PROJECT 1:
JUDUL
http://www.businessmodelgeneration.com
DESKRIPSI MODEL BISNIS KANVAS
No ASPEK DESKRIPSI
1 Customer Segment a. Segmentasi Geografis
Jamu siap seduh dapat dipasarkan ke seluruh Indonesia melalui
pemesanan lewat sosial media atau e-commerce karena umur simpan
produknya yang cukup lama sampai 2 bulan sehingga tetap aman pada
proses pengiriman.
Jamu siap minum dipasarkan di sekitar Kabupaten/Kota Bandung
mengingat usia simpannya yang hanya 7 hari dan pengemasannya pun
menggunakan botol sehingga dikhawatirkan mengalami kerusakan jika
dikirim ke luar kota.
b. Segmentasi Demografis
Usia dewasa (20 tahun ke atas); Rasa yang sedikit pahit membuat jamu
kurang disukai oleh anak-anak dan remaja. Sementara orang dengan
usia sedikit lanjut telah meyakini secara urun-temurun bahwa jamu
memiliki efek yang baik bagi tubuh. Dengan anggapan tersebut, maka
target utama produk ini adalah usia dewasa 30 ke atas serta kaum
millenial (> 25 tahun) yang memang meyakini manfaat dari jamu.
Kemudahan pemasaran jamu disemua usia disebabkan masyarakat
telah familiar dengan jamu yang merupakan warisan budaya
Indonesia.
Penikmat jamu tidak hanya terbatas laki-laki atau perempuan. Siapa
saja boleh menikmatinya
Dengan status sosial menengah ke atas sudah lebih paham mengenai
perkembangan zaman dan bisa menerima modifikasi jamu yang dijual
lebih kekinian. Kemasan produk dibuat lebih modern agar menambah
nilai jual dan memberi citra merk yang berkualitas sehingga cocok
untuk kalangan menengah ke atas.
c. Segmentasi Perilaku
Jamu terdiri dari berbagai tanaman herbal yang telah diolah
sedemikian rupa. Dengan kesadaran bahwa setiap tanaman herbal
bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan tubuh, minat konsumsi
jamu pun akan terus meningkat.
d. Segmentasi Psikologis
Orang yang aware terhadap kesehatan tubuhnya cenderung akan
mencari sesuatu yang baik bagi tubuh. Penggantian konsumsi
minuman ringan kemasan dengan jamu diharapkan dapat mengurangi
paparan bahan kimia bagi tubuh sekaligus memelihara kesehatan. Oleh
karena itu minuman jamu instan ini disegmentasikan bagi orang-orang
dengan gaya hidup sehat.
2 Value Proposition Produk terdiri dari 2 varian, jamu siap seduh dengan bentuk serbuk atau
rajangan dan jamu siap minum. Jamu siap seduh ditujuan untuk orang yang ingin
menikmati jamu dalam keadaan fresh dan hangat. Meskipun perlu diseduh,
penyeduhannya pun cukup praktis. Jamu siap seduh memiliki masa simpan yang
lebih lama dari pada jamu siap minum. Sedangkan jamu siap minum ditujukan
orang yang ingin mengkonsumsi jamu dengan lebih praktis dan dapat diminum
kapan saja.
Fungsi utama jamu yang ditekankan adalah menyehatkan, maka terdapat
komitmen untuk mengembangkan dan mengendalikan produk yang terbebas
dari bahan kimia.
Umur simpan produk relatif singkat karena tidak ditambahkannya bahan
pengawet kimia. Umur simpan produk akan berbeda-beda apabila disimpan di
suhu ruang. Umur simpan jamu siap seduh antara 6-8 minggu. Sedangkan jamu
siap minum hanya 7-10 hari. Cara penyimpanan dan jenis kemasan berpengaruh
terhadap pertumbuhan mikroba. Pada kemasan akan dicantumkan cara
penyimpanan produk yang sesuai.
Akan disediakan berbagai varian jenis jamu dengan harga yang variatif. Tersedia
jamu berupa teh seperti bunga rosella, kayu secang, dan bunga telang. Kopi teh
menggunakan kombinasi kapulaga, cengkeh, kayu manis, dan jahe. Ada pula
kombinasi minuman dari beberapa tanaman herbal seperti beras kencur, kunir
asam, dan temulawak. Berbagai jenis jamu tersebut akan dibuat dalam bentuk
jamu siap seduh berupa rajangan atau serbuk serta jamu siap minum. Untuk
jamu siap seduh akan tersedia berbagai variasi bobot antara lain 200 g dan 300
g. Sedangkan jamu siap minum dikemas dalam botol 250 ml. harganya
bervariatif tergantung jenis simplisia tanaman yang digunakan serta ukuran
kemasannya. Harga berkisar dari Rp 25.000 - 50.000.
Pengolahan dan pengemasan akan dilakukan dengan lebih kekinian untuk
menarik minat beli kaum milenial. Rasa dari jamu siap minum akan dibuat lebih
segar melalui penambahan bahan bahan tertentu. Pengemasan akan dilakukan
dengan lebih modern. Jamu siap seduh akan dikemas dalam kemasan berbahan
kertas, sementara jamu siap minum dikemas dalam botol kaca. Selain menarik
minat beli hal tersebut juga dilakukan untuk memperpanjang umur simpan
produk.
Dengan digunakan bahan pengemas berupa kertas dan botol kaca, limbah bahan
pengemas lebih ramah terhadap lingkungan dan bisa didaur ulang.
3 Channels a. Awareness
Sebagai tahap awal menginformasikan produk ke costumer digunakan
media iklan berupa leaflet yang disebarkan secara langsung. Leaflet tersebut
berisi informasi menarik dari produk. Selain itu digunakan pula media iklan
melalui sosial media seperti instagram dan facebook untuk menjangkau
costumer yang lebih luas.
b. Direct
Produk akan dipasarkan melalui pembukaan gerai sendiri (Own stores)
secara langsung.
Untuk jamu siap seduh akan dipasarkan pula lewat social media seperti
website, facebook dan instagram dan e-commerce (Web sales) untuk
menjangkau costumer dengan lebih luas ke seluruh Indonesia.
c. Indirect
Produk akan dititipkan ke retail atau toko-toko yang umumnya sudah
dikenal sehingga mempermudah pengenalan dan pemasaran produk.
d. Delivery
Proses penyampaian produk ke costumer dapat dilaukan secara langsung
dengan costumer datang langsung ke store atau order via social media dan
produk akan dikirim melalui jasa pengiriman
4 Customer relations Media sosial menjadi tempat yang baik untuk berinteraksi dengan costumer
sehingga relation akan terbentuk dengan baik. Melalui media sosial dapat
dilakukan interaksi dengan konsumen melalui direct messanger ataupun saling
berkomentar sehingga costumer tetap dapat menyampaikan keluhan dan
masukannya. Dengan sering memposting produk melalui media sosial produk
yang dipasarkan akan semakin diingat oleh costumer.
Melalui diskon dan give away costumer akan semakin tertarik dengan produk
yang dipasarkan. Hal tersebut tentu akan memeningkatkan interaksi dengan
costumer. Dengan adanya diskon dan give away costumer akan tetap bertahan
dan selalu tertarik dengan produk yang diluncurkan.
5 Revenue stream Keuntungan diperoleh melalui penjualan produk secara fisik kepada costumer.
Kerjasama dengan reseller juga secara tidak langsung akan memberikan
keuntungan. Keuntungan yang didapat dapat dinikmati sebagai laba usaha atau
dijadikan sebagai modal tambahan. Untuk menjaga stabilitas keuntungan yang
didapatkan, perlu dijaga kualitas dari produk, pemilihan mitra kerjasama yang
sesuai, serta pemasaran produk yang perlu terus dilakukan.
6 Key resources a. Physical asset:
Dalam melakukan kegiatan produksi tentu diperlukan tempat produksi dan
peralatan produksi yang menunjang kegiatan produksi. Selain itu diperlukan
pula alat transportasi untuk mempermudah kegiatan akomodasi.
b. intellectual:
Untuk keberlangsungan pemasaran produk diperlukan sesuatu yang dapat
menarik minat costumer. Dengan adanya merk produk, orang akan lebih
mengingat produk dan mempermudah proses pencarian produk di pasaran.
Merk yang digunakan tidak boleh terlalu rumit atau asing agar mudah
diingat.
Data berbagai manfaat tanaman herbal diperlukan dalam proses produksi
dan pemasaran produk. Data tersebut digunakan untuk memilih tanaman
herbal yang akan diproduksi sebagai jamu melalui riset pemanfaatannya.
Manfaat dari berbagai tanaman tersebut juga bisa digunakan semagai media
promosi dan menarik kepercayaan costumer.
c. Human
Sumber daya manusia seperti tenaga kerja diperlukan untuk melakukan
semua kegiatan dari mulai produksi hingga pemasaran dan pendistribusian.
d. Financial:
Modal memiliki peranan yang paling penting untuk keberlangsungan bisnis
karena menunjang berbagai key resources yang diperlukan.
7 Key activity Proses produksi diperlukan untuk menghasilkan value proposition dan memenuhi
kebutuhan pasar. Aktivitas produksi mengacu pada jadwal produksi rutin dan
permintaan produk melalui pemesanan. Kegiatan produksi terdiri dari pembuatan
simplisia tamanan (sortasi, perajangan, pengeringan, dan penggilingan), pembuatan
minuman (perebusan, penyaringan, dan pendinginan), serta pengemasan produk.
Setelah dilakukan produksi maka selanjutnya produk dipasarkan.
8 Key partnership a. Supplier relationships:
Kerjasama pemasaran produk melalui supplier relationships dapat dilakukan
dengan menitipkan produk di toko-toko retail, koperasi, ataupun kerjasama
melalui reseller. Dengan melakukan penitipan produk, produk semakin
dapat dijangkau oleh costumer dan tentunya semakin dikenal. Selain itu
keuntungan yang dihasilkan pun akan semakin banyak.
Saat ini teknologi semakin canggih. Situs jual beli online sudah banyak
diketahui dan digunakan masyarakat. Menjual produk lewat e-commers
seperti shopee dan tokopedia sangat memudahkan pemasaran produk.
Produk akan semakin mudah terjangkau dan dikenal oleh banyak orang.
b. Strategic Alliance:
Simplisia yang digunakan untuk pembuatan jamu tidak berasal dari
perkebunan milik sendiri melainkan mengambil dari produsen lain seperti
perkebunan tanaman herbal. Kerjasama dengan perkebunan tanaman
herbal perlu dilakukan untuk mempermudah kegiatan produksi. Melalui
kerjasama tersebut kedua belah pihak akan saling diuntungkan.
9 Cost structure a. Fixed Cost:
Jika tidak ada tempat yang bisa digunakan sebagai rumah produksi maka
perlu menyewa tempat produksi khusus. Selain itu, untuk menunjang
kegiatan produksi diperlukan peralatan produksi yang memadai dan
transportasi demi keberlangsungan akomodasi. Untuk memperoleh rumah,
peralatan produksi, dan transportasi tentu diperlukan biaya tersendiri yang
sudah pasti pengeluarannya. Biaya pengeluaran termasuk juga biaya
perawatannya
Dalam melakukan kegiatan produksi hingga pemasaran diperlukan
sumberdaya manusia berupa karyawan. Dengan demikian tentu diperlukan
pengeluaran biaya untuk menggaji karyawan.
b. Variable cost:
Demi keberlangsungan produksi diperlukan bahan-bahan yang memadai.
Biaya pengadaan bahan baku dan bahan pembantu bergantung pada
jadwal produksi dan jumlah pesanan sehingga biaya yang dikeluarkan setiap
satu kali produksinya tidak tetap.
Biaya untuk kemasan dan label juga bergantung jumlah produk yang
diproduksi sehingga biaya pengeluaran tidak tetap.
Kegiatan promosi dan pengenalan produk salah satunya dilakukan melalui
media iklan. Tentu untuk pembuatan iklan tersebut memerlukan biaya,
seperi desain grafis, kertas, hingga biaya jasanya. Media iklan yang akan
digunakan adalah leaflet atau surat kabar. Iklan digunakan sebagai media
promosi hanya pada kondisi tertentu saja seperti saat awal perkenalan
produk atau jika ada varian baru dari produk.
PROJECT 3:
SWOT ANALISYS
ANALISIS MARKETING
1. Segmen Pasar
Pemasaran produk jamu instan ini dibagi menjadi beberapa segmen, antara lain:
a. Segmentasi Geografis
Jamu siap seduh dapat dipasarkan ke seluruh Indonesia melalui pemesanan lewat sosial
media atau e-commerce karena umur simpan produknya yang cukup lama sampai 2
bulan sehingga tetap aman pada proses pengiriman.
Jamu siap minum dipasarkan di sekitar Kabupaten/Kota Bandung mengingat usia
simpannya yang hanya 1 minggu dan pengemasannya pun menggunakan botol kaca
sehingga dikhawatirkan mengalami kerusakan jika dikirim ke luar kota.
b. Segmentasi Demografis
Usia dewasa (20 tahun ke atas); Rasa yang sedikit pahit membuat jamu kurang disukai
oleh anak-anak dan remaja. Sementara orang dengan usia sedikit lanjut telah meyakini
secara urun-temurun bahwa jamu memiliki efek yang baik bagi tubuh. Dengan anggapan
tersebut, maka target utama produk ini adalah usia dewasa 30 ke atas serta kaum
millenial (> 25 tahun) yang memang meyakini manfaat dari jamu. Kemudahan
pemasaran jamu disebabkan masyarakat telah familiar dengan jamu yang merupakan
warisan budaya Indonesia.
Penikmat jamu tidak hanya terbatas laki-laki atau perempuan. Siapa saja boleh
menikmatinya. Tentu sangat cocok dikonsumsi bagi orang dengan aktivitas tinggi seperti
pekerja lapangan, pekerja kantoran, dan pekerjaan berat lainnya.
Status sosial menengah ke atas; status sosial menengah ke atas sudah lebih paham
mengenai perkembangan zaman dan bisa menerima modifikasi jamu yang dijual lebih
kekinian. Kemasan produk dibuat lebih modern agar menambah nilai jual dan memberi
citra merk yang berkualitas sehingga cocok untuk kalangan menengah ke atas.
c. Segmentasi Perilaku
Jamu terdiri dari berbagai tanaman herbal yang telah diolah sedemikian rupa. Dengan
kesadaran bahwa setiap tanaman herbal bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan
dan daya tahan tubuh, serta menambah stamina, minat konsumsi jamu pun akan terus
meningkat.
Diperuntukan bagi orang-orang yang secara rutin mengkonsumsi jamu. Manfaat jamu
akan kian terasa ketika dikonsumsi secara rutin. Orang yang telah menyadari manfaat
jamu tentu akansecara rutin mengkonsumsi jamu. Dengan disediakannya berbagai
kemasan baik untuk jamu siap seduh ataupun jamu siap minum, konsumen hanya perlu
membeli kemasan tertentu saja misalnya jamu siap seduh 300 g dapat dikonsumsi untuk
2-3 kali penyeduhan.
d. Segmentasi Psikologis
Orang yang aware terhadap kesehatan tubuhnya cenderung akan mencari sesuatu yang
baik bagi tubuh. Penggantian konsumsi minuman ringan kemasan dengan jamu
diharapkan dapat mengurangi paparan bahan kimia bagi tubuh sekaligus memelihara
kesehatan. Oleh karena itu, minuman jamu instan ini disegmentasikan bagi orang-orang
dengan gaya hidup sehat.
Konsumen yang memiliki kepribadian simple dan praktis tentu akan memilih produk ini.
Konsumen hanya perlu menyeduhnya jika ingin disajikan hangat atau bahkan bisa
langsung meminumnya jika konsumen memesan produk jamu siap minum. Sangat cocok
bagi orang dengan aktivitas tinggi karena dapat dengan mudah merasakan kesegaran
dan manfaat jamu dengan praktis.
2. posisi pasar
Target pasar: untuk orang-orang yang meyakini khasiat jamu atau tanaman herbal bagi kesehatan
disamping adanya produk kimia farmasi. Target pasarnya hampir semua kalangan dengan target umur
dewasa dari status sosial menengah hingga menengah ke atas.
Posisi pasar: Positioning dilakukan dengan cara mengubah image produk jamu yang kuno menjadi
produk jamu yang modern, praktis, kekinian, dan menyehatkan dengan tanpa adanya bahan
pengawet. Perbedaan dari produk jamu instan lainnya adalah produk jamu instan kekinian ini
menyediakan dua varian yaitu jamu siap seduh dan jamu siap minum. Costumer dapat memilih jamu
apa yang diinginkan berdasarkan kebutuhan sehingga dapat diperoleh dua varian produk secara
langsung dari satu brand. Pengemasan produk menggunakan botol kaca dan kraft papper juga akan
menambah kesan kekinian dan elegan dari produk sehingga selalu diingat.
Tagline: “Cara praktis untuk tetap sehat” melalui tagline tersebut akan disadari bahwa dengan
berkembangnya teknologi upaya untuk menjaga kesehatan akan lebih mudah. Salah satu cara
praktisnya adalah dengan konsumsi jamu instan ini.
3. strategi pemasaran
Promosi penjualan dilakukan untuk menjaring konsumen baru dan terciptanya penjualan yang
meningkat dalam waktu dekat. Selain memiliki store sendiri, bentuk promosi yang dilakukan adalah
melalui pemasangan iklan baik berupa leaflet ataupun dalam bentuk digital dalam sosial media.
Bentuk promosi lain yang dilakukan adalah melalui bentuk pengemasan jamu yang ramah lingkungan
dan estetik untuk meningkatkan daya tarik. Pemasaran secara personal selling mencakup penjualan
melalui orang ke orang secara langsung. Personal selling diawal peluncuran produk akan
mempengaruhi volume penjualan. Kegiatan ini dilakukan oleh reseller. Personal selling juga dapat
dipadukan dalam kegiatan marketing yang lain sebagai contoh pembukaan stand di suatu event dan
dan ikut terlibat sebagai sponsor kegiatan tertentu. Stand dibuka untuk melayani penjualan langsung
dan mendatangi pengunjung acara untuk menawarkan produk. Kegiatan promosi produk diikuti
dengan penjelasan manfaat produk kepada calon pembeli. Dalam kegiatan bisa diterapkan sistem
diskon untuk menarik minat pembeli. Direct selling dapat dilakukan melalui email, telemarketing, dan
sosial media. Dilakukan pemasangan iklan atau pengenalan produk pada sosial media agar pembeli
lebih mengetahui produk sehingga merasa tertarik untuk membeli. Menitipkan produk ke retail juga
menjadi salah satu langkah yang dapat diupayakan untuk membantu penjualan dan pengenalan
produk.
PROJECT 5
ANALISIS FINANCIAL
2. ANALISIS KELAYAKAN:
Harga jual
BEP dalam Rupiah: Harga jual teh rajangan = 35.000
Unit x harga jual Harga jual teh botol = 25.000
Harga jual jamu seduh = 40.000
Harga jual jamu botol = 25.000
Biaya variabel
Biaya variabel teh rajangan = 12.000
Biaya variabel teh botol = 15.000
Biaya variabel jamu seduh = 25.000
Biaya variabel jamu botol = 15.000
Contribution Margin
Teh Rajangan = 35.000-12.000 = 23.000
Teh botol = 25.000-15.000 = 10.000
Jamu seduh = 40.000-25.000 = 15.000
Jamu botol = 25.000-15.000 = 10.000
Proporsi teh rajangan = 120/980x100 = 12,25%
Proporsi teh botol = 160/980x100 = 16,33%
Proporsi jamu seduh = 350/980x100 = 35,71%
Proporsi jamu botol = 350/980x100 = 35,71%
100.980.00 0
Penerimaan Usaha = 1,48 R/C > 1,3
HITUNG R/C 67.977.5 00
Total biaya
Layak/Untung