamat atau
tempat, tanggal, jam, jenis sampel air, dan petugas pengambil
sampel.
11) Isi label pada bagian botol dengan pena.
12) Kemudian masukkan botol sampel air kedalam tool box kosong.
13) Tutup tool box dengan rapat agar botol sampel air sumur tidak
kemasukkan bahan pencemar lain dari luar ataupun bakteri yang
10

ada didalam botol sampel air sumur tidak mati terkena panas dari
matahari, sehingga hasil dari botol sampel air sumur yang diambil
bisa terbaca dilaboratorium.

B. Pembuatan media Lactose broth


1. Lokasi : laboratorium pemeriksaan air
2. Alat & bahan
a) Alat :
1) Gelas Beker yang sudah steril, sebanyak 2 gelas.
2) Tabung Erlenmeyer yang sudah steril, sebanyak 1 tabung.
3) Tabung Pengukuryang sudah steril, sebanyak 1 tabung.
4) Timbangan Media, sebanyak 1 tabung.
5) Suntikyang sudah steril, sebanyak 4 suntik.
6) Tabung Reaksiyang sudah steril, sebanyak 63 tabung
7) Rak, sebanyak 2 rak.
8) Kertas, 10 kertas.
9) Spidol, 1 buah.
10) Gunting, sebanyak 1 gunting.
11) Tabung Durhanyang sudah steril (sebagai alat untuk mengetahui adanya
e.coli dan coliform), sebanyak 63 tabung.
b) Bahan :
1) Baju Lab & Sandal, sebanyak anggota kelompok.
2) Air Aquades, satu gen
3) Kapas, sebanyak 63 tabung reaksi, kapas digunakan untuk menyumbat
tabung reaksi.
4) Karet, sebanyak 7.
5) Jenis air sampel yang diambil (air kran, air sumur & air depot).
6) Handscool, sebanyak 7 pasang.
7) Serbuk LB ( Lactose Broth ) 1,5, sebanyak 23,4 gram
8) Serbuk LB (lactose broth) 0,5, sebanyak 7,8 gram.
11

3. Metode kerja dan cara kerja :


Pembuatan media LB
Bubuk LB yang digunakan harus di timbang terlebih dahulu menggunakan alat
timbang media dengan 2 proses takaran :
1. Media LB 1,5 :
a) Serbuk LB 1,5 ditimbang dengan takaran 23,4 x 2 = 46,8 dan
dicampurmenggunakan air aquades 600 x 2 = 1200.
b) Serbuk LB yang telah diukur sebanyak kira-kira 23,4 gr, dimasukan ke
dalam tabung Erlenmeyer menggunakan corong yang dibuat dari
kertas. Dan dituang dengan air aquades yang sudah dimasukkan
kedalam tabung pengukur sebanyak 600 ml, lakukanlah sebanyak 2
kali.
c) Setelah ituair aquades yang sudah tercampur dengan serbuk LB di
kocok hingga serbuk LBnya benar-benar terlarut dengan air aquades.
d) Kemudian, pindahkan larutan LB yang sudah tercampur kedalam gelas
beker yang sudah steril.
e) Kemudian, larutan Lb yang sudah dipindahkan ke gelas beker, diisi ke
masing-masing tabung reaksi sebanyak ± 5 ml dengan menggunakan
suntik atau spoid yang sudah steril.
f) Kemudian, tabung reaksi yang sudah diisi dengan media LB ditutup
dengan kapas, agar tidak ada bakteri atau bahan pencemar lain masuk
kedalam media LB.
g) Kemudian, tabung reaksi di ikat sepuluh disetiap ikatan dan ditutupi
dengan kertas.
h) Selanjutnya media LB yang sudah diikat dimasukkan kedalam ranjang
dengan posisi berdiri.
i) Kemudian, ranjang ditaruh kedalam autoclave.
j) Kemudian, autoclave ditutup dan dikunci.
k) Kemudian, media LB dalam autoclave dipanaskan dengan suhu pada
autoclave diatur hingga 121 ºC, selama 2 jam. Fungsinya untuk
membunuh bakteri yang ada pada media LB.
12

l) Sesudah selesai pemanasan, autoclave dibuka dan dibiarkan selama 5


menit, fungsinya untuk mendinginkan suhu pada media LB sebelum
dipakai.
2. Media LB 0,5 :
a) Serbuk LB 0,5 ditimbang dengan takaran 7,8 x 2 = 15,6 dan dicampur
menggunakan air aquades 600 x 2 = 1200.
b) Serbuk LB yang telah diukur sebanyak kira-kira 7,8 gr, dimasukan ke
dalam tabung Erlenmeyer menggunakan corong yang dibuat dari
kertas. Dan dituang dengan air aquades yang sudah dimasukkan
kedalam tabung pengukur sebanyak 600 ml, lakukanlah sebanyak 2
kali.
c) Setelah itu air aquades yang sudah tercampur dengan serbuk LB di
kocok hingga serbuk LBnya benar-benar terlarut dengan air aquades.
d) Kemudian, pindahkan larutan LB yang sudah tercampur kedalam gelas
beker yang sudah steril.
e) Kemudian, larutan LB yang sudah dipindahkan ke gelas beker, diisi ke
masing-masing tabung reaksi sebanyak ± 5 ml dengan menggunakan
suntik atau spoid yang sudah steril.
f) Kemudian, tabung reaksi yang sudah diisi dengan media LB ditutup
dengan kapas, agar tidak ada bakteri atau bahan pencemar lain masuk
kedalam media LB.
g) Kemudian, tabung reaksi di ikat sepuluh disetiap ikatan dan ditutupi
dengan kertas.
h) Selanjutnya media LB yang sudah diikat dimasukkan kedalam ranjang
dengan posisi berdiri.
i) Kemudian, ranjang ditaruh kedalam autoclave.
j) Kemudian, autoclave ditutup dan dikunci.
k) Kemudian, media LB dalam autoclave dipanaskan dengan suhu pada
autoclave diatur hingga 121 ºC, selama 2 jam. Fungsinya untuk
membunuh bakteri yang ada pada media LB.
l) Sesudah selesai pemanasan, autoclave dibuka dan dibiarkan selama 5
menit, fungsinya untuk mendinginkan suhu pada media LB sebelum
dipakai.
13

C. Pembuatan media BGLB


1. Lokasi : laboratorium pemeriksaan air
2. Alat & bahan
a) Alat :
1) Gelas Beker yang sudah steril, sebanyak 2 gelas.
2) Tabung Erlenmeyer yang sudah steril, sebanyak 1 tabung.
3) Tabung Pengukur yang sudah steril, sebanyak 1 tabung.
4) Timbangan Media, sebanyak 1 tabung.
5) Suntik yang sudah steril, sebanyak 4 suntik.
6) Tabung Reaksi yang sudah steril, sebanyak 63 tabung
7) Rak, sebanyak 2 rak.
8) Kertas, 10 kertas.
9) Spidol, 1 buah.
10) Gunting, sebanyak 1 gunting.
11) Tabung Durhan yang sudah steril (sebagai alat untuk mengetahui
adanya e.coli dan coliform), sebanyak 63 tabung.
b) Bahan :
1) Baju Lab & Sandal, sebanyak anggota kelompok.
2) Air Aquades, satu gen
3) Kapas, sebanyak 63 tabung reaksi, kapas digunakan untuk menyumbat
tabung reaksi.
4) Karet, sebanyak 7.
5) Jenis air sampel yang diambil (air kran, air sumur & air depot).
6) Handscool, sebanyak 7 pasang.
7) Serbuk LB ( Lactose Broth ) 1,5, sebanyak 23,4 gram
8) Serbuk LB (lactose broth) 0,5, sebanyak 7,8 gram.
c) Metode kerja :
1) Serbuk BGLB 24 gr ditimbang dengan takaran 24 x 2 = 48 dan
dicampur menggunakan air aquades 600 x 2 = 1200.
14

2) Serbuk BGLB yang telah diukur sebanyak kira-kira 24 gr, dimasukan


ke dalam tabung Erlenmeyer menggunakan corong yang dibuat dari
kertas. Dan dituang dengan air aquades yang sudah dimasukkan
kedalam tabung pengukur sebanyak 600 ml, lakukanlah sebanyak 2
kali.
3) Setelah itu air aquades yang sudah tercampur dengan serbuk BGLB di
aduk hingga serbuk BGLBnya benar-benar terlarut dengan air aquades.
4) Kemudian, pindahkan larutan BGLB yang sudah tercampur kedalam
gelas beker yang sudah steril.
5) Kemudian, larutan BGLB yang sudah dipindahkan ke gelas beker, di
isi ke masing-masing tabung reaksi sebanyak ± 5 ml dengan
menggunakan suntik atau spoid yang sudah steril.
6) Kemudian, tabung reaksi yang sudah diisi dengan media BGLB ditutup
dengan kapas, agar tidak ada bakteri atau bahan pencemar lain masuk
kedalam media BGLB.
7) Kemudian, tabung reaksi di ikat sepuluh disetiap ikatan dan ditutupi
dengan kertas.
8) Selanjutnya media BG LB yang sudah diikat dimasukkan kedalam
ranjang dengan posisi berdiri.
9) Kemudian, ranjang ditaruh kedalam autoclave.
10) Kemudian, autoclave ditutup dan dikunci.
11) Kemudian, media BGLB dalam autoclave dipanaskan dengan suhu
pada autoclave diatur hingga 121 ºC, selama 2 jam. Fungsinya untuk
membunuh bakteri yang ada pada media BGLB.
12) Sesudah selesai pemanasan, autoclave dibuka dan dibiarkan selama 5
menit, fungsinya untuk mendinginkan suhu pada media BGLB sebelum
dipakai.
13) Jika media BGLB belum langsung dipakai, media bisa dimasukkan
kedalam kulkas atau autoclave agar media BGLB tidak tercemar.
15

D. Penanaman
1. Lokasi : laboratorium pemeriksaan air.
2. Alat dan bahan :
a) Alat :
1) Rak.
2) Incubator.
3) Buku.
4) Pena.
5) Spidol.
6) Pipet 10 ml.
7) Lampu Bunsen.
b) Bahan :
1) Sampel air.
2) Media LB.
c) Metode kerja :
1) Tes Perkiraan Media LB :
a) Dalam proses perkiraan menggunakan ragam 5,1,1.
b) Media LB yang sudah di sterilkan selama 2 jam didalam autoclave.
c) Kemudian, media LB diatur kedalam rak dengan menggunakan ragam
5,1,1, sebanyak 9 deret.
d) Maksud dari ragam 5, 1, 1 yaitu 5 tabung media LB sebelah kiri dan 2
tabung media LB sebelah kanan.
e) Tabung media LB yang sebelah kiri berisi 5 ml sedangkan tabung
yang sebelah kanan berisi 10 ml.
f) Kemudian, air sampel yang diambil dimasukkan kedalam media LB
dengan alat pipet 10 ml. diurutkan sampelnya sesuai dengan jam
pengambilan masing-masing sampel tersebut dan tabung media
ditutup dengan kapas. Dan jangan lupa dicatat dibuku.
g) Kemudian, untuk 5 tabung media sebelah kanan diisi air sampel
sebanyak 10 ml, dan 2 tabung media sebelah kiri diisi air sampel ada
yang berisi 1 ml dan 0,1 ml.
16

h) Kemudian jangan lupa ditulis keterangan dengan spidol pada tabung


media.
i) Kemudian, tabung media yang sudah diberi keterangan , dimasukkan
kedalam incubator, selama 24 jam dengan suhu 37 ºC.
2) Tes penegasan media BGLB :
a) Siapkan bahan dan peralatan penegasan seperti : pipet ose, rak yang
berisi tabung reaksi LB yang sudah di simpan selama 24 jam di
keluarkan , Ambil media BGLB dari dalam kulkas atau autoclave,
Lampu Bunsen (fungsinya untuk memanaskan alat pipet ose untuk
mengambil bakteri dalam media LB), rak untuk memindahkan tabung
reaksi.
b) Pada media LB yang sudah disimpan selama 24 jam, diamati apakah
ada gelembung atau tidak. Tabung yang ada gelembung segera
dipisahkan pada rak kosong dan diurutkan sesuai rak media LB dan
yang tidak ada gelembungnya di pisahkan di rak kosong yang lainnya.
c) Buat dan ambil 2 rak untuk di isi dengan media BGLB sesuai dengan
sampel yang positif bakteri. Dan pisahkan tabung BGLB untuk bakteri
e.coli dan coliform.
d) Siapkan pipet ose digunakan untuk mengambil gelembung didalam
sampel yang positif bakteri dan lampu Bunsen digunakan untuk
memanaskan pipet ose dan mulut tabung BGLB.
e) Panaskan pipet ose terlebih dahulu pada lampu Bunsen.
f) Kemudian, pipet ose yang sudah dipanaskan jangan langsung di
celupkan kedalam media LB yang positif ada bakteri, tapi dibiarkan
dulu sebentar, lalu kemudian dicelupkan sampai mendapatkan
gelembung.
g) Kemudian, sesudah mendapatkan gelembung, buka kapas pada media
BGLB dan mulut media BGLB dipanaskan sebentar, dan pipet ose
yang ada gelembung dicelupkan kedalam media BGLB dan diaduk,
sesudah itu ditutup dengan kapas. Lakukan hal diatas kesemua media
BGLB yang ada dikedua rak (yang terdiri dari rak e.coli dan coliform).
h) Sesudah proses diatas dilakukan, kedua rak (yang terdiri dari rak e.coli
dan coliform) dimasukkan kedalam incubator. Untuk rak e.coli
dipanaskan dalam incubator yang bersuhu 45 ºC dengan lama waktu 24
17

jam, dan untuk rak coliform dipanaskan dalam incubator yang bersuhu
37 ºC dengan lama waktu 24 jam.
3) Pembacaan hasil :
a) Ambil 2 rak yang disimpan selama 24 jam, kemudian ambil lagi 2 rak
kosong untuk memindahkan media BGLB yang positif atau yang ada
gelembungnya.
b) Setelah itu, ambil buku yang sudah ada catatan sampel – sampel yang
sudah diurutkan yang didalam catatan tersebut terdapat uji perkiraan,
kadar e. coli dan coliform.
c) Kemudian tabung – tabung pada 2 rak tersebut yang terdiri dari rak e.
coli dan coliform diamati satu per satu.
d) Untuk tabung media BGLB pada rak coliform yang ada gelembungnya,
maka tabung tersebut dipindahkan pada rak coliform yang baru, dan
diurutkan sesuai dengan urutan sampel pada rak coliform yang
pertama.
e) Untuk tabung media BGLB pada rak e.coli yang ada gelembungnya,
maka tabung tersebut dipindahkan pada rake. coli yang baru, dan
diurutkan sesuai dengan urutan sampel pada rak e. coli yang pertama.
f) Setelah itu, catatlah hasil tabung yang positif mengandung bakteri e.
coli dan coliform pada buku yang sudah ada catatan sampel-
sampelnya.
g) Kemudian hasil dari tabung-tabung durham yang mengandung bakteri
e. coli dan coliform tersebut dicocokan pada baku ragam 5,1,1 untuk
mengetahui hasil index MPN per 100 ml.
18

E. Laporan hasil uji mikrobiologi


Nama pemohon : kelompok 3
Alamat pemohon : km 10
Jenis sampel : air sumur, air kran, dan air depot
Tanggal pengujian : 16 februari 2017
Petugas sampling : kelompok 3
Hasil pengujian
jumlah tabung hasil
jenis baku
NO waktu parameter uji
sampel mutu
10 ml 1 ml 0,1 ml
0
1 air kran 9:50 e.coli 5 1 1 240
 
    coliform 5 1 1 240
0
2 air kran 9:57 e.coli 5 0 1 96
 
      coliform 5 0 1 96
0
3 air kran 9:59 e.coli 4 0 0 15
 
      coliform 5 1 1 240
0
4 air kran 10:00 e.coli 5 0 0 38
 
      coliform 3 1 0 12
0
5 air depot 10:03 e.coli 1 0 0 2,2
 
      coliform 3 0 0 8,8
0
6 air depot 10:05 e.coli 0 0 0 0
 
      coliform 0 0 0 0
0
7 air depot 10:07 e.coli 1 0 0 2,2
 
      coliform 0 0 0 0
0
8 air sumur 10:10 e.coli 5 1 1 240
 
      coliform 5 1 1 240
0
9 air kran 10:55 e.coli 4 1 1 27
 
      coliform 5 1 1 240

Anda mungkin juga menyukai