Anda di halaman 1dari 3

SOAL Semester 2 IGD (Traumatologi 1)

1. Jelaskan tentang survei primer pada pasien pasien trauma ?


Primary survey adalah cara untuk mengidentifikasi kondisi mengancam nyawa, meliputi ABCDE
dari tatalaksana trauma. Pengecekan ABCD dapat dilakukan dalam waktu 10 detik hanya dengan
menanyakan nama pasien dan apa yang terjadi.

A. Airway maintenance with restriction of cervical spine motion


Cek patensi jalan nafas, bila tidak paten, lakukan jaw thrust atau chin lift bersamaan dengan
mencari tanda obstruksi. Bila obstruksi terjadi lakukan suctioning (bila obstruksi karena
cairan) atau pemberian OPA (bila obstruksi karena lidah terjatuh). Setelah itu pada pasien
trauma asumsikan selalu terjadi cidera cervical sampai terbukti tidak, beri cervical neck
collar.

B. Breathing dan ventilation


Ventilasi memerlukan fungsi yang adekuat dari paru, dinding dada dan diagfragma serta
pertukaran gas yang adekuat. Cidera yang sering mengganggu ventilasi adalah tension
pneumothorax, hemothorax massive, open pneumothorax dan cidera apda trakea atau
bronkus. Setiap pasien trauma harus diberi suplemen oksigen ebrupa NRBM untuk
mendapatkan oksigenasi yang optimal

C. Circulation with bleeding control


Cek kesadaran, perfusi kulit dan nadi. Asumsikan hipotensi disebabkan pendarahan sampai
terbukti tidak. Bila terjadi pendarahan pasang akses perifer 2 jalur dengan ukuran terbesar
dan lakukan resusitasi cairan.

D. Disability (assessment of neurologic status)


Pengecekan status neurologis yang digunakan adalah GCS, reflek pupil dan ukuran pupil
untuk mengecek lateralisasi

E. Exposure/ Environmental control


Pada pasien trauma, lepas semua yang dikenakan pasien untuk melakukan pemeriksaan
menyeluruh, lalu cegah hipotermia.
(sumber: ATLS 10th Edition, 2020)

2. Jelaskan tentang survei sekunder pada pasien pasien trauma?


Secondary survey pada pasien trauma dilakukan jika survei primer sudah dilakukan, resusitasi
sudah dilaksanakan dan adanya peningkatan dari fungsi vital pasien. Survei sekunder dilakukan
evaluasi dari kepala sampai kaki, anamnesa dan pemeriksaan fisik menyeluruh. Anamnesa
dilakukan dengan menggunakan mnemonic AMPLE (Alergy, Medication currenly used, Pasti
illnesses/ Pregnancy, Last meal, Event). Saat pemeriksaan fisik, dilakukan berurutan dari kepala,
struktur maxillofacial, leher dan servikal, dada, abdomen dan pelvis, perineum/ rectum/ vagina,
sistem musculoskeletal dan sistem neurologis.
(sumber: ATLS 10th Edition, 2020)

3. Jelaskan tentang penatalaksanaan pasien dengan syok hipovolemik, syok hemoragik, syok
kardiogenik dan syok neurogenik?

4. Jelaskan tentang cairan kristaloid dan koloid (definisi, jenis, contoh, keuntungan dan
kerugiannya)

5. Jelaskan tentang high quality CPR sesuasi guideline AHA yg terbaru ?


Sesuai dengan Guideline American Heart Association terbaru tahun 2020, kriteria high quality
CPR adalah:
1. Kompresi keras dengan kedalaman setidaknya 2 inci [5 cm] dan kecepatan 100-120 x/ menit
dan pastikan rekoil sempurna dinding dada
2. Meminimalisir interupsi dari kompresi
3. Cegah ventilasi berlebihan
4. Ganti tenaga yang mengkompresi setiap 2 menit atau kurang bila kelelahan
5. Jika tidak ada alat bantu airway, tetap pakai rasio CPR 30:2
6. Gelombang capnografi kuantitatif (jika PETCO2 rendah atau menurun, segera cek kualitas
CPR)
(sumber: Highlights of the 2020 American Heart Association Guidelines for CPR and ECC,
2020)

Anda mungkin juga menyukai