Anda di halaman 1dari 11

Masyarakat dan Kebudayaan ….

Normina

Masyarakat dan Kebudayaan Sekolah


Oleh: Normina
Humans are born already has a herd instinct to live, so he called a social animal. As a social animal instinct
that humans have called gregariousness, the relationship between man and his fellow.
Culture affects individuals in different ways but the individual also affects the culture resulting in social
change. From birth to death man lives as members of society. Culture school education system to develop
certain patterns of behavior in accordance with what is expected by the public and students. Life in the schools
as well as the norms prevailing in situ can be called Culture School.
In the school there are some elements of culture are broadly as follows: Location of environment and physical
infrastructure of schools, school curriculum, Persons values norms, regulatory systems, and climate school life.
Meanwhile, according to Hedley Beare First, elements that are not visible matadan second element is visible
Keywords: Society, Culture and Schools

A. Pendahuluan menjadi anggota pramuka, perkumpulan


Manusia dilahirkan sudah oleh raga, band musik dan sebagainya.
mempunyai naluri untuk hidup berkawan, Dalam pengelompokan sering dibedakan
sehingga dia disebut sosial animal.Sebagai kelompok primer dan kelompok
sosial animal manusia mempunyai naluri sekunder. Kelompok primer adalah
yang disebut gregariousness, pada hubungan kelompok pertama dimana ia mula-mula
antara manusia dengan sesamanya. berintegrasi dengan orang lain, yakni
Sehingga manusia hidup sebagai keluarga, kelompok sepermainan, dan
anggota masyarakat berarti adanya lingkungan tetangga. Dalam kelompok
interaksi sosial dengan orang-orang di primer terdapat hubungan temu-muka
sekitar. Dengan demikian mengaruh dan langsung dalam suasana akrab. Kelompok
mempengaruhi orang lain. Interaksi sosial ini biasanya mempelajari kebiasaan yang
sangat utama dalam tiap masyarakat. fundamental seperti bahasa, soal baik
Manusia adalah makhluk sosial, buruh, kemampuan untuk mengurus diri
ia hidup dalam hubungannya dengan sendiri, kerjasama dan bersaing, disiplin
orang lain dan hidupnya bergantung pada dan sebagainya. Kelompok primer ini
orang lain. Karena itu manusia tak disebut juga Gemeinschaft. Sedangkan
mungkin hidup layak di luar masyarakat. kelompok sekunder dibentuk dengan
Masyarakat sangat luas dan dapat meliputi sengaja atas pertimbangan tertentu
seluruh umat manusia. Masyarakat terdiri bersadarkan kebutuhan tertentu seperti
atas berbagai kelompok, yang besar perkumpulan profesi, organisasi agama,
maupun kecil bergantung pada jumlah partai politik. Anggotanya mungkin tak
anggotanya. Dua orang atau lebih dapat pernah saling bertemu. Kelompok
merupakan kelompok. Tiap orang sekunder ini dapat hidup lama melampaui
menjadi anggota keluarga yang terdiri atas suatu generasi. Kelompok sekunder ini
ibu-ayah, dan anak, atau keluarga besar sering disebut Gesellschaft. (S. Nasution,
yang juga memcakup paman, kakek, cucu, 2011; 60-61).
dan sebagainya. Manusia pada dasarnya adalah
Tiap anak di atas usia 6 tahun individu yang mempunyai kecenderungan
termasuk kelompok murid, mungkin juga untuk bermasyarakat. Memang manusia

Jurnal “Al-Hiwar” Vol. 03, No. 06- Juli-Desember-2015


39
Masyarakat dan Kebudayaan …. Normina

menurut para sosiolog adalah makhluk Walaupun kebudayaan sekolah


sosial. Kehidupan manusia akan merupakan bagian dari kebudayaan
bermakna bila dia hidup ditengah-tengah masyarakat luas. Namun mempunyai ciri-
masyarakat lainnya. Oleh karena itu, Iman ciri yang khas sebagai suatu subculture.
Qastalani mengatakan bahwa salah satu Sekolah bertugas untuk menyampaikan
cabang dari iman seseorang adalah kebudayaan kepada generasi baru dan
kemampuann yang bermasyarakat. harus selalu memperhatikan masyarakat
Sehingga Allah Swt memberikan dan kebudayaan umum. Akan tetapi
kehidupan yang baik dan kemurahan disekolah itu sendiri timbul pola-pola
rezeki bagi orang yang selalu mengadakan kelakuan tertentu. Ini mungkin sekolah
kontak sosial dalam masyarakat. mempunyai kedudukan yang agak
Masalah kebudayaan juga terpisah dari arus umum kebudayaan.
diperhatikan dalam sosiologi, karena B. Pembahasan
kebudayaan dan masyarakat manusia Sebagaimana halnya dengan
sebagai makhluk sosial merupakan keluarga dan institusi social lainya sekolah
dwitunggal yang tidak terpisahkan. Oleh merupakan salah satu institusi sosial yang
karena itu, masyarakat adalah orang yang mempengaruhi proses sosialisasi dan
hidup bersama yang menghasilkan berfungsi mewariskan kebudayaan
kebudayaan. Dengan demikian, tak ada masyarakat kepada anak. Sekolah
masyarakat yang tidak mempunyai merupakan suatu system sosial yang
kebudayaan dan sebaliknya tak ada mempunyai organisasi yang unik dan pola
kebudayaan tanpa masyarakat sebagai relasi diantara para anggotanya yang
wadah dan pendukunyanya. bersifat unik, hal ini dikarenakan tiap-tiap
Kebudayaan dapat dipandang sekolah memiliki aturan tata
sebagai cara-cara mengatasi masalah- tertib,kebiasaan, upacara-upacara,
masalah yang dihadapi. Ada masalah yang mars/hymne sekolah, pakaian seragam
universal seperti memenuhi kebutuhan dan lambang-lambang yang lain yang
biologis. Nanum tiap masyarakat memilih memberikan corak khas kepada sekolah
cara yang dianggap paling sesuai sehingga yang bersangkutan.
tidak ada dua masyarakat yang sama 1. Pengertian Masyarakat dan
kebudayaannya. Kebudayaan dipengaruhi Kebudayaan Sekolah
oleh lingkungan fisik seperti iklim, Masyarakat (sebagai terjemahan
topografi, kekeyaan alam dan sebagainya. istilah society) adalah sekelompok orang
Kebudayaan daerah tropis, berbeda yang membentuk sebuah system semi
dengan kebudayaan di daerah dingin, tertutup (semi terbuku), dimana sebagian
kebudayaan di daerah gurun berbeda besar interaksi adalah antara individu-
kebudayaan yang berhutan. Namun individu yang berbeda dalam kelompok
menusia tidak semata-mata pasif, adanya tersebut. Kata “masyarakat sendiri
barang tambang tidak dengan sendirinya berakar dari kata dalam bahasa Arab,
menimbulkan industri. Untuk itu Musyarak. Lebih abastraknya, sebuah
diperlukan inisiatif individu. masyarakat adalah suatu jaringan
hubungan-hubungan antar entitas-entitas.

Jurnal “Al-Hiwar” Vol. 03, No. 06- Juli-Desember-2015


40
Masyarakat dan Kebudayaan …. Normina

Masyarakat adalah sebuah komunitas jalinan hubungan sosial dan


yang interdependen (saling tergantung masyarakat selalu berubah.
satu sama lain). Umumnya, istilah b. Ralph Linton , menyatakan masyarakat
masyarakat digunakan untuk mengacu merupakan setiap manusia yang telah
sekelompok orang yang hidup bersama hidup dan bekerja bersama cukup
dalam satu komunitas yang teratur. lama sehingga mereka dapat mengatur
(Radiansyah, 2008; 214). diri mereka dan menganggap diri
Menurut Syaikh Taqyuddin An- mereka sebagai suatu kesatuan sosial
Nabhani, sekolompok manusia dapat dengan batas-batas yang dirumuskan
dikatakan sebagai sebuah masyarakat dengan jelas.
apabila memiliki pemikiran, perasaan, c. Karl Marx, masyarakat adalah suatu
serta system/aturan yang sama. Dengan struktur yang menderita suatu
kesemaan-kesamaan tersebut, manusia ketegangan organisasi atau
kemudian berinteraksi sesame mereka perkembangan akibat adanya
berdasarkan kemaslahatan. Masyarakat pertentangan antara kelompok-
sering diorganisasikan berdasarkan cara kelompok yang terbagi secara
utamanya dalam bermata pencaharian. ekonomi.
Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan d. Emile Durkheim, masyarakat
adanya masyarakat pemburu, masyarakat merupakan suatu kenyataan hidup
bercocok taman, dan masyarakat objektif pribadi-pribadi yang
agricultural intensif yang juga disebut merupakan anggotanya.
masyaraakat peradaban. Sebagian pakar e. Paul B.Horton & C.Hunt, masyarakat
menganggap masyarakat industry dan merupakan kumpulan manusia yang
pasca industry sebagai kelompok relative mendiri, hidup bersama-sama
masyarakat yang terpisahkan dari dalam waktu yang cukup lama, tinggal
masyarakat tradisional (Soerjono diwilayah tertentu, mempenyai
Soekanto, 2001;29). kebudayaan sama serta melakukan
Berikut di bawah ini adalah sebagian besar kegiatan di dalam
beberapa pengertian masyarakat menurut kelompok/ kumpulan manusia
beberapa ahli sosiologi dunia, tersebut
diantaranya: f. Selo Sumardjan, masyarakat adalah orang
a. Mac Iver dan Page yang mengatakan –orang yang hidup bersama dan
bahwa; Masyarakat ialah suatu sistem menghasilkan kebudayaan.
dari kebiasaan dan tata cara, dari (Radiansyah, 2008; 216).
wewenang dan kerja sama antara Dari lahir sampai mati manusia
berbagai kelompok dan hidup sebagai anggota masyarakat. Hidup
penggolongan, dari pengawasan dalam masyarakat berarti adanya interaksi
tingkah laku serta kebebesan- sosial dengan orang-orang disekitar dan
kebebesan manusia. Keseluruhan dengan denikian mengalami pengaruh
yang selalu berubah ini kita namakan dan mempengaruhi orang lain.
masyarakat. Masyarakat merupakan Masyarakat sangat luas dan dapat meliputi
seluruh umat manusia. Masyarakat terdiri

Jurnal “Al-Hiwar” Vol. 03, No. 06- Juli-Desember-2015


41
Masyarakat dan Kebudayaan …. Normina

atas berbagai kelompok, yang besar anggota kelompok merasa terikat satu
maupun yang kecil bergantung pada dengan lainnya. Apabila dibandingkan
jumlah anggotannya. Dua orang atau dengan makhluk hidup lain seperti
lebih dapat merupakan kelompok. Tiap hewan, misalnyan manusia tidak akan
orang menjadi anggota keluarga yang mengkin hidup sendiri. Manusia tanpa
terdiri atas ibu-ayah dan anak, keluarga manusia lainnya pasti kan mati, manusia
besar yang juga mencakup paman, kakek, yang dikurung sendirinan di d\suatu
cucu dan sebagainya. (Nurani Soyomukti, ruangan tertutup, pasti akan mengalami
2010; 408). gangguan pada perkembangan pribadinya,
Dalam pengelompokan sering sehingga lama kelamaan dia akan mati.
dibedakan kelompok primer dan Oleh karena itu, manusia pada
kelompok sekunder. Kelompok primer dasarnya mempunyai hasrat/keinginan
adalah kelompok pertama dimana ia yang kuat dalam dirinya untuk menjadi
mula-mula berintegrasi dengan orang lain, satu dengan sesamanya atau manusia lain
yakni keluarga, kelompok sepermainan, di sekitarnya masyarakat. Dan keinginan
dan lingkungan tetangga. Dalam untuk menjadi satu dengan lingkungan
kelompok primer terdapat hubungan alam sekitarnya. Untuk dapat menghadapi
temu-muka langsung dalam suasana dan menyesuaikan diri dengan keingginan
akrab. Kelompok ini biasanya lingkungan tersebut, yakni lingkungan
mempelajari kebiasaan yang fundamental sosial dan lingkungan alam, manusia
seperti bahasa, soal baik buruh, mempergunakan fikiran, perasaan dan
kemampuan untuk mengurus diri sendiri, kehandak. Selain itu , maka dalam
kerjasama dan bersaing, disiplin dan menyerasikan diri dengan lingkungan-
sebagainya. Kelompok primer ini disebut lingkungan tersebut manusia senantiasa
juga Gemeinschaft. Sedangkan kelompok hidup dengan sesaamanya, untuk
sekunder dibentuk dengan sengaja atas menyempurnakan dan memperluas sikap
pertimbangan tertentu bersadarkan tindakan agar tercapai kedamaian dengan
kebutuhan tertentu seperti perkumpulan lingkungannya.
profesi, organisasi agama, partai politik. Dengan demikian, maka suatu
Anggotanya mungkin tak pernah saling masyarakat sebenarnya merupakan
bertemu. Kelompok sekunder ini dapat system adaptif, oleh karena masyarakat
hidup lama melampaui suatu generasi. wadah untuk memenuhi berbagai
Kelompok sekunder ini sering disebut kepentingan dan tentunya juga untuk
Gesellschaft. (S. Nasution, 2011; 60-61). dapat bertahan. Namun disemping itu,
Manusia senantiasa mempunyai masyarakat sendiri juga mempunyai
naluri yang kuat untuk hidup bersama. berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi,
Bercampur untuk waktu yang cukup agar masyarakat itu dapat hidup terus-
lama. Mereka sadar bahwa mereka menerus. Kebutuhan-kebutuhan itu
merupakan satu kesatuan, dan mereka adalah diantaranya: a). adanya populasi,
merupakan suatu system hidup bersama. b). informasi. c). Energi. d). Materi. e).
System kehidupan bersama menimbulkan Sistem komunikasi. f). Sistem Produksi.
kebudayaan oleh karena itu, setiap g). Sistem distribusi. h).sistem organisasi

Jurnal “Al-Hiwar” Vol. 03, No. 06- Juli-Desember-2015


42
Masyarakat dan Kebudayaan …. Normina

sosial. i).sistem pengendelian sosial dan norma-norma yang berlaku di situ dapat
perlindungan warga masyarakat terhadap disebut dengan Kebudayaan Sekolah.
ancaman-ancaman yang tertuju pada jiwa Budaya sekolah merupakan
dan harta bendanya. kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai, norma,
Dalam hal ini masyarakat ritual, mitos yang dibentuk dalam
mempunyai komponen- komponen dasar perjalanan panjang sekolah yang dipegang
yaitu: bersama oleh kepala sekolah, guru, staf
a. Populasi, adalah warga- warga suatu administrasi, dan siswa sebagai dasar
masyarakat yang dilihat dari sudut mereka dalam memahami dan
pandangan kolektif. Secara sosiologis, memecahkan berbagai persoalan yang
maka aspek-aspek sosiologis yang muncul di sekolah (Zamroni, 2003; 149.)
perlu dipertimbangkan adalah; aspek- Walaupun kebudayaan sekolah
aspek genetik yang konstan, veriabel- merupakan bagian dari kebudayaan
variebel genetik dan veriabel-veriabel masyarakat luas. Namun mempunyai ciri-
demografis. ciri yang khas sebagai suatu “subculture”.
b. Kebudayaan, adalah hasil karya, cipta Sekolah bertugas untuk menyampaikan
dan rasa dari kehidupan bersama yang kebudayaan kepada generasi baru dan
mencukup, sistem lambang-lambang harus selalu memperhatikan masyarakat
dan informasi. dan kebudayaan umum. Akan tetapi
c. Hasil-hasil kebudayaan material. disekolah itu sendiri timbul pola-pola
d. Organisasi sosial, ialah jaringan kelakuan tertentu. Ini mungkin sekolah
hubungan antara warga-warga mempunyai kedudukan yang agak
masyarakat yang bersangkutan, yang terpisah dari arus umum kebudayaan.
antara lain mencakup; a). warga Sebagaimana halnya dengan
masyarakat secara individual. b). keluarga dan institusi social lainya sekolah
Peranan-peranan. c). Kelompok – merupakan salah satu institusi sosial yang
kelompok sosial, d). Kelas –kelas mempengaruhi proses sosialisasi dan
sosial. berfungsi mewariskan kebudayaan
e. Lembang–lembang sosial dan masyarakat kepada anak. Sekolah
sistemnya. merupakan suatu system sosial yang
Dengan demikian dapatlah mempunyai organisasi yang unik dan pola
dikatakan bahwa masyarakat senantiasa relasi diantara para anggotanya yang
merupakan suatu system, yang mencakup bersifat unik, hal ini dikarenakan tiap-tiap
berbagai komponen dasar yang saling sekolah memiliki aturan tata tertib,
berkaitan secara fungsional.(Soerjono kebiasaan, upacara-upacara, mars/hymne
Soekanto, 2001; 26-29). sekolah, pakaian seragam dan lambang-
Sedangkan kebudayaan sekolah lambang yang lain yang memberikan
Sistem pendidikan mengembangkan pola corak khas kepada sekolah yang
kelakuan tertentu sesuai dengan apa yang bersangkutan.
diharapkan oleh masyarakat dan murid- Timbulnya sub-Kebudayaan
murid. Kehidupan di sekolah serta sekolah juga terjadi oleh sebab sebagian
yang cukup besar dari waktu murid

Jurnal “Al-Hiwar” Vol. 03, No. 06- Juli-Desember-2015


43
Masyarakat dan Kebudayaan …. Normina

terpisah dari kehidupan orang dewasa. bila perlu menggunakan angka itu untuk
Dalam situasi serupa ini dapat menegakkan kekuasaannya. Guru itu
berkembang pola kelakuan yang khas bagi disebut “killer” sangat ditakuti.
anak muda yang tampak dari pakaian, Angka rapor menjadi dasar bagi
bahasa, kebiasaan kegiatan-kegiatan serta kenaikan kelas. Pemberian rapor dan
upacara-upacara. sebab lain timbulnya penentuan kenaikan kelas sering
kebudayaan sekolah ialah tugas sekolah dilakukan dengan upacara tertentu
yang khas yakni mendidik anak dengan sekalipun sederhana. Tinggal kelas
menyampaikan sejumlah pengetahuan, merupakan masalah yang berat bagi
sikap, terampilan yang sesuai dengan murid. Bagi anak yang bersangkutan ini
kurikulum dengan metode dan teknik bahwa ia akan ditinggalkan oleh teman-
control tertentu yang berlaku disekolah temannya selama setidaknya satu tahun
itu. dan ia harus masuk kelompok anak-anak
Dalam melaksanakan kurikulum yang lebih muda daripadanya yang selama
dan ekstra-kurikulum berkembang ini lebih rendah kedudukannya. Oleh
sejumlah pola kelakuan yang khas bagi sebab itu kenaikan kelas merupakan hal
sekolah, yang berbeda dengan yang yang sangat penting maka murid-murid
terdapat pada kelompok –kelompok lain biasanya belajar untuk memperoleh angka
dalam masyarakat. Tiap kebudayaan yang baik , walaupun ilmu itu juga
mengandung bentuk kelakuan yang penting.
diharapkan dari anggotanya. Di sekolah b. Upacara-upacara
diharapkan bentuk kelakuan tertentu dari Peristiwa yang biasanya dilakukan
semua murid dan guru. Itulah yang dengan upacara ialah penerimaan murid
menjadi norma bagi setiap murid dan baru. Pada waktu yang lalu murid-murid
guru. Norma ini nyata dalam kelakuan SMA turut melakukan masa perkenalan,
anak dan guru, dalam peraturan-peraturan meniru kakak-kakaknya diperguruan
sekolah, dalam tindakan dan hukum tinggi. Sebenarnya mereka mengikuti jejak
terhadap pelanggaran, juga dalam mahasiswa zaman kolonial, yang
berbagai kegiatan seperti upacara-upacara. menerima mahasiswa baru dengan
(S. Nasution, 2011; 64-64). upacara perpeloncoan. Masa
a. Kenaikan kelas “perkenalan” itu memang banyak dan
Belajar dengan rajin agar naik sering menyimpang dari tujuannya yakni
kelas merupakan patokan yang memperkenalkan sekolah sebagai
mempengaruhi kehidupan anak selama lembaga pendidikan kepada siswa-siswa
bersekolah. Untuk itu ia harus menguasai baru.
bahan pelajaran yang ditentukan oleh Upacara yang menggembirakan
kurikulum yang sering diolah dalam ialah upacara wisuda yang melepaskan
bentuk buku pelajaran, diktat atau kitab para siswa yang telah lulus yang kemudian
catatan. Dengan nilai atau tes ulangan akan melanjutkan pelajaran pada lembaga
guru menilai kemampuan anak. Hak guru pendidikan yang lebih tinggi atau
memberi angka memberinya kekuasaan mengadu nasibnya dalam dunia
yang disegani murid. Ada juga guru yang pekerjaan.

Jurnal “Al-Hiwar” Vol. 03, No. 06- Juli-Desember-2015


44
Masyarakat dan Kebudayaan …. Normina

Upacara itu melambangkan beberapa hal: meresapkan dasar pikiran, dan cita-cita
 Untuk menyatakan besarnya nilai serta norma-norma yang terkandung
pendidikan bagi pembinaan generasi dalam Undang-Undang Dasar 1945,
muda dan kepercayaan bahwa Pancasila, dan Sumpah Pemuda.
pendidikan membawa kemajuan bagi Kesempatan ini juga dapat digunakan
setiap siswa. Dalam penyelenggaraan oleh Kepala Sekolah untuk berbagai
sekolah sering diperlukan dukungan pengumuman dan petunjuk-petunjuk
dan bantuan orang tua, spiritual, lainnya demi kebaikan sekolah. Upacara
maupun materiil sebagai partner dianggap sebagai kesempatan yang yang
pemerintah. penting untuk menyampaikan dan
 Bagi mereka yang lulus, wisuda itu menerima pesan-pesan.
merupakan pengakuan atas taraf Upacara-upacara lain yang
pendidikan yang telah mereka capai. terdapat disekolah ialah pergantian
Wisuda mengakhiri periode tertentu pengurus OSIS, penyerahan tanda
dalam hidupnya dan membuka penghargaan atas kemenangan atas
lembaran baru serta memasukiperiode kemenangan dalam berbagai
yang baru dan masa menuju pertandingan dan perlombaan
kedewasaan. Selain itu wisuda kemenangan ini sangat meningkatkan rasa
merupakan tanda penghargaan atas kebangsaaan atas sekolah sendiri serta
keberhasilan siswa dalam pelajarannya identifikasi murid dengan sekolahnya.
yang diperoleh dengan jerih payah. 2. Unsur Budaya Sekolah
c. Upacara Bendera Bentuk budaya muncul sebagai
Ada sekolah yang memulai suatu fenomena yang unik dan menarik,
sekolah dengan mengumpulkan murid- karena pandangan sikap, perilaku yang
murid untuk upacara namun ada juga hidup dan berkembang dalam sekolah
sekolah swasta mungkin mulai dengan pada dasarnya mencerminkan
do’a serta pengumuman dan petunjuk kepercayaan dan keyakinan yang
dari kepala sekolah. Ada pula yang mendalam dan khas dari warga
memulai dengan senam pagi atau dengan sekolah. Kebudayaan sekolah itu
kegiatan lain. memiliki beberapa unsur-unsur penting
Upacara ini selain mempunyai yaitu; (S. Nasution, 2011; 64-64)
fungsi control juga menanamkan rasa a. Letak lingkungan dan prasarana fisik
identifikasi anak dengan sekolahnya dan sekolah (gedung sekolah dan
semangat persatuan serta rasa turut perlengkapan lainnya).
bertanggung jawab atas nama baik b. Kurikulum sekolah yang memuat
sekolahnya. gagasan-gagasan maupun fakta-fakta
Suatu upacara yang diwajibkan yang menjadi keseluruhan program
bagi tiap sekolah dinegara kita adalah sekolah
upacara bendera pada setiap hari senin c. Pribadi-pribadi yang merupakan
tiap minggu dan pada tanggal 17 tiap warga sekolah yang terdiri atas guru-
bulan. Upacara bertujuan untuk guru, siswa, tenaga administrasi, tata
menanamkan rasa kebangsaan dengan usaha, dan non teaching specialist.

Jurnal “Al-Hiwar” Vol. 03, No. 06- Juli-Desember-2015


45
Masyarakat dan Kebudayaan …. Normina

d. Nilai-nilai norma , sistem peraturan, terhadap prestasi, dan komitmen


dan iklim kehidupan sekolah terhadap belajar.
e. Hedley Beare mendeskripsikan unsur- b. Kultur Sekolah yang Negative
unsur budaya sekolah dalam dua Kultur sekolah yang negatif adalah
kategori: (http/blog kultur yang kontra terhadap
umy,acid/wiwinsundari, 2011). peningkatan mutu pendidikan.
1) Unsur yang tidak kasat mata Artinya resisten terhadap perubahan,
Unsur yang tidak kasat mata adalah misalnya dapat berupa: siswa takut
filsafat atau pandangan dasar sekolah salah, siswa takut bertanya, dan siswa
mengenai kenyataan yang luas, makna jarang melakukan kerja sama dalam
hidup atau yang di anggap penting dan memecahkan masalah.
harus diperjuangkan oleh sekolah. Dan c. Kultur Sekolah yang Netral
itu harus dinyatakan secara konseptual Yaitu kultur yang tidak berfokus
dalam rumusan visi, misi, tujuan dan pada satu sisi namun dapat
sasaran yang lebih kongkrit yang akan di memberikan konstribusi positif
capai oleh sekolah. (S. Nasution, 2011; tehadap perkembangan peningkatan
64-64). mutu pendidikan. Hal ini bisa berupa
2). Unsur yang kasat mata dapat arisan keluarga sekolah, seragam guru,
termenifestasi secara konseptual meliputi seragam siswa dan lain-lain.
: a.) visi,misi, tujuan dan sasaran, 3. Hubungan Kebudayaan Sekolah
b).kurikulum, c). bahasa komunikasi, dengan Masyarakat
d). narasi sekolah, dan narasi tokoh- Dalam terminologi kebudayaan,
tokoh, e). struktur organisasi f.) ritual, pendidikan yang berwujud dalam bentuk
dan upacara, g.) prosedur belajar lembaga atau instansi sekolah dapat
mengajar, h.) peraturan sistem ganjaran/ dianggap sebagai pranata sosial yang di
hukuman, i). layanan psikologi sosial, dalamnya berlangsung kegiatan tertentu
j.) pola interaksi sekolah dengan orang yaitu interaksi antara pendidik dan peserta
tua, masyarakat dan yang meterial dapat didik sehingga mewujudkan suatu sistem
berupa : fasilitas dan peralatan, artifiak nilai atau keyakinan, norma juga
dan tanda kenangan serta pakaian kebiasaan yang di pegang bersama.
seragam. Pendidikan sendiri adalah suatu
3). Unsur-unsur budaya sekolah jika proses budaya. Namun nilai-nilai yang
ditinjau dari usaha peningkatan kualitas mana yang seharusnya dikembangkan
pendidikan sebagai berikut : (Djemari atau dibudayakan dalam proses
Mardapi,2011; 28) pendidikan yang berkualitas. Dengan
a. Kultur Sekolah yang Positif demikian sekolah menjadi tempat dalam
Kultur sekolah yang positif adalah mensosialisasikan nilai-nilai budaya yang
kegiatan-kegiatan yang tidak hanya terbatas pada nilai-nilai
mendukung peningkatan kualitas keilmuan saja, melainkan semua nilai-nilai
pendidikan, misalnya kerjasama dalam kehidupan yang memungkinkan mampu
mencapai prestasi, penghargaan mewujudkan manusia yang berbudaya.
Dalam hal ini karakteristik peran kultur

Jurnal “Al-Hiwar” Vol. 03, No. 06- Juli-Desember-2015


46
Masyarakat dan Kebudayaan …. Normina

sekolah berdasarkan sifatnya dapat persoalan yang mereka pelajari di


dibedakan menjadi tiga yakni: lingkungan sekolah. Demikian juga
a. Bernilai Strategis bagi guru mereka semakin banyak
Adalah kultur yang dapat berimbas pengetahuan yang diperolah, tingkat
dalam kehidupan sekolah secara pemahaman semakin luas, semua ini
dinamis. Misalnya memberi peluang dapat berlangsung jika disertai dengan
pada warga sekolah untuk bekerja kesadaran, bahwa mutu/ kualitas yang
secara efisien, disiplin dan tertib. akan menentukan keberhasilan
Kultur sekolah merupakan milik seseorang.
kolektif bukan milik perorangan, Dengan berpijak pada karakteristik
sehingga budaya sekolah dapat diatas, maka di dapatkan peran kultur
dikembangkan dan dilakukan oleh sekolah adalah untuk memperbaiki
semua warga sekolah. kinerja sekolah, membangun
b. Memiliki Daya Ungkit komitmen warga sekolah, serta
Kultur yang memliki daya gerak akan membuat suasana kekeluargaan,
mendorong semua warga sekolah kolaborasi, ketahanan belajar,
untuk berprestasi, sehingga kerja guru semangat terus maju, dorongan
dan semangat belajar siswa akan bekerja keras dan tidak mudah
tumbuh bilamana dipacu dan di mengeluh dan suasana batin yang
dorong, dengan dukungan budaya menyenangkan di antara warga
yang memiliki daya ungkit yang tinggi. sekolah.
Misalnya kinerja sekolah dapat 4. Pengaruh Kebudayaan Sekolah
meningkat jika disertai dengan Terhadap Masyarakat
imbalan yang pantas, penghargaan Sekolah yang berorentasi penuh
yang cukup, dan proporsi tugas yang kepada kehidupan masyarakat disebut
seimbang. Begitu juga dengan siswa Community school atau sekolah
akan meningkat semangat belajranya, masyarakat.Sekolah ini berorentasi pada
bila mereka diberi penghargaan yang masalah-masalah kehidupan dalam
memadai, pelayanan yang prima, serta masyarakat seperti masalah usaha
didukung dengan sarana yang manusia melestarikan alam,
memadai. memanfaatkan sumber-suber alam dan
c. Berpeluang Sukses manusia, masalah kesehatan,
Budaya yang berpeluang sukses kewarganegaraan, penggunaan waktu
adalah budaya yang memiliki daya senggang, komunikasi, transport, dan
gerak yang tinggi. Hal ini sangat sebagainya.Dalam kurikulum ini anak
penting untuk menumbuhkan rasa dididik agar turut serta dalam
keberhasilan dan rasa mampu untuk kegiatan masyarakat. Pelajaran
melaksanakan tugas dengan baik. mengutamakan kerja kelompok. Dengan
Misalnya budaya gemar membaca. sendirinya kurikulum itu fleksibel,
Budaya membaca di kalangan siswa berbeda dari sekolah ke sekolah,dari
akan dapat mendorong mereka untuk tahun ke tahun dan tidak dapat
banyak tahui tentang berbagai macam ditentukan secara uniform.murid-murid

Jurnal “Al-Hiwar” Vol. 03, No. 06- Juli-Desember-2015


47
Masyarakat dan Kebudayaan …. Normina

mempelajari lingkungan sosialnya untuk centered, perlu juga berorientasi pada anak
mengidentifikasi masalah-maslah yang dan masyarakat. Tak mungkin kurikulum
dapat dijadikan pokok bagi suatu unit efektif tanpa memperhitungkan anak dan
pelajaran.Khususnya yang memberi tak ada kurikulum yang tidak
kesempatan kepada murid-murid untuk mempersiapkan anak untuk
meningkatkan mutu kehidupan dalam masyarakat.Setiap sekolah harus relevan
masyarakat sekitarnya. dengan kebutuhan masyarakat karena
Dalam melaksanakan program sekolah didiirikan oleh masyarakat untuk
sekolah, masyarakat turut sertakan. mempersiapkan anak untuk masyarakat.
Tokoh-tokoh dari setiap aspek kehidupan Maka kerena itu guru perlu mempelajari
masyarakat seperti dari dunia perusahaan, dan mengenal masyarakat sekitarnya.
pemerintah, agama, politik, dan C. Simpulan
sebagainya.diminta bekerja sama dengan Manusia dilahirkan sudah
sekolah dalam peroyek perbaikan mempunyai naluri untuk hidup berkawan,
masyarakat. Untuk itu diperlukan sehingga dia disebut sosial animal.Sebagai
masyarakat yang turut bertanggung jawab sosial animal manusia mempunyai naluri
atas kesejahteraan masyarakat dan yang disebut gregariousness,pada
pendidikan anak.Sekolah dan masyarakat hubungan antara manusia dengan
dalam hal ini bekerja sama dalam suatu sesamanya. Sehingga manusia hidup
aksi social. sebagai anggota masyarakat berarti
Banyak kesulitan yang dihadapi adanya interaksi sosial dengan orang-
bila kita ingin menjalankan sekolah orang di sekitar. Dengan demikian
seperti itu.Meminta waktu dan tenaga mengaruh dan mempengaruhi orang lain.
tokoh-tokoh masyarakat dalam suatu Interaksi sosial sangat utama dalam tiap
proyekpelajaran sekolah akan bayank masyarakat.
menemui rintangan. Demikian pula bila Kebudayaan mempengaruhi
anak ingin mengunjungi berbagai kantor, individu dengan berbagai cara akan tetapi
Pabrik, Perusahaandan individu juga mempengaruhi kebudayaan
sebagainya.Kurikulum sekolah sepenuh sehingga terjadi perubahan sosial. Dari
nya di dasarkanatas maslah-maslah lahir sampai mati manusia hidup sebagai
masyarakat yang mendapat anggota masyarakat. Hidup dalam
kencamanyang pedasdari golongan yang masyrakat berarti adanya interaksi sosial
menginginkan kurikulum akademis dengan orang-orang di sekitar dan dengan
berdasarkan disiplin ilmu.Setelah demikian mengalami pengaruh dan
peluncuran sputnik kurikulum yang mempengaruhi orang lain.Interaksi sosial
subject-contered berupa mata sangat utama dalam tiap masyarakat.
pelajaranatau bidang setudi kembali Hubungan antara individu itu bukan
mendapat peranan utama. sepihak melainkan timbal balik.
Sekarang mungkin jarang terdapat Kebudayaan mempengaruhi individu
orang yang berpegang sepenuhnya pada dengan berbagai cara akan tetapi individu
prinsip-prinsip community school.Akan juga mempengaruhi kebudayaan sehingga
tetapi walaupun kurikulum bersifat subject- terjadi perubahan sosial.

Jurnal “Al-Hiwar” Vol. 03, No. 06- Juli-Desember-2015


48
Masyarakat dan Kebudayaan …. Normina

kebudayaan sekolah Sistem fisik sekolah, Kurikulum sekolah, Pribadi-


pendidikan mengembangkan pola pribadi Nilai-nilai norma , sistem
kelakuan tertentu sesuai dengan apa yang peraturan, dan iklim kehidupan sekolah.
diharapkan oleh masyarakat dan murid- Sedangkan menurut Hedley Beare 1.
murid. Kehidupan di sekolah serta Unsur yang tidak kasat mata, 2. Unsur
norma-norma yang berlaku di situ dapat yang kasat mata
disebut dengan Kebudayaan Sekolah. Pendidikan adalah suatu proses
Budaya sekolah merupakan kebiasaan- budaya. Sekolah menjadi tempat dalam
kebiasaan, nilai-nilai, norma, ritual, mitos mensosialisasikan nilai-nilai budaya yang
yang dibentuk dalam perjalanan panjang tidak hanya terbatas pada nilai-nilai
sekolah yang dipegang bersama oleh keilmuan saja, melainkan semua nilai-nilai
kepala sekolah, guru, staf administrasi, kehidupan yang memungkinkan mampu
dan siswa sebagai dasar mereka dalam mewujudkan manusia yang berbudaya.
memahami dan memecahkan berbagai Dalam hal ini karakteristik peran kultur
persoalan yang muncul di sekolah sekolah berdasarkan sifatnya dapat
Dalam kebudayaan sekolah ada dibedakan menjadi tiga yakni: 1. Bernilai
beberapa unsur yang secara garis besar Strategis, 2. Memiliki Daya Ungkit. 3.
yaitu: Letak lingkungan dan prasarana Berpeluang Sukses

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidkan, Jakarta:PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2004.


Djemari Mardapi, Pola Induk Sistem Pengujian Hasil KBM Berbasis Kemampuan Dasar SMU:
Pedoman Umum, Jakarta: Dirjen Dikdasmen, Direktorat Dikmenum, 2003.
Prof. Dr. S. Nasution MA. Sosiologi Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta, 2011.
Zamroni, Paradigma Pendidikan Masa Depan, Yogyakarta: Bigraf Publishing, 2003.
http://sartikahinata.wordpress.com/2011/11/18/masyarakat-dan-kebudayaan-sekolah/
http://sartikahinata.wordpress.com/2011/11/18/masyarakat-dan-kebudayaan-sekolah/
http://blog.umy.ac.id/wiwinsundari/2011/11/09/budaya-sekolah-school-culture

Jurnal “Al-Hiwar” Vol. 03, No. 06- Juli-Desember-2015


49

Anda mungkin juga menyukai