Anda di halaman 1dari 10

Mata Kuliah : Gereja dan Masyarakat

Dosen : Perobahan Nainggolan M. Th

Tugas : Tugas Gereja dalam Pekerjaan Sosial (Lembaga-Lembaga Sosial)

Nama/NIM : Angga Nathan/1910061, Rismon Simarmata/1910101, Sari Fitri Angelina


Doloksaribu/1910103, Sartika Cibro/1910104, Wiriyanto Tumanggor/1910110

I. PENDAHULUAN
Gereja adalah tempat yang bisa memberikan setiap orang dapat menerima didikan
rohani yang sesuai dengan apa yang tercantum dalam Alkitab. Menurut KBBI, gereja adalah
gedung (rumah) tempat berdoa dan melakukan upacara agama Kristen, dan atau badan
organisasi umat Kristen yang memiliki satu kepercayaan, ajaran dan tata cara ibadah.
Gereja dipanggil untuk berkarya di tengah dunia yang terus berubah dengan cepat.
Dalam memahami keberadaannya itu Gereja kembali disadarkan bahwa ia mengemban
tugas yang sama dan tidak berubah, yaitu mengabarkan Injil yang utuh dan menyeluruh.
Gereja sebagai persekutuan yang sedang diutus Tuhan untuk berkarya dan ber-kiprah di
tengah dunia, tidak bisa tidak harus menjadi sebuah komunitas yang berinteraksi, berelasi,
bahkan memainkan peran di setiap aspek kehidupan termasuk dalam bidang sosial.
Dalam konteks pelayanannya Gereja harus memiliki visi yang jelas tentang realitas
kehidupan sosial. Sebab itu Gereja bukan sebuah persekutuan yang statis, yang diam.
Gereja adalah persekutuan yang dinamik dan kreatif karena Gereja mengemban tugas
pelayanan di tengah realitas dunia ini. Tidak dapat dipungkiri bahwa gereja-gereja di
Indonesia lahir dalam konteks sosial yang terpisah-pisah. Keterpisahan ini menyebabkan
adanya kebiasaan untuk berpikir sendiri-sendiri. Dalam bagian ini kami dari kelompok satu
akan menguraikan realitas sosial masa kini di Indonesia ketika Gereja hadir di dalamnya.

II. PEMBAHASAN
.1 Pengertian Gereja
Gereja (bahasa Inggris : Church; bahasa Portugis : Igreja) adalah suatu kata bahasa
Indonesia yang berarti suatu perkumpulan atau lembaga dari penganut iman Kristiani.

1
Istilah Yunani ἐκκλησία, yang muncul dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen biasanya
diterjemahkan sebagai "jemaat/umat". Istilah ini muncul dalam 2 ayat dari Injil Matius, 24
ayat dari Kisah Para Rasul, 58 ayat dari surat Rasul Paulus, 2 ayat dari Surat kepada Orang
Ibrani, 1 ayat dari Surat Yakobus, 3 ayat dari Surat Yohanes yang Ketiga, dan 19 ayat
dari Kitab Wahyu. 1
Kata "Gereja" merupakan kata ambilan dari bahasa Portugis: igreja, yang berasal dari
bahasa Yunani: εκκλησία (ekklêsia) yang berarti dipanggil keluar (ek= keluar; klesia dari
kata kaleo= memanggil); kumpulan orang yang dipanggil ke luar dari dunia memiliki
beberapa arti:

1. Arti pertama adalah "umat" atau lebih tepatnya "persekutuan" orang Kristen. Arti
ini diterima sebagai arti pertama bagi orang Kristen. Jadi, gereja pertama-tama
bukanlah sebuah gedung.
2. Arti kedua adalah sebuah perhimpunan atau pertemuan ibadah umat Kristen. Bisa
bertempat di rumah kediaman, lapangan, ruangan di hotel, maupun tempat
rekreasi.
3. Arti ketiga ialah mazhab (aliran) atau denominasi dalam agama Kristen.
Gereja Katholik, Gereja Protestan, dan lain-lain.
4. Arti keempat ialah lembaga (administratif) daripada sebuah mazhab Kristen.
Contoh kalimat “Gereja menentang perang Irak”.
5. Arti terakhir dan juga arti umum adalah sebuah “rumah ibadah” umat Kristen, di
mana umat bisa berdoa atau bersembahyang.

Gereja (untuk arti yang pertama) terbentuk 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus pada
hari raya Pentakosta, yaitu ketika Roh Kudus yang dijanjikan Allah diberikan kepada semua
yang percaya pada Yesus Kristus.2

.1.1 Gereja sebagai Persekutuan

Gereja adalah suatu yang konkrit dan kelihatan, Gereja tidak sama dengan lembaga-
lembaga di dunia, Gereja lebih dari itu, yaitu persekutuan, Gereja dalam Perjanjian Baru

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Gereja diakses pada tanggal 29 Januari 2021
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Gereja diakses pada tanggal 29 Januari 2021

2
merupakan terjemahan dari ekklesia, artinya dipanggil keluar dari dunia mereka yang
lama. Ciri Gereja yang benar adalah suatu persekutuan yang ditempatkan Allah untuk
melayani Allah dan manusia. Tugas Gereja terdiri dari:

a. Koinonia artinya persekutuan

b. Diakonia artinya melayani

c. Marturia artinya bersaksi

Pada makalah kami ini, kami memfokuskan tugas gereja dalam melayani (Diakonia).
Diakonia terbagi menjadi tiga bagian, maka kami akan memaparkan bagian-bagian
Diakonia.

2.2.1 Pekerjaan sosial/ Pelayanan sosial dalam Gereja (Diakonia)


Bentuk dan cara diakonia yang dilakukan oleh organisasi sosial Kristen telah
berkembang lebih maju dan cepat. Pada umumnya, cara berdiakonia dapat dibagi menjadi
tiga bentuk, yaitu diakonia kariatif, diakonia reformatif, dan diakonia transformatif.3
a.) Diakonia Kariatif
Diakonia kariatif merupakan bentuk diakonia yang paling tua yang dipraktikkan
oleh Gereja dan pekerjaan sosial. Diakonia kariatif sering diwujudkan dalam bentuk
pemberian makanan dan pakaian untuk orang miskin, menghibur orang sakit, dan
perbuatan amal kebajikan.

b.) Diakonia Reformatif


Dalam diakonia ini gereja berperan dalam hal melakukan partisipasi terhadap
pembangunan. Sehingga gereja dapat membuat suatu tempat agar dapat menolong
masyarakat maupun jemaat dalam segala hal.

c.) Diakonia Transformatif


Diakonia transformatif bertujuan terjadinya perubahan total dalam fungsi dan
penampilan dalam kehidupan bermasyarakat. Suatu perubahan sosial, budaya, ekonomi,
dan politik.

3
Josef P. Widyatmadja, Yesus & Wong Cilik, Praktis Diakonia Transformatif dan Teologi Rakyat di Indonesia
( Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010) h. 31

3
Gereja ada didalam dunia dengan peran:

 Gereja ada ditengah-tengah dunia. Gereja adalah persekutuan yang menghubungkan


Kristus dengan dunia. Jadi tidak dapat dipisahkan.
 Gereja memberitakan Injil, evangelion, kabar baik. Sebagai pekabar Injil, Gereja juga
dituntut untuk memberi perhatian pada masalah sehari-hari.
 Gereja menyatakan tanda-tanda Kerajaan Allah, Umat Kristen (Gereja) menyatakan
tanda-tanda yang menunjuk pada Kerajaan Allah.4
.2 Pengertian Lembaga Sosial

Lembaga sosial dalam bahasa Inggris adalah social institution, namun social


institution juga diterjemahkan sebagai Pranata sosial. Hal ini dikarenakan social
institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota masyarakat. Dalam
pengertian sosiologi, lembaga dapat diartikan sebagai satu organ yang berfungsi dalam
kehidupan masyarakat.  Ada pendapat lain mengemukakan bahwa pranata
sosial merupakan sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-
aktivitas untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan khusus
dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan menurut Koentjaraningrat Lembaga sosial
merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk
keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut Harton, lembaga
sosial merupakan suatu sistem hubungan sosial yang mencakup nilai-nilai dan aturan
tertentu dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat. 5

.3 Gereja sebagai Lembaga Sosial

Lembaga sosial adalah suatu perkumpulan yang dilembagakan oleh undang-undang


atau dapat juga diartikan sebagai perkumpulan, organisasi sosial yang berkenan dengan
masyarakat. Perbedaan Gereja dengan lembaga sosial yaitu Gereja bersifat rohani dan
lembaga sosial bersifat duniawi. Gereja sendiri memiliki artian sebagai perkumpulan umat
yang mengimani Tuhan Yesus, dan karenanya Gereja juga disebut – sebut sebagai anggota
tubuh Kristus. Jadi, Gereja bukanlah semata – mata hanya gedung belaka tetapi lebih

4
https://books.google.co.id/books?id=mpzJKmEuuPUC&pg=PA1&dq=peran+gereja+dalam+lembaga+sosial diakses
pada tanggal 01 Februari 2021
5
https://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_sosial diakses pada tanggal 31 Januari 2021

4
merujuk kepada persekutuan umat beriman. Sedangkan, institusi sosial adalah suatu
lembaga yang mengatur tentang tata cara ataupun prosedur yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia serta memiliki tujuan untuk menciptakan
keteraturan dalam masyarakat demi kondisi atau suasana hidup yang lebih baik.
Persamaan Gereja dengan lembaga sosial yaitu, memiliki keanggotaan yang teratur,
membuka diri untuk masyarakat, memiliki visi, misi, program kerja dan lain-lain. 6

2.4 Peran Gereja dalam pelayana sosial (Lembaga sosial)

Institusi sosial ialah suatu perkumpulan atau organisasi sosial yang berhubungan
dengan masyarakat dan dilembagakan berdasarkan dengan Undang-Undang atau
kebiasaan. Dilihat dari definisi sebuah institusi sosial maka gereja juga bisa dimasukan
dalam konsep institusi sosial atau merupakan sebuah lembaga. Gereja dibangun dan
dibentuk berdasarkan visi dan misi yang jelas dan terarah, berdasarkan hukum kasih
dalam Alkitab, memiliki aturan dan sejarah yang mendasari arah dan langkah Gereja. Maka
dari itu kali ini kita akan membahas tentang peran Gereja sebagai institusi sosial yang
bergerak dan hidup di tengah-tengah masyarakat.7

Gereja dan Institusi Sosial. Persamaan gereja dan institusi sosial yang dapat dilihat
secara langung adalah :

 Gereja dan institusi sosial sama-sama memiliki keanggotaan atau organisasi yang
teratur dan berjalan sesuai dengan aturan dan ajaran yang sudah dipatuhi oleh
anggotanya. Ada pengurus yang memiliki kewajban dan wewenang sendiri dalam
menjalannya tugasnya di suatu keanggotaan yang sudah tersusun sesuai dengan
aturan yang ada. Membuka diri untuk masyarakat untuk memberikan bantuan dan
pendekatan kekeluargaan untuk mencapai kesejahteraan yang adil.

 Memiliki anggaran yang digunakan untuk kegiatan operational dalam suatu


keanggotaan dan kegiatan yang dilakukan dalam perkumpulan yang ada.

6
https://books.google.co.id/books?id=mpzJKmEuuPUC&pg=PA1&dq=peran+gereja+dalam+lembaga+sosial diakses
pada tanggal 01 Februari 2021
7
https://tuhanyesus.org/contoh-peran-gereja-sebagai-institusi-sosial diakses pada tanggal 1 Februari 2021

5
 Memiliki visi dan misi sebagai landasan untuk menjalankan kegiatan
perkumpulkan agar sesuai dengan tujuan dibentuk, serta memiliki program kerja
dan rapat yang teragendakan agar kegiatan yang dilakukan terarah dan masih
sesuai dengan tujuan dibentuk.

Gereja disini dibagi menjadi dua yaitu gereja kelihatan dan gereja yang tidak terlihat.
Pada dasarnya sejarah agama kristen dalam eksistensi yang dimiliki sama dan hanya
berbeda pada bentuk fisiknya saja. Gereja yang terlihat merupakan wujud dan identitas
yang konkrit dan benar ada kehadirannya sehingga memiliki dimensi dari gereja yang
terlihat. Sedangkan apabila gereja tak terlihat lebih pada persekutuan iman yang hidup dari
sekelompok orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus di berbagai tempat dan waktu
sesuai dengan zamannya.

2.4.1 Peran Gereja dalam Institusi Sosial

Gereja memiliki perannya sesuai tujuannya didirikan dan berjalan sesuai visi misi
yang sudah ditentukan yang disalurkan melalui ajaran-ajaran kristen, yaitu :

 Berada di tengah-tengah dunia yang menjadi persekutuan yang menghubungkan


Kristus dengan dunia, maka hal ini tidak dapat dipisahkan kehadirannya untuk
tujuan hidup orang kristen.
 Memberitakan tentang injil atau kabar baik, hal itu diartikan sebagai tanda bahwa
gereja juga dibentuk untuk memberikan perhatian terhadap masalah-masalah yang
terjadi sehari-hari yang dialami semua orang pada umumnya.
 Memberikan pernyataan tentang tanda-tanda kerajaan Allah yang dilakukan oleh
para umat kristen yang memberitahu tentang tanda-tanda kerajaan Allah
merupakan manfaat berdoa bagi orang kristen.

Menurut John Stott Gereja adalah suatu komunitas yang dimiliki oleh Allah. Yesus
Kristus wafat bukan hanya untuk membebaskan manusia dari segala dosa dan kejahatan,
melainkan untuk menguduskan bagi diri-Nya. Gereja harus menjadi gereja yang hidup,
untuk menjadi gereja yang hidup ada empat hal yang harus dilakukan oleh gereja, yaitu :

 Menjadi gereja yang belajar

6
 Menjadi gereja yang mengasihi/ melayani
 Menjadi gereja yang beribadan/ bersekutu
 Menjadi gereja yang mengabarkan injil/ bersaksi

Didalam persekutuan memang seharusnya hidup berlangsung untuk saling


memperhatikan, menguatkan, mendorong, menasehati, menerima dan memberi serta
memberitahu tentang pengertian dosa menurut Alkitab. Didalam sutatu persekutuan pasti
terdapat anggota yang berasal dari suku etnis dan golongan yang berbeda-beda tetapi
harus menjadi catatan bahwa tujuan persekutuan adalah menjadi alat dan rekan sekerja
Allah.8

.5 Langkah-langkah Konkrit yang dilakukan Gereja.


 Dengan adanya pembinaan rohani yang diberikan kepada peserta rehabilitasi
diharapkan dapat mengubah perilaku sosialnya menjadi lebih baik dari sebelumnya
serta dapat meningkatkan kemampuan interaksi sosial peserta dengan lingkungan
sekitar. Dengan melakukan kegiatan sebagai berikut:
 Berdoa bersama
Doa harus menyertai pembacaan Kitab Suci, supaya terwujudlah wawancara
antara Allah dan manusia.
 Membacakan Kitab Suci
 Renungan bersama
Dalam perenungan ini, realita yang dimaksud adalah “keadaan atau situasi
yang sedang terjadi”.
 Dengan menggunakan Metode ceramah Yaitu suatu teknik atau metode pembinaan
yang banyak diwarnai oleh ciri karakteristik bicara seorang pembina pada aktivitas
pembinaan. Kelebihan dari metode ceramah ini adalah sifatnya yang fleksibel,
mudah disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta waktu yang tersedia, jika
waktunya terbatas, bahan atau materinya dapat dipersingkat. Dan sebaliknya jika
waktunya memungkinkan (banyak) dapat disampaikan materi sebanyak-banyaknya
dan lebih mendalam. Sedangkan kelemahannya adalah kurang efektifnya

8
https://tuhanyesus.org/contoh-peran-gereja-sebagai-institusi-sosial

7
pemahaman materi oleh objek pembinaan/pendengar, karena komunikasinya
hanya bersifat satu arah.
 Dengan menggunakan Metode Tanya Jawab/Dialog Yaitu penyampaian materi
pembinaan dengan cara mendorong audience agar lebih aktif dan bersungguh-
sungguh memperhatikan materi yang diberikan. Sehingga dengan metode ini
audience akan langsung memahami persoalan-persoalan yang dihadapinya.
Disamping itu kelebihan lain dari metode ini yaitu sangat berguna untuk
mengurangi kesalahpahaman objek pembinaan, menjelaskan perbedaan-perbedaan
pandangan dalam memahami ajaran-ajaran agama dan menerangkan suatu
persoalan yang belum pernah dimengerti, yang kesemuanya itu dapat secara jelas
dengan langsung dijelaskan kepada objek pembinaan. Dalam metode ini terdapat
komunikasi dua arah maka penyampaian materi akan dengan efektif dapat
dipahami oleh objek pembinaan. Sehingga pokok-pokok persoalan agama dapat
lebih luas dan lebih dalam diketahui oleh audience.9

III. Manfaat Praktis dari Topik yang dibahas


Ada beberapa manfaat yang akan kita dapat ketika membahas isi makalah ini, dengan
mempelajari makalah ini kita akan mengetahui peran gereja di tengah-tengah masyarakat sekitar.
Dengan adanya gereja mampu mengatasi setiap permasalahan yang terjadi pada masyarakat serta
gereja berperan dalam melakukan pekerjaan sosialnya ataupun melakukan pelayanan sosialnya.
Maka dari itu, gereja memberikan manfaat bagi banyak orang yang sedang membutuhkannya.

IV. Kesimpulan
Melalui pemaparan makalah dan penelitian kami, dapat disimpulkan bahwasannya peran
atau tugas gereja dalam pekerjaan sosial/pelayanan sosial sangat dibutuhkan ditengah-tengah
masyarakat sekarang ini, sebab lembaga social sangat membutuhkan peranannya gereja,
misalnya gereja memberikan pencerahan rohani atau pembekalan rohani, gereja mengenalkan
Tuhan ditengah-tengah lembaga sosial.
Lembaga sosial termasuk tanggungjawab dari gereja juga, sebab gereja tidaklah untuk
melayani orang yang seiman saja, melainkan untuk setiap manusia, tidak memandang agama,
suku, ras, dan budaya.

9
https://lib.unnes.ac.id/21051/1/1201411053-s.pdf diakses pada tanggal 10 Februari 2021

8
Daftar Pustaka

1. Josef P. Widyatmadja, Yesus & Wong Cilik, Praktis Diakonia Transformatif dan Teologi Rakyat di
Indonesia ( Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010)

2. https://id.wikipedia.org/wiki/Gereja

3.https://books.google.co.id/books?
id=mpzJKmEuuPUC&pg=PA1&dq=peran+gereja+dalam+lembaga+sosial

9
4. https://tuhanyesus.org/contoh-peran-gereja-sebagai-institusi-sosial

5. https://lib.unnes.ac.id/21051/1/1201411053-s.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai