Anda di halaman 1dari 13

E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen

Vol. 3, No. 1 Februari: 23-35

LOYALITAS WISATAWAN TERHADAP KOTA BANDA ACEH


SEBAGAI DESTINASI WISATA HALAL INDONESIA DENGAN
KEPUASAN WISATAN SEBAGAI MEDIASI

1 2
JONI SETIAWAN , MUHAMMAD RIDHA SIREGAR

1)
Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala
2)
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala
1)
e-mail: joniawan95@gmail.com

Abstract: This study aims to determine the effect of destination image on tourists loyalty
with variables tourists satisfaction as mediators. The sample used in this study is 114
respondents who are visit halal tourism in Banda Aceh. Purposive Sampling is used as a
sampling technique. Partial Least Square analysis method is used as an analytical method
to determine the effect of the variables involved. The results of this study indicate that
destination image has effect on tourists loyalty. In addition, the results obtained that the
tourists satisfaction variables partially influence the destination image to tourists loyalty.
The higher destination image, the higher the tourists satisfaction, the stronger the tourists
loyalty of the tourists.
Keyword : Destination Image, Tourist Satisfaction, Tourists Loyalty, Halal Tourism

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra destinasi terhadap
loyalitas wisatawan dengan variabel kepuasan wisatawan sebagai mediasi. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 114 responden yang merupakan wisatawan yang
mengunjungi wisata halal kota Banda Aceh. Purposive Sampling digunakan sebagai teknik
pengambilan sampel. Metode analisis Partial Least Square (PLS) di gunakan sebagai
metode analisis untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel yang terlibat. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa citra destinasi berpengaruh terhadap loyalitas wisatawan. Selain itu,
diperoleh hasil bahwa variabel kepuasan wisatawan berperan sebagai mediasi parsial pada
variabel citra destinasi terhadap loyalitas wisatawan. Semakin tinggi citra destinasi yang
dirasakan, semakin tinggi kepuasan wisatawan, maka semakin kuat pula loyalitas wisatawan
yang dimiliki oleh wisatawan.
Kata kunci: Citra Destinasi, Kepuasan Wisatawan, Loyalitas Wisatawan, Wisata
Halal

PENDAHULUAN nilai-nilai Islam dengan didukung


Saat ini konsep wisata halal kian keindahan alam dan sejarahnya.
marak dan sedang menjadi tren di Destinasi wisata di kota Banda Aceh
masyarakat Indonesia maupun saat ini kian bertambah terutama
mancanegara. Indonesia merupakan pariwisata sejarah yang sangat diminati
negara yang menawarkan destinasi wisata para wisatawan, karena kota Banda Aceh
halal. Salah satu destinasi wisata halal itu memiliki nilai sejarah yang tinggi dan
adalah Kota Banda Aceh dengan latar terjadinya bencana besar tsunami
sosial budaya yang menjunjung tinggi beberapa tahun silam yang

23
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 23-35

mengakibatkan munculnya beberapa destinasi. (6) Tingkat kualitas pelayanan.


objek wisata di Banda Aceh, seperti Kotler dan Keller (2009) mengemukakan,
Museum Tsunami, kapal yang berada di bahwa loyalitas merupakan komitmen
atap rumah warga, serta kapal Apung yang dipegang secara mendalam untuk
Lampulo. Selain itu, kota Banda Aceh membeli atau mendukung kembali produk
juga memiliki beberapa objek wisata atau jasa yang disukai di masa depan
lainnya seperti Blang Padang, Taman meski pengaruh situasi dan usaha
Putroe Phang, Pantai Ulee Lheu, serta pemasaran berpotensi menyebabkan
beberapa tempat lainnya. pelanggan beralih. Isu lain untuk tindakan
Tingkat kunjungan wisatawan loyalitas perilaku dalam konteks
domestik ke kota Banda Aceh mengalami pariwisata adalah penentuan kerangka
peningkatan dari tahun ke tahun (Dinas waktu yang tepat dimana pelanggan dapat
Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda atau mungkin tidak kembali ke destinasi
Aceh, 2017). Hal tersebut menujukkan (Ekinci et al., 2013; Sirakaya-Turk et al.,
bahwa tingginya tingkat kunjungan yang 2015). Indikator loyalitas wisatawan
intens dari wisatawan domestik ke kota menurut Bigne et al., (2001): (1)
Banda Aceh. Maka dari itu, penelitian ini Direkomendasikan. (2) Kembali. (3)
bertujuan untuk mengukur loyalitas Kualitas. (4) Kepuasan.
wisatawan terhadap kota Banda Aceh Oliver (1997) mendefinisikan
serta untuk mengetahui citra destinasi dan kepuasan sebagai penilaian bahwa fitur
hubungannya dengan kepuasan wisatawan produk atau layanan memberikan tingkat
dan loyalitas wisatawan dalam konteks konsumsi yang menyenangkan. Indikator
wisata halal di Kota Banda Aceh. kepuasan wisatawan menurut Kozak dan
Rimmington (2000); Lee, Back, dan Kim's
TELAAH PUSTAKA DAN (2009): (1) Perbelanjaan. (2) Aktivitas. (3)
HIPOTESIS Penginapan. (4) Ketersediaan informasi
Lawson dan Bovy dalam Lopes perjalanan. (5) Makanan. (6) Iklim. (7)
(2011) mendefinisikan konsep citra Daya tarik. (8) Lingkungan. (9) Tamasya.
destinasi sebagai ekspresi dari semua Tasci dan Gartner (2007) dalam
pengetahuan obyektif, prasangka, Artuğer et al., (2013) menerangkan bahwa
imajinasi, dan pikiran emosional seorang citra destinasi mempengaruhi perilaku
individu atau kelompok tentang lokasi wisatawan seperti bermaksud mengunjungi
tertentu. Dalam pariwisata, pembangunan kembali, merekomendasikannya ke orang
citra daerah tujuan terjadi dari gabungan lain, atau berkunjung kembali ke destinasi
antara informasi yang didengar dan pariwisata. Artuğer et al., (2013) melalui
persepsi daerah tujuan wisata itu sendiri, penelitiannya juga membuktikan bahwa
seperti gambaran alamnya, kesopanan terdapat hubungan yang kuat dan positif
penduduknya, kebudayaan dan lain-lain. antara citra destinasi dengan loyalitas.
Indikator citra destinasi yang ditetapkan Berdasarkan hal tersebut dapat
oeh Tasci dan Gartner's (2007) yaitu (1) disimpulkan bahwa perilaku wisatawan di
Reputasi. (2) Daya tarik natural. (3) masa depan yang menilai positif terhadap
Hiburan dan acara. (4) Daya tarik citra suatu destinasi pariwisata
bersejarah dan budaya. (5) Aksesibilitas kemungkinan adalah mengunjungi

24
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 23-35

kembali dan merekomendasikan destinasi orang lain (Kozak & Rimmington, 2000;
pariwisata terkait kepada orang lain. Oleh Hultman et al 2015). Kepuasan mengarah
karena itu dapat disimpulkan hipotesisnya pada rekomendasi pembelian berulang
sebagai berikut: dan kata positif dari mulut ke mulut. Oleh
H1: Citra destinasi berpengaruh terhadap karena itu dapat disimpulkan hipotesisnya
loyalitas wisatawan sebagai berikut:
Gartner (1989) mengemukakan, H3 : Kepuasan wisatawan berpengaruh
bahwa destinasi dengan citra yang lebih terhadap loyalitas wisatawan
positif akan menjadi bagian dari proses Lovelock et al. (2010)
pengambilan keputusan. Court dan menjelaskan bahwa loyalitas sejati
Lupton (1997) mengemukakan, bahwa terletak pada kepuasan pelanggan
citra destinasi yang diteliti secara positif (wisatawan) dimana wisatawan yang
mempengaruhi niat pengunjung untuk sangat puas atau menyenangi layanan
kembali ke masa depan. Citra akan cenderung menjadi pendukung yang loyal
mempengaruhi bagaimana konsumen terhadap perusahaan (destinasi
memandang kualitas. Citra positif sesuai pariwisata). Bentuk loyalitas tersebut
dengan kualitas yang dirasakan lebih dapat berupa menggabungkan
tinggi, yang pada gilirannya akan semuapembelian dengan satu penyedia
menentukan kepuasan konsumen (Kozak layanan, dalam hal pariwisata yaitu
& Rimmington, 2000). Oleh karena itu dengan kembali berkunjung ke suatu
dapat disimpulkan hipotesisnya sebagai destinasi yang sama, dan menyebarkan
berikut: berita positif terkait destinasi. Oleh karena
H2: Citra destinasi mempengaruhi itu dapat disimpulkan hipotesisnya
kepuasan wisatawan sebagai berikut:
Di industri pariwisata, beberapa H4 : Citra destinasi berpengaruh terhadap
bukti empiris menunjukkan bahwa loyalitas wisatawan dengan
kepuasan wisatawan merupakan indikator kepuasan wisatawan sebagai
kuat untuk meninjau kembali dan mediasi.
merekomendasikan destinasi kepada

H4

Kepuasan
wisatawan

H2 H3

Citra Loyalitas
Destinasi H1 wisatawan

Gambar. 1. Model kerangka penelitian

25
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 23-35

METODE PENELITIAN software SmartPLS 3.0. Variabel


Populasi dan Sampel operasional dalam penelitian ini adalah:
Populasi dalam penelitian ini adalah 1. Variabel eksogen atau independent
semua wisatawan domestik yang pernah variable
mengunjungi wisata halal kota Banda a. Citra Destinasi sebagai variabel
Aceh. Pemilihan sampel dilakukan eksogen pertama (X) dengan
dengan metode non probability sampling. indikator pertanyaan berdasarkan
Pemilihan sampel dilakukan dengan penelitian dari Tasci dan Gartner
teknik purposive sampling dimana (2007).
peneliti memberikan kriteria tertentu 2. Variabel endogen atau dependent
dalam penarikan sampel. Karakteristik variable
yang digunakan dalam penelitian ini a. Loyalitas Wisatawan (Y) dengan
adalah: indikator pertanyaan berdasarkan
1) Responden merupakan wisatawan penelitian dari Bigne et al.,
muslim domestik yang pernah (2001).
mengunjungi wisata halal kota 3. Variabel Mediasi
Banda Aceh minimal lebih dari a. Kepuasan Wisatawan (Z) dengan
dua kali. indikator pertanyaan berdasarkan
2) Responden merupakan wisatawan penelitian dari Kozak dan
yang berasal dari luar Kota Banda Rimmington (2000); Lee, Back,
Aceh. dan Kim (2009).
3) Responden berusia rata-rata diatas
17 tahun. HASIL DAN PEMBAHASAN
Jumlah sampel penelitian Karakteristik Responden
ditetapkan sebanyak 114 responden. Penelitian terhadap 114 orang
Pemilihan sampel ini berpedoman pada responden menunjukkan bahwa
pendapat Birn (2002) yang mengatakan penggolongan berdasarkan jenis kelamin
bahwa dalam studi kuantitatif lebih didominasi oleh perempuan yaitu
diperbolehkan menggunakan jumlah sebesar 61% atau sebanyak 69 orang dari
sampel antara 100 sampai dengan 200 total responden, sedangkan laki-laki
reponden. sebesar 39% atau sebanyak 45 orang dari
total responden. Jumlah responden yang
Variabel Operasional berstatus menikah adalah sebanyak 80
Dalam penelitian ini untuk orang atau 70% dan responden yang
mengukur pengaruh variabel citra berstatus belum menikah adalah sebanyak
destinasi terhadap loyalitas wisatawan 34 orang atau 30% dari total responden.
pada kota Banda Aceh dengan variabel Dilihat dari usia, umumnya responden
kepuasan wisatawan sebagai mediasi, yang berusia antara 30-35 tahun dengan
maka peralatan yang digunakan adalah persentase sebesar 53% atau sebanyak 46
SEM berbasis varian yaitu Partial Least orang dari total responden,
Square (PLS) dan menggunakan

26
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 23-35

Tabel 1. Statistik Deskriptif Karakteristik Responden


No Keterangan Frekuensi Persentase
1. Jenis Kelamin:
1. Laki-laki 45 39%
2. Perempuan 69 61%
2. Status Perkawinan:
1. Menikah 80 70%
2. Belum Menikah 34 30%
3. Duda/Janda 0 0%
3. Usia Responden:
1. < 25 Tahun 28 25%
2. 25-29 Tahun 11 10%
3. 30-35 Tahun 53 46%
4. > 35 Tahun 22 19%
4. Pendidikan Terakhir:
1. SMA/Sederajat 57 55%
2. Akademi / Diploma (D-III) 14 11%
3. Sarjana (S-1) 43 34%
4. Pascasarjana (S-2) 0 0%
5. Lainnya 0 0%
5. Pekerjaan:
1. Wiraswasta 20 18%
2. Pegawai Swasta 45 40%
3. Pegawai Negeri Sipi 21 18%
4. Pelajar/Mahasiswa 19 17%
5. Lainnya 9 7%
6. Pendapatan :
1. < Rp.2.999.000 28 25%
2. Rp.3.000.000 – Rp 3.999.000 23 20%
3. Rp.4.000.000 – Rp 4.999.000 44 39%
4. Rp.5.000.000 – Rp 5.999.000 5 4%
5. > Rp.6.000.000 14 12%

Sumber: Data Primer (diolah), 2017


diikuti oleh golongan umur <25 tahun responden terbanyak berasal dari
dengan persentase sebesar 25% atau 28 responden yang tingkat pendidikan
sebanyak orang. Selanjutnya adalah untuk terakhirnya SMA/Sederajat dengan
golongan umur >35 tahun yakni sebesar persentase sebesar 55% atau 57 orang.
19% atau sebanyak 22 orang, dan dilanjuti Selanjutnya responden dengan tingkat
golongan umur antara 25-29 tahun yakni pendidikan terakhirnya Sarjana (S-1)
sebesar 10% atau hanya 11 orang. sebesar 34% atau 43 orang, diikuti oleh
Berdasarkan data tersebut dapat kita lihat responden yang tingkat pendidikan
bahwa golongan umur yang berusia antara terakhirnya Diploma (D-III) dengan
30-35 tahun sangat mendominasi, dan persentase 11% atau 14 orang.
dapat disimpulkan bahwa pengunjung Karakteristik responden ditinjau
wisata halal kota Banda Aceh banyak segi pekerjaan, dapat dilihat bahwa
yang berasal dari golongan umur antara responden terbanyak berasal dari
30-35 tahun. Sementara karakteristik responden pada kategori Pegawai Swasta
dengan persentase sebesar 40% atau
responden dilihat dari pendidikan terakhir,

27
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 23-35

Tabel 1: Tampilan hasil Cross Loading


Indikator Citra Kepuasan Loyalitas
Destinasi Wisatawan Wisatawan
cd-1. Wisata halal Kota Banda Aceh memiliki
0.689 0.438 0.490
reputasi yang baik.
cd-2. Wisata halal Kota Banda Aceh memiliki daya
0.771 0.526 0.545
tarik natural yang baik.
cd-3. Wisata halal Kota Banda Aceh
0.711 0.499 0.427
meyelenggarakan hiburan dan acara yang menarik
cd-4. Wisata halal Kota Banda Aceh memiliki daya
0.767 0.561 0.571
tarik budaya dan sejarah yang menarik.
cd-5. Kemudahan dalam mengakses destinasi wisata
0.734 0.551 0.663
halal Kota Banda Aceh.
cd-6. Wisata halal Kota Banda Aceh memiliki tingkat
0.706 0.717 0.482
kualitas pelayanan yang baik
kw-1. Saya puas dengan wisata halal Kota Banda
0.574 0.796 0.530
Aceh karenamemiliki perbelanjaan yang baik.
kw-2. Saya puas dengan wisata halal Kota Banda
0.692 0.801 0.570
Aceh karena memiliki aktifitas yang positif.
kw-3. Saya puas dengan wisata halal Kota Banda
0.611 0.817 0.489
Aceh karena memiliki penginapan yang layak.
kw-4. Saya puas dengan wisata halal Kota Banda
Aceh karena memiliki ketersediaan informasi 0.488 0.743 0.407
perjalanan yang akurat.
kw-5. Saya puas dengan wisata halal Kota Banda
0.543 0.675 0.559
Aceh karena memiliki kuliner yang halal.
kw-6. Saya puas dengan wisata halal Kota Banda
0.648 0.787 0.591
Aceh karena memiliki iklim yang baik.
kw-7. Saya puas dengan wisata halal Kota Banda
0.568 0.817 0.512
Aceh karena memiliki daya tarik yang menarik.
kw-8. Saya puas dengan wisata halal Kota Banda
0.309 0.442 0.258
Aceh karena memiliki lingkungan yang baik.
kw-9. Saya puas dengan wisata halal Kota Banda
0.215 0.344 0.081
Aceh karena memiliki tamasya yang baik.
lw-1. Saya akan merekomendasikan kepada calon
konsumen lain untuk mengunjungi wisata halal Kota 0.379 0.315 0.547
Banda Aceh.
lw-2. Saya akan mengunjungi wisata halal Kota
0.684 0.548 0.832
Banda Aceh di masa depan.
lw-3. Kota Banda Aceh adalah pilihan pertama saya
0.527 0.558 0.756
antar destinasi wisata halal.
lw-4. Saya akan mengatakan hal positif tentang
0.521 0.509 0.780
wisata halal Kota Banda Aceh.
Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2017.

sebanyak 45 orang dari total responden. 17% atau sebanyak 19 orang. Selanjutnya
Selanjutnya jenis pekerjaan pada kategori responden dengan jenis pada kategori
Pegawai Negeri Sipil sebesar 18% atau Lainnya yaitu sebesar 7% atau 9 orang
sebanyak 21 orang, dan jenis pekerjaan responden. Karakteristik responden
pada kategori Wiraswasta sebesar 18% ditinjau dari segi pendapatan, dapat dilihat
atau 20 orang responden, sedangkan jenis bahwa responden terbanyak berasal dari
pada kategori Pelajar/Mahasiswa sebesar responden yang memiliki tingkat

28
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 23-35

pendapatan Rp.4.000.000,- s/d loading, akan dijelaskan pada Tabel 1.


Rp.4.999.000,- sebesar 39% atau 44 orang Kriteria dalam cross loading adalah
responden. bahwa setiap indikator yang mengukur
konstruknya haruslah berkorelasi lebih
Selanjutnya responden dengan
tinggi dengan konstruknya dibandingkan
tingkat pendapatan <Rp.2.999.000,-
dengan konstruk lainnya. Berdasarkan
sebesar 25% atau 28 orang responden,
hasil tabel cross loading diatas, dapat
diikuti oleh responden yang memiliki
dilihat bahwa loading faktor untuk
tingkat pendapatan Rp.3.000.000,- s/d
indikator citra destinasi (CD-1) atau ke
Rp.3.999.000,- sebesar 20% atau 23 orang
konstruknya sedikit dibandingkan
responden. Selanjutnya responden dengan
indikator (CD-2 sampai CD-4). Untuk
tingkat pendapatan >Rp.6.000.000,-
variabel kepuasan wisatawan (KW-1
sebesar 12% atau 14 orang responden,
sampai KW-9) mempunyai loading factor
diikuti oleh responden yang memiliki
lebih besar terhadap variabel kepuasan
tingkat pendapatan Rp.5.000.000,- s/d
wisatawan dari pada dengan variabel yang
Rp.5.999.000,- sebesar 4% atau 5 orang
lain yaitu citra destinasi, dan loyalitas
responden.
wisatawan, begitu juga dengan indikator
Kesimpulannya responden wisatawan
variabel loyalitas wisatawan setiap
muslim domestik lebih banyak perempuan
indikator berkorelasi lebih tinggi dengan
sebesar 61%, dari segi status perkawinan
variabelnya masing-masing dibandingkan
menikah sebesar 70%, usia responden
dengan variabel lainnya, sehingga 3
terbanyak yaitu antara 30-35 tahun
variabel dalam penelitian ini dapat
sebesar 46%, pendidikan terakhir adalah
dikatakan memiliki validitas diskriminan
SMA/sederajat sebanyak 55%, pekerjaan
yang baik. Evaluasi selanjutnya yaitu
terbanyak adalah Pegawai Swasta
membandingkan antara korelasi antar
sebanyak 40%, dan segi pendapatan
konstruk dengan akar AVE. Hasil korelasi
terbanyak adalah Rp.4.999.000,- s/d
antar variabel, dan akar AVE akan
Rp.5.000.000,- sebanyak 39%.
dijelaskan pada Tabel 2 dan Tabel 3.
Berdasarkan Tabel 2 dan Tabel 3
Uji Validitas
diatas dapat dilihat bahwa korelasi
Evaluasi validitas diskriminan
maksimal variabel citra destinasi dengan
dilakukan melalui 2 tahap, yaitu melihat
variabel kepuasan wisatawan 0.761 dan
nilai cross loading dan membandingkan
korelasi maksimal variabel citra destinasi
antara nilai kuadrat korelasi antara
dengan variabel loyalitas wisatawan adalah sebesar
konstruk dengan akar AVE. Selanjutnya
0.522; sedangkan nilai akar AVE citra
indikator reflektif juga perlu dilakukan uji
destinasi adalah sebesar 0,730, dan nilai
discriminant validity dengan cross
akar AVE kepuasan wisatawan 0,782.

Tabel 2. Tampilan Hasil Korelasi Antar Variabel


Loyalitas
Citra destinasi Kepuasan wisatawan
wisatawan
Citra destinasi 0.761 0.522
Kepuasan
0.277
wisatawan
Loyalitas wisatawan
Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2017

29
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 23-35

Tabel 3. Akar AVE


Average Variance Extracted Akar AVE
Indikator
(AVE)
Citra destinasi 0.533 0,730
Kepuasan wisatawan 0.613 0,782
Loyalitas wisatawan 0.543 0,736
Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2017.

Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas


Variabel Composite Reliability Cronbach’s Alpha Keterangan

Citra destinasi 0.872 0.825 Handal


Kepuasan wisatawan 0.917 0.894 Handal
Loyalitas wisatawan 0.823 0.713 Handal
Sumber: Output SmartPLS 3.0, 2017.

Korelasi maksimal variabel dipertimbangkan sebagai alat ukur


kepuasan wisatawan dengan variabel dengan tingkat ketelitian dan konsistensi
loyalitas wisatawanyaitu sebesar 0.277; pemikiran yang baik.
sedangkan nilai akar AVE loyalitas
wisatawan adalah sebesar 0,736. Berdasarkan Tabel 4 dapat
Dikarenakan nilai akar AVE dari ketiga diketahui bahwa composite reliability
variabel diatas lebih besar dibanding nilai variabel citra destinasi telah memenuhi
korelasi antar variabel, maka dapat syarat diatas 0,70 yaitu sebesar 0,872.
dikatakan bahwa variabel dalam Begitu pula nilai cronbach’s alpha telah
penelitian ini memiliki validitas sesuai dengan kriteria diatas 0,60 yaitu
diskriminan yang baik. sebesar 0,825, composite reliability
variabel kepuasan wisatawan juga telah
memenuhi syarat diatas 0,70 yaitu
Uji Reliabilitas sebesar 0,917. Begitu pula nilai
Penggunaan indikator sebagai cronbach’s alpha telah sesuai dengan
item-item pertanyaan dari data variabel kriteria diatas 0,60 yaitu sebesar 0,894,
penelitian mensyaratkan adanya suatu variabel loyalitas wisatawan memiliki
pengujian konsistensi melalui uji nilai composite reliability sebesar 0,823
reliabilitas, sehingga data yang dan nilai cronbach’s alphasebesar 0,713.
digunakan tersebut benar-benar dapat Dengan demikian seluruh pertanyaan
dipercaya atau memenuhi aspek yang digunakan dalam variabel
kehandalan untuk dianalisis lebih lanjut. penelitian ini dapat dikatakan reliabel
Uji reliabilitas dalam penelitian ini karena telah memenuhi kredibilitas
menggunakan dua ukuran reliabilitas standar composite reliability di atas 0,70.
instrumen penelitian yaitu composite dan cronbanch’s alpha dengan nilai alpha
reliability dan cronbach’s alpha. yang lebih dari 0,60.
Composite reliability harus bernilai di
atas 0,70 dan cronbach’s alpha di atas
Pengujian Hipotesis
0,60 (Abdillah dan Jogiyanto, 2015). Uji
Pengujian structural model (inner
ini dilakukan hanya sekali pada masing-
model) pada intinya adalah menguji
masing variabel. Jika derajat kehandalan
hipotesis dalam penelitian. Pengujian
data lebih besar dari koefisien alpha (α),
hipotesis didasarkan pada nilai t-statistics
maka hasil pengukuran dapat
pada tampilan output bootstrapping
30
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 23-35

program smartPLS 3.0 dengan nilai t- lebih besar dari nilai t-tabel yaitu 1,64
table. Jika t-statistics lebih tinggi dan nilai p-value sebesar 0,000 yang
dibandingkan nilai t-table, berarti artinya lebih kecil dari 0,05. Dengan
hipotesis terdukung. Pengujian demikian hipotesis 2 dapat dibuktikan,
menggunakan level signifikansi 5%, nilai koefisien inner weigh bertanda
memiliki nilai t-table sebesar 1,96 untuk positif mengindikasikan bahwa
hipotesis dua ekor, dan 1,64 untuk hubungan keduanya positif. Artinya
hipotesis satu ekor (Ikhsania, 2015). semakin baik citra sebuah destinasi maka
Dalam penelitian ini penulis akan akan semakin tinggi kepuasan
menggunakan hipotesis satu ekor, wisatawan terhadap wisata halal kota
sehinggga memiliki nilai t-table sebesar Banda Aceh. Kepuasan wisatawan
1,64. Untuk menolak/menerima hipotesis berpengaruh terhadap loyalitas
menggunakan probabilitas maka Ha wisatawan (H3).
diterima jika nilai p-value lebih kecil dari Pengaruh variabel kepuasan
0,05. Maka hasil pengujian hipotesis wisatawan terhadap loyalitas wisatawan
dapat dilihat pada Tabel 5. sebesar 0,277 nilai T-statistik sebesar
Pada Tabel 5 menunjukkan 3,324 dan lebih besar dari nilai t-tabel
pengaruh langsung citra destinasi yaitu 1,64 dan nilai p-value sebesar 0,001
terhadap loyalitas wisatawan dengan yang artinya kurang dari 0,05. Dengan
koefisien beta sebesar 0.740 dan nilai T- demikian hipotesis 3 dapat dibuktikan,
statistik sebesar 17,776 dan lebih besar nilai koefisien inner weigh bertanda
dari t-tabel yaitu 1,64 dan nilai p-value positif mengindikasikan bahwa
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka hubungan keduanya bersifat positif.
terdapat pengaruh langsung yang Artinya semakin tinggi kepuasan yang
signifikan antara citra destinasi terhadap dirasakan wisatawan maka akan semakin
loyalitas wisatawan. Oleh karena itu, H1 tinggi pula loyalitas wisatawan terhadap
yang menyatakan bahwa citra destinasi wisata halal kota Banda Aceh.
terhadap loyalitas wisatawan diterima. Citra destinasi berpengaruh
Dengan demikian hipotesis 1 dapat terhadap loyalitas wisatawan dengan
dibuktikan, nilai koefisien inner weigh kepuasan wisatawan sebagai mediasi
bertanda positif mengindikasikan bahwa (H4). Hubungan antara variabel citra
hubungan keduanya positif. Artinya destinasi terhadap loyalitas wisatawan
semakin tinggi citra destinasi, maka akan dengan kepuasan wisatawan sebagai
semain tinggi pula tingkat loyalitas mediasi. Pada pengujian efek mediasi ini
wisatawan. Citra destinasi berpengaruh tahapan yang telah dilakukan, yaitu:
terhadap kepuasan wisatawan (H2) menguji pengaruh langsung variabel citra
Pengaruh variabel citra destinasi destinasi terhadap variabel loyalitas
terhadap kepuasan wisatawan sebesar wisatawan pada model tanpa melibatkan
0,761 nilai T-statistik sebesar 20,564 dan variabel mediasi (kepuasan wisatawan)

31
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 23-35

Tabel 5. Path Coefficient Pada Pengujian Model Direct Effect Tanpa Melibatkan Var.
Mediasi
Original Standard
Sample T Statistics P
Variabel Sample Deviation
Mean (M) (|O/STDEV|) Values
(O) (STDEV)
Citra destinasi -
0.740 0.750 0.042 17.766 0.000
>loyalitas wisatawan
Sumber: Output Smart PLS 3.0, 2017

Pengaruh variabel kepuasan destinasi terhadap loyalitas wisatawan


wisatawan terhadap loyalitas wisatawan tanpa melibatkan kepuasan wisatawan
sebesar 0,277 nilai T-statistik sebesar menunjukkan pengaruh positif dengan
3,324 dan lebih besar dari nilai t-tabel nilai koefisien beta sebesar 0,740 dan nilai
yaitu 1,64 dan nilai p-value sebesar 0,001 T-statistic sebesar 17,766 yang mana
yang artinya kurang dari 0,05. Dengan melebihi syarat t-tabel 1,64, nilai p-value
demikian hipotesis 3 dapat dibuktikan, sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05.
nilai koefisien inner weigh bertanda Hasil pengujian pengaruh kepuasan
positif mengindikasikan bahwa hubungan wistawan terhadap loyalitas wisatawan
keduanya bersifat positif. Artinya semakin menunjukkan pengaruh positif dengan
tinggi kepuasan yang dirasakan nilai koefisien beta sebesar 0,277 dengan
wisatawan maka akan semakin tinggi pula nilai T-statistik sebesar 3,324 dan lebih
loyalitas wisatawan terhadap wisata halal besar dari nilai t-tabel yaitu 1,64, nilai p-
kota Banda Aceh. value 0,001 yang artinya lebih kecil dari
Hubungan antara variabel citra 0,05 hal ini menyebabkan syarat mediasi
destinasi terhadap loyalitas wisatawan terpenuhi sehingga H4 terdukung dan
dengan kepuasan wisatawan sebagai diterima. Berdasarkan hasil diatas dapat
mediasi. Pada pengujian efek mediasi ini dilihat bahwa kepuasan wisatawan
tahapan yang telah dilakukan, yaitu: berperan sebagai mediasi parsial (partial
menguji pengaruh langsung variabel citra mediation) karena variabel independen
destinasi terhadap variabel loyalitas berpengaruh terhadap variabel dependen
wisatawan pada model tanpa melibatkan baik secara langsung maupun tidak
variabel mediasi (kepuasan wisatawan), langsung.
kemudian menguji pengaruh citra Selanjutnya hipotesis 4
destinasi terhadap kepuasan wisatawan, memprediksi efek mediasi. Baron dan
selanjutnya menguji variabel citra Kenny (1986) mengemukakan bahwa
destinasi terhadap loyalitas wisatawan hubungan mediasi terjadi apabila:
dengan melibatkan variabel mediasi 1. Variabel independen berpengaruh
(kepuasan wisatawan). signifikan terhadap variabel
Menunjukkan bahwa pada dependen.
pengujian pengaruh langsung citra 2. Variabel independen berpengaruh
destinasi terhadap loyalitas wisatawan signifikan terhadap variabel mediator.
dengan melibatkan kepuasan wisatawan 3. Variabel mediator berpengaruh
menunjukkan pengaruh positif dengan signifikan terhadap variabel
nilai koefisien beta sebesar 0,522 dengan dependen.
nilai sebesar T-statistik 6,666 lebih besar 4. Mediasi penuh (full/perfect mediation)
dari nilai t-tabel yaitu 1,64 dan nilai p- terjadi jika pengaruh variabel
value sebesar 0,000 yang artinya lebih independen pada variabel dependen
kecil dari 0,05. Selanjutnya pada secara langsung adalah tidak
pengujian pengaruh langsung citra signifikan, tapi pengaruhnya menjadi

32
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 23-35

signifikan ketika melibatkan variabel halal di kota Banda Aceh. Padahal hal ini
mediasi. Mediasi parsial (partial bisa menambah keyakinan wisatawan
mediation) terjadi jika pengaruh terhadap citra destinasi wisata halal kota
variabel independen pada variabel
Banda Aceh. Pemerintah juga perlu
dependen baik secara langsung
maupun tidak langsung adalah melakukan peningkatan kapasitas sumber
signifikan. Efek mediasi terjadi ketika daya manusia dalam konteks menjalankan
pengaruh variabel independen aturan wisata halal seperti pembuatan
terhadap variabel dependen menjadi pedoman wisata halal yang saat ini masih
tidak signifikan jika variabel kurang diperhatikan legalitasnya. Dari
pemediasi dimasukkan kedalam segi lingkungan kota Banda Aceh.
model.
Pemerintah harus lebih menekankan
PENUTUP aspek-aspek kehalalan tersebut dalam
berbagai segi kehidupan masyarakat
Berdasarkan hasil penelitian dan seperti adanya penekanan dari pemerintah
pembahasan yang telah diuraikan pada untuk lebih menciptakan suasana yang
bab sebelumnya, maka dapat diambil bersih, indah, nyaman, dan aman agar
beberapa kesimpulan. (1) Citra destinasi wisatawan mendapat pengalaman wisata
berpengaruh terhadap loyalitas halal yang berkesan dari wisata halal kota
wisatawan.(2) Citra destinasi berpengaruh Banda Aceh.
terhadap kepuasan wisatawan. (3)
Berdasarkan hasil penelitian dapat
Kepuasan wisatawan berpengaruh
disimpulkan implikasi manajerial seperti:
terhadap loyalitas wisatawan. (4) Citra
(1) Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan
destinasi berpengaruh terhadap loyalitas
dapat memperdalam ilmu pengetahuan di
wisatawan dengan kepuasan wisatawan
bidang pemasaran sebagai salah satu bekal
sebagai mediasi partial.
dan teori yang didapat selama
Berdasarkan kesimpulan yang perkuliahan. (2) Bagi instansi, hasil
diuraikan di atas, maka dapat dirangkum penelitian ini diharapkan dapat menjadi
beberapa saran. Penulis menyarankan masukan pada Pemerintah untuk
kepada Pemerintah dan Dinas Pariwisata meningkatkan pemasaran khususnya pada
kota Banda Aceh diharapkan dapat Dinas Kepariwisataan dan Kebudayaan
mempertahankan citra kota Banda Aceh Kota Banda Aceh, dalam hal untuk
sebagai kota wisata halal, dengan semakin meningkatkan Citra Destinasi kota Banda
gencar mengenalkan dan mempromosikan Aceh sebagai destinasi wisata halal
destinasi wisata halal. Strategi yang dapat Indonesia.
digunakan adalah dengan memberikan
REFERENSI
inovasi dan kegiatan-kegiatan yang
Artuğer, S., Çetinsöz, B. C., Kılıç, I.,
berbeda serta unik secara rutin dan berkala (2013). The effect of destination
sehingga wisatawan tertarik untuk image on destination loyalty:
berkunjung. Selain itu standar sertifikasi application in Alanya. European
dan legalitas halal juga perlu diperhatikan. Journal of Business and
Saat ini, pemerintah kurang Management, 5 (13) : 124-136.
memperhatikan sertifikasi dan legalitas

33
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 23-35

Assael, H. (2001). Consumer Behavior & Kozak, M., & Rimmington, M. (2000).
Marketing Action, 6th Edition. Tourist satisfaction with Mallorca,
Singapore: Thompson. Spain, as an off season holiday
Baron, R.M., & Kenny, D. A. (1986). The destination. Journal of Travel
Moderator-Mediator Variable Research, 38(1), 260–269.
Distinction in Social Psychological Lee, Y. K., Back, K. J., & Kim, J. Y.
Research: Conceptual, Strategic, (2009). Family restaurant brand
and Statistical Considerations. personality: Its impact on
Journal of Pesonality and Social customer's emotion, satisfaction,
Psychology, 51 (6) 1173-1182 and brand loyalty. Journal of
Bigne, J., Sanchez, M., & Sanchez, J. Hospitality and Tourism Research,
(2001). Tourism image, evaluation 33(3), 305–328.
variables and afterpurchase Lopes & Ferreira, S. D. (2011).
behavior inter-relationships. “Destination image: Origins,
Tourism Management, 22(6), 607– Development and Implications”,
616. Revista de Turismo y Patrimonio
Birn, R. J. (2002). The International Cultural, 307-311.
Handbook of Market Research Lovelock, Wirtz, & Mussry. (2010),
Techniques, London: Kogan Page Pemasaran Jasa Manusia,
Publishers. Teknologi, Strategi. Jakarta:
Court, B. C., & Lupton, R. A. (1997). Erlangga
Customer portfolio development: Mowen, J.C., Minor, M. (2002) Perilaku
Modeling destination adopters, Konsumen (Jilid 1), Edisi Kelima,
inactives, and rejecters. Journal of Erlangga, Jakarta. hal 312
Travel Research, 36(1), 35–43. Newman, J.W., & Werbel, R.A. (1973).
Ekinci, Y., Sirakaya-Turk, E., & Preciado, Multivariate analysis of brand
S. (2013). Symbolic consumption of loyalty for major household
tourism destination brands. Journal appliances. Journal of Marketing
of Business Research, 30(2), 10–15. Research, 10(4), 404–409.
Gartner, W. C. (1989). Tourism image: Oliver, R. L. (1997). Satisfaction: A
Attribute measurement of state behavioral perspective on the
tourism products using consumer. New York: McGraw-
multidimensional scaling Hill.
techniques. Journal of Travel Tasci, A. D. A. & Metin Kozak. (2006).
Research, 28(2), 16–20. Destination brands vs destination
Jorgensen, G. L. (2004) “An Analysis of a images: Do we know what we
Destination’s Image and the mean?. Journal of Vacation
Language of Tourism” UNIQUELY Marketing, 12 (4), p. 299-185.
SINGAPORE, The Aarhus School Tasci, A. D. A., & Gartner, W. C. (2007).
of Business, 9 (September), p.13. Destination image and its functional
Költringer, C., & Dickinger, A. (2015). relationships. Journal of Travel
Analyzing destination branding and Research, 45(4), 413–425.
image from online sources: A web Tellis, G.J. (1988). Advertising exposure,
content mining approach. Journal of loyalty, and brand purchase: A two
Business Research, 68(9), 1836– stage model of choice. Journal of
1843. Marketing Research, 25(2), 134–
Kotler, P., & Keller, K.L. (2009) 144.
Manajemen Pemasaran,
(Jakarta:Erlangga, 2009), 179-180.

34
E-ISSN: 2598-635X Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen
Vol. 3, No. 1 Februari: 23-35

Yamin, S., & Kurniawan, H. (2011).


Partial Least Square Path Modeling.
Salemba Infotek

35

Anda mungkin juga menyukai