Anda di halaman 1dari 2

KELEMAHAN PROSES PRODUKSI HIDROGEN DENGAN MENGGUNAKAN

ENERGI NUKLIR

kelemahan dari proses produksi hydrogen dengan menggunakan energi nuklir yaitu
menggunakan bahan kimia yang korosif seperti larutan asam sulfat dan asam hidroiodida
pada suhu tinggi, karena itu perlu dilakukan seleksi material dengan ketahanan korosi yang
cukup tinggi. Beberapa material yang dianjurkan adalah paduan tantalum, paduan niobium,
logan mulia dan logam dengan kandungan silikonnya tinggi. Selain itu, kelemahan proses
dengan pemanfaatan panas nuklir yaitu disebabkan keterbatasan temperatur sumber panas
dan sistem pasokan panas, serta pola perpindahan panas karena adanya beberapa tuntutan
faktor keselamatan terkait pemanfaatan energi panas nuklir tersebut, sehingga efisiensi juga
akan lebih rendah dibanding dengan proses konvensional

Penggunaan IHX dan penerapan tekanan operasi yang lebih tinggi merupakan kelemahan
sistem dengan energi nuklir. Pemanfaatan IHX akan menurunkan temperatur sumber energi
panas dari 900oC menjadi hanya 890oC. Dengan masukan temperatur sebesar 890oC, tekanan
lebih besar dari 4,1 MPa, dan pola perpindahan panas didominasi perpindahan panas
konveksi paksa, fluks panas yang dapat mencapai tabung katalisator hanya sekitar 10-20
kW/m2.Sebagai perbandingan, pada proses konvensional komersial, energi panas pembakaran
bahan bakar fosil masuk ke reformer pada temperatur sekitar 950oC, dan karena proses
perpindahan panas yang terjadi antara sistem pemanas dengan daerah katalisator adalah
radiasi thermal maka fluks panas yang dihasilkan dapat mencapai 50-80 kW/m 2 , jauh lebih
besar dibanding proses dengan panas nuklir.

KELEMAHAN PROSES PRODUKSI NITROGEN DENGAN MENGGUNAKAN STEAM


REFORMING

Pada teknologi steam reforming yang ada saat ini, panas yang digunakan berasal dari
pembakaran gas alam sehingga metode steam reforming ini masih menghasilkan emisi
karbon, baik dari pembakaran gas alam maupun hasil reaksi kimia itu sendiri. Selain itu, pada
proses steam reforming yang menggunakan bahan bakar fosil, panas dipasok dengan
pembakaran metana yang berlebih, akibatnya akan terjadi kehilangan sejumlah reaktan dan
beberapa produk hydrogen
Alimah, S., & Salimy, D. H. (2015). Analisis Pasokan Panas Pada Produksi Hidrogen Proses
Steam Reforming Konvensional Dan Nuklir. Jurnal Pengembangan Energi Nuklir, 17(1), 11-
20.

Alimah, S., & Dewita, E. (2008). Pemilihan Teknologi Produksi Hidrogen dengan
Memanfaatkan Energi Nuklir. Jurnal Pengembangan Energi Nuklir, 10(2).

Anda mungkin juga menyukai