1207 3138 1 SM
1207 3138 1 SM
Normina
atas berbagai kelompok, yang besar anggota kelompok merasa terikat satu
maupun yang kecil bergantung pada dengan lainnya. Apabila dibandingkan
jumlah anggotannya. Dua orang atau dengan makhluk hidup lain seperti
lebih dapat merupakan kelompok. Tiap hewan, misalnyan manusia tidak akan
orang menjadi anggota keluarga yang mengkin hidup sendiri. Manusia tanpa
terdiri atas ibu-ayah dan anak, keluarga manusia lainnya pasti kan mati, manusia
besar yang juga mencakup paman, kakek, yang dikurung sendirinan di d\suatu
cucu dan sebagainya. (Nurani Soyomukti, ruangan tertutup, pasti akan mengalami
2010; 408). gangguan pada perkembangan pribadinya,
Dalam pengelompokan sering sehingga lama kelamaan dia akan mati.
dibedakan kelompok primer dan Oleh karena itu, manusia pada
kelompok sekunder. Kelompok primer dasarnya mempunyai hasrat/keinginan
adalah kelompok pertama dimana ia yang kuat dalam dirinya untuk menjadi
mula-mula berintegrasi dengan orang lain, satu dengan sesamanya atau manusia lain
yakni keluarga, kelompok sepermainan, di sekitarnya masyarakat. Dan keinginan
dan lingkungan tetangga. Dalam untuk menjadi satu dengan lingkungan
kelompok primer terdapat hubungan alam sekitarnya. Untuk dapat menghadapi
temu-muka langsung dalam suasana dan menyesuaikan diri dengan keingginan
akrab. Kelompok ini biasanya lingkungan tersebut, yakni lingkungan
mempelajari kebiasaan yang fundamental sosial dan lingkungan alam, manusia
seperti bahasa, soal baik buruh, mempergunakan fikiran, perasaan dan
kemampuan untuk mengurus diri sendiri, kehandak. Selain itu , maka dalam
kerjasama dan bersaing, disiplin dan menyerasikan diri dengan lingkungan-
sebagainya. Kelompok primer ini disebut lingkungan tersebut manusia senantiasa
juga Gemeinschaft. Sedangkan kelompok hidup dengan sesaamanya, untuk
sekunder dibentuk dengan sengaja atas menyempurnakan dan memperluas sikap
pertimbangan tertentu bersadarkan tindakan agar tercapai kedamaian dengan
kebutuhan tertentu seperti perkumpulan lingkungannya.
profesi, organisasi agama, partai politik. Dengan demikian, maka suatu
Anggotanya mungkin tak pernah saling masyarakat sebenarnya merupakan
bertemu. Kelompok sekunder ini dapat system adaptif, oleh karena masyarakat
hidup lama melampaui suatu generasi. wadah untuk memenuhi berbagai
Kelompok sekunder ini sering disebut kepentingan dan tentunya juga untuk
Gesellschaft. (S. Nasution, 2011; 60-61). dapat bertahan. Namun disemping itu,
Manusia senantiasa mempunyai masyarakat sendiri juga mempunyai
naluri yang kuat untuk hidup bersama. berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi,
Bercampur untuk waktu yang cukup agar masyarakat itu dapat hidup terus-
lama. Mereka sadar bahwa mereka menerus. Kebutuhan-kebutuhan itu
merupakan satu kesatuan, dan mereka adalah diantaranya: a). adanya populasi,
merupakan suatu system hidup bersama. b). informasi. c). Energi. d). Materi. e).
System kehidupan bersama menimbulkan Sistem komunikasi. f). Sistem Produksi.
kebudayaan oleh karena itu, setiap g). Sistem distribusi. h).sistem organisasi
sosial. i).sistem pengendelian sosial dan norma-norma yang berlaku di situ dapat
perlindungan warga masyarakat terhadap disebut dengan Kebudayaan Sekolah.
ancaman-ancaman yang tertuju pada jiwa Budaya sekolah merupakan
dan harta bendanya. kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai, norma,
Dalam hal ini masyarakat ritual, mitos yang dibentuk dalam
mempunyai komponen- komponen dasar perjalanan panjang sekolah yang dipegang
yaitu: bersama oleh kepala sekolah, guru, staf
a. Populasi, adalah warga- warga suatu administrasi, dan siswa sebagai dasar
masyarakat yang dilihat dari sudut mereka dalam memahami dan
pandangan kolektif. Secara sosiologis, memecahkan berbagai persoalan yang
maka aspek-aspek sosiologis yang muncul di sekolah (Zamroni, 2003; 149.)
perlu dipertimbangkan adalah; aspek- Walaupun kebudayaan sekolah
aspek genetik yang konstan, veriabel- merupakan bagian dari kebudayaan
variebel genetik dan veriabel-veriabel masyarakat luas. Namun mempunyai ciri-
demografis. ciri yang khas sebagai suatu “subculture”.
b. Kebudayaan, adalah hasil karya, cipta Sekolah bertugas untuk menyampaikan
dan rasa dari kehidupan bersama yang kebudayaan kepada generasi baru dan
mencukup, sistem lambang-lambang harus selalu memperhatikan masyarakat
dan informasi. dan kebudayaan umum. Akan tetapi
c. Hasil-hasil kebudayaan material. disekolah itu sendiri timbul pola-pola
d. Organisasi sosial, ialah jaringan kelakuan tertentu. Ini mungkin sekolah
hubungan antara warga-warga mempunyai kedudukan yang agak
masyarakat yang bersangkutan, yang terpisah dari arus umum kebudayaan.
antara lain mencakup; a). warga Sebagaimana halnya dengan
masyarakat secara individual. b). keluarga dan institusi social lainya sekolah
Peranan-peranan. c). Kelompok – merupakan salah satu institusi sosial yang
kelompok sosial, d). Kelas –kelas mempengaruhi proses sosialisasi dan
sosial. berfungsi mewariskan kebudayaan
e. Lembang–lembang sosial dan masyarakat kepada anak. Sekolah
sistemnya. merupakan suatu system sosial yang
Dengan demikian dapatlah mempunyai organisasi yang unik dan pola
dikatakan bahwa masyarakat senantiasa relasi diantara para anggotanya yang
merupakan suatu system, yang mencakup bersifat unik, hal ini dikarenakan tiap-tiap
berbagai komponen dasar yang saling sekolah memiliki aturan tata tertib,
berkaitan secara fungsional.(Soerjono kebiasaan, upacara-upacara, mars/hymne
Soekanto, 2001; 26-29). sekolah, pakaian seragam dan lambang-
Sedangkan kebudayaan sekolah lambang yang lain yang memberikan
Sistem pendidikan mengembangkan pola corak khas kepada sekolah yang
kelakuan tertentu sesuai dengan apa yang bersangkutan.
diharapkan oleh masyarakat dan murid- Timbulnya sub-Kebudayaan
murid. Kehidupan di sekolah serta sekolah juga terjadi oleh sebab sebagian
yang cukup besar dari waktu murid
terpisah dari kehidupan orang dewasa. bila perlu menggunakan angka itu untuk
Dalam situasi serupa ini dapat menegakkan kekuasaannya. Guru itu
berkembang pola kelakuan yang khas bagi disebut “killer” sangat ditakuti.
anak muda yang tampak dari pakaian, Angka rapor menjadi dasar bagi
bahasa, kebiasaan kegiatan-kegiatan serta kenaikan kelas. Pemberian rapor dan
upacara-upacara. sebab lain timbulnya penentuan kenaikan kelas sering
kebudayaan sekolah ialah tugas sekolah dilakukan dengan upacara tertentu
yang khas yakni mendidik anak dengan sekalipun sederhana. Tinggal kelas
menyampaikan sejumlah pengetahuan, merupakan masalah yang berat bagi
sikap, terampilan yang sesuai dengan murid. Bagi anak yang bersangkutan ini
kurikulum dengan metode dan teknik bahwa ia akan ditinggalkan oleh teman-
control tertentu yang berlaku disekolah temannya selama setidaknya satu tahun
itu. dan ia harus masuk kelompok anak-anak
Dalam melaksanakan kurikulum yang lebih muda daripadanya yang selama
dan ekstra-kurikulum berkembang ini lebih rendah kedudukannya. Oleh
sejumlah pola kelakuan yang khas bagi sebab itu kenaikan kelas merupakan hal
sekolah, yang berbeda dengan yang yang sangat penting maka murid-murid
terdapat pada kelompok –kelompok lain biasanya belajar untuk memperoleh angka
dalam masyarakat. Tiap kebudayaan yang baik , walaupun ilmu itu juga
mengandung bentuk kelakuan yang penting.
diharapkan dari anggotanya. Di sekolah b. Upacara-upacara
diharapkan bentuk kelakuan tertentu dari Peristiwa yang biasanya dilakukan
semua murid dan guru. Itulah yang dengan upacara ialah penerimaan murid
menjadi norma bagi setiap murid dan baru. Pada waktu yang lalu murid-murid
guru. Norma ini nyata dalam kelakuan SMA turut melakukan masa perkenalan,
anak dan guru, dalam peraturan-peraturan meniru kakak-kakaknya diperguruan
sekolah, dalam tindakan dan hukum tinggi. Sebenarnya mereka mengikuti jejak
terhadap pelanggaran, juga dalam mahasiswa zaman kolonial, yang
berbagai kegiatan seperti upacara-upacara. menerima mahasiswa baru dengan
(S. Nasution, 2011; 64-64). upacara perpeloncoan. Masa
a. Kenaikan kelas “perkenalan” itu memang banyak dan
Belajar dengan rajin agar naik sering menyimpang dari tujuannya yakni
kelas merupakan patokan yang memperkenalkan sekolah sebagai
mempengaruhi kehidupan anak selama lembaga pendidikan kepada siswa-siswa
bersekolah. Untuk itu ia harus menguasai baru.
bahan pelajaran yang ditentukan oleh Upacara yang menggembirakan
kurikulum yang sering diolah dalam ialah upacara wisuda yang melepaskan
bentuk buku pelajaran, diktat atau kitab para siswa yang telah lulus yang kemudian
catatan. Dengan nilai atau tes ulangan akan melanjutkan pelajaran pada lembaga
guru menilai kemampuan anak. Hak guru pendidikan yang lebih tinggi atau
memberi angka memberinya kekuasaan mengadu nasibnya dalam dunia
yang disegani murid. Ada juga guru yang pekerjaan.
Upacara itu melambangkan beberapa hal: meresapkan dasar pikiran, dan cita-cita
Untuk menyatakan besarnya nilai serta norma-norma yang terkandung
pendidikan bagi pembinaan generasi dalam Undang-Undang Dasar 1945,
muda dan kepercayaan bahwa Pancasila, dan Sumpah Pemuda.
pendidikan membawa kemajuan bagi Kesempatan ini juga dapat digunakan
setiap siswa. Dalam penyelenggaraan oleh Kepala Sekolah untuk berbagai
sekolah sering diperlukan dukungan pengumuman dan petunjuk-petunjuk
dan bantuan orang tua, spiritual, lainnya demi kebaikan sekolah. Upacara
maupun materiil sebagai partner dianggap sebagai kesempatan yang yang
pemerintah. penting untuk menyampaikan dan
Bagi mereka yang lulus, wisuda itu menerima pesan-pesan.
merupakan pengakuan atas taraf Upacara-upacara lain yang
pendidikan yang telah mereka capai. terdapat disekolah ialah pergantian
Wisuda mengakhiri periode tertentu pengurus OSIS, penyerahan tanda
dalam hidupnya dan membuka penghargaan atas kemenangan atas
lembaran baru serta memasukiperiode kemenangan dalam berbagai
yang baru dan masa menuju pertandingan dan perlombaan
kedewasaan. Selain itu wisuda kemenangan ini sangat meningkatkan rasa
merupakan tanda penghargaan atas kebangsaaan atas sekolah sendiri serta
keberhasilan siswa dalam pelajarannya identifikasi murid dengan sekolahnya.
yang diperoleh dengan jerih payah. 2. Unsur Budaya Sekolah
c. Upacara Bendera Bentuk budaya muncul sebagai
Ada sekolah yang memulai suatu fenomena yang unik dan menarik,
sekolah dengan mengumpulkan murid- karena pandangan sikap, perilaku yang
murid untuk upacara namun ada juga hidup dan berkembang dalam sekolah
sekolah swasta mungkin mulai dengan pada dasarnya mencerminkan
do’a serta pengumuman dan petunjuk kepercayaan dan keyakinan yang
dari kepala sekolah. Ada pula yang mendalam dan khas dari warga
memulai dengan senam pagi atau dengan sekolah. Kebudayaan sekolah itu
kegiatan lain. memiliki beberapa unsur-unsur penting
Upacara ini selain mempunyai yaitu; (S. Nasution, 2011; 64-64)
fungsi control juga menanamkan rasa a. Letak lingkungan dan prasarana fisik
identifikasi anak dengan sekolahnya dan sekolah (gedung sekolah dan
semangat persatuan serta rasa turut perlengkapan lainnya).
bertanggung jawab atas nama baik b. Kurikulum sekolah yang memuat
sekolahnya. gagasan-gagasan maupun fakta-fakta
Suatu upacara yang diwajibkan yang menjadi keseluruhan program
bagi tiap sekolah dinegara kita adalah sekolah
upacara bendera pada setiap hari senin c. Pribadi-pribadi yang merupakan
tiap minggu dan pada tanggal 17 tiap warga sekolah yang terdiri atas guru-
bulan. Upacara bertujuan untuk guru, siswa, tenaga administrasi, tata
menanamkan rasa kebangsaan dengan usaha, dan non teaching specialist.
mempelajari lingkungan sosialnya untuk centered, perlu juga berorientasi pada anak
mengidentifikasi masalah-maslah yang dan masyarakat. Tak mungkin kurikulum
dapat dijadikan pokok bagi suatu unit efektif tanpa memperhitungkan anak dan
pelajaran.Khususnya yang memberi tak ada kurikulum yang tidak
kesempatan kepada murid-murid untuk mempersiapkan anak untuk
meningkatkan mutu kehidupan dalam masyarakat.Setiap sekolah harus relevan
masyarakat sekitarnya. dengan kebutuhan masyarakat karena
Dalam melaksanakan program sekolah didiirikan oleh masyarakat untuk
sekolah, masyarakat turut sertakan. mempersiapkan anak untuk masyarakat.
Tokoh-tokoh dari setiap aspek kehidupan Maka kerena itu guru perlu mempelajari
masyarakat seperti dari dunia perusahaan, dan mengenal masyarakat sekitarnya.
pemerintah, agama, politik, dan C. Simpulan
sebagainya.diminta bekerja sama dengan Manusia dilahirkan sudah
sekolah dalam peroyek perbaikan mempunyai naluri untuk hidup berkawan,
masyarakat. Untuk itu diperlukan sehingga dia disebut sosial animal.Sebagai
masyarakat yang turut bertanggung jawab sosial animal manusia mempunyai naluri
atas kesejahteraan masyarakat dan yang disebut gregariousness,pada
pendidikan anak.Sekolah dan masyarakat hubungan antara manusia dengan
dalam hal ini bekerja sama dalam suatu sesamanya. Sehingga manusia hidup
aksi social. sebagai anggota masyarakat berarti
Banyak kesulitan yang dihadapi adanya interaksi sosial dengan orang-
bila kita ingin menjalankan sekolah orang di sekitar. Dengan demikian
seperti itu.Meminta waktu dan tenaga mengaruh dan mempengaruhi orang lain.
tokoh-tokoh masyarakat dalam suatu Interaksi sosial sangat utama dalam tiap
proyekpelajaran sekolah akan bayank masyarakat.
menemui rintangan. Demikian pula bila Kebudayaan mempengaruhi
anak ingin mengunjungi berbagai kantor, individu dengan berbagai cara akan tetapi
Pabrik, Perusahaandan individu juga mempengaruhi kebudayaan
sebagainya.Kurikulum sekolah sepenuh sehingga terjadi perubahan sosial. Dari
nya di dasarkanatas maslah-maslah lahir sampai mati manusia hidup sebagai
masyarakat yang mendapat anggota masyarakat. Hidup dalam
kencamanyang pedasdari golongan yang masyrakat berarti adanya interaksi sosial
menginginkan kurikulum akademis dengan orang-orang di sekitar dan dengan
berdasarkan disiplin ilmu.Setelah demikian mengalami pengaruh dan
peluncuran sputnik kurikulum yang mempengaruhi orang lain.Interaksi sosial
subject-contered berupa mata sangat utama dalam tiap masyarakat.
pelajaranatau bidang setudi kembali Hubungan antara individu itu bukan
mendapat peranan utama. sepihak melainkan timbal balik.
Sekarang mungkin jarang terdapat Kebudayaan mempengaruhi individu
orang yang berpegang sepenuhnya pada dengan berbagai cara akan tetapi individu
prinsip-prinsip community school.Akan juga mempengaruhi kebudayaan sehingga
tetapi walaupun kurikulum bersifat subject- terjadi perubahan sosial.
DAFTAR PUSTAKA