Anda di halaman 1dari 2

Inokulan bakteri pendegradasi senyawa hidrokarbon tersebut adalah bakteri dari golongan

Rhizopetrofilik.

Mixed culture bakteri Rhizopetrofilik yang yang digunaka merupakan isolat-isolat murni yang terdiri dari
4 jenis bakteri, yaitu, Bacillus cereus, Enterobacter sp., Acinetobacter sp., dan Pseudomonas sp.

Bakteri dalam bentuk isolat murni digabungkan menjadi konsorsium, dikayakan terlebih dahulu sebelum
digunakan pada penelitian selanjutnya. Hal ini dilakukan untuk memperbanyak jumlah isolat untuk
persediaan selama proses penelitian. Pengayaan masing-masing isolat ini mempergunakan medium
minimum sebanyak 250 ml dengan menginokulasikan secara aseptik sebesar 10% (v/v) dan dengan
penambah 1% glukosa sebagai sumber karbon bagi pertumbuhannya. Kemudian diinkubasikan dengan
meletakkannya pada shaker pada temperatur ruang selama 4 hari.

Aktivasi dan adaptasi mixed culture bakteri,. Sebelum diuji kemampuan mendegradasinya, konsorsium
yang akan digunakan perlu diaktivasi dan diadaptasikan pada medium yang akan digunakan dalam
bentuk kultur cair, dengan tujuan untuk:

-" mengadaptasikan bakteri agar dapat mendegradasikan lumpur minyak bumi pada komposisi media
minimum yang akan digunakan.

-" Mengurangi lamanya fase lag (fase adaptasi) pada pola pertumbuhan bakteri.

Proses aktivasi dan adaptasi ini dilakukan secara bertahap, mula- mula 10% (v/v) isolat dari tahap
pengayaan diinokulasikan dalam media tumbuh yaitu media minimum cair sebanyak 50 ml, kemudian

Faktor-faktor Pembatas Proses Degradasi

1. Nutrisi

Fakor nutrisi dalam reaktor cair dipenuhi dengan menambahkan tracemineral sebesar 1% dengan
komposisi yang telah diuraikan sebelumnya. Sedangkan reaktor nutrisi dalam dalam sel bioremediasi
tanah dipenuhi dengan penambahan pupuk NPK yang berbutir biru dengan komposisi 16% N, 16% P,
dan 16% K. Serta Penambahan pupuk urea dengan kadar 46% N. Penambahan ke dalam sel bioremediasi
yang mengandung limbah lumpur dengan perbandingan antara karbon dan nitrogen sebesar 60 : 1.

2. Kelembaban

Pengairan terhadap tanah dalam proses bioremediasi ini dilakukan dua kali sehari yaitu pada sore hari.
Kelembaban yang harus dipertahankan dalam proses aerob ini yaitu antar 30%-90%. Air yang
ditambahkan ke dalam sel adalah sebesar 100 ml. Pengairan terhadap sel bioremediasi ini dilakukan
dengan cara penyemprotan ke seluruh area tanah setiap 2 hari sekali.

3. Oksigen
Pada reaktor cair kandungan oksigen dipenuhi dengan menyediakan ruang kosong dalam reaktor.
Perbandingan volume ruang antara kultur cair dan oksigen dalam reaktor yaitu sebesar 1: 3. Oksigen
yang tersedia tersebut dicampurkan secara merata proses pengocokan pada shaker. Sedangkan pada sel
bioremediasi, kebutuhan oksigen di dalam tanah dipenuhi dengan cara membalikan tanah secara
berkala setiap hari secara merata.

Anda mungkin juga menyukai