TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Manajemen
2.1.1 Pengertian Manajemen
Adapun pengertian manajemen menurut para ahli sebagai berikut :
Hasibuan (2012:1) “Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan Sumber Daya Manusia dan sumber – sumber lainnya secara efektif
untuk mencapai suatu tujuan terntu”.
Planning proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk
mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi
dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Organizing
proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan
dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan
tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan
bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna
pencapaian tujuan organisasi. Actuating proses implementasi program agar dapat
dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar
semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh
kesadaran dan produuktifitas yang tinggi. Controlling proses yang dilakukan
untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan,
diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang
diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis
yang dihadapi.
Ada pun beberapa pengertian manajemen disampaikan definisi oleh para ahli :
Menurut Appley dan Oey Liang Lee (2011:16) yaitu : “Manajemen
adalah seni dan ilmu. Dalam manajemen terdapat strategi memanfaatkan tenaga
dan pikiran orang lain untuk melaksanakan suatu aktifitas yang diarahkan pada
pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam manajemen terdapat
teknik – teknik yang kaya dengan nilai – nilai estetika kepemimpinan dalam
8
9
2.3 Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak
agung. Uasha, berarti perbuataan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha
adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Secara umum kewirausahaan
dapat diartikan sebagai proses dalam melaksanakan sesuatu yang belum pernah
ada atau baru dengan kreatifitas serta inovasi yang dimiliki, serta dapat
bermanfaat untuk diri kita dan orang lain serta memiliki nilai yang lebih.
11
Kewirausahaan adalah keahlian yang dapat dipelajari oleh banyak orang. Masa
depan seseorang untuk hidup lebih baik akan menjadi kenyataan bila orang itu
memiliki jiwa kewirausahaan (entrepreneurship). Inti kewirausahaan adalah
memanfaatkan peluang, sehingga diperoleh keuntungan. Banyak orang atau
perusahaan yang sukses karena memiliki kemampuan berpikir kreatif dan inovatif.
Dengan berfikir kreatif dan bertindak innovatif banyak orang yan berhasil dan
sukses. Kreativitas adalah proses berpikir untuk menghasilkan ide-ide,
pemikiran,dan gagasan-gagasan untuk menciptakan sesuatu dan berbeda. Sesuatu
yang baru dan berbeda inilah yang dikenal dengan nilai tamabah, keunggulan,
daya saing, dan peluang.
Menurut Suryana ( 2013 : 10 ) “Kewirausahaan (Entrepreneurship)
adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability),
dan prilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup dan cara memperoleh
peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya”.
Menurut Bambang Murdaka Eka Jati dan Tri Kuntoro Piyambodo (
2015 : 1 ) “Kewirausahaan adalah memanfaatkan peluang, sehingga diperoleh
keuntungan, memanfaatkan peluang dengan cara bijaksana berdasarkan
kemampuan sendiri, sehingga diperoleh keuntungan (benefit) itu bisa berupa
materi atau nonmateri”.
Menurut Dr. R. Agus Trihatmoko, S.E., M.B.A., M.M. (2017 : 21)
“Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah suatu aktivitas dengan menmanfaatkan
sumber daya yang dimiliki seseorang atau orgnisasional yang bertjuan
memberikan nilai tambah pada sumber daya tersebut menuju pada pertumbuhan
nilai (value) ekonomi secara berkelanjutan”.
Menurut Rintan Saragih ( 2017 : 1 ) “Kewirausahaan merupakan
kemampuan kreatif dan inovatif, jeli melihat peluang dan selalu terbuka untuk
setiap masukan dan perubahan yang positif yang mampu membawa bisnis terus
bertumbuh. Bisnis sebaiknya memiliki nilai dan bermanfaat dimana hal ini bisa
dilakukan melalui penerapan konsep kewirausahaan sosial.Berbagai kalangan
mulai memperbincangkan konsep kewirausahaan sosial sebagai solusi inovatif
dalam menyelesaikan permasalahan sosial.”
12
Sumber Sumber
Pertumbuhan
Daya Daya
Aktifitas Nilai
Barang dan Individual dan Barang dan
Nilai Tambah
Jasa Organisasional Jasa
2.4 Wirausahaan
Wirausahawan harus memiliki keberanian untuk mewujudkan ide bisnisya
menjadi tindakan yang nyata yang disertai dengan kreativitas. Dengan kreativitas
yang tinggi, wirausahawan menjalankan bisnisnya untuk memperbaiki kualitas
atau standar hidup serta membantu kebutuhan orang lain.
2.4.1Karakteristik Wirausaha
Seperti yang sudah disimpulkan sebelumnya , pada umumnya wirausaha
adalah seseorang yang berani mengambil resiko dan memiliki kemampuan untuk
melihat dan mengevaluasi peluang bisnis , serta mampu memperoleh sumber daya
yang diperlukan untuk mengambil keunggulan darinya dan berinisiatif mengambil
tindakan yang tepat untuk mencapai kesuksesan. Maka dapat disimpulkan bahwa
karakter wirausaha adalah ciri khas yang dimiliki wirausaha dalam melakukan
kegiatan kewirausahaan seperti mengambil resiko , melihat peluang ,
mengevaluasi bisnis serta memperoleh sumber daya. (Merdeka, 2011)
membuktikan bahwa karakter individu mempengaruhi intensi berwirausaha. Hal
ini juga diperkuat dengan penemuan (Mustofa, 2014) dalam skripsinya yang
menyatakan bahwa karakter wirausaha mempengaruhi intensi berwirausaha secara
positif dan signifikan.
18
Tabel 2.2
Nilai – Nilai dan Perilaku Kewirausahaan
Nilai – Nilai Perilaku
1.Komitmen Menyelesaikan tugas hingga selesai.
2.Risiko mederat Tidak melakukan tindakan spekulatif,
melainkan berdasarkan pada
perhitungan yang matang.
3.Melihat peluang Memanfaatkan peluang yang ada sebaik
mungkin
4.Objektivitas Melakukan pengamatan secara nyata
untuk memperoleh kejelasan.
5.Umpan balik Menganalisis data kinerja waktu untuk
memandu kegiatan.
6.Optimisme Menunjukan kepercayaan diri yang
besar walaupun berada dalam situasi
berat.
7.Uang Melihat uang sebagai suatau sumber
daya, bukan tujuan akhir.
8.Manajemen proaktif Mengelola berdasarkan pada
perencanaan masa depan.
Menurut ( Suryana 2013 :72 -73 ) ada empat metode kreatif yang utama,
yaitu meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Duplikasi
Kemajuan yang dicapai oleh para pemimpin adalah dengan menyaring
metode/prosedur kerja, gagasan yang pantas untuk diubah atau dimodifikasi
berdasarkan pada keperluan.
2. Perluasan
Suatu inovasi dasar yang perlu dilakukan, kemudiam manfaatnya
dditingkatkan dengan memperluas penerapannya.
3. Inovasi
Sesuatu yang baru harus dihasilkan. Seseorang yang menghasilkan gagasan
untuk mengubah praktik-praktik yang masih tradisional, walaupun perubahan
ini mendapat kesulitan untuk diterima.
4. Sintesis
Gunakan gagasan dari berbagai sumber. Konsep-konsep yang tampaknya tidak
berhubungan digabungkan menjadi suatu produk atau jasa yang berharga.
Menurut Suryana ( 2013 : 73) orang kreatif memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
Tabel 2.3
Ciri-ciri Orang Kreatif
Ciri-ciri orang kreatif Indikator
1. Tertantang terhadap keadaan Tidak merasa puas dengan keadaan yang
yang sudah ada (challenges ada/prestasi yang telah dicapai, selalu
status quo). membuat perubahan, perbaikan, dan
pengembangan.
2. Selalu ingin tahu Selalu ingin tahu dan selalu
(curious). mengeksploitasi lingkungan dan
menginvestigasi kemungkinan-
kemungkinan baru.
26
menekankan pada objek baru yang baru, akan tetapi sebenarnya lebih
menekankan pada proses baru yang dapat mengakibatkan objek baru.
3. Inovasi sebagai Keunggulan (Innovation as Advantage)
Inovasi adalah keunggulan. Dengan inovasi berarti kita menciptakan
keunggulan-keunggulan dalam bentuk yang baru. Inovasi bisa dalam
berbagai bentuk, seperti inovasi produk, proses, metode, teknologi, dan
manajemen.
eksternal dan elemen internal yang relevan dan terlihat dalam pembentukan
sebuah perusahaan baru”.
Rencana bisnis dapat membantu melakukan sejumlah tugas. Digunakan oleh
pengusaha investasi-mencari untuk menyampaikan visi mereka kepada investor
potensial. Juga dapat digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang berusaha untuk
menarik karyawan, prospek untuk bisnis baru, berhubungan dengan supplier atau
hanya untuk memahami bagaimana mengelola perusahaan mereka lebih baik.
karena tanpa business plan seseorang tetap bisa menjalankan usaha. Namun,
adanya rencana bisnis sangat penting sebagai alat bantu untuk menjadi panduan
dan alat pencari dukungan investor bagi yang akan memulai sebuah bisnis, atau
yang sedang mengembangkan bisnis. Apa yang dimaksud dengan Business Plan ?
Business plan merupakan sebuah dokumen tertulis yang menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut secara rinci dan detail :
1. Apa produk anda? Mengapa anda menjalankan bisnis tersebut?
2. Siapa customer anda? Seberapa besar pasarnya? Bagaimana demografi,
minat, penghasilan, dan kelas ekonomi mereka?
3. Bagaimana dengan ketersediaan bahan baku? Siapakah yang akan menjadi
supplier nantinya?
4. Bagaimana analisa dan strategi pemasarannya?
5. Seberapa besar kebutuhan modal dan bagaimana mendapatkan modal
tersebut?
Seberapa besar kebutuhan operasional? Bagaimana pembiayaan-nya?
6. Berapa banyak karyawan yang dibutuhkan? Apa saja job description-nya?
Kapan akan merekrut mereka? Apa kualifikasi yang dibutuhkan?
7. Berapa target penjualannya? Bagaimana mencapai target tersebut?
8. Berapa persen Return of Investment (ROI)-nya? Kapan bisnis tersebut
akan balik modal?
9. Jika terjadi kemungkinan terburuk, tidak sesuai dengan rencana, apa yang
akan dilakukan?
Menurut Rhonda Abrams (Munjiati Munawaroh, Hasnah Rimiyati,
Lela Hindasah 2016 : 2) Business plan adalah dokumen penting yang berisi
deskripsi tentang perusahaan. Perencanaan tersebut menunjukkan posisi sekarang,
visi kedepan, dan rencana untuk mewujudkan visi tersebut. Rencana bisnis
mencakup jawaban terhadap beberapa pertanyaan berikut:
1. Apakah anda mempunyai ide untuk memulai suatu usaha atau bisnis apa
yang sedang anda kerjakan sekarang.
2. Siapa konsumen anda dan atau calon konsumen anda, dan apa yang
mendorong mereka untuk menjadi konsumen anda?
32
2. Kurang Pengalaman
Idealnya, calon wirausahawan harus memiliki keterampilan teknis yang
memadai (pengalaman kerja mengenai pengoperasian fisik bisnis dan
kemampuan konsep yang mencukupi); kemampuan memvisualisasi,
mengkoordinasi, dan mengintegrasikan berbagai kegiatan bisnis menjadi
keseluruhan yang sinergis.
3. Lemahnya Kendali Keuangan
Dalam hal ini ada dua kelemahan mendasar yang perlu digarisbawahi,
yaitu: kekurangan modal dan kelemahan dalam kebijakkan kredit terhadap
pelanggan. Banyak wirausahawan membuat kesalahan pada awal bisnis
dengan hanya “modal dengkul,” yang merupakan kesalahan fatal.
Wirausahawan cenderung sangat optimis dan sering salah menilai uang
yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam bisnis. Sebagai akibatnya, mereka
memulai usaha dengan modal yang terlalu sedikit dan tampaknya
permodalan yang memadai tidak akan pernah tercapai mengingat
perusahaan mereka memerlukan semakin banyak uang untuk mendanai
pertumbuhannya. Selain itu, tekanan terhadap UKMK untuk menjual
secara kredit sangat kuat. Dimana, beberapa manajer melihat peluang
untuk mendapatkan keunggulan persaingan terhadap pesaingnya dengan
cara menawarkan penjualan kredit. Apapun kasusnya, pemilik bisnis kecil
harus mengendalikan penjualan kredit secara hati-hati karena kegagalan
mengendalikannya dapat menghancurkan kesehatan keuangan bisnis kecil.
4. Gagal Mengembangkan Perencanaan Strategis.
Terlalu banyak wirausahawan yang mengabaikan proses perencanaan
strategis, karena mereka mengira hal tersebut hanya bermanfaat untuk
perusahaan besar saja. Namun, kegagalan perencanaan biasanya
mengakibatkan kegagalan dalam bertahan hidup dan ini berlaku untuk
keduanya usaha besar maupun usaha kecil. Sebab, tanpa suatu strategi
yang didefinisikan dengan jelas, sebuah bisnis tidak memiliki dasar yang
berkesinambungan untuk menciptakan dan memelihara keunggulan
bersaing di pasar.
35
perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa yang mirip dengan produk
kita.
Adapun hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
1. Identifikasi pesaing
Identifikasi pesaing meliputi jenis produk yang ditawarkan, yaitu melihat
besarnya pasar yang dikuasai (Market Share) pesaing, peluang dan
ancaman, serta keunggulan dan kelemahan.
Identifikasi pesaing meliputi hal-hal sebagai berikut :
Kadang-kadang sebuah perusahaan tertentu memiliki produk yang
beragam. Tugas perusahaan adalah mengidentifikasikan secara lengkap
dan benar produk apa saja yang dimilki oleh pesaing-pesaingnya.
Identifikasikan siapa pesaing utama yang terdekat serta pesaing lainya
yang juga berpotensi mengancam perusahaan kita sekarang dan di
masa yang akan datang.
Untuk melihat besarnya pasar yang dikuasai pesaing, dapat dilakukan
melalui segmen pasar yang akan dimasuki. Dalam hal ini perusahaan
harus mengestimasi besarnya pasar dan market share masing-masing
pesaing. Market share yang harus diketahui adalah untuk masa
sekarang dan di masa yang akan datang, baik yang dikuasai pesaing
maupun secara keseluruhan.
Dengan memperkirakan besarnya market share, akan kelihatan
peluang yang ada serta ancaman yang mungkin timbul sekarang dan di
masa yang akan datang. Setiap peluang harus dimasuki dan diusahakan
untuk menciptakan peluang baru yang sebesar-besarnya. Kemungkinan
ancaman atau masalah yang timbul pun harus segera diantisipasi
sehingga tidak menimbulkan masalah.
Identifikasi kelemahan dan keunggulan berarti memetakan atau
mencari tahu keunggulan dan kelemahan yang dimilki pesaing.
Identifikasikan kelemahan dan keunggulan pesaing dalam berbagai
bidang, misalnya dalam hal kelengkapan produk, mutu, kemasan,
harga, distribusi, lokasi, serta promosi.
41
tidak mungkin setiap strategi yang dijalankan memiliki kemiripan. Oleh karena
itu, perusahaan harus pandai memulai dan mengakhiri.
Perusahaan harus memantau strategi pesaingnya secara kontinyu, karena
pesaing yang cerdik akan merevisi strategi mereka dari waktu ke waktu. Jelaslah,
bahwa perusahaan juga harus mewaspadai perubahan-perubahan yang diinginkan
pelanggan dan bagaimana para pesaing merevisi strategi mereka untuk memenuhi
hasrat yang diinginkan oleh para pelanggan tersebut.
Analisa SWOT (Strenght, Weakness, Oppurtunities, Threats)
Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal
dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita.
4. Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing
Sebelum melakukan serangan terhadap pesaing, terlebih dahulu
perusahaan harus mengetahui kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh
pesaing. Kekuatan yang dimiliki pesaing harus dipertimbangkan mengingat
mereka dapat pula memanfaatkan kekuatan untuk melakukan serangan balik.
Sementara itu, mengetahui kelemahan pesaing memudahkan perusahaan untuk
melakukan serangan balik.
Identifikasi kekuatan dan kelemaham pesaing dapat dilakukan melalui tahap-tahap
berikut:
Mencari dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan sasaran, strategi dan kinerja pesaing.
Mencari tahu kekuatan dan kelemahan pesaing dalam hal keuangan,
sumber daya manusia, teknologi dan lobi pasar.
Mengetahui market share yang dikuasai pesaing dan tindakan pesaing
terhadap pelanggan.
Perusahaan yang memiliki produk yang lengkap dan memiliki kelebihan
tertentu akan lebih unggul dibandingkan perusahaan kita, paling tidak untuk
sementara waktu. Hal itu memudahkan kita untuk menutupi kelemahan yang kita
miliki.
Pelayanan yang diberikan kepada pelanggan sangat dipengaruhi oleh
teknologi yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Teknologi yang dimiliki tersebut
43