Anda di halaman 1dari 15

EKONOMI PEMBANGUNAN EKI 211 C6

Dosen Pengampu: Drs. I Ketut Sutrisna, M.Si. .


KONSEP PERTUMBUHAN EKONOMI DAN PERBEDAAN TEORI-TEORI
PERTUMBUHAN EKONOMI

Oleh :
KELOMPOK 1
I Wayan Dipa Sudiksa (1907511046)
Pande Bagus Dharma Kusuma Putra Astawa (1907511074)
Kadek Dinda Mas Kencana Dewi (1907511226)
Kadek Kanaya Dwi Putri (1907511239)
I Made Bagus Krisna (1907511254)

PROGRAM STUDI EKONOMI

PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI

DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat-Nya, kami
kelompok 1 sebagai penyusun makalah ini dapat menyelesaikannya secara sederhana dan tepat
waktu. Adapun karya tulis ini kami rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya yang
sajiannya kami sajikan dalam lembar Daftar Pustaka dengan harapan karya ini dapat menambah
pengetahuan kita tentang konsep pertumbuhan ekonomi dan perbedaan teori-teori pertumbuhan
ekonomi. Penyusunan karya tulis ini dilatarbelakangi oleh keinginan kami untuk memberikan
informasi seputaran mata kuliah Ekonomi Pembangunan Lanjutan kepada para pembaca.

Kami menyadari bahwa penulisan karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi isi maupun tulisan. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran guna
lebih menyempurnakan penulisan pada masa yang akan datang. Akhir kata, semoga karya ini
dapat menambah ilmu pengetahuan dan kemampuan kita semua.

Denpasar, 10 Februari 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................4

1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................................................5

2.1 Konsep Dasar Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi....................................5

2.2 Tujuan dan Kegunaan Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi ......................................5

2.3 Model-model Teori Pertumbuhan Ekonomi .........................................................................7

2.4 Doktrin Pertumbuhan Ekonomi ..........................................................................................10

BAB III PENUTUP ....................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan .........................................................................................................................11

3.2 Kritik dan Saran ..................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA………………...………………...………………………………………13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi merupakan proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara


secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan
ekonomi ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang.

Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan


pembangunan. Terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Keberhasilan
pembangunan suatu daerah dapat dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonominya maupun
pembangunan ekonominya. Oleh sebab itu, setiap daerah selalu menetapkan target tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi didalam perencanaan dan tujuan pembangunan daerahnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep dasar pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi?

2. Apa tujuan dan kegunaan mempelajari pembangunan dan pertumbuhan ekonomi?

3. Apa model-model teori pertumbuhan ekonomi?

4. Bagaimana doktrin-doktrin pertumbuhan ekonomi?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui konsep dasar pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi

2. Untuk mengetahui tujuan dan kegunaan mempelajari pembangunan dan pertumbuhan


ekonomi

3. Untuk mengetahui model-model teori pertumbuhan ekonomi

4. Untuk mengetahui doktrin pertumbuhan ekonomi

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi

1. Konsep Pembangunan Ekonomi


Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang bersifat multidimensional yang melibatkan
kepada seluruh perubahan besar baik terhadap perubahan struktur ekonomi, perubahan sosial,
mengurangi kemiskinan, mengurangi ketimpangan (disparitas) dan pengangguran (Todaro, 2008).
Ada empat model pembangunan (Suryana, 2000) yaitu model pembangunan ekonomi yang
berorientasi pada pertumbuhan, penciptaan lapangan kerja, penghapusan kemiskinan dan model
pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dasar. Berdasarkan atas
model pembangunan tersebut, semua itu bertujuan pada perbaikan kualitas hidup, peningkatan
barang dan jasa, penciptaan lapangan kerja baru dengan upah yang layak, dengan harapan
tercapainya tingkat hidup minimal untuk setiap rumah tangga. Sasaran utama dari pembangunan
nasional adalah meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil-hasilnya serta
pemantapan stabilitas nasional.
2. Konsep Pertumbuhan Ekonomi
Menurut P. Eko Prasetyo (2009:237), istilah pertumbuhan ekonomi (economic growth) secara
paling sederhana dapat diartikan sebagai pertambahan output atau pertambahan pendapatan
nasional agregat dalam kurun waktu tertentu misalkan satu tahun. Perekonomian suatu negara
dikatakan mengalami pertumbuhan jika jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor
produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian
pengertian pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai kenaikan kapasitas produksi barang dan
jasa secara fisik dalam kurun waktu tertentu.

2.2 Tujuan dan Kegunaan Pembanguna dan Pertumbuhan Ekonomi

Secara Umum, Pembangunan ekonomi merupakan proses ekonomi yang bertujuan untuk menaikan
pendapatan perkapita penduduk dalam suatu negara dalam kurun waktu yang panjang. Dan hal tersebut
diikuti dengan pergeseran fundamental pada struktur ekonomi serta pemerataan pendapatan untuk
penduduk suatu negara yang bersangkutan. Pembanugnan ekonomi atau juga disebut dengan Economic
development bermanfaat dalam memberikan perubahan dalam masyarakat. Baik itu dari sisi teknologi,
mindset masyarakat, ataupun kelembagaan.

5
Yang menjadi tujuan kemajuan pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi suatu
wilayah tersebut, dengan begitu indikator untuk mengukur kemampuan suatu negara untuk berkembang
adalah pertumbuhan ekonomi. Selain itu terdapat pula indikator pendukung pertumbuhan ekonomi yakni
urbanisasi, pendapatan perkapita, struktur ekonomi, pendidikan, dan kesehatan

Adapun pentingnya indikator-indikator pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut:

1. Memantau perilaku perekonomian


2. Kepentingan analisis ekonomi
3. Dasar pengambilan keputusan
4. Dasar perbandingan internasional

Pembangunan ekonomi dalam perspektif yang luas dipandang sebagai salah satu proses
multidimensi yang mencakup sebagai perubahan mendasar struktur social, sikap masyarakat, institusi
nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketimpangan distribusi
pendapatan serta pengentasan kemiskinan (Todaro,1997)

Selanjutnya, Tujuan mempelajari pembangunan dan pertumbuhan ekonomi adalah

 Menciptakan lapangan kerja yang baru dengan tujuan untuk mengurang jumlah pengangguran.
Sehingga mampu menurunkan tingkat kemiskinan.
 Menaikan kualitas hidup seluruh masyarakat dengan cara memudahkan akses kesehatan dan juga
pendidikan.
 Meningkatkan sekaligus menyetarakan taraf hidup penduduk.
 Mengurangi kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat.
 Menaikan atau meningkatkan kemakmuran atau kesejahteraan serta keadilan dalam bermasyarakat.

Dengan begitu kita bisa mengetahui apa saja kegunaan dari mempelajari pembangunan ekonomi dan
pertumbuhan ekonomi yaitu, mengetahui apa saja yang menjadi akar masalah perekonomian disuatu
wilayah atau negara. Dalam suatu wilayah atau negara yang mengalami kemiskinan, pengangguran, dan
permasalahan lainnya, kita bisa mengkaji lebih dalam untuk mengetahui permasalahan yang ada, dan bisa
dibuatkan suatu kebijakan dan pengambilan keputusan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Seperti
halnya kita membuat lapangan pekerjaan yang banyak sehingga menurunkan tingkat kemiskinan dan
tingkat kriminalitas, serta mensejahterahkan masyarakat dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat
dengan begitu aspek pendidikan bisa lebih diperbaiki dan menciptakan lulusan lulusan yang mempunyai
skill yang lebih baik dan siap bekerja untuk meningkatkan produktivitas dari barang dan jasa suatu negara
atau wilayah, untuk itu pendapatan perkapita suatu negara atau wilayah akan perlahan-lahan meningkat.

6
Berkaitan dengan pendapatan suatu negara yang meningkat maka pemerintah pun akan cepat tanggap
membangun segala sarana dan prasarana pendukung untuk memajukan perekonomian.

2.3 Model-model Teori Pertumbuhan Ekonomi

Teori pertumbuhan ekonomi merupakan konsep untuk menjelaskan faktor-faktor yang bisa
mempengaruhi atau menentukan pertumbuhan ekonomi dalam proses jangka panjang. Teori
pertumbuhan juga menjelaskan bagaimana faktor-faktor itu berinteraksi satu dengan yang lain
sehingga dapat menimbulkan terjadinya proses pertumbuhan ekonomi.

1. Teori pertumbuhan Ekonomi klasik

Teori pertumbuhan klasik menganggap pertumbuhan ekonomi suatu negara akan menurun
dengan bertambahnya populasi dan sumber daya yang semakin terbatas. Para ekonom teori
pertumbuhan klasik berpendapat bahwa kenaikan sementara PDB riil per orang pasti akan
menyebabkan ledakan populasi. Hal itu bisa membuat sumber daya suatu negara bakal semakin
merosot, yang akhirnya menurunkan nilai PDD riil serta membikin pertumbuhan ekonomi
melambat. Setidaknya ada tiga pemikir utama yang merumuskan teori pertumbuhan ekonomi
klasik. Pertama, adalah Adam Smith. Teori pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith melihat
bahwa suatu perekonomian akan tumbuh jika terjadi pertambahan jumlah penduduk yang
memperluas pasar dan mendorong spesialisasi. Proses spesialisasi bidang kerja diyakininya akan
meningkatkan produktivitas pekerja. Kemudian, mendorong kemajuan teknologi dan pertumbuhan
ekonomi. Kedua, David Ricardo. Pendapat David Ricardo tentang teori pertumbuhan ekonomi
berkebalikan dengan Adam Smith. Menurutnya, pertumbuhan penduduk yang terlalu besar bisa
menyebabkan melimpahnya tenaga kerja. Hal ini akan menyebabkan upah yang diterima masing-
masing orang menurun dan akibatnya perekonomian bisa mengalami stagnasi atau stationary state.
Ketiga, Thomas Robert Malthus. Menurut Malthus, pertumbuhan penduduk adalah akibat proses
pembangunan. Namun, proses penambahan jumlah penduduk tidak bisa tanpa peningkatan
kesejahteraan yang sebanding. Malthus menyimpulkan, apabila tingkat akumulasi modal
meningkat, permintaan atas tenaga kerja juga meningkat. Kondisi ini mendorong pertumbuhan
penduduk. Akan tetapi, pertumbuhan penduduk akan meningkatkan kesejahteraan hanya apabila
pertumbuhan tersebut meningkatkan permintaan efektif.

2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Neoklasik

7
Teori Pertumbuhan Neoklasik adalah model pertumbuhan ekonomi yang menguraikan
bagaimana tingkat pertumbuhan ekonomi bisa stabil hanya jika tiga kekuatan ekonomi ikut
bermain: tenaga kerja; modal; dan teknologi. Versi Model Pertumbuhan Neoklasik yang paling
sederhana dan populer adalah Model Pertumbuhan Solow-Swan. Teori tersebut menyatakan
bahwa ekuilibrium ekonomi jangka pendek adalah hasil dari setiap jumlah tenaga kerja dan modal
yang memainkan peran penting dalam proses produksi. Teori tersebut berdalil bahwa perubahan
teknologi secara signifikan mempengaruhi fungsi ekonomi secara keseluruhan. Teori pertumbuhan
neoklasik menguraikan tiga faktor yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi. Namun, teori ini
menekankan pada asumsinya bahwa sebuah keseimbangan akan berlangsung sementara, atau
keseimbangan jangka pendek. Berbeda dari keseimbangan jangka panjang, yang tidak
memerlukan salah satu dari ketiga faktor tersebut. Setidaknya, ada tiga pemikir utama yang
menopang Teori Pertumbuhan Neoklasik. Pertama, Harrod-Domar yang mengemukakan
pentingnya pembentukan modal atau investasi sebagai syarat mencapai pertumbuhan ekonomi
yang kokoh (steady growth). Bila pembentukan modal telah dilakukan, perekonomian diprediksi
dapat memproduksi barang-barang dalam jumlah yang lebih besar. Teori Harod Domar
menyatakan bahwa sumber pertumbuhan adalah besarnya porsi pendapatan domestik bruto (PDB)
yang ditabung, sebagai capital stock untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. Kedua,
Schumpeter. Ketika yang lain menganggap penduduk sebagai aspek sentral dalam proses
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, Schumpeter berpendapat pertumbuhan ekonomi sangat
ditentukan oleh kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship). Bagi dia, kewirausahaan adalah
faktor penting yang mendorong inovasi dan pertumbuhan aktivitas produksi. Ketiga, Robert Solow
yang menyatakan bahwa dalam jangka panjang tingkat tabungan dapat menentukan modal dalam
proses produksi. Sama halnya, semakin tinggi tingkat tabungan, maka semakin tinggi pula modal
dan pengeluaran yang dihasilkan. Teori dengan perspektif mirip juga dikembangkan oleh Trevor
Swan. Teori Solow-Swan mempertimbangkan pentingnya akumulasi modal ”dalam arti luas”
sebagai sumber utama pertumbuhan. Akumulasi modal “dalam arti luas” didefinisikan sebagai
modal fisik dan non fisik berupa ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi diyakini akan
memacu inovasi, meningkatkan produktivitas, serta mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi
yang stabil.

3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis


Teori historis menitikberatkan perhatian pada proses perkembangan perekonomian
8
masyarakat mulai dari tahap prasejarah hingga industri, masyarakat dunia dan masyarakat
berkonsumsi tinggi. Ada setidaknya 4 pemikir yang mendukung teori historis. Pertama, Frederich
List yang membagi tahapan pertumbuhan ekonomi berdasarkan cara ataupun kebiasaan sebuah
masyarakat dalam menjaga kelangsungan hidupnya melalui produksi. Mulai dari berburu dan
mengembara, yang mana manusia bergantung pada alam; beternak dan bertani; dan pertanian dan
kerajinan; serta Kemudian, kerajinan, industri, hingga perniagaan. Kedua, Werner Sombart yang
menganggap bahwa tahapan pertumbuhan ekonomi terjadi karena masyarakat memiliki susunan
organisasi dan ideologi masing-masing. Tahapan tersebut dibagi jadi tiga: perekonomian tertutup;
kerajinan dan pertumbuhan; kapitalisme. Ketiga, Walt Whitman Rostow yang menyatakan bahwa,
dalam hal pertumbuhan ekonomi, suatu negara akan mengalami lima tahapan. Tahapan awal
adalah, tradisional. Di tahapan tersebut, ekonomi didominasi oleh sektor pertanian. Tahapan
selanjutnya, transisi atau pra-take-off yang akan terjadi peralihan struktur tenaga kerja dari
pertanian ke industri. Tahapan berikutnya, menurut Rostow, adalah tinggal landas atau take-off,
yakni masa pada saat hambatan dalam struktur sosial dan politik dapat diatasi. Tahapan yang
kemudian ialah menuju kematangan atau the drive to maturity, di mana serikat buruh dan dagang
semakin maju. Tahapan terakhir adalah konsumsi masa tinggi (high mass consumption), yakni ketika
tenaga kerja didominasi dengan pekerja terdidik, dan penduduk di kota lebih banyak dari penghuni
desa. Keempat, Karl Bucher yang berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara
didasarkan pada hubungan produsen dengan konsumen. Dalam teori Bucher, ada 4 tahapan
perekonomian, yang menentukan karakter pertumbuhannya. Tahap awal, masa rumah tangga
tertutup, yakni saat masyarakat hanya memenuhi kebutuhan kelompoknya sendiri. Tahap
selanjutnya, ialah masa rumah tangga kota, yaitu saat muncul hubungan dagang antardesa dan desa
dengan kota. Berikutnya, tahap masa rumah tangga bangsa, yaitu era saat perdagangan antar-kota
membentuk satu kesatuan masyarakat yang melakukan pertukaran dagang dalam negara. Tahap
terakhir, masa rumah tangga dunia, di mana perdagangan telah melewati batas-batas negara.
4. Teori Pertumbuhan Ekonomi Kuznets
Menurut Kuznets, pertumbuhan ekonomi merupakan kenaikan kemampuan jangka
panjang suatu negara dalam menyediakan berbagai jenis barang-barang ekonomi dengan jumlah
yang banyak kepada penduduknya. Kuznets mengemukakan, pertumbuhan ekonomi bisa dicapai
oleh 3 faktor. Faktor pertama adalah, peningkatan persediaan barang yang terus-menerus. Faktor
kedua yaitu, perkembangan teknologi. Sementara itu, faktor ketiga adalah penggunaan teknologi

9
secara efektif dan efisien.

2.4 Doktrin Pertumbuhan Ekonomi

Pendekatan Pertumbuhan Berimbang

Doktrin ini dianut oleh beberapa penulis yang masing masingnya punya tafsiran sendiri
beberapa penulis mengatakan investasi di sektor atau industri berlangsung lamban agar sejalan
dengan sektor lain, sebagian lainnya beranggapan investasi harus berlangsung serentak disemua
sektor atau industri. Pertumbuhan berimbang butuh keseimbangan antara berbagai industri barang
konsumen,antara barang konsumen dan industri barang modal, juga berarti keseimbangan industri
dan pertanian antara sektor dalam negeri dan ekspor memerlukan keseimbangan antara overhead
sosial dan ekonomi serta investasi langsung produktif antara ekonomi eksternal vertikal dan
eksternal horisontal, jadi teori pertumbuhan berimbang haruskan adanya pembungan serentak dan
harmonis di berbagai sektor ekonomi hingga tumbuh bersama. Teori ini didukung Rosentein-
rodan,Ragnar Nurkse,serta Arthur Lewis.

Rosentein-rodan merupakan ekonom pertama yang mengemukakan mengenai teori


pertumbuhan berimbang, ia mengatakan seluruh industri yang didirikan di Eropa Barat dan
Tenggara direncanakan suatu perusahaan raksasa. Sedangkan menurut Nurkse lingkaran setan
kemiskinan yang terjadi di negara terbelakang melambatkan perkembangan ekonomi, jalan keluar
dari kebuntuan ini dengan menginkrosinasikan pengguanan modal di berbagai macam jajaran
industri inilah cara mencari titik terang.hasilnya perluasan pasar secara menyeluruh.ia berpedoman
pada hukumnya dan mengutip formulasi mill. Gelombang investasi modal di sejumlah industri
yang beraneka macam oleh Nurkse disebut pertumbuhan berimbang. Menurut lewis dalam prgram
pembangunan sektor ekonomi harus tumbuh secara serentak untuk menjaga kesimbangan yang
tepat antara industri dan pertanian serta produksi untuk konsumsi dalam negeri dan ekspor.

Kritik terhadap pertumbuhan berimbang:

a) Peningkatan biaya,dengan pendirian industri secara serentak mungkin tingkatkan daya


uang dan biaya rill produksi.

b) Tidak menaruh perhatian pada penurunan biaya, Kidleberger mengatakan Nurkse tidak
menaruh perhatian mengenai penurunan biaya indsutri yang ada.

10
c) Masalah lain,Marcus Fleming mengatakan doktrin pertumbuhan berimbang anggap bahwa
hubungan antara industri sebagian besar saling melengkapi,keterbatasan persediaan jelas
tunjukan bahwa hubungan sebagian besar saling bersaing.

d) Gagal sebagai teori pembangunan, Menurut Hirschman teori pertumbuhan berimabang


gagal sebagai teori penbangunan,ia menganggap pertumbuhan berimbang merupakan
pemaksaan sektor industri yang baru berdiri

e) Melebihi kemampuan negaara terbelakang,Hirschman mengatakan doktrin nin gabungkan


sifat pasrah pada perekonomian terbelakang dengan harapan muluk terhadap daya cipta.

f) Disproporsi faktor,dalam hal ini tidak profesionalnya faktor produksi.

g) Kelangkaan sumber,doktrin ini didasarkan hukum Say bahwa penawaran ciptakan


permintaan,tapi di negara terbelakang penawaran faktor tidak elastic

h) Anggapan keliru mengenai hasil yang meningkat,jika investasi dilakukan serentak di


semua bidang yang berhubungan maka timbul kelangkaan bahan mentah,hargaa dan faktor
serta lainnya sebabkan kemerosotan hasil.

i) Gumpalan modal bukan hal pokok bagi pembangunan,pengalaman negara maju tunjukan
bahwa banyak jasa disediakan lebih dulu dengan biaya investasi yang rendah

j) Pertumbuhan berimbang bukan hal pokok bagi Induced Invesment,Kurihara mengatakan


pertumbuhan berimbang tidak dimaksudkan untuk merangsang investasi swasta tapi untuk
kepentingan dirinya sendiri seperti yang dkatakan Nurkse

k) Tidak pertimbangkan perencanaan,Myrdal beranggapan Nurkse tidak menerangkan


bagaimana cita-cita mengenai pertumbuhan berimbang antara berbagai industri dicocokan
dengan jenis perencanaan menyeluruh telah jadi kebijaksanaan umum yang punya dasar kuat
sesuai dengan aktual negara tersebut.

l) Konsep pertumbuhan berimbang dapat diterapkan dinegara maju,petumbuhan berimbang


diambil dari teori Keynesian berbunyi pembangunan serentak dan menyeluruh di masa
pasang naik siklus perdagangan dapat membawa pada pasang naiknya siklus perdagangan
yang membawa pemulhan kembali kegaitan ekonomi tapi di perekonomian terbelakang tidak
demikan halnya terlepas apa negara campur tangan atau tidak karna diperekonomian seperti

11
itu tak ada penundaan kegaitan ekonomi sementara waktu karena bersifat statis

m) Kelangkaan dan kemacetan mendorong pertumbuhan,Paul streeten mengatakan bukan


pertumbuhan berimbang tapi kelangkaan dan kemacetan berikan rangsang pada penemuan
yang merevolusi sistem ekonomi dunia.

Pendekatan Pertumbuhan Tidak Berimbang

Doktrin ini lawan dari pertumbuhan berimbang,konsep ini menyatakan investasi


seyogyanya dilakukan disektor terpilih daripada serentak di semua sektor ekonomi. Hirschman
berpendapat bahwa dengan sengaja tidak menyeimbangkan perekonomian sesuai strategi yang
telah dirangcang cara terbaik untuk capai pertumbuhan di negara terbelakang dengan investasi
pada industri atau sektor perekonomian yang strategis akan hasilkan kesemaptan investasi baru
dan buka jalan bagi pembangunan ekonomi lebih lanjut

Dalam praktek kebijakan pembangunan ekonomi bertujuan :

a) mencegah investasi convergent yang ambil ekonomi eksternal lebih banyak dari yang
diciptakanny

b) mendorong rangkaian investasi divergent yang ciptakan ekonomi eksternal lebih besar dari
yang diambilnya.
Melimpahkan perekonomian melalui (MOS) Modal Overhead Sosial yang diartikan terdiri
dari jasa atau pelayanan pokok tanpa kegiatan produksi primer, sekunder, dan tersier yang tidak
berfungsi, yang didalamnya termasuk investasi di bidang pendidikan, kesehatan masyarakat,
perhubungan, angkutan dan bidang lain yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Hirschman
anjurkan pendirian industri tahap akhir dahulu,dalam indsutri,negara yang sedang berkembang tak
perlu usahakan semua tahap produksi secara serentak tapi dapat impor pabrik
converting,assembling,dan mixing bagi sentuhan terakhir produk yang hampir jadi.

Keterbatasan:

a) Kurang perhatian pada komposisi,arah dan saat pertumbuhan tidak berimbang,Paul


streeten kritik teori ini bahwa permasalahan pokonya bukan takkeseimbangan perlu ciptakan
atau tidak,ia tunjukan Hirschman tidak menaruh perhatian cukup pada komposisi arah dan

12
saat pertumbuhan tak berimbang

b) Abaikan perlawanan,Hirchsman abaikan reaksi lembaga-lembaga di negara terbelakang

c) Diluar kemampuan negara terbelakang,kritik terhadap teori Nurkse juga berlaku pada
teorinya sendiri bahwa investasi ciptakan ketidakseimbangan dengan demikian ciptakakn
tekanan dan tegangan pada proses pertumbuhan dapat diatasi melalui mekanisme
perangsangan

d) Kekurangan fasilitas dasar,seperti dapatkan tenaga teknis,bahan mentah,dan fasislitas


dasar sperti tenaga dan pengangkutan.

e) Kekurangan mobilitas faktor,dinegara belakang sulit pindahkan sumber dari satu sektor ke
sektor lain

f) Timbulnya tekanan inflasi,jikas investasi dalam dosis besar dalam perekonomian di bidang
strategis pendapatan akan naik, cendrung tingkatkan permintaan akan barang konsumen
relatif pada penwarannya.

g) Dampak kaitan tidak didasarkan data,dampak kaitan lemah karna tidak didasarkan data di
negara terbelakang dimana fasilitas overhead sosial tak dibangun selama satu generasi atau
lebih

h) Terlalu banyak penekanan pada keputusan investasi,pengambilan keputusan merupakan


faktor penting dalam pembangunan ekonomi tapi negara terbelakang tidak hanya perlukan
keputusan investasi tapi juga keputusan administratif.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah permasalahan setiap negara. Pertumbuhan


ekonomi merupakan suatu faktor yang menentukan pembangunan ekonomi baik dinegara maju
maupun berkembang. Semakin baik pertumbuhan ekonomi suatu negara maka semakin baik pula
pembangunan ekonomi di negara tersebut. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pembangunan ekonomi. Terdapat banyak faktor yang mendorong dan menghambat
pertumbuhan ekonomi. Diperlukan usaha untuk dapat mengoptimalkan pengelolaan sumber-
sumber daya di Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

3.2 Kritik dan Saran


Demikian karya tulis yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Kritik dan saran
yang membangun sangat diharapkan demi tercapainya karya yang lebih baik.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://makalah-artikel-online.blogspot.com/2009/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi

http://www.bps.go.id/?news=1008

Charysa, Ninda Noviani(2013), Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Inflasi Terhadap Upah
Minimum Regional Di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011 Economics
Development Analysis Journal 2(4)
Dwiyanto, Agus. “Penduduk dan pembangunan”. (Yogyakarta, Penerbit Aditya Media, 1996).

15

Anda mungkin juga menyukai