Anda di halaman 1dari 3

Nama : Karisma Ayu

NIM : R0218065
Kelas :A
Prodi : D4 K3

1. Bagaimana pendapat anda tentang fenomena berita bohong di media social yang dapat
mengagggu integrasi bangsa?
Berita bohong di media social sangat meresahkan, apalagi jika masyarakat umum
tidak bisa memilah berita mana yang benar dan tidak. Sebagai mahasiswa, kita harus
dapat berpikir kritis serta cerdas dalam menanggapinya. Sebelum mempercayainya,
pastikan berita tersebut berasal dari sumber terpercaya dan melaporkan berita tersebut
jika kita tahu bahwa berita terseput merupakan berita bohong.

2. Bagaimana peran generasi muda dalam menjaga identitas bangsa Indonesia?


Peran generasi muda dalam menjaga identitas bangsa Indonesia, yang pertama
dapat kita mulai dari diri sendiri, yaitu dengan menghargai teman yang berbeda suku serta
menghormati budayanya. Yang selanjutnya dapat kita lakukan adalah mengajak orang
lain untuk bersikap sama sepeti kita yaitu menghargai budaya lain. Karena Indonesia
memiliki banyak keragaman, hal ini penting untuk mencegah perselisihan serta menjaga
idenditas nasional Indonesia.

3. Bagaimana mewujudkan hak hak warga negara khususnya petani?


Dengan cara mengakui dan menghormati harkat dan martabat menusia bahwa
manusia merupakan makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan memiliki hak yang sama. Selain
itu, untuk mewujudkan hak warga negara orang lain kita juga harus dapat melaksanakan
kewajiban kita sebagai warga negara. Apalagi petani yang sering diremehkan. Kita harus
menyadari bahwa tanpa petani maka kita tidak bisa memakanan makanan yang ada
sekarang. Karena itu kita harus menghormati petani sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa yang haknya sama dengan warga negara yang lain.

4. Apa saja yang menjadi kendala dalam penegakan hokum di Indonesia?


Faktor – factor yang menjadi kendala dalam penegakan hokum di Indonesia:
1)      lemahnya political will dan political action para pemimpin negara ini, untuk

menjadi hukum sebagai panglima dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dengan

kata lain, supremasi hukum masih sebatas retorika dan jargon politik yang

didengung-dengungkan pada saat kampanye

2)      peraturan perundang-undangan yang ada saat ini masih lebih merefleksikan

kepentingan politik penguasa ketimbang kepentingan rakyat.

3)      rendahnya integritas moral, kredibilitas, profesionalitas dan kesadaran hukum

aparat penegak hukum (Hakim, Jaksa, Polisi dan Advokat) dalam menegakkan

hukum.

4)      minimnya sarana dan prasana serta fasilitas yang mendukung kelancaran proses

penegakan hukum.

5)      tingkat kesadaran dan budaya hukum masyarakat yang masih rendah serta

kurang respek terhadap hukum.

6)      paradigma penegakan hukum masih positivis-legalistis yang lebih

mengutamakan tercapainya keadilan formal (formal justice) daripada keadilan

substansial (substantial justice).

7)      kebijakan (policy) yang diambil oleh para pihak terkait (stakeholders) dalam

mengatasi persoalan penegakan hukum masih bersifat parsial, tambal sulam,

tidak komprehensif dan tersistematis.

5. Bagaimana pendapat anda agar dalam proses demokrasi dapat menghasilkan calon
legislatif yang memiliki kapasitas dan kapabilitas?
Penyebaran informasi para calon legislative agar kkapasitas dan kapabilitas nya
dapat didengar hingga telinga rakyat. Media social sangat berpengaruh dalam hal ini.
Namun penting juga, agar para calon memastikan berita tentang dirinya benar. Hal ini
memudahkan masyarakat untuk memilih calon legislatif yang memiliki kapsitas dan
kapabilitas yang cukup.

Anda mungkin juga menyukai