ISOLASI SOSIAL
Disusun Oleh :
ISOLASI SOSIAL
I. MASALAH UTAMA
Isolasi Sosial
A. Pengertian
Isolasi sosial adalah suatu sikap dimana individu menghindari diri dari
interaksi dengan orang lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan akrab
dan tidak mempunyai kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran, prestasi, atau
orang lain, yang dimanifeetasikan dengan sikap memisahkan diri, tidak ada
perhatian, dan tidak sanggup membagi pengamatan dengan orang lain ( Balitbang,
2007 ).
yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel yang menimbulkan
Kesimpulan : isolasi sosial adalah suatu keadaan dimana indifidu tidak mau
untuk berinteraksi yang dikarnakan orang lain atau keadaan disekitar diangap
Berikut ini adalah tanda dan gejala klien dengan isolasi sosial:
Kurang spontan
Mengisolasi diri
Aktivitas menurun
Rendah diri
Postur tubuh berubah, misalnya sikap fetus / janin ( khususnya pada posisi
tidur )
C. Faktor predisposisi
tumbuh kembang memilki tugas yang harus dilalui indifidu dengan sukses,
Faktor biologi
D. Faktor presipitasi
rumah sakit.
Stressor psikologis
Ansietas berkepanjangan terjadi bersama dengan keterbatasan
E. Rentang respon
Respon adaptif adalah respon yang diterima oleh norma-norma sosial dan
dan narkisme prilaku yang berhubungan dengan respon sosial mal adaptif.
F. Mekanisme koping
Mekanisme yang digunakan klien sebagai usaha mengatasi kecemasan yang
merupakan suatu kesepian nyata yang mengancam dirinya. Mekanisme yang
sering digunakan pada isolasi sosial adalah regresi, represi, isolasi. (Damaiyanti,
2012: 84)
a. Regresi adalah mundur ke masa perkembangan yang telah lain.
b. Represi adalah perasaan-perasaan dan pikiran pikiran yang tidak dapat
diterima secara sadar dibendung supaya jangan tiba di kesadaran.
c. Isolasi adalah mekanisme mental tidak sadar yang mengakibatkan timbulnya
kegagalan defensif dalam menghubungkan perilaku dengan motivasi atau
bertentangan antara sikap dan perilaku.
Mekanisme koping yang muncul yaitu:
1) Perilaku curiga : regresi, represi
2) Perilaku dependen: regresi
3) Perilaku manipulatif: regresi, represi
4) Isolasi/menarik diri: regresi, represi, isolasi
(Prabowo, 2014:113)
III. Pohon Masalah
Halusinasi
Isolisasi Sosial
Intolenransi aktifitas
1. Isolasi sosial
6. Intoleransi aktivitas
7. Defisit perawatan diri
Objektif:
a. Kurang spontan
b. Apatis ( acuh terhadap lingkungan)
c. Ekspresi wajah kurang berseri
d. Tidak merawat diri sendiridan tidak
memperhatikan kebersihan
e. Tidak ada atau kurang komunikasi
verbal
f. Mengisolasi diri
g. Asupan makanan dan minuman
terganggu
h. Retensi urin dan feses
i. Aktivitas menurun
j. Kurang berenergi atau bertenaga
k. Rendah diri
l. Postur tubuh berubah, misalnya
sikap fetus atau janin ( khususnya
pada posisi tidur)
IV. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
5. Klien mengetahui tempat rujukan dan fasilitas kesehatan yang tersedia bagi
klien.
DAFTAR PUSTAKA
Stuart, Gaill Wiscare (1998), Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 3. (Yuni. S.