Pengaruh Konsentrasi dan Lama Waktu Penggaraman Terhadap Mutu Ikan Terbang
(Hirundichthys Oxchepalus) Asin Kering
The Effect of Concentration and Length of Salting Time on the Quality of Dried Salted
(Hirundichthys Oxchepalus) Flying Fish
Retno Ningrum, Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Makassar. Emai: Retnoningrumptp01@gmail.com
Lahming, Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Makassar. Emai:
Amirah Mustarin, Program Studi Pendidikan Teknologi Pertanian Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Makassar. Emai:
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan menganalisis pengaruh konsentrasi garam
dan lama penggaraman terhadap mutu dan nilai organoleptic ikan terbang asin kering.
Penelitian ini merupakan (RAL Faktorial) yang terdiri dari dua faktor. Faktor A dengan
konsentrasi garam (27%, 34%, dan 41%) dan Faktor B dengan lama penggaraman (3 jam, 6
jam, dan 24 jam) dilakukan dengan 9 perlakuan dan 3 kali ulangan. Variabel yang diamati
adalah uji kadar air, uji kadar protein, uji kadar garam, dan uji organoleptik. Teknik analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis sidik ragam yang diolah dengan
menggunakan SPSS versi 22. Hasil penelitian untuk uji kadar air dan kadar protein dengan
penambahan konsentrasi garam dan lama penggaraman sesuai dengan syarat SNI-01-2721-
2009, untuk kadar garam perlakuan konsentrasi garam dan lama penggaraman diatas 27%
dan 6 jam sudah tidak memenuhi syarat SNI-01-2721-2009. Berdasarkan pengujian
organoleptik didapatkan bahwa perlakuan dengan penambahan konsentrasi garam 34% dan
lama penggaraman 6 jam memberikan hasil terbaik untuk indikator kenampakan, bau, dan
tekstur. Pengujian organoleptik indikator rasa dengan konsentrasi garam 27% dan lama
penggaraman 3 jam memberikan hasil yang baik. Untuk konsentrasi dan lama penggaraman
memberikan pengaruh yang sangat lemah terhadap indikator kenampakan, bau, dan tesktur,
untuk indikator rasa konsentrasi dan lama penggaraman memberikan pengaruh yang kuat.
Sedangkan untuk pengujian kimia konsentrasi garam dan lama penggaraman memberikan
pengaruh kuat yaitu konsentrasi 27% dengan lama penggaraman 3 jam terhadap kadar protein
dan kadar garam, untuk kadar air konsentrasi dan lama penggaraman memberikan pengaruh
yang sangat lemah yaitu konsentrasi 27% dengan lama penggaraman 6 jam.
Kata Kunci: Konsentrasi Garam, Lama Penggaraman, Ikan Asin.
Abstract
This study aims to evaluate and analyze the effect of salt concentration and salting time on
the quality and organoleptic value of dried salted flying fish. This study is (Factorial RAL)
which consists of two factors. Factor A with salt concentration (27%, 34%, and 41%) and
Factor B with salting time (3 hours, 6 hours, and 24 hours) were carried out with 9
treatments and 3 replications. The variables observed were water content test, protein
content test, salinity test, and organoleptic test. The analysis technique used in this study was
analysis of variance which was processed using SPSS version 22. The results of the study
were to test the moisture content and protein content by adding salt concentration and salting
time in accordance with the requirements of SNI-01-2721-2009, for salinity salt
26
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5, 2019
concentration and salting time above 27% and 6 hours dido not meet the requirements of
SNI-01-2721-2009. Based on organoleptic testing, it was found that the treatment with the
addition of 34% salt concentration and salting time of 6 hours gave the best results for
indicators of appearance, odor, and texture. The organoleptic test of flavor indicators with a
salt concentration of 27% and the duration of salting 3 hours gave good results. For multiple
linear regression analysis the concentration and duration of salting had a very weak effect on
the indicators of appearance, odor, and texture, for indicators of taste concentration and the
duration of salting had a strong influence. Whereas the chemical test of salt concentration
and salting time gave a strong influence, namely the concentration of 27% with a length of 3
hours salting to protein content and salt content, for water content concentration and salting
time gave a very weak effect, namely the concentration of 27% with 6 hours salting time.
Keywords: Salt Concentration, long Salting, Salted Fish.
27
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5, 2019
produk dan nilai jual, maka dari itu penggaraman terhadap mutu ikan terbang
diperlukan suatu pengolahan yang asin kering.
membantu agar kualitas daya simpan
produk hasil perikanan bisa tahan lama Bahan dan Metode
dalam waktu jangka panjang. Ikan terbang
Jenis Penelitian
dianggap memiliki nilai jual rendah
dikarenakan yang menjadi prioritas Jenis Penelitian ini termasuk penelitian
pemanfaatan adalah telur dari ikan terbang. eksperimen dengan pendekatan kuantitatif.
Pada umumnya ikan terbang hanya diolah Pendekatan penelitian merupakan
menjadi ikan asin sehingga nilai jual cukup langkah– langkah dalam melaksanakan
rendah. Salah satu alternatif untuk penelitian, dalam penelitian ini akan
meningkatkan nilai jual ikan terbang diteliti pengaruh variabel tertentu dalam
adalah dengan melakukan pengolahan ikan kondisi yang dikontrol. Rancangan
menjadi abon ikan (Jayadi, A. dkk,. 2016). percobaan yang digunakan dalam
pPembuatan ikan asin kering penelitian ini adalah Rancangan Acak
merupakan pengawetan yang paling Lengkap (RAL) Faktorial dengan dengan
sederhana. Ikan asin kering merupakan dua faktor, terdiri dari 9 perlakuan dengan
produk ikan yang cukup mudah dalam 3 kali ulangan, sehingga didapatkan 27
pembuatannya. Jeroan dan sisik ikan perlakuan.
dibuang, kemudian ditambahkan garam
setelah itu kemudian dijemur atau Tempat dan Waktu Penelitian
dikeringkan (Yuarni, D,. dkk,. 2015). Pembuatan ikan terbang asin kering
Salah satu cara untuk meningkatkan dengan uji organoleptik dilaksanakan di
konsumsi masyarakat terhadap jenis ikan Laboratorium Pendidikan Teknologi
terbang yaitu diversifikasi jenis makanan Pertanian Fakultas Teknik Universitas
menjadi ikan asin kering, karena umumnya Negeri Makassar. Sedangakan untuk
ikan asin telah dikenal luas dan mudah analisis proksimat mengenai uji kadar air,
pengolahannya. Namun, pengolahan ikan kadar garam, kadar protein dilakukan di
asin kering oleh masyarakat masih secara Laboratorium Kimia dan Makanan Ternak
tradisional dan belum terstandar sehingga Fakultas Peternakan Universitas
penggunaan konsentrasi dan lama Hasanuddin. Analisis cemaran mikroba
penggaraman berbeda berdasarkan dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi
individu. Tingkat penerimaan atau Fakultas Matematikan dan Ilmu
kesukaan konsumen terhadap ikan terbang Pengetahuan Alam Universitas Negeri
asin kering ini perlu diperhatikan, karena Makassar.
penerimaan konsumen menjadi salah satu
faktor yang berpengaruh pada konsumsi Alat dan Bahan
suatu bahan pangan. Oleh karena itu perlu Alat-alat yang digunakan dalam
dilakukan penelitian mengenai pengaruh pengolahan ikan asin ini meliputi:
konsentrasi garam dan lama penggaraman Timbangan analitik, timbangan, baskom,
terhadap mutu ikan terbang asin kering dan pisau, talenan, ember plastik, stopwacth,
tingkat kesukaan (uji hedonik) ikan kompor, wajan, sodet, tabung gas, room
terbang (Hirundichthys oxchepalus) asin drying, wadah, dan thermometer. Bahan-
kering. bahan yang digunakan dalam pembuatan
ikan asin adalah ikan terbang, garam dapur
Tujuan Penelitian atau garam komsumsi, air bersih dan
minyak goreng.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengevaluasi dan menganalisis pengaruh
berbagai konsentrasi dan lama
28
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5, 2019
Prosedur Penelitian Teknik analisis data dilakukan
berdasarkan analisis sidik ragam yang
Penyiangan ikan terbang
digunakan meliputi uji persyaratan analisis
Perlakuan penyiangan ikan terbang yang terdiri dari uji normalitas dan
yaitu pertama-tama ikan terbang ditimbang homogenitas. Apabila data yang diperoleh
sebanyak 100 gr. Kemudian ikan di siangi bersifat normal Apabila data yang
dengan air mengalir dan dibuang semua isi diperoleh bersifat normal dan homogen
perut ikan. Dan ditiriskan hingga ikan maka akan dilanjutkan dengan uji statistik
tidak terlalu banyak mengandung air. sidik ragam anova. Jika H1 diterima maka
akan dilakukan uji lanjut dengan
menggunakan uji Duncan pada taraf
Penambahan garam pada ikan terbang signifikan α= 0,05. Data diolah
Penambahan garam pada ikan menggunakan sppss versi 22.
terbang yang telah diberihkan yaitu; 27%,
34%, dan 41%. Dicampur secara merata
pada ikan yang telah di bersihkan. Hasil dan Pembahasan
Evaluasi Konsentrasi dan Lama
Perendaman ikan terbang dengan Penggaraman yang Terbaik
garam Kenampakan
Ikan terbang yang telah diberikan berdasarkan hasil penelitian tersebut,
garam sesuai konsentrasi garam yang di menunjukkan bahwa perlakuan dengan
inginkan. Lama perendaman atau konsentrasi 34% dengan lama
penggaraman yang dilakukan yaitu 3 jam, penggaraman 6 jam menjadi perlakuan
6 jam, dan 24 jam. Setelah waktu terbaik menurut panalis.
penggaraman telah selesai dilanjutkan
dengan proses pengeringan ikan. Ikan yang 4 3.78
telah diberikan garam dan dilakukan
3.5 3.27
perendaman, terlebih dahulu dilakukan
2.93 2.93
pembilasan ikan dengan air mengalir agar 3 2.75 2.73
kristal-kristal garam yang masih menempel 2.47 2.51
2.33
nilai kenampakan
2.5
pada ikan tersebut hilang. 27%
2
34%
Pengeringan ikan asin 1.5
41%
Ikan asin yang telah diberikan 1
konsentrasi garam dan lama perlakuan
sesuia yang diinginkan. Ikan selanjutnya di 0.5
29
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5, 2019
tinggi konsentrasi garam dan semakin semakin kurangnya kadar air dalam daging
lama proses pengeringan maka semakin ikan sehingga bau asli dari pada ikan (bau
tinggi bau tersebut yang disebabkan anyir) mengilang dan bau yang
semakin kurangnya kadar air dalam daging ditimbulkan akibat garam lebih terasa.
ikan sehingga bau asli dari pada ikan (bau Menurut Winarno (1997), molekul-
anyir) mengilang dan bau yang molekul lemak yang mengandung radikal
ditimbulkan akibat garam lebih terasa. asam lemak tidak jenuh mengalami
Menurut Muhlis, A. Dkk,. (2016), oksidasi dan menjadi tengik. Bau tengik
tingkat kesukaan panelis cenderung yang tidak sedap disebabkan oleh
menurun seiring berkurangnya konsentrasi pembentukan senyawa-senyawa hasil
garam pada produk ikan lele sangkuriang pemecahan hidroperoksida.
asap dan sebaliknya semakin
bertambahnya konsentrasi garam pada ikan Tekstur
lele sangkuriang asap semakin Berdasarkan hasil penelitian,
meningkatkan nilai kesukaan panelis perlakuan dengan konsentrasi garam 34%
terhadap warna ikan lele sangkuriang asap dengan lama penggaraman 6 jam menjadi
yang dihasilkan. perlakuan terbaik menurut tingkat
kesukaan panelis.
Bau
Berdasarkan hasil penelitian, 4
3.60
perlakuan dengan konsentrasi garam 34% 3.34
3.5
Nilai Rata-rata Hedonik Tekstur
30
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5, 2019
membentuk tekstur bahan pangan. Oleh Semakin banyak konsentrasi dan
karena itu, jika waktu yang digunakan lama penggaraman yang diberikan
kurang minimum maka kadar air masih semakin berpengaruh terhadap rasa yang
tinggi sehingga tekstur ikan kurang kering. dihasilkan. Menurut Rahmani, dkk,.
Sebaliknya jika waktu yang digunakan (2007) menyatakan bahwa tingkat
terlalu lama kadar air pada ikan semakin kesukaan panelis terhadap ikan asin
menurun mengakibatkan ikan menjadi cenderung semakin menurun dengan
memiliki tekstur sangat keras, sehingga meningkatnya lama penggaraman, karena
dibutuhkan waktu yang tepat untuk garam yang meresap kedalam daging ikan
mengeringkan ikan. semakin banyak sehingga menimbulkan
rasa yang lebih asin.
Rasa
Berdasarkan hasil penelitian, Kadar Air
perlakuan penambahan konsentrasi 27% Hasil penelitian menunjukkan
dengan lama penggaraman 3 jam menjadi bahwa kadar air meningkat dan menurun
perlakuan terbaik menurut tingkat seiring dengan pemberian konsentrasi
kesukaan panelis. garam dan lama penggaraman. Secara
umum, keseluruhan perlakuan konsentrasi
4 3.69
3.49 dan lama penggaraman memenuhi syarat
3.5 mutu standar SNI 01-2721-2009 yaitu
Nilai Rata-rata Hedonik Rasa
29.4 30.06
30 28.72 27.65
Gambar 4. Tingkat kesukaan panelis
terhadap rasa ikan terbang asin kering 25 22.4 23.16
19.87
Rasa yang terdapat pada ikan asin 20 16.83
dikarenakan penambahan garam yang 27%
merupakan bahan yang ditambahkan pada 15
34%
pembuatan ikan asin yang memberikan 10 41%
rasa asin. Rasa dapat diciptakan dari
sumber alami seperti tanaman atau sintetis. 5
Menurut Padaga dan Sawitri (2005), rasa 0
sangat mempengaruhi kesukaan konsumen 3 jam 6 jam 24 jam
terhadap es krim, bahkan dapat dikatakan Lama Penggaraman
merupakan faktor penentu utama. Rasa es
krim dipengaruhi oleh beberapa hal seperti Gambar 5. Grafik Analisis Kadar Air Ikan
bahan pengental yang dapat mengurangi terbang Asin kering.
rasa manis gula dan perubahan tekstur
yang dapat mengubah cita rasa es krim Hasil analisis sidik ragam
(Satriani, dkk,. 2018). menunjukkan bahwa nilai F hitung > F
tabel pada konsentrasi dan lama
31
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5, 2019
penggaraman berpengaruh nyata terhadap dicapai antara permukaan dalam dan
kadar air ikan asin, sehingga dilanjutkan permukaan luar bahan antara permukaan
uji duncan, Data Hasil uji duncan luar bahan dengan lingkungan (Ramadani,
menunjukkan bahwa perlakuan terbaik W,R. dkk,. 2015).
pada konsentrasi 27% dan lama
penggaraman 24 jam. Hal ini terjadi Kadar Protein
karena semakin besar konsentrasi garam Hasil penelitian menunjukkan
maka semakin banyak pula molekul air bahwa perlakuan dengan konsentrasi
yang ditarik keluar oleh ion hidrat, karena garam 41% dan lama penggaraman 3 jam
dalam bahan pangan garam terisolasi dan menjadi perlakuan terbaik menurut syarat
menarik sejumlah air. Kadar air ikan asin SNI dengan nilai kadar protein minimal
cenderung turun dengan meningkatnya 40%.
lama penggaraman. Semakin lama daging
80.00
ikan direndam dalam larutan garam maka
32
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5, 2019
Kadar protein ikan asin cenderung 30.00 28,32
27.03
33
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5, 2019
mengalami penurunan dengan 2721-1992, BBPMHP Jakarta
bertambahnya konsentrasi garam. 1994Pengujian Mikrobiologi.
Metode Pengujian Coliform dan
Simpulan Escherichia coli SNI 012332-1991
Berdasarkan hasil penelitian yang Produk Perikanan, BSN Jakarta.
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan Cahyono, B., 2001. BudidayaIkan di
bahwa Penambahan konsentrasi garam dan PerairanUmum. Yogyakarta:
lama penggaraman yang berbeda Kanisius.
berpengaruh terhadap ikan terbang asin
kering yang dihasilkan, ditunjukkan Hartoyo, D., Herie, P., &Ikhsan, B.W.,
dengan nilai organoleptik yang dihasilkan. 2002. Sebaran Densitas Ikan Pelagik
Perlakuan terbaik diperoleh pada di Selat Bali pada Musim Timur
konsentrasi 34% dengan lama September 1998. Unit Pelaksana
penggaraman 6 jam pada indikator Teknis Baruna Jaya. BPP Teknologi.
organoleptik kenampakan, bau dan tekstur.
Pada pengujian organoleptik indikator rasa Jayadi, A., Anwar, B., & Sukainah, A.
diperoleh perlakuan terbaik yaitu 2016. Pengaruh Suhu Penyimpanan
konsentrasi 27% dengan lama dan Jenis Kemasan terhadap Mutu
penggaraman 3 jam. Penambahan Abon Ikan Terbang. Jurnal, (On
konsentrasi dan lama penggaraman yang line), vol II, no 01,
berbeda berpengaruh terhadap mutu ikan (http://www.ojs.unm.ac.id), diakses
terbang asin kering yang dihasilkan. pada 19 November 2018.
pengujian kimia yaitu kadar air dan kadar
protein masih sesuai dengan syarat SNI Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
01-2721-2009, akan tetapi untuk pengujian 2011. Potensi dan Prospek
kadar garam pada perlakuan konsentrasi pengembangan Industri Filet Ikan di
27% diatas lama penggaraman 6 jam sudah Indonesia. Majalah Warta Ikan,
tidak memenuhi syarat SNI 01-2721-2009. Kementerian Kelautan dan Perikanan
Indonesia, Vol. III, No. 12,
Daftar Pustaka BulanMaret 2011.
Albert R. Reo. 2013. Mutu Ikan Kakap . 2012. Volume Produksi
Merah yang Diolah dengan PerikananTangkap di Laut menurut
Perbedaan Konsentrasi Garam dan Jenis Ikan. www.statistik.kkp.go.id .
Lama Pengeringan. Jurnal Perikanan Di unduh pada tanggal 10 April
dan kelautan tropis, (on line), vol IX- 2018.
1, (http://ejournal.unsrat.ac.id),
diakses 20 Mei 2014. Muhlis, A., Kadirman. & Mustarin, A.
Anonim. 2003. Teknologi dan Pangan 2016. Penerapan berbagai Dosis
Badan Standarisasi Nasional, 1994. Garam terhadap Mutu Ikan Lele
Metode Pengujian Mikrobiologi. Sangkuriang (Clarias sp) Asap
Penentuan Angka Lempeng Total Menggunakan Metode Smoke
SNI 01-2339-1991. Cabinet. Jurnal, (On line), vol Ii, no
Badan Standarisasi Nasional SNI 01, (http://www.ojs.unm.ac.id),
2725.1.2006 Tentang Cara Uji diakses pada 19 Desember 2018.
Mikrobiologi Bagian 1: Uji Universitas Universitas Negeri
Escherchia coli dan Salmonella Pada Makassar. Makassar.
Produk Perikanan. Jakarta.
Nurjani, A., A. R. Simanjuntak., A.
, 1992, Standar Produk Perikanan, Yakinuddin., H. W. Febria ningrum.,
Standar Ikan Asin Kering, SNI 01- Hermansyah., dan S. Mentari. 2009.
34
JPTP Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Volume 5, 2019
Teknik Penggaraman Pindang Ikan Safrullah. A. 2018. Pengaruh Konsentrasi
yang baik dan benar. Teknik Garam dan Lama Penyimpanan
Penggaraman Ikan Yang Baik dan Terhadap Kandungan Protein dan
Benar. Makalah. IPB: Bogor. Kadar Garam Telur Asin. Universitas
Hasanuddin. Makassar.
Padaga, M dan M, E, Sawitri. 2005. Es Satriani,. Sukainah, A., & Mustarin, A.
krim yang Sehat. Trubus Agrisarana: 2018. Analisis Fisiko-kimia Es Krim
Surabaya. dengan Penambahan Jagung Manis
(Zeamays. L Saccharata) dan
Paparang RW. 2013. Studi Pengaruh
Rumput laut (Eucheuma cottoni).
Variasi Konsentrasi garam terhadap
Jurnal, (On line), vol IV, no 01,
citarasa peda ikan layang. Jurnal
(http://www.ojs.unm.ac.id), diakses
Media Teknologi Hasil Perikanan.
pada 19 Desember 2018.
1(1):1-4.
Syahruddin. H. 2013. Pengaruh
Rachmawan, O. 2001. Pengeringan,
Penggaraman Teradap Protein Ikan
Pendinginan dan Pengemasan
Layang (Decapterus rucell).
Komoditas Pertanian. Buletin
Surabaya
Departemen Pendidikan Nasional:
Jakarta.
Suprapti, M. L. 2002. Pengawetan Telur.
Rahmadani, W,R., Yahya, M., & Kanisius: Yogyakarta.
Jamaluddin. 2015. Perubahan Kadar
Yuarni, D. Kadirman, & Jamaluddin.
Air dan Kadar Pati Ubi Kayu
2015. Laju Perubahan Kadar Air,
(Manihot utilissima) Selama
Kadar Protein, dan Uji Ornagoleptik
Pengeringan Menggunakan Ruang
Ikan Lele Asin Menggunakan Alat
Pengering. Jurnal, (On line), vol III,
Pengering Kabinet (Cabinet Dryrer)
no 01, (http://www.ojs.unm.ac.id),
Dengan Suhu Terkontrol. Jurnal, (On
diakses pada 19 Januari 2019.
line), vol I, no 01,
Universitas Negeri Makassar.
(http://www.ojs.unm.ac.id), diakses
Makassar.
pada 19 Desember 2018.Universitas
Rahmani, Yunianta, Martati, E. 2007. Negeri Makassar. Makassar.
Pengaruh Metode Penggaraman
Winarno. F.G. dan B.S.L. Jennie. 1982.
Basah terhadap Karakteristik Ikan
Kerusakan Bahan Pangan dan Cara
Asin Gabus (Ophiocepahalus
Pencegahannya, Ghalia Indonesia.
Striatus). Jurnal Teknologi
Jakarta.
Pertanian. Volume 8 Nomor 3
(Desember 2007). Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan
Gizi. Gramedia Pustaka Utama.
Riansyah. A., Supriadi. A., & Nopianti. R.,
Jakarta.
2013. Pengaruh Perbedaan Suhu
dan Waktu Pengeringan terhadap
Karakteristik Ikan Asin Sepat Siam
(Trichogaster Pectoralis) Dengan
Menggunakan Oven. Jurnal, (On
line), vol II, no 01,
(http://www.thi.fp.usri.ac.id),
diakses pada 20 Mei 2014.
35