0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan4 halaman
Korosi temperatur tinggi adalah kerusakan material akibat reaksi kimia antara material dengan lingkungan panas yang mengandung gas. Korosi ini berdampak negatif pada industri terutama pembangkit listrik. Korosi temperatur tinggi pada pipa reaktor nuklir dapat menyebabkan kerusakan sistem pendingin dan ancaman keselamatan operasi reaktor.
Korosi temperatur tinggi adalah kerusakan material akibat reaksi kimia antara material dengan lingkungan panas yang mengandung gas. Korosi ini berdampak negatif pada industri terutama pembangkit listrik. Korosi temperatur tinggi pada pipa reaktor nuklir dapat menyebabkan kerusakan sistem pendingin dan ancaman keselamatan operasi reaktor.
Korosi temperatur tinggi adalah kerusakan material akibat reaksi kimia antara material dengan lingkungan panas yang mengandung gas. Korosi ini berdampak negatif pada industri terutama pembangkit listrik. Korosi temperatur tinggi pada pipa reaktor nuklir dapat menyebabkan kerusakan sistem pendingin dan ancaman keselamatan operasi reaktor.
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON – BANTEN 2023 Korosi adalah kerusakan atau degradasi material yang disebabkan oleh adanya reaksi elektrokimia antara material dengan lingkungannya. Salah satu bentuk korosi yang cukup umum adalah korosi temperatur tinggi, di mana material terpapar pada lingkungan dengan temperatur tinggi. Korosi temperatur tinggi adalah korosi yang terjadi pada material yang terpapar pada lingkungan dengan temperatur tinggi, khususnya di lingkungan yang mengandung gas dan logam. Korosi temperatur tinggi biasanya terjadi pada material yang digunakan pada bagian-bagian sistem yang terpapar pada temperatur yang sangat tinggi seperti bagian mesin turbin gas atau boiler. Korosi temperatur tinggi terjadi karena terjadinya reaksi kimia antara material dengan lingkungan yang sangat panas, seperti gas dan uap yang terkandung dalam aliran gas buang. Sebab utama korosi temperatur tinggi adalah terjadinya reaksi kimia antara material dan lingkungannya pada temperatur yang sangat tinggi. Dalam kondisi temperatur yang sangat panas, material pada permukaan dapat bereaksi dengan elemen di lingkungan sekitarnya seperti oksigen, belerang, klorin, dan unsur lainnya. Reaksi ini dapat menyebabkan material menjadi rusak, korosi, dan mengalami penurunan kinerja. Korosi temperatur tinggi juga dapat disebabkan oleh kerak, endapan, atau deposit pada permukaan material yang dapat mempercepat terjadinya korosi. Korosi temperatur tinggi dapat berdampak negatif bagi industri, khususnya pada industri pembangkit listrik. Korosi temperatur tinggi dapat menyebabkan penurunan kinerja material, kegagalan sistem, dan kerusakan mesin. Jika korosi temperatur tinggi tidak terdeteksi atau diperbaiki secara tepat waktu, dapat menyebabkan kerusakan yang sangat serius bahkan berbahaya. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) merupakan salah satu alternatif sumber energi listrik yang menjanjikan, dimana efisiensinya lebih besar dibandingkan dengan pembangkit- pembangkit listrik lainnya. Energi ini berasal dari panas yang dihasilkan akibat pembelahan inti bahan bakar nuklir U-235. Selain efesiensi yang besar, PLTN juga memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan dengan pembangkit listrik lainnya. Oleh karena itu, PLTN memerlukan suatu pengamanan yang lebih dibandingkan dengan pembangkit lainnya, termasuk salah satunya adalah terkait kelongsong (cladding) bahan bakar nuklir. Kelongsong sangat penting karena bahan bakar yang digunakan dalam PLTN yaitu Uranium-235 juga digunakan sebagai sumber utama penghasil neutron dalam reaksi nuklir yang dapat menghasilkan radiasi. Oleh karena itu material yang digunakan sebagai kelongsong harus memenuhi standar keselamatan. Syarat utama suatu bahan dapat digunakan sebagai kelongsong adalah harus mampu mengungkung unsur-unsur hasil produk fisi sehingga unsur-unsur tersebut tidak akan larut dalam air pendingin atau keluar dari teras reaktor. Selain itu, bahan yang digunakan harus tahan terhadap korosi akibat air khususnya pada temperatur tinggi baik ketika air dalam fasa cair maupun uap. Hal ini karena semakin tinggi temperatur dari reaktor maka efisiensi daya dari bahan bakar semakin besar. Berikut ini adalah contoh gambar jika korosi temperatur tinggi terjadi pada pipa. Selain itu juga, terdapat beberapa contoh peristiwa kegagalan yang disebabkan oleh korosi temperatur tinggi, seperti yang terjadi pada San Onofre Nuclear Generating Station pada tahun 2012 dimana pipa-pipa yang terhubung dengan generator uap menyebabkan kerusakan pada sistem pendingin yang dapat mengancam keselamatan dan operasi reaktor sehingga SONGS atau San Onofre Nuclear Generator Station ditutup permanen pada tahun 2013 setelah ditemukannya kerusakan yang signifikan pada sistem pendingin reaktor. Selain kasus San Onofre Nuclear Generating Station (SONGS), terdapat beberapa peristiwa lain yang disebabkan oleh korosi temperatur tinggi pada industri pembangkit listrik tenaga nuklir, yakni Surry Nuclear Power Plant, Amerika Serikat. Pada tahun 1986, pipa-pipa yang terhubung dengan generator uap di Surry Nuclear Power Plant mengalami korosi pada temperatur tinggi, yang menyebabkan kebocoran dan kerusakan pada sistem pendingin. Insiden ini menyebabkan reaktor ditutup selama beberapa bulan untuk perbaikan. Lalu kasus Sizewell B Nuclear Power Plant di Inggris pada tahun 2010. Inspeksi rutin di Sizewell B Nuclear Power Plant menemukan kerusakan pada pipa-pipa yang terhubung dengan generator uap, yang diperkirakan disebabkan oleh korosi pada temperatur tinggi. Insiden ini menyebabkan pembatasan operasi reaktor selama beberapa waktu. Kemudian kasus Oskarshamn Nuclear Power Plant di Swedia. Pada tahun 2013, inspeksi di Oskarshamn Nuclear Power Plant menemukan korosi pada pipa-pipa yang terhubung dengan sistem pendingin, yang diperkirakan disebabkan oleh paparan lingkungan yang agresif. Insiden ini menyebabkan pembatasan operasi reaktor selama beberapa waktu.