Oleh :
KELOMPOK 1
I Wayan Dipa Sudiksa (1907511046)
Pande Bagus Dharma Kusuma Putra Astawa (1907511074)
Kadek Dinda Mas Kencana Dewi (1907511226)
Kadek Kanaya Dwi Putri (1907511239)
I Made Bagus Krisna (1907511254)
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat-Nya, kami
kelompok 1 sebagai penyusun makalah ini dapat menyelesaikannya secara sederhana dan tepat
waktu. Adapun karya tulis ini kami rangkum dari beberapa sumber yang dapat dipercaya yang
sajiannya kami sajikan dalam lembar Daftar Pustaka dengan harapan karya ini dapat menambah
pengetahuan kita tentang konsep pertumbuhan ekonomi dan perbedaan teori-teori pertumbuhan
ekonomi. Penyusunan karya tulis ini dilatarbelakangi oleh keinginan kami untuk memberikan
informasi seputaran mata kuliah Ekonomi Pembangunan Lanjutan kepada para pembaca.
Kami menyadari bahwa penulisan karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi isi maupun tulisan. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran guna
lebih menyempurnakan penulisan pada masa yang akan datang. Akhir kata, semoga karya ini
dapat menambah ilmu pengetahuan dan kemampuan kita semua.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA………………...………………...………………………………………13
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
Secara Umum, Pembangunan ekonomi merupakan proses ekonomi yang bertujuan untuk menaikan
pendapatan perkapita penduduk dalam suatu negara dalam kurun waktu yang panjang. Dan hal tersebut
diikuti dengan pergeseran fundamental pada struktur ekonomi serta pemerataan pendapatan untuk
penduduk suatu negara yang bersangkutan. Pembanugnan ekonomi atau juga disebut dengan Economic
development bermanfaat dalam memberikan perubahan dalam masyarakat. Baik itu dari sisi teknologi,
mindset masyarakat, ataupun kelembagaan.
5
Yang menjadi tujuan kemajuan pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi suatu
wilayah tersebut, dengan begitu indikator untuk mengukur kemampuan suatu negara untuk berkembang
adalah pertumbuhan ekonomi. Selain itu terdapat pula indikator pendukung pertumbuhan ekonomi yakni
urbanisasi, pendapatan perkapita, struktur ekonomi, pendidikan, dan kesehatan
Pembangunan ekonomi dalam perspektif yang luas dipandang sebagai salah satu proses
multidimensi yang mencakup sebagai perubahan mendasar struktur social, sikap masyarakat, institusi
nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketimpangan distribusi
pendapatan serta pengentasan kemiskinan (Todaro,1997)
Menciptakan lapangan kerja yang baru dengan tujuan untuk mengurang jumlah pengangguran.
Sehingga mampu menurunkan tingkat kemiskinan.
Menaikan kualitas hidup seluruh masyarakat dengan cara memudahkan akses kesehatan dan juga
pendidikan.
Meningkatkan sekaligus menyetarakan taraf hidup penduduk.
Mengurangi kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat.
Menaikan atau meningkatkan kemakmuran atau kesejahteraan serta keadilan dalam bermasyarakat.
Dengan begitu kita bisa mengetahui apa saja kegunaan dari mempelajari pembangunan ekonomi dan
pertumbuhan ekonomi yaitu, mengetahui apa saja yang menjadi akar masalah perekonomian disuatu
wilayah atau negara. Dalam suatu wilayah atau negara yang mengalami kemiskinan, pengangguran, dan
permasalahan lainnya, kita bisa mengkaji lebih dalam untuk mengetahui permasalahan yang ada, dan bisa
dibuatkan suatu kebijakan dan pengambilan keputusan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Seperti
halnya kita membuat lapangan pekerjaan yang banyak sehingga menurunkan tingkat kemiskinan dan
tingkat kriminalitas, serta mensejahterahkan masyarakat dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat
dengan begitu aspek pendidikan bisa lebih diperbaiki dan menciptakan lulusan lulusan yang mempunyai
skill yang lebih baik dan siap bekerja untuk meningkatkan produktivitas dari barang dan jasa suatu negara
atau wilayah, untuk itu pendapatan perkapita suatu negara atau wilayah akan perlahan-lahan meningkat.
6
Berkaitan dengan pendapatan suatu negara yang meningkat maka pemerintah pun akan cepat tanggap
membangun segala sarana dan prasarana pendukung untuk memajukan perekonomian.
Teori pertumbuhan ekonomi merupakan konsep untuk menjelaskan faktor-faktor yang bisa
mempengaruhi atau menentukan pertumbuhan ekonomi dalam proses jangka panjang. Teori
pertumbuhan juga menjelaskan bagaimana faktor-faktor itu berinteraksi satu dengan yang lain
sehingga dapat menimbulkan terjadinya proses pertumbuhan ekonomi.
Teori pertumbuhan klasik menganggap pertumbuhan ekonomi suatu negara akan menurun
dengan bertambahnya populasi dan sumber daya yang semakin terbatas. Para ekonom teori
pertumbuhan klasik berpendapat bahwa kenaikan sementara PDB riil per orang pasti akan
menyebabkan ledakan populasi. Hal itu bisa membuat sumber daya suatu negara bakal semakin
merosot, yang akhirnya menurunkan nilai PDD riil serta membikin pertumbuhan ekonomi
melambat. Setidaknya ada tiga pemikir utama yang merumuskan teori pertumbuhan ekonomi
klasik. Pertama, adalah Adam Smith. Teori pertumbuhan ekonomi menurut Adam Smith melihat
bahwa suatu perekonomian akan tumbuh jika terjadi pertambahan jumlah penduduk yang
memperluas pasar dan mendorong spesialisasi. Proses spesialisasi bidang kerja diyakininya akan
meningkatkan produktivitas pekerja. Kemudian, mendorong kemajuan teknologi dan pertumbuhan
ekonomi. Kedua, David Ricardo. Pendapat David Ricardo tentang teori pertumbuhan ekonomi
berkebalikan dengan Adam Smith. Menurutnya, pertumbuhan penduduk yang terlalu besar bisa
menyebabkan melimpahnya tenaga kerja. Hal ini akan menyebabkan upah yang diterima masing-
masing orang menurun dan akibatnya perekonomian bisa mengalami stagnasi atau stationary state.
Ketiga, Thomas Robert Malthus. Menurut Malthus, pertumbuhan penduduk adalah akibat proses
pembangunan. Namun, proses penambahan jumlah penduduk tidak bisa tanpa peningkatan
kesejahteraan yang sebanding. Malthus menyimpulkan, apabila tingkat akumulasi modal
meningkat, permintaan atas tenaga kerja juga meningkat. Kondisi ini mendorong pertumbuhan
penduduk. Akan tetapi, pertumbuhan penduduk akan meningkatkan kesejahteraan hanya apabila
pertumbuhan tersebut meningkatkan permintaan efektif.
7
Teori Pertumbuhan Neoklasik adalah model pertumbuhan ekonomi yang menguraikan
bagaimana tingkat pertumbuhan ekonomi bisa stabil hanya jika tiga kekuatan ekonomi ikut
bermain: tenaga kerja; modal; dan teknologi. Versi Model Pertumbuhan Neoklasik yang paling
sederhana dan populer adalah Model Pertumbuhan Solow-Swan. Teori tersebut menyatakan
bahwa ekuilibrium ekonomi jangka pendek adalah hasil dari setiap jumlah tenaga kerja dan modal
yang memainkan peran penting dalam proses produksi. Teori tersebut berdalil bahwa perubahan
teknologi secara signifikan mempengaruhi fungsi ekonomi secara keseluruhan. Teori pertumbuhan
neoklasik menguraikan tiga faktor yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi. Namun, teori ini
menekankan pada asumsinya bahwa sebuah keseimbangan akan berlangsung sementara, atau
keseimbangan jangka pendek. Berbeda dari keseimbangan jangka panjang, yang tidak
memerlukan salah satu dari ketiga faktor tersebut. Setidaknya, ada tiga pemikir utama yang
menopang Teori Pertumbuhan Neoklasik. Pertama, Harrod-Domar yang mengemukakan
pentingnya pembentukan modal atau investasi sebagai syarat mencapai pertumbuhan ekonomi
yang kokoh (steady growth). Bila pembentukan modal telah dilakukan, perekonomian diprediksi
dapat memproduksi barang-barang dalam jumlah yang lebih besar. Teori Harod Domar
menyatakan bahwa sumber pertumbuhan adalah besarnya porsi pendapatan domestik bruto (PDB)
yang ditabung, sebagai capital stock untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara. Kedua,
Schumpeter. Ketika yang lain menganggap penduduk sebagai aspek sentral dalam proses
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, Schumpeter berpendapat pertumbuhan ekonomi sangat
ditentukan oleh kemampuan kewirausahaan (entrepreneurship). Bagi dia, kewirausahaan adalah
faktor penting yang mendorong inovasi dan pertumbuhan aktivitas produksi. Ketiga, Robert Solow
yang menyatakan bahwa dalam jangka panjang tingkat tabungan dapat menentukan modal dalam
proses produksi. Sama halnya, semakin tinggi tingkat tabungan, maka semakin tinggi pula modal
dan pengeluaran yang dihasilkan. Teori dengan perspektif mirip juga dikembangkan oleh Trevor
Swan. Teori Solow-Swan mempertimbangkan pentingnya akumulasi modal ”dalam arti luas”
sebagai sumber utama pertumbuhan. Akumulasi modal “dalam arti luas” didefinisikan sebagai
modal fisik dan non fisik berupa ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi diyakini akan
memacu inovasi, meningkatkan produktivitas, serta mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi
yang stabil.
9
secara efektif dan efisien.
Doktrin ini dianut oleh beberapa penulis yang masing masingnya punya tafsiran sendiri
beberapa penulis mengatakan investasi di sektor atau industri berlangsung lamban agar sejalan
dengan sektor lain, sebagian lainnya beranggapan investasi harus berlangsung serentak disemua
sektor atau industri. Pertumbuhan berimbang butuh keseimbangan antara berbagai industri barang
konsumen,antara barang konsumen dan industri barang modal, juga berarti keseimbangan industri
dan pertanian antara sektor dalam negeri dan ekspor memerlukan keseimbangan antara overhead
sosial dan ekonomi serta investasi langsung produktif antara ekonomi eksternal vertikal dan
eksternal horisontal, jadi teori pertumbuhan berimbang haruskan adanya pembungan serentak dan
harmonis di berbagai sektor ekonomi hingga tumbuh bersama. Teori ini didukung Rosentein-
rodan,Ragnar Nurkse,serta Arthur Lewis.
b) Tidak menaruh perhatian pada penurunan biaya, Kidleberger mengatakan Nurkse tidak
menaruh perhatian mengenai penurunan biaya indsutri yang ada.
10
c) Masalah lain,Marcus Fleming mengatakan doktrin pertumbuhan berimbang anggap bahwa
hubungan antara industri sebagian besar saling melengkapi,keterbatasan persediaan jelas
tunjukan bahwa hubungan sebagian besar saling bersaing.
i) Gumpalan modal bukan hal pokok bagi pembangunan,pengalaman negara maju tunjukan
bahwa banyak jasa disediakan lebih dulu dengan biaya investasi yang rendah
11
itu tak ada penundaan kegaitan ekonomi sementara waktu karena bersifat statis
a) mencegah investasi convergent yang ambil ekonomi eksternal lebih banyak dari yang
diciptakanny
b) mendorong rangkaian investasi divergent yang ciptakan ekonomi eksternal lebih besar dari
yang diambilnya.
Melimpahkan perekonomian melalui (MOS) Modal Overhead Sosial yang diartikan terdiri
dari jasa atau pelayanan pokok tanpa kegiatan produksi primer, sekunder, dan tersier yang tidak
berfungsi, yang didalamnya termasuk investasi di bidang pendidikan, kesehatan masyarakat,
perhubungan, angkutan dan bidang lain yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Hirschman
anjurkan pendirian industri tahap akhir dahulu,dalam indsutri,negara yang sedang berkembang tak
perlu usahakan semua tahap produksi secara serentak tapi dapat impor pabrik
converting,assembling,dan mixing bagi sentuhan terakhir produk yang hampir jadi.
Keterbatasan:
12
saat pertumbuhan tak berimbang
c) Diluar kemampuan negara terbelakang,kritik terhadap teori Nurkse juga berlaku pada
teorinya sendiri bahwa investasi ciptakan ketidakseimbangan dengan demikian ciptakakn
tekanan dan tegangan pada proses pertumbuhan dapat diatasi melalui mekanisme
perangsangan
e) Kekurangan mobilitas faktor,dinegara belakang sulit pindahkan sumber dari satu sektor ke
sektor lain
f) Timbulnya tekanan inflasi,jikas investasi dalam dosis besar dalam perekonomian di bidang
strategis pendapatan akan naik, cendrung tingkatkan permintaan akan barang konsumen
relatif pada penwarannya.
g) Dampak kaitan tidak didasarkan data,dampak kaitan lemah karna tidak didasarkan data di
negara terbelakang dimana fasilitas overhead sosial tak dibangun selama satu generasi atau
lebih
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
http://makalah-artikel-online.blogspot.com/2009/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi
http://www.bps.go.id/?news=1008
Charysa, Ninda Noviani(2013), Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Dan Inflasi Terhadap Upah
Minimum Regional Di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2011 Economics
Development Analysis Journal 2(4)
Dwiyanto, Agus. “Penduduk dan pembangunan”. (Yogyakarta, Penerbit Aditya Media, 1996).
15