Anda di halaman 1dari 2

Almeera Shireen Zayeda, gadis hyperaktif yang akan resmi menjadi siswi SMA 2

NEGARA. Hari ini adalah MOS terakhirnya, yang itu berarti hari ini adalah hari
paling ditunggu semua siswa siswi. Meera segera bersiap siap, dengan memakai
seragam putih biru yang tak lama lagi akan berganti seragam putih abu-abu.
Sepatu sneakers hitam dan kaos kaki putih, ia sangat semangat menyambut hari
ini.

Dengan langkah penuh hentakan ia menuruni tangga rumah, senyum yang


mengembang dan rambut ikat kuda nya yang bergoyang ke kanan dan kiri.
‘’Maaa, Paaaa, meera berangkat duluan yah, udah dijemput Sella di depan’’ ucap
Meera.
Mama dan papa meera adalah seorang pengusaha besar, yang berarti mereka
sangat sibuk. Meera besar oleh pembantu, namun itu justru menjadikannya
sebagai anak yang Tangguh, ia tetap besar dengan kasih sayang orang tua nya.
Namun, tak jarang ia merasa tidak diadili oleh waktu, yang jarang memberikan
kehangatan di dalam keluarga meera.
Bahkan untuk berpamitan saja pun, meera hanya bisa pamit sambil menuruni
tangga. Karna mama dan papa nya terus berada di ruang kerja sampai dini hari,
membuat kedua nya kelelahan dan belum terbangun dari istirahatnya. Meera
menyiapkan semua sendiri.

***
‘’gimana pagi ini, semangat ga nih?’’ sapa sella saat meera hendak menaiki motor
scoopy nya.

‘’ya jelasss, MOS terakhir, dan bakal banyak banget dapet temen baru’’ jawab
Meera. Kini ia sudah berhasil menaiki motor.
Kedua nya mulai berjalan menelusuri dinginya kota Jakarta di pagi hari. Meera
menengok ke arah kanan kiri, dimana banyak orang mulai melakukan aktivitasnya.
Ada yang bersiap membuka toko, menyapu halaman, bermain sepeda di halaman
rumah.
‘’ngomong-ngomong di kelas kita nanti bakal ada cogan ga ya’’ sahut sella.
‘’ya pasti ada lah sel, gua dah ngecup satu haha,’’ jawab meera.
‘’wah, wah serius nih? Cepet amat lo moveon dari yang kemaren ra’’ cletuk sella.
Meera hanya tertawa, sella pun mengerti bahwa ia hanya bercanda. Moveon
bukan perkara mudah, walau sudah tidak ada rasa, namun saat mengingatnya
masih terasa sakit. Meera butuh seseorang yang baru.

Anda mungkin juga menyukai