Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan
Rahmat serta keruniaNYA semata sehingga tugas mata kuliah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Tugas ini disuruh untuk memenuhi mata kuliah
KONSEP DASAR KEPERAWATAN yang menjadi salah satu mata kuliah yang
wajib di Program Studi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.
Penulis yakin tanpa adanya bantuan dari semua pihak, maka tugas ini tidak
akan dapat disesuaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada.
1. Ibu Yuana Dwi Agustin SKM, M. Kes sebagai Ketua Program Studi
DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.
2. Ibu Ns. Rani Agustin W, M.Kep sebagai dosen pengampu mata kuliah
KONSEP DASAR KEPERAWATAN.
3. Semua pihak yang telah membantu mengerjakan makalah ini.
Semoga sumbangsih yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan
imbalan dari Allah SWT, dan penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sangat membangun dari semua pihak untuk bahan perbaikan penulisan makalah
ini.
ii
DAFTAR ISI
COVER...............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................2
1.1.1 Paragraf masalah....................................................................................2
1.1.2 Paragraf skala........................................................................................2
1.1.3 Paragraf kronologis................................................................................2
1.2 Tujuan.....................................................................................................................3
1.2.1Mengidentifikasi trend dan Issu yang Berkembang Keperawatan
Anak................................................................................................................3
1.3 Manfaat...................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................4
2.1 Pengertian Keperawatan Anak ..............................................................................4
2.2 Filosofi Keperawatan Anak....................................................................................4
2.3 Prinsip Keperawatan Anak.....................................................................................5
2.4 Paradigma Keperawatan Anak...............................................................................5
2.5 Peran Perawat Dalam Keperawatan Anak..............................................................7
2.6 Lingkup Praktek keperawatan Anak.......................................................................9
2.7 Trend dan Issue Keperawatan Anak.......................................................................9
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................15
3.1 Trend dan Issue Keperawatan Anak.......................................................................15
BAB IV PENUTUP............................................................................................................18
4.1 Kesimpulan.............................................................................................................18
4.2 Saran.......................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................19
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1 Paragraf masalah
Di Indonesia anak dipandang sebagai pewaris keluarga, yaitu penerus
keluarga yang kelak akan melanjutkan nilai – nilai dari keluarga serta
dianggap sebagai seseorang yang bisa memberikan perawatan dan
perlindungan ketika kedua orang tua sudah berada pada tahap lanjut usia
( jaminan hari tua ) . Anak masih dianggap sebagai sumber tenaga murah
yang dapat membantu ekonomi keluarga. Anak bukanlah miniatur dari orang
dewasa, anak berbeda sifat, tingkah laku, keinginan yang berbeda dengan
orang dewasa. Umumnya orang dewasa menganggap merawat anak sama
dengan merawat dirinya sendiri dan perlakuannya pun tidak dibedakan
2
meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan preklinik
maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya maka keperawatan
dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungannya setiap saat. Keperawatan anak sebagai cabang ilmu
keperawatan juga tidak terlepas dari adanya berbagai perubahan tersebut,
seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis penyakit dan teknik intervensi
keperawatan. Adanya berbagai perubahan yang terjadi akan menimbulkan
berbagai trend dan isu yang menuntut peningkatan pelayanan asuhan
keperawatan. Berdasarkan fenomena diatas, penulis tertarik untuk membahas
Trend dan Isu Keperawatan Anak
1. 2 Tujuan
1.2.1 Mengidentifikasi trend dan Issu yang Berkembang Keperawatan
Anak
Pergeseran pelayanan kesehatan utama seperti pengobatan penyakit
promosi kesehatan dan perkembangan peran. Biaya perawatan di RS
meningkat perlu perkembangan model pelayanan keperawatan dirumah.
Perkembangan IPTEK akan mempengaruhi peran perawat anak perubahan
demografi semakin meningkatnya jumlah penduduk anak pelaksanaan askep
anak semakin meningkat khususnya kualitas asuhan yang diberikan. Perawat
anak haarus selalu berupaya mengembangkan diri melalui pendidikan
berlanjut.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2.3 Prinsip Keperawatan Anak
Dalam keperawatan anak, perawat harus mengetahui bahwa prinsip
keperawatan anak adalah :
1. Anak bukan miniatur orang dewasa
2. Anak sebagai individu unik & mempunyai kebutuhan sesuai tahap
perkembangan
3. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada pencegahan & peningkatan
derajat kesh, bukan mengobati anak sakit
4. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada
kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara
komprehensif dalam memberikan askep anak
5. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak & keluarga
untuk mencegah, mengkaji, mengintervensi & meningkatkan kesejahteran
dengan menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan moral
( etik ) & aspek hukum ( legal )
6. Tujuan keperawatan anak & remaja adalah untuk meningkatkan maturasi /
kematangan
7. Berfokus pada pertumbuhan & perkembangan
5
Terdapat perbedaan dalam memberikan pelayanan keperawatan antara
orang dewasa dan anak sebagai sasarannya. Perbedaan itu dapat dilihat dari
struktur fisik, dimana secara fisik anak memiliki organ yang belum matur
sepenuhnya. Sebagai contoh bahwa komposisi tulang pada anak lebih banyak
berupa tulang rawan, sedangkan pada orang dewasa sudah berupa tulang
keras.
Proses fisiologis juga mengalami perbedaan, kemampuan anak dalam
membentuk zat penangkal anti peradarangan belum sempurna sehingga daya
tahan tubuhnya masih rentan dan mudah terserang penyakit. Pada aspek
kognitif, kemampuan berfikir anak serta tanggapan terhadap pengalaman
masa lalu sangat berbeda dari orang dewasa, pengalaman yang tidak
menyenangkan selama di rawat akan di rekam sebagai suatu trauma, sehingga
pelayanan keperawatan harus meminimalisasi dampak traumatis anak.
1. Konsep Sehat Sakit
Menurut WHO, sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik
fisik, mental, sosial, dan tidak semata-mata hanya bebas dari penyakit atau
cacad. Konsep sehat & sakit merupakan suatu spektrum yang lebar & setiap
waktu kesehatan seseorang bergeser dalam spektrum sesuai dengan hasil
interaksi yang terjadi dengan kekuatan yang mengganggunya.
2. Lingkungan
LIngkungan berpengaruh terhadap terjadinya suatu kondisi sehat maupun
sakit serta status kesehatan. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
kesehatan berupa lingkungan Internal dan lingkungan external . Lingkungan
Internal yang mempengaruhi kesehatan seperti tahap perkembangan, latar
belakang intelektual, persepsi terhadap fungsi fisik, faktor Emosional, dan
spiritual. SEdangkan lingkungan external yang mempengaruhi status
kesehatan antara lain keluarga, sosial ekonomi, budaya.
6
3. Keperawatan
Merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif
meliputi biologi, psikologis, social dan spiritual yang ditujukan pada individu,
keluarga, masyarakat dan kelompok khusus yang mengutamakan pelayanan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diberikan dalam kondisi
sehat maupun sakit.
Anak sebagai individu maupun salah satu anggota keluarga merupakan
sasaran dalam pelayanan keperawatan Sehingga perawat sebagai pemberi
asuhan keperawatan harus memandang anak sebagai individu yang unik yang
memiliki kebutuhan tersendiri sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangannya.
7
lainya. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam keperawatan adalah
aspek pendidikan, karena perubahan tingkah laku merupakan salah satu
sasaran dari pelayanan keperawatan. Perawat harus bisa berperan sebagai
pendidik bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Memberi
penyuluhan kesehatan tentang penanganan diare merupakan salah satu contoh
peran perawat sebagai pendidik ( health educator ).
D. Konseling
Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi
klien terhadap keadaan sehat sakitnya. Adanya perubahan pola interaksi ini
merupakan dasar dalam perencanaan tindakan keperawatan. Konseling
diberikan kepada individu, keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman
kesehatan dengan pengalaman masa lalu. Pemecahan masalah difokuskan
pada; masalah keperawatan, mengubah perilaku hidup sehat (perubahan pola
interaksi).
E. Kolaborasi
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga, team kesehatan lain
berupaya mengidentfikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk
tukar pendapat terhadap pelayanan yang diperlukan klien, pemberian
dukungan, paduan keahlian dan ketrampilan dari berbagai professional
pemberi palayanan kesehatan. Sebagai contoh, perawat berkolaborasi dengan
ahli gizi untuk menentukan diet yang tepat pada anak dengan nefrotik
syndrome. Perawat berkolaborasi dengan dokter untuk menentukan dosis yang
tepat untuk memberikan Antibiotik pada anak yang menderita infeksi
F. Peneliti
Seorang perawat diharapkan dapat menjadi pembaharu (innovator) dalam
ilmu keperawatan karena ia memiliki kreativitas, inisiatif, cepat tanggap
terhadap rangsangan dari lingkunganya. Kegiatan ini dapat diperoleh
diperoleh melalui penelitian. Penelitian, pada hakekatnya adalah melakukan
evalusai, mengukur kemampuan, menilai, dan mempertimbangkan sejauh
mana efektifitas tindakan yang telah diberikan. Dengan hasil penelitian,
perawat dapat mengerakan orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan
8
kebutuhan, perkembangan dan aspirasi individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Oleh karena itu perawat dituntut untuk selalu mengikuti
perkembangan memanfaatkan media massa atau media informasi lain dari
berbagai sumber. Selain itu perawat perlu melakukan penelitian dalam rangka
mengembagkan ilmu keperawatan dan meningkatkan praktek profesi
keperawatan.
9
rencana keperawatan dengan berprinsip pada aspek kesejahteraan anak akan
tercapai.
2. Atrumatic Care
Atrumatic care adalah perawatan yang tidak menimbulkan trauma pada
anak dan keluarga. Atraumatik care sebagai bentuk perawatan terapeutik
dapat diberikan kepada anak dan keluarga dengan mengurangi dampak
psikologis dari tindakan keperawatan yang diberikan., seperti memperhatikan
dampak psikologis dari tindakan keperawatan yang diberikan dengan melihat
prosedur tindakan atau aspek lain yang kemungkinan berdampak adanya
trauma untuk mencapai perawatan tersebut beberapa prinsip yang dapat
dilakukan oleh perawat antara lain:
1. Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga
Dampak perpisahan dari keluarga akan menyebabkan kecemasan pada
anak sehingga menghambat proses penyembuhan dan dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan anak.
2. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada
anak.
Kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak dapat
meningkatkan kemandirian anak dan anak akan bersikap waspada dalam
segala hal.
3. Mencegah atau mengurangi cedera (injuri) dan nyeri (dampak psikologis)
Proses pengurangan rasa nyeri sering tidak bisa dihilangkan secara cepat
akan tetapi dapat dikurangi melalui berbagai tenik misalnya distraksi,
relaksasi dan imaginary. Apabila tindakan pencegahan tidak dilakukan maka
cedera dan nyeri akan berlangsung lama pada anak sehingga dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
4. Tidak melakukan kekerasan pada anak
Kekerasan pada anak akan menimbulkan gangguan psikologis yang
sangat berarti dalam kehidupan anak, yang dapat menghambat proses
kematangan dan tumbuh kembang anak.
10
5. Modifikasi lingkungan
Melalui modifikasi lingkungan yang bernuansa anak dapat meningkatkan
keceriaan dan nyaman bagi lingkungan anak sehingga anak selalu
berkembang dan merasa nyaman dilingkungan.
3. Imunisasi
Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan
menyuntikkan vaksin kepada anak sebelum anak terinfeksi. Anak yang diberi
imunisasi akan terlindung dari infeksi penyakit-penyakit .Yang dapat
menyebabkan infeksi sebelum mikroorganisme tersebut memiliki
kesempatanuntuk menyerang tubuh kita. Dengan imunisasi tubuh kita akan
terlindungi dari infeksi begitu pula orang lain. Karena tidak tertular dari kita
Tujuan dari imunisasi adalah untuk menguranggi angka penderitaan
suatupenyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa
menyebabkankematian pada penderitanya.
Macam-Macam Imunisasi
1. Imunisasi Aktif.
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yangsecara
aktif membentuk zat antibodi, contohnya: imunisasi polio ataucampak .
Imunisasi aktif juga dapat di bagi dua macam:Imunisasi aktif alamiah dan
Imunisasi aktif buatan
2. Imunisasi Pasif
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang zat
kekebalantubuhnya di dapat dari luar.Contohnya Penyuntikan ATC (Anti
tetanusSerum).Pada orang yang mengalami luka kecelakaan. Imunisasi pasif
ini dibagi yaitu: Imunisasi pasif alamiah dan Imunisasi pasif buatan
4. Terapi pijat anak-anak maupun bayi
1. Pijat pada bayi
Pijat bayi sangat membantu dalam meningkatkan fisik bayi, emosional,
perkembangan mental dan sosial. Bayi cenderung banyak menangis karena
satu-satunya cara mereka mengekspresikan diri selama tahap awal masa bayi.
Sebuah pijatan lembut dapat menenangkan bayi yang menangis dan juga
11
meringankan setiap penyakit kolik, peredaran darah dan pencernaan. Selain
itu, membantu orang tua baru menjadi nyaman dengan anak mereka sehingga
merupakan situasi win-win untuk semua orang. Pijat sesi tiga puluh menit
untuk bayi harus menjadi bagian dari rutinitas harian setiap orangtua.
2. Pijat pada anak-anak
Pijat anak berbeda dari bayi dalam banyak cara dan menawarkan banyak
manfaat. Perhatian-deficit hyperactivity disorder juga dikenal sebagai ADHD,
adalah gangguan kejiwaan yang cepat meningkat di kalangan anak-anak.
Perkiraan umum menempatkan 3-7% dari semua anak usia sekolah dan
remaja sebagai penderita ADHD. Studi telah membuktikan terapi pijat
sebagai alat yang efektif untuk melawan gangguan ini. Sebuah penelitian baru
mengungkapkan bahwa remaja laki-laki yang menerima 10-15 menit terapi
alternatif pijat setiap hari menunjukkan peningkatan fokus dan terlalu
kelelahan. Mereka juga dinilai sendiri lebih bahagia dan menunjukkan tanda-
tanda luar biasa dari mood positif.
Manfaat lain jangka panjang dari terapi pijat pediatrik adalah bahwa hal itu
merintangi setiap potensi masalah yang mungkin ditemui anak selama masa
dewasanya.
5. Pelayanan kesehatan bagi balita
1) Pemantauan pertumbuhan balita dengan KMS
KMS (Kartu Menuju Sehat) untuk balita adalah alat yang sederhana dan
murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan pertumbuhan
anak.
Manfaat KMS adalah :
1. Sebagai media untuk mencatat dan memantau riwayat kesehatan balita
secara lengkap, meliputi : pertumbuhan, perkembangan, pelaksanaan
imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi
kesehatan pemberian ASI eksklusif, dan Makanan Pendamping ASI.
2. Sebagai media edukasi bagi orang tua balita tentang kesehatan anak
3. Sebagai sarana komunikasi yang dapat digunakan oleh petugas untuk
menentukan penyuluhan dan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi.
12
2) Pemberian Kapsul Vitamin A
Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat
diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata ( agar dapat
melihat dengan baik ) dan untuk kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya
tahan tubuh, jaringan epitel, untuk melawan penyakit misalnya campak, diare
dan infeksi lain.
Vitamin A terdiri dari 2 jenis :
a. Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang
berusia 6-11 bulan satu kali dalam satu tahun.
b. Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita.
3) Pelayanan Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan bayi.
Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita
mencakup :
a. Penimbangan berat badan
b. Penentuan status pertumbuhan
c. Penyuluhan
d. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan,
imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang, apabila ditemukan kelainan,
segera ditunjuk ke Puskesmas.
13
kesehatan anak usia 0-59 bulan (balita) secara menyeluruh. Kegiatan MTBS
memliliki 3 komponen khas yang menguntungkan, yaitu:
a. Meningkatkan ketrampilan petugas kesehatan dalam tatalaksana kasus
balita sakit (selain dokter, petugas kesehatan non-dokter dapat pula
memeriksa dan menangani pasien asalkan sudah dilatih).
b. Memperbaiki sistem kesehatan (perwujudan terintegrasinya banyak
program kesehatan dalam 1 kali pemeriksaan MTBS).
c. Memperbaiki praktek keluarga dan masyarakat dalam perawatan di rumah
dan upaya pencarian pertolongan kasus balita sakit (meningkatkan
pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan).
14
BAB III
PEMBAHASAN
15
Imunisasi pasif ini dibagi dua macam yaitu:
a. Imunisai pasif alamiahAdalah antibodi yang di dapat seorang karena di
turunkan olehibu yang merupakan orang tua kandung langsung ketika
beradadalam kandungan.
b. Imunisasi pasif buatan.Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena
suntikan serumuntuk mencegah penyakit tertentu
2. Terapi pijat anak-anak maupun bayi
Salah satu hal paling menarik tentang Pijat adalah bahwa hal itu tidak
terbatas pada orang-orang dari usia tertentu. Orang tanpa memandang usia
dan jenis kelamin dapat menuai manfaat Terapi Pijat. Meskipun praktek ini
umumnya digunakan oleh orang dewasa, orang tua dari Bayi yang lahir baru
dan sedikit anakjuga bergabung dengan barisan. Para orangtua secara aktif
mencari bentuk terapiAlternatif dalam rangka untuk
memastikan pendidikan yang tepat dari orang yang mereka cintai.
Teknik-teknik untuk terapi pijat alternatif pada umumnya sama untuk
bayi maupun Anak-anak. Namun, perbedaannya terletak pada penanganan
yang tepat dan juga dalam besarnya manfaat yang mereka berikan untuk
anak-anak dari berbagai usia.
A. Pijat pada bayi
Pijat bayi sangat membantu dalam meningkatkan fisik bayi, emosional,
perkembangan mental dan sosial. Mereka menciptakan ikatan yang kuat antara
orangtua dan anak sebagai bayi mendapat terkena rasa sentuhan lembut. Selain
itu, sangat efektif dalam membantu bayi prematur berat keuntungan. Hal ini
meningkatkan perkembangan motorik pada bayi yang terpajan kokain dan
memfasilitasi fungsi pernapasan bayi mengalami asma. Bayi semacam itu
menunjukkan keuntungan positif dalam perilaku dan penurunan hormon
kecemasan dan stres.
Bayi cenderung banyak menangis karena satu-satunya cara mereka
mengekspresikan diri selama tahap awal masa bayi. Sebuah pijatan lembut dapat
menenangkan bayi yang menangis dan juga meringankan setiap penyakit kolik,
peredaran darah dan pencernaan. Selain itu, membantu orang tua baru menjadi
16
nyaman dengan anak mereka sehingga merupakan situasi win-win untuk semua
orang. Pijat sesi tiga puluh menit untuk bayi harus menjadi bagian dari rutinitas
harian setiap orangtua.
17
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Anak adalah seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum
menikah Sedangkan menurut UU RI No. I th 1974 Bab IX ps 42 disebutkan
bahwa anak yang sah adalah yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan
yang sah.
Trend dan isu keperawatan anak anatara lain :
1. Perawatan berfokus kepada keluarga
2. Atrumatik care
3. Imunisasi
4. Pelayanan Kesehatan Bagi Balita
4.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut
a. Mempersering kegiatan penyuluhan tentang program imunisasi dasar
lengkap.
b. Meningkatkan peran kader kesehatan dalam melakukan penyuluhan
program imunisasi dasar lengkap dan mengajak ibu ibu untuk ikut
serta dalam program imunisasi dasar lengkap sehingga dapat dicapai
cakupan imunisasi hingga 100%
18
DAFTAR PUSTAKA
Supartini, yupi.2004.buku ajar konsep dasar keperawatan anak.jakarta:EGC
19