Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1

Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Keuangan


“Di Ajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Akuntansi Keuangan Menengah 1”

Oleh:
Fadila Nur Khalisa (0116101390)
Muhammad Lutfi (0116101407)
Silvia Istimeirianti (0116101425)
Kelas E

September-2017

UNIVERSITAS WIDYATAMA
Jalan Cikutra no 204 A Bandung
Jawa Barat Indonesia 40124
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat kemurahanNya
makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami
membahas tentang “Ruang Lingkup Akuntansi Keuangan”.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan antar anggota teman satu kelompok, sehingga kendala-
kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dosen Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 yang telah memberikan tugas,
petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
2. Teman teman yang telah turut membatu dalam terselesaikannya makalah ini dengan
memberikan masukan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan, khususnya bagi kami selaku penulis sehingga tujuan yang diharapkan
dapat tercapai, Amiin.

Bandung, September 2017

TINJAUAN PUSTAKA
Relevansi : Hubungan
Konvergensi : keadaan menuju satu titik pertemuan; memusat
Konseptual : berhubungan dengan (berciri seperti) konsep
Transaksi : suatu aktivitas perusahaan yang menimbulkan perubahan terhadap posisi
harta keuangan perusahaan

BAB 1
PEMBAHASAN
A. Standar Akuntansi dan Lembaga Penyusunan Standar : IFRS, PSAK.
1. Standar Akuntansi IFRS dan PSAK
a. IFRS
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh
International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional
(International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama
dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat
Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi
Akuntansi Internasioanal (IFAC).
Tujuan IFRS :

Memastikan bahwa laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode


yang dimaksukan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi
berkualitas tinggi yang :
-Transparansi bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang peiode yang 
disajikan.
-Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada  
IFRS.
-Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para
pengguna.

Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Berdasar IFRS


1) Neraca
2) Laporan Laba Komperhensif
3) Laporan Perubahan Ekuitas
4) Laporan Arus Kas
5) Catatan Atas Laporan Keuangan
6) Laporan Posisi Keuangan pada Perioda Komparatif

b. PSAK
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang
diterbitkan oleh Dewan Standar Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) dan
Dewan Standar Syariah Ikatan Akuntan Indonesia (DSAS IAI) serta peraturan
regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya.
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang disusun oleh lembaga Ikatan Akuntan
Indonesia selalu mengacu pada teori-teori yang berlaku daan memberikan tafsiran
dan penalaran yang telah mendalam dalam hal praktek terutama dalam pembuatan
laporan keuangan dalam memperolah informasi yang akurat sehubungan data
ekonomi.
Komponen Laporan Keuangan Lengkap
Berdasarkan  PSAK 1 (Revisi 2009),  komponen laporan keuangan lengkap
mengalami perubahan dari yang tadinya hanya mencakup lima item, sekarang
mencakup enam item. Pada PSAK 1 (Revisi 1998), komponen laporan keuangan
lengkap meliputi:
1.     Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Laporan perubahan ekuitas
4. Laporan arus kas
5. Catatan atas laporan keuangan

Sedangkan menurut PSAK No. 1 (Revisi 2009) yang disahkan pada tanggal 15
Desember 2009 dan mulai efektif berlaku untuk periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011,  laporan keuangan yang lengkap harus
meliputi komponen-komponen berikut ini :
1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode
2. Laporan laba rugi komprehensif selama periode
3. Laporan perubahan ekuitas selama periode
4. Laporan arus kas selama periode

2. Lembaga Penyusunan Standar


a. Indonesia
IAI dan Sejarahnya
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan
yang juga merupakan badan yang menyusun standar akuntansi keuangan di
Indonesia. Pengembangan standar akuntansi keuangan sejak berdirinya IAI
pada tahun 1957 hingga kini pengembangan standar akuntansi ini dilakukan
secara terus-menerus, pada tahun 1973 terbentuk Panitia Penghimpun Bahan-
bahan dan Struktur GAAP dan GAAS.
Sejak IAI berdiri telah dihasilkan tiga standar akuntansi keuangan sebagai
berikut:
1. Pada tahun 1973 untuk pertama kali IAI menerbitkan suatu buku Prinsip
Akuntansi Indonesia (PAI). Penerbitan ini dipicu oleh diaktifkannya pasar
modal di Indonesia pada tahun 1973.
2. Pada tahun 1984 buku PrinsipAkuntansi Indonesia 1984 yang
menggantikan PAI 1973 diterbitkan. Komite PAI melakukan revisi secara
mendasar terhadap PAI 1973.
3. Pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total PAI 1984
dan sejak itu mengeluarkan serial standar keuangan yang diberi nama
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan sejak 1 Oktober 1994.

b. Amerika Serikat
Ada empat organisasi yang memiliki pengaruh besar dalam pengembangan
standar akuntansi keuangan di Amerika Serikat, yaitu:
1. Securities and Exchange Commission (SEC)
SEC dibentuk pertama kalinya pada tahun 1934, dimana peran utamanya
adalah untuk mengatur penerbitan dan transaksi perdagangan sekuritas oleh
emiten kepada khalayak ramai (publik). SEC juga mewajibkan perusahaan
public agar laporan keuangan eksternalnya diaudit oleh akuntan independen.

2. American Institute of Certified Public Accountans (AICPA)


 AICPA adalah sebuah organisasi profesi akuntan public di Amerika.
Organisasi ini didirikan pada tahun 1887 dan menerbitkan jurnal bulanan
dengan nama Journal of Accountancy. AICPA memiliki peran penting dalam
pengembangan dan pembentukan standar akuntansi, termasuk penyiapan
(penyelenggaraan) ujian sertifikasi dan pendidikan berkelanjutan bagi para
akuntan publik.

3. Finansial Accounting Standards Board (FASB)


 FASB merupakan organisasi sektor swasta yang bertanggung jawab dalam
pembentukan standar akuntansi di Amerika saat ini. FASB didirikan pada
tahun 1973, menggantikan APB. Anggota FASB berasal dari berbagai latar
belakang (audit, akuntansi korporasi, jasa keuangan, dan akademisi).
4. Governmental Accounting Standards Board (GASB)
GASB dibentuk pada tahun 1984 oleh FAF dengan tugas menetapkan standar
akuntansi keuangan pemerintah. Sturuktur organisasi GASB serupa dengan
struktur FASB. GASB memeiliki dewan penasehat yang
bernamaGovernmental Accounting Standards Advisory Council (GASAC).
B. Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Diterima Umum (PABU)
Prinsip Akuntansi yang berlaku umum (PABU) adalah seperangkat prinsip akuntansi, standar
dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk menyusun laporan keuangan mereka. PABU
adalah kombinasi standar otoritatif (yang ditetapkan oleh dewan pembuat kebijakan) dan
hanya cara yang diterima secara umum pencatatan dan pelaporan informasi akuntansi.
Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) memberi pedoman tentang akuntansi,
yaitu:
  a.      Pengukuran
Pengukuran atau penilaian adalah penentuan jumlah rupiah sebagai unit pengukur
suatu objek yang terlibat dalam suatu transaksi keuangan.
  b.      Pengakuan
Pengakuan ialah suatu jumlah rupiah (kos) kedalam system akuntansi sehingga
jumlah tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam laporan keuangan.
  c.       Penyajian
Pengungkapan berarti pembeberan hal hal informative yang di anggap penting dan
bermanfaat bagi pemakai selain apa yang dapat dinyatakan melalui laporan keuangan utama
dan cara cara penyampaiannya.
  d.      Pengauditan
Pengauditan ialah membahas prinsip, prosedur, dan teknik pengauditan laporan
keuangan untuk member pendapat tentang kewajaran penyajian laporan keuangan.
C. Kerangka Konseptual Akuntansi Keuangan
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) didefinisikan oleh  FASB sebagai :
“a coherent system of interrelated objectives and fundamentals that is expected to lead to
consistent standards and that prescribes the nature, function, and limits of financial
accounting and reporting”.
Perkembangan Kerangka Kerja Konseptual FASB (Financial Accounting Standard Board)
telah menerbitkan enam statement of financial accounting concept yang berhubungan dengan
pelaporan keuangan entitas bisnis, yaitu:
SFAC no. 1 “objective of financial reporting by business enterprises”, yang menyajikan
tujuan dan sasaran akuntansi.
SFAC no. 2 “qualitative caracteristics of accounting information”, yang menjelaskan
karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
SFAC no. 3 “element of financial statement of business enterprises”, yang memberikan
definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban,
pendapatan dan beban.
SFAC no. 5 “recognition and measurement in financial statement of business enterprises”,
yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman tentang
informasi.
SFAC no. 6 “element of financial statement”, yang menggantikan SFAC no. 3 dan
memperluas SFAC no. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.
SFAC no. 7 “using cash flow information and present value in accounting measurement”,
yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan
nilai sekarang (present value) sebagai dasar pengukuran
TINGKAT PERTAMA: TUJUAN DASAR
Tujuan pelaporan keuangan (objectives of financial reporting) adalah untuk menyediakan
informasi:
1)      yang berguna bagi mereka yang memiliki pemahaman memadai tentang aktivitas bisnis
dan ekonomi untuk membuat keputusan investasi serta kredit;
2)      untuk membantu investor yang ada dan potensial, kreditor yang ada dan potensial, serta
pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan;
3)      tentang sumber daya ekonomi, klaimterhadap sumber daya tersebut, dan perubahan di
dalamnya.
TINGKAT KEDUA : KONSEP-KONSEP FUNDAMENTAL
Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi
Kualitas Primer
1)      Relevansi. Agar relevan informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan dalam
sebuah keputusan. Informasi itu mampu mempengaruhi pengambilan keputusan dan
berkaitan erat dengan keputusan yang akan diambil, jika tidak berarti informasi tersebut
dikatakan tidak relevan.
2)      Keandalan. Informasi dianggap andal jika dapat diverifikasi,  netral, disajikan secara
tepat serta bebas dari kesalahan dan bias (penyimpangan). Keandalan sangat diperlukan bagi
individu-individu pemakai yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk mengevaluasi isi
faktual dari informasi.
3)      Keberdayaujian (verifiability). Informasi harus dapat diuji kebenarannya. Dapat
diujinya kebenaran informasi akuntansi berdasar pada keobyektifan dan konsensus.
4)      Kenetralan  (neutrality). Informasi akuntansi dimaksudkan untuk memenuhi tujuan
berbagai kelompok pemakai.
5)      Kejujuran penyajian (representational faithfulness). Penyajian yang jujur berarti
adanya kesesuaian antara fakta dan informasi yang disampaikan.
Kualitas Sekunder
1)      Keberdaya bandingan.  Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat jika dapat
dibandingkan antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam satu industri
(perbandingan horizontal) atau membandingkan perusahaan yang sama untuk periode yang
berbeda (perbandingan vertikal).
2)      Konsistensi.  Sebuah entitas  dikatakan konsisten dalam menggunakan standar
akuntansi apabila  mengaplikasikan perlakuan akuntansi (metode akuntansi) yang sama untuk
kejadian-kejadian serupa, dari periode ke periode.

TINGKAT KETIGA : PENGAKUAN DAN PENGUKURAN


Tingkat ketiga kerangka konseptual terdiri dari konsep-konsep yang dipakai untuk
mengimplementasikan tujuan dasar dari tingkat pertama. Konsep-konsep ini menjelaskan
apa, kapan, dan bagaimana unsur-unsur serta kejadian keuangan harus diakui, diukur, dan
dilaporkan oleh sistem akuntansi.

D. Pengakuan Pendapatan
Permasalahan utama dalam akuntansi untuk pendapatan adalah menentukan saat pengakuan
pendapatan.  Pada prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognation principle), umumnya
pendapatan diakui pada saat (1) direalisasikan atau dapat direalisasikan dan (2) dihasilkan
(earned).  Maksud dari pernyataan tersebut adalah bahwa:

1. Pendapatan dianggap direalisasikan apabila barang dan jasa, barang dagangan, atau
harta lain ditukar dengan kas atau klaim atas kas; Pendapatan dianggap dapat direalisasikan
apabila aktiva yang diterima dalam pertukaran segera dapat konversi (siap ditukar) menjadi
kas atau klaim atas kas dengan jumlah yang diketahui;
2. Pendapatan dianggap dihasilkan (earned) apabila entitas bersangkutan pada
hakikatnya telah menyelesaikan apa yang seharusnya dilakukan untuk mendapat hak atas
manfaat yang dimiliki oleh pendapatan itu, yakni apabila proses menghasilkan laba telah
selesai atau sebenarnya telah selesai.

Empat transaksi pendapatan telah diakui sesuai dengan prinsip di atas, yaitu :

1. Pendapatan dari penjualan produk diakui pada tanggal penjualan, yang biasanya
diinterpretasikan sebagai tanggal penyerahan pada pelanggan.
2. Pendapatan dari pemberian jasa diakui ketika jasa diakui ketika jasa-jasa itu telah
dilaksanakan dan dapat ditagih.
3. Pendapatan dari mengizinkan pihak lain untuk menggunakan aktiva perusahaan
seperti bunga, sewa dan royalti diakui sesuai dengan berlakunya waktu atau ketika aktiva itu
digunakan.
4. Pendapatan dari pelepasan aktiva selain produk diakui pada tanggal penjualan.

BAB 2
PENUTUP
A. Kesimpulan
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International
Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International
Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar
Akuntansi Internasional (IASB),
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK)
Perkembangan Kerangka Kerja Konseptual FASB (Financial Accounting Standard Board)
telah menerbitkan enam statement of financial accounting concept yang berhubungan dengan
pelaporan keuangan entitas bisnis, yaitu:
SFAC no. 1 “objective of financial reporting by business enterprises”, yang menyajikan
tujuan dan sasaran akuntansi.
SFAC no. 2 “qualitative caracteristics of accounting information”, yang menjelaskan
karakteristik yang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
SFAC no. 3 “element of financial statement of business enterprises”, yang memberikan
definisi dari pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban,
pendapatan dan beban.
SFAC no. 5 “recognition and measurement in financial statement of business enterprises”,
yang menetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman tentang
informasi.
SFAC no. 6 “element of financial statement”, yang menggantikan SFAC no. 3 dan
memperluas SFAC no. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.
SFAC no. 7 “using cash flow information and present value in accounting measurement”,
yang memberikan kerangka kerja bagi pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan
nilai sekarang (present value) sebagai dasar pengukuran

B. Saran
Laporan Keuangan dibuat dengan benar agar tidak terjadi kesahalan pada pencatatan yang
dapat membuat kerugian perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Martani, Dwi. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah berbasis PSAK. Jakarta: Salemba
Empat.

Machfoedz, Mas’ud. 1999. Akuntansi Keuangan Menengah. Yogyakarta: BPFE.

Flood, Joanne M. 2014. Generally Accepted Accounting Principles. Wiley.

http://vocationalhighschooltask.blogspot.co.id/

http://sistem-akuntansi1000.blogspot.co.id/2012/09/prinsip-pengakuan-pendapatan.html

Anda mungkin juga menyukai