Nim : P 07520119065
Seorang perawat bertugas menjaga pasien seperti merawat kebersihan tubuh pasien dan
memastikan kondisinya baik. Tak jarang juga perawat bertugas memasang popok pasien.
Selain itu, perawat juga membantu pasien agar dapat makan secara normal serta mengenakan
baju. Dalam merawat pasien, para perawat bekerjasama dengan dokter dan asisten perawat.
Perawat juga bertugas memberikan obat kepada pasien sesuai dengan kadar dan dosisnya.
Terkadang, pasien bandel atau lupa mengonsumsi obat pada waktu yang telah ditentukan.
Oleh sebab itu, salah satu tanggung jawab perawat adalah memastikan pasien makan obat
tepat pada waktunya.
Tugas perawat lainnya adalah menjaga kesehatan pasien sesuai dengan tahapan proses
keperawatan, seperti memeriksa tanda vital (tensi, suhu tubuh, tekanan darah), mengecek
gula darah dan memasang selang oksigen atau infus. Selain itu, Nursing Times menjelaskan
bahwa perawat juga harus selalu memantau dan memberi penilaian atas kondisi pasien yang
menjadi tanggung jawabnya. Sehingga, bersama dokter ia dapat membantu mengembangkan
rencana perawatan yang sedang berjalan.
Seorang perawat juga harus bisa memberikan motivasi untuk pasien. Hal ini dilakukan
dengan memberikan semangat untuk kesembuhan pasien dan juga menghibur pasien untuk
mengurangi rasa sakit.
Perawat bertugas menangani sejumlah besar pasien dengan berbagai kondisi, sehingga
dibutuhkan kesabaran ekstra untuk menjadi seorang perawat. Apalagi untuk menghadapi
pasien yang menderita demensia, perawat memerlukan keterampilan komunikasi yang baik.
Semua perawat yang sedang bertugas diwajibkan untuk menerima pasien sesuai dengan
tindakan prosedur yang berlaku.
Perawat wajib memberikan asuhan keperawatan sebaik mungkin kepada semua pasien tanpa
memandang latar belakang, suku, agama, ras, golongan atau ekonomi.
Perawat akan bertugas untuk memberikan obat yang sesuai dengan instruksi dokter kepada
pasien dengan mempertimbangkan ketepatan waktu dan dosisnya.
Menjaga kesehatan pasien agar pasien berangsur membaik dengan selalu memantau tanda
vital seperti cek tensi, suhu tubuh, tekanan darah, kadar gula darah hingga tindakan
pemasangan oksigen atau infus.
Merawat pasien tidak hanya menghadirkan fisik dengan kerja yang sesuai prosedur saja
melainkan perawat juga harus menghadirkan sisi simpati dan empati kepada pasien. Perhatian
dan motivasi menjadi sebuah layanan yang wajib diberikan dari perawat kepada pasien.
B. Klinik
Perawat Klinis I (Novice) memiliki latar belakang pendidikan D-III Keperawatan dengan
pengalaman kerja > 1 tahun dan menjalani masa aklinis level I selama 3-6 tahun atau Ners
dengan pengalaman kerja > 1 tahun dan menjalani masa klinis level I selama 2-4 tahun.
Pearwat Klinis I harus mempunyai sertifikat pra klinis.
Perawat klinis I adalah jenjang perawat klinis dengan kemampuan melakukan asuhan
keperawatan dasar dengan penekanan pada keterampilan teknis keperawatan dibawah
bimbingan. PK I memiliki kompetensi sebagai berikut:
Perawat klinis II (advance beginner) memiliki latar belakang pendidikan D-III Keperawatan
dengan pengalaman kerja > 4 tahun dan menjalani masa klinis level II selama 6-0 tahun atau
Ners dengan pengalaman kerja > 3 tahun dan menjali masa klinis level II selam 4-7 tahun.
Perawat klinis II harus mempunyai sertifikat PK I.
Perawat klinis II adalah jenjang perawat klinis dengan kemampuan melakukan asuhan
keperawatan holistik pada klien secara mandiri dan mengelola klien/sekelompok klien secara
tim serta memperoldeh bimbingan untuk penanganan masalah lanjut/kompleks. PK II
memiliki kompetensi sebagai berikut:
Perawat klinis III (competent) memiliki latar belakang pendidikan D-III Keperawatan dengan
pengalaman kerja > 10 tahun dan menjalani masa klinis level III selama 9-12 tahun atau Ners
dengan pengalaman kerja >7 tahun dan menjalani masa klinis level III selama 6-9 tahun atau
Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja 0 tahun dan menjalani masa klinis level III selama
2-4 tahun. Perawat klinis III lulusan D-III Keperawatan dan Ners harus memiliki sertifikat
PK II.
Perawat klinis III adalah jenjang perawat klinis dengan kemampuan melakukan asuhan
keperawatan komprehensif pada area spesifik dan mengembangkan pelayanan keperawatan
berdasarkan bukti ilmiah dan melaksanakan pembelajaran klinis. Kompetensi perawata PK
III yaitu:
Perawat klinis IV (Proficient) memiliki latar belakang pendidikan Ners dengan pengalaman
kerja >13 tahun dan menjalani masa klinis level IV selama 9-12 tahun atau Ners Spesialis I
dengan pengalaman kerja >2 tahun dan menjalani masa klinis level IV selama 6-9 tahun.
Pearwat klinis IV harus mempunyai sertifikat PK III.
Perawat klinis IV adalah jenjang perawat klinis dengan kemampuan melakukan asuhan
keperawatan pada masalah klien yang kompleks di area spesialistik dengan pendekaatan tata
kelola klinis secara interdisiplin, multidisiplin, melakukan riset untuk mengmbangkan praktik
keperawatan serta mengembangkan pembelajaran klinis. Kompetensi perawat klini IV yaitu:
Perawat klinis V (Expert) memiliki latar belakang pendidikan Ners Spesialis I dengan
pengalaman kerja > 4 tahun dan mempunyai sertifikat PK IV atau Ners Spesialis II
(Konsutan) dengan pengalaman kerja 0 tahun. Perawat klinis V menjalani masa klinis level 5
sampai memasuki usia pensiun.
Perawat klinis V adalah jenjang perawat klinis dengan kemampuan memberikan konsultasi
klinis keperawatan pada area spesialistik, melakukan tata kelola klinis secara transdisiplin,
melakukan riset klinis untuk pengemabgan praktik, profesi dan kependidikan keperawatan.
Kompetensi perawat klinis V yaitu:
1. Menerapkan prinsip caring yang sesuai dengan karakteristik dan masalah yang
kompleks di area spesialistik.
2. Merumuskan strategi penanganan akar masalah dan risiko klinis secara lintas disiplin.
3. Menganalisis potensi risiko klinis dari intervensi keperawatan.
4. Menerapakan prinsi dan model kerjasama secara interdisiplin/interprofesional dalam
pelayanan kesehatan, trandisiplin.
5. Menetapkan metode penugasan berdasarkan bukti ilmiah.
6. Merumuskan indikator kinerja kuncu pengelolaan asuhan klien dengan masalah
kompleks pada area spesialistik sebagai acuan penilaian.
7. Mengembangkan metoda perbaikan mutu asuhan keperawatan berdasakan bukti
ilmiah.
8. Menggunakan filosofi dasar keperawatan sebagai dasar keputusan dalam pemberian
asuhan keperawatan spesialistik
9. Menyediakan pertimbangan klinis sebgaai konsultan dalam asuhan keperawatan klien
dengan masalah klien yang kompleks di area spesialistik
10. Melakukan pembinaan tata laku dan pertimbangan etik profesi, legal dalam lingkup
pelayanan keperawata.
11. Menggunakan komunikasi terapeutik yang sesuai dengan karakteristik, masalah klien
yang kompleks dia rea spesialistik sebagai konsultan.
12. Menyusun strategi penanganan akar masalah dan risiko klinis secara lintas disiplin.
13. Menggunakan model kerjasama secara interdisiplin/interprofesional dalam pelayanan
kesehatan, transdisiplin.
14. Melakukan pemberian konsultasi klinsi dalam asuahan keperawatan pada klien
dengan masalah kompleks pada area spesialistik.
15. Mengembangkan berbagai alternatif intervensi keperawatan berdasarkan bukti ilmiah.
16. Menegembangkan sistem dalam menjaga mutu asuhan keperawatan secara
keberlanjutan
17. Melaksanakan konsultasi dan edukasi kesehatan baik bagi peserta didik, sejawat,
klien, maupun mitra profesi sesuai kebutuhan.
18. Melaksanakan konsultasi dan edukasi kesehatan baik bagi peserta didik, sejawat, klien
maupun mitra profesi sesuai kebutuhan.
19. Menyediakan advokasi sebagai konsultan dalam pelaksanaan preceptorship dan
mentrship.
20. Mengevaluasi hasil penelitian untuk merumuskan intervensi keperawatan
21. Melakukan riset keperawatan semi eskperimental dan eksperimental
22. Menunjukkan sikap memperlakukan klien tanpa membedakan suku, agama, ras, dan
antar golongan
23. Menunjukkan sikap pengharapan dan keyakinan terhadap pasien.
24. Menunjukkan hubungan saling percaya dengan klien dan keluarga
25. Menunjukkan sikap asertif
26. Menujukkan sikap empati
27. Menunjukkan sikap etik
28. Menunjukkan kepatuhan terhadap penerapan standar dan pedoman keperawatan
29. Menunjukkan tanggung jawab terhadap penerapan asuhan keperawatan sesuai
kewenanggannya
30. Menunjukkan sikap kerja yang efektif dan efisien dalam pengelolaan klien.
31. Menunjukkan sikap saling percaya dan menghargai antara nggota itm dalam
pengelolaan asuahan keperawatan.