Disusun Oleh:
WIDYA WATI
NIM. 01.3.20.00465
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan asuhan keperawatan keluarga
yang berjudul “PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN KELUARGA
DI DESA SEGARAN KECAMATAN WATES KABUPATEN KEDIRI”.
Laporan asuhan keperawatan keluarga ini merupakan salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar profesi Ners (Ns) di STIKES Rs. Baptis Kediri.
Semoga Tuhan membalas Budi baik semua pihak yang telah memberi
kesempatan, dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan tugas keluarga ini.
Widya Wati
DAFTAR ISI
Lampiran 1 SAP...............................................................................................56
Lampiran 2 Leaflet...........................................................................................62
Lampiran 3 Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan.............................................65
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gastritis adalah suatu kondisi dimana lapisan kulit dalam lambung meradang atau
membengkak. Gastritis atau juga disebut radang lambung, dapat muncul secara mendadak
(gastritis akut) atau berlangsung dalam waktu yang lama (gastritis kronis). Gastritis
merupakan penyakit yang sering kali kita jumpai dalam masyarakat. Pada orang awam,
biasa menyebut penyakit ini dengan sebutan penyakit maag. Gastritis adalah suatu
peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronis, maupun lokal, dua jenis gastritis
yang umum terjadi adalah gastritis akut dan kronis (Margareth dkk, 2012). Saat ini
indonesia telah menghadapi masalah dengan semakin modernnya zaman mengakibatkan
semakin banyak penyakit yang muncul dari perubahan gaya hidup manusia. Disamping
itu peningkatan usia harapan hidup sejalan dengan perbaikan sosio-ekonomi dan
pelayanan kesehatan , juga ikut berperan melalui peningkatan pravelensi penyakit
degenerative. Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan saluran pencernaan yang
paling sering terjadi. (Gustin,2011).
Salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia yang digunakan bagi makhluk hidup
sebagai penyimpan makanan yaitu lambung. Fungsi lambung bagi tubuh yang paling
utama adalah sebagai menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka
waktu pendek, semua makanan dicairkan dan dicampurkan dengan asam lambung dan
dengan cara ini disiapkan untuk dicerna oleh usus (Perry & Potter, 2009).
Gastritis akut adalah suatu peradangan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan
erosi pada bagian superfisial. Penyebabnya dari infeksi Helicobacter Pylori, bakteri yang
masuk akan memproteksi dirinya dengan lapisan mucus. Proteksi lapisan ini akan
menutupi mukosa lambung dan melindungi dari asam lambung. Penetrasi atau daya
tembus bakteri ke lapisan mukosa menyebabkan terjadinya perlengketan sehingga 2
menghasilkan respon peradangan. Sedangkan gastritis kronik merupakan suatu
peradangan permukaan mukosa lambung yang bersifat menahun (Muttaqin &Sari, 2011).
Nyeri ulu hati merupakan salah satu tanda gejala yang khas pada penderita gastritis.
Definisi nyeri secara umum merupakan perasaan tidak nyaman yang sangat subyektif dan
hanya yang mengalami dapat menjelaskan dan mengevaluasi perasaan tersebut. Nyeri di
bagi menjadi dua yaitu nyeri akut dan nyeri kronis.Nyeri akut biasanya berlangsung tidak
lebih dari 3 bulan dan nyeri kronis berlangsung lebih dari 3 bulan. (Mubarak et al., 2015).
Nyeri pada gastritis timbul karena pengikisan mukosa yang dapat menyebabkan
kenaikan mediator kimia seperti prostaglandin dan histamine pada lambung yang ikut
berperan dalam merangsang reseptor nyeri.(Sukarmin, 2012).
Menurut World Health Organization (WHO 2013), kejadian gastritis di dunia, adalah
22% di Inggris, 31% di China, 14,5% di Jepang, 35% di Kanada, dan 29,5% di Perancis.
Di asia tenggara sekitar 583.635 dari juml tahunnya. Gastritis biasanya dianggap sebagai
suatu hal yang remeh namun gastritis merupakan awal dari sebuah penyakit yang dapat
menyusahkan seseorang. Presentase dari angka kejadian gastritis di indonesia menurut
WHO adalah 40,8% dan angka kejadian gastritis di beberapa daerah di indonesia cukup
tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk (Kurnia, 2011).
Gastritis merupakan salah satu penyakit dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat
inap di rumah sakit di indonesia dengan jumlah 30.154 kasus (4,9%) (Depkes, 2013).
Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan
prevalensi 274,396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk. Didapatkan data bahwa di
Kota Samarinda angka kejadian gastritis sebesar 13,12%. (Profil Kesehatan, 2013).
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat studi kasus asuhan
keperawatan pada tn.s dengan kasus nyeri akut gastritis di ruang sedap malam Rumah
Sakit Nasrul Ummah Lamonganah penduduk setiap tahunnya. Gastritis biasanya
dianggap sebagai suatu hal yang remeh namun gastritis merupakan awal dari sebuah
penyakit yang dapat menyusahkan seseorang. Presentase dari angka kejadian gastritis di
indonesia menurut WHO adalah 40,8% dan angka kejadian gastritis di beberapa daerah di
indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk
(Kurnia, 2011). Gastritis merupakan salah satu penyakit dari 10 penyakit terbanyak pada
pasien rawat inap di rumah sakit di indonesia dengan jumlah 30.154 kasus (4,9%)
(Depkes, 2013). Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi
dengan prevalensi 274,396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk. Didapatkan data
bahwa di Kota Samarinda angka kejadian gastritis sebesar 13,12%.(Profil Kesehatan,
2013). Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat studi kasus
asuhan keperawatan pada Tn. D dengan kasus nyeri akut gastritis di Desa Segaran
Kecamatan Wates Kabupaten Kediri
1.2 Batasan Penulisan
Dalam penulisan laporan, penulis membatasi ruang lingkup dalam asuhan
keperawatan pada keluarga dengan anggota keluarga yang mengalami gastritis. Penulis
melakukan asuhan keperawatan keluarga pada masalah yaitu “ Gastritis” selama 2x24
jam.
1.3 Tujuan penyusunan laporan
1.3.1 Tujuan umum
Penulis mampu menerapkan Asuhan Keperawatan Keluarga Tn.P dengan anggota kelurga
menderita gastritis di Desa Plaosan Kecamatan Wates
1.3.2 Tujuan khusus
1) Penulis mampu menjelaskan pengertian gastritis pada anggota keluarga
2) Penulis mampu emnjelaskan faktor resiko timbulnya gastritis dan menyebutkan tanda dan
gejala gastritis
3) Penulis mampu menjelaskan pola makan yang harus diterapkan penderita gastritis
4) Penulis mampu menjelaskan penatalaksanaan perawatan gastritis pada keluarga
5) Penulis mampu menjelaskan cara mengatur lingkungan untuk penderita gastritis
1.4 Manfaat penulisan
1.4.1 Bagi Pelayanan Kesehatan Puskesmas
1) Dapat digunakan sebagai contoh dalam meningkatkan program keperawatan keluarga
dengan Gastritis.
2) Karya ilmiah ini diharapkan sebagai contoh untuk dijadikan pemikiran untuk pihak
puskesmas dalam mengatasi nyeri akut pada kasus gastritis.
1.4.2 Bagi Masyarakat
1) Dapat memberikan informasi tentang perawatan atau tindakan pada pasien dengan
masalah gastritis.
2) Dapat mencegah terjadinya kekambuhan yang mengakibatkan komplikasi dari gastritis .
1.4.3 Bagi pengembang Ilmu Keperawatan.
Untuk memberikan refrensi tentang penanganan pada pasien gastritis.
1.1.1 Etiologi
Banyak factor yang menyebabkan gastritis akut, seperti beberapa jenis obat,
alcohol, bakteri, virus , jamurr, stres akut, radiasi, alergi, atau intoksikasi dari
bahan makanan dan minuman garam empedu, iskemia, dan trauma langsung.
1. Obat-obatan, seperti obat anti inflamasi nonsteroid / OAINS (indometasin,
ibuprofen, dan asam salisilat), sulfonamide, steroid, kokain, agen kemoterapi
(mitomisin, 50-fluoro-2-deoxyuridine) salisilat, dan digitalis bersifat mengiritasi
mukosa lambung
2. Minuman beralkohol
3. Infeksi bakteri, seperti H. pylori (paling sering), H. heilmanii, streptococci,
staphylococci, proteus species, clostridium spesies, E. coli, tuberculosis, dan
secondary syphilis
4. Infeksi virus oleh sitomegalovirus
5. Infeksi jamur seperti candidiasis, hiptoplasmosis, dan phycomycosis
6. Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal
nafas, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat, dam refluks usus lambung
7. Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan minuman
dengan kandungan kafein dan alcohol merupakan agen-agen penyebab iritasi
mukosa lambung.
8. Garam empedu, terjadi pada kondisi feluks garam empedu (komponen penting
alkali untuk aktifitas enzim-enzim gastrointestinal).
9. Iskemia, hal ini berhubungan dengan keseimbangan antara agresi dan mekanisme
pertahanan untuk menjaga integrasi mukosa, yang dapat menimbulkan respon
peradangan pada mukosa lambung.
1.1.2 Patofisiologis
Melekat pada epitel lambung
Erosi mukosa
Inflamasi
lambung
Menurunkan tonus dan peristaltik
Nyeri epigastrium lambung
Mual
Ketidaksembangan
nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh
1.1.5 Komplikasi
1. Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan medis,
terkaang perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat menyebabkan
kematian.
2. Ulkus, jika prosesnya hebat.
3. Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.
1.1.6 Discharge Planning
1) Hindari minuman alkohol karena dapat mengiritasi lambung sehingga terjadi
inflamasi dan perdarahan
2) Hindari merokok karena dapat mengaggu lapisan dinding lambung sehingga lebih
mudah mengalami gastritis dan tukak/ulkus. Rokok dapat meningkatkan asam
lambung dan memperlambat penyembuhan tukak
3) Atasi stress sebaik mungkin
4) Makan makanan yang kaya akan buah dan sayur namun hindari sayur dan buah
yang sifat asam (jeruk, lemon, anggur, nanas, tomat)
5) Jangan berbaring setelah makan untuk menghindari refluks (aliran balik) asam
lambung
6) Berolahraga secara teratur untuk membantu mempercepat aliran makanan melalui
usus
7) Bila perut mudah mengalami kembung untuk sementara waktu kurangi konsumsi
makanan tinggi serat
8) Makan dalam porsi sedang tetapi sering berupa makanan lunak dan rendah lemak.
(Nurarif. 2016)
1.2 Tinjauan Asuhan Keperawatan
1.2.1 Pengkajian
1. Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, suku bangsa, agam,
tanggal MRS, nomor register dan diagnosa medis.
2. Keluhan Utama
Biasanya didapatkan keluhan abdomen tidak jelas seperti mual dan muntah
atau anoreksia sehingga menyebabkan pemenuhan nutrisi harian pasien
berkurang. Pada beberapa pasien didapatkan keluhan yang lebih berat seperti
nyeri epigastrium, muntah, perdarahan, dan hematemesis yang menimbulkan
manifestasi kecemasan secara individu.
3. Pengkajian riwayat penggunaan obat
Khususnya pada pasien yang menderita penyakit peradangan sendi yang
menggunakan OAINS dan pasca intervensi kemoterapi.
4. Pengkajian riwayat sanitasi lingkungan
Pengunaan air minum dan cara pengolahannya makanan perlu ditanyakan
untuk mengkaji kemungkinan infeksi H. pylori
2.1 Diagnosa Keperawatan
1. Pemeliharan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidak cukupan sumber daya
2. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif berhubungan dengan
SDKI (D.0117)
Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif
Definisi : Ketidakmampuan mengidentifikasi , mengelola,dan/atau menemukan bantuan
untuk mempertahankan kesehatan
Gejala dan Tanda Mayor Faktor yang Berhubungan
Subjektif 1. Hambatan kognitif
(tidak tersedia) 2. Ketediaktuntasan proses berduka
Objektif 3. Ketidakadekuatan ketramplian
5. Kurang menunjukan peerilaku adaptif
berkomunikasi
terhadap perubahan lingkungan
4. kurangnya kemampuan motorik
6. Kurang menunjukan pemahaman tentang
halu/kasar
perilaku sehat
5. ketidakmampuan membuat penilaian
7. Tidak mampu menjalankan perilaku sehat
Subjektif
yang tepat
SLKI :
Pemeliharaan Kesehatan L. 12106
Definisi :
Kemampuan mengidentifikasi, mengelola, dan/ atau menemukan bantuan untuk
mempertahankan kesehatan.
Ekspektasi Meningkat
Kriteria hasil
Menunjukkan 1 2 3 4 5
perilaku adaptasi
Menunjukkan 1 2 3 4 5
pemahaman
perilaku sehat
Perilaku mencari 1 2 3 4 5
bantuan
Menunjukkan 1 2 3 4 5
minat
meningkatkan
perilaku sehat
Memiliki system 1 2 3 4 5
pendukung
SIKI
Edukasi Kesehatan 1.12383
Definisi :
Mengajarkan pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih serta
sehat
Tindakan :
Observasi
Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih dan sehat
Terapeutik
1. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
2. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
3. Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi
1. Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
3. Ajarkan strategi yang digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan
sehat.
SDKI
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
Definisi : pola penanganan masalah kesehatan dalam keluarga tidak memuaskan untuk
memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga
Gejala dan tanda mayor Penyebab:
Subjektif: 1. Kompleksitas sistem pelayanan
1. Mengungkapkan tidak memamahi kesehatan
masalah kesehatan yang diderita 2. kompleksitas program perawatan atau
2. Mengungkapkan kesulitan pengobatan
menjalankan perawatan yang 3. Konflik pengambilan keputusan
ditetapkan 4. Kesulitan ekonomi
Objektif: 5. Banyak tuntutan
1. Gejala penyakit anggota keluarga 6. Konflik keluarga
semakin memberat
2. Aktifitas keluarga untuk mengatasi
masalah kesehatan tidak tepat
Gejala dan tanda minor
Subjektif
Tidak tersedia
Objektif
Gagal melakukan tindakan untuk
mengurangi faktor resiko
Kondisi Klinis terkait
1. PPOK
2. Sklerosis multipel
3. Arthritis Rheumatoit
4. Nyeri kronis
5. Penyalahgunaan zat
6. Gagal ginjal atau hati tahap terminal
SLKI
Manajemen Kesehatan Keluarga L.012105
Definisi
Kemampuan menangani masalah kesehatan keluarga secara optimal untuk
memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga
Ekspektasi Meningkat
Kriteria hasil
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
Mennurun Meningkat
Kemampuan 1 2 3 4 5
menjelaskan
masalah
kesehatan yang
dialami
Aktivitas 1 2 3 4 5
keluarga
mengatasi
masalah
kesehatan tepat
Tindakan untuk 1 2 3 4 5
mengurangi
faktor resiko
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
meningkat menurun
verbalisasi 1 2 3 4 5
kesulitan
menjalankan
perawatan yang
ditetapkan
Gejala penyakit 1 2 3 4 5
anggota keluarga
SIKI
Dukungan pengambilan keputusan I.09265
Definisi
Memberikan informasi dan dukungan saat pembuaatan keputusan
Tindakan
Observasi
1. Identifikasi persepsi mengenai masalah dan informasi yang memicu konflik
Terapeutik
2. Fasilitasi mengklarifikasi nilai dan harapan yang membantu membuat pilihan
3. Diskusikan kelebihan dan kekurangan setiap solusi
4. Fasilitasi melihat situasi secara realistic
5. Motivasi peningkatan tujuan perawatan yang diharapkan
6. Fasilitasi pengambilan keputusan secara kolaboratif
7. Hormati hak pasien untuk menerima atau menolak informasi
8. Fasilitasi menjelaskan keputusan kepada orang lain, jika perlu
9. Fasilitasi hubungan antara pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya.
Edukasi
1. Informasikan alternatif solusi secara jelas
2. Berikan informasi yang diminta pasien
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam memfasilitasi pengambilan
keputusan
1.2.2 Evaluasi
1. Nafsu makan pasien meningkat dengan penyajian makanan yang menarik dan
pada suhu yang tepat
2. Asupan makan pasien mampu terkontrol dengan baik dengan memonitor asupan
kalori makanan setiap harinya
3. Asupan makanan pasien bisa terpenuhi secara baik dengan berkolaborasi bersama
ahli gizi untuk menentukan nutrisi harian yang dibutuhkan
4. Nyeri pasien mampu berkurang setelah diberikan terapi nonfarmakologi (relaksasi
nafas dalam)
5. Nyeri pada pasien mampu diatasi dengan menggunakan obat analgesik yang
diberikan oleh dokter
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo, Sulistyo. (2012). Konsep Teori, Proses dan Praktik Keperawatan Keluarga.
Graha Ilmu. Yogjakarta
Arif Muttaqin. 2014. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Kerdiovaskuler dan Hematologi. Jakarta: Salemba Medika
Elizabeth J. Corwin. 2016. Patofisiologi. Jakarta : ECG
Mubarak WI dan Chayatin N. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi.
Jakarta : Salemba Medika.
Murwani, Arita. (2010). Asuhan Keperawatan Keluarga. Mitra Cendikia. Jogyakarta.
Muttaqin, Arif dan Kumala Sari.2013.Gangguan Gastrointestinal: Aplikasi Asuhan Keperawatan
Medikal Bedah.Jakarta: Salemba Medika
Setiadi. (2013). Konsep & Proses Keperawatan Keluarga. Graha Ilmu. Yogyakarta
Muhamad Ardiansyah. 2012.Medikal Bedah untuk mahasiswa. Jogjakarta : Diva Press.
TIM POKJA SDKI DPP PPNI. 2016. Standart Diagnosa Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
TIM POKJA SIKI DPP PPNI. 2016. Standart Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat
TIM POKJA SLKI DPP PPNI. 2016. Standart Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat
STIKES RS. BAPTIS KEDIRI
1. PENGKAJIAN
1.1. Data Umum
1) Nama Kepala Keluarga : Tn. D
2) Alamat :Jln. Ngadiluwih RT 9 RW 02 Desa Segaran Kec Wates Kabupaten Kediri
3) Pekerjaan : Buruh Tani
4) Pendidikan :SD
5) Komposisi keluarga
Status Imunisasi * Ket
Hub
Jenis B POLIO D Hepatitis Campak
No Nama dengan Umur Pendidikan
kelamin C P
KK
G T
X X X X
X
Keterangan :
: perempuan
: laki-laki
: garis menikah
: garis keturunan
: meninggal
: tinggal serumah
7) Tipe Keluarga :
Keluarga ini termasuk dalam Te Nuclear Family (keluarga Inti) yaitu keluarga yang terdiri dari
suami istri dan anak
8) Suku Bangsa :
Suku bangsa Jawa-Indonesia
9) Agama :
Agama yang dianut keluarga yaitu Kristen
4) Riwayat
Keluarga Sebelumnya :
Keluarga mengatakan Ny.I.Anggota keluarga lainnya dalam keadaan sehat
1.3. Lingkungan
1) Karakteristik Rumah :
Memiliki sirkulasi udara yang baik, memiliki sistem sanitasi yang yang baik, dan memiliki sistem
penerangan ruang yang baik
2) Denah Rumah
Ruang tamu
Kamar 1
Kamar 2
Ruang santai
Kamar 3
Dapur
Kamar mandi
wc
3) Karakteristik Lingkungan :
Keluarga mengatakan hubungan antar tetangga saling membantu, bila ada tetangga yang membangun
rumah dikerjakan saling gotong royong
2) Fungsi Sosial
Keluarga mengatakan setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga
baik dan selalu mentaati norma yang baik
4) Fungsi Reproduksi :
Keluarga mengatakan memiliki satu anak yaitu Nn.W (23 tahun). Keluarga Tn.D dan Ny.I
mengikuti program KB dengan menggunakan jenis Steril.
P : 20x/menit
N : 82x/menit
TD : 110/70 mmHg
P : 20x/menit
N : 80x/menit
NO NAMA ANGGOTA HASIL TTD
KELUARGA
TD : 140/60 mmHg
P : 20x/menit
N : 80x/menit
TD : 120/70 mmHg
Mahasiswa
(.Widya Wati..)
b. Obyektif :
- Ny.I tampak lemas,kembung
dan berbaring di kursi.
- Ny.I jarang berobat, hanya
meminum obat yang di beli
sendiri di apotek
- Makanan yang dikonsumsi
masih sama dengan yang di
konsumsi anggota keluarga
lain
- - TTV:
Tekanan Darah : 150/90
mmHg
Nadi : 86 x/m
Suhu : 37 0C
Respirasi : 20 x/m
b. Obyektif :
- - TTV:
Tekanan Darah : 150/90
mmHg
Nadi : 86 x/m
Suhu : 37 0C
Respirasi : 20 x/m
Diagnosa Keperawatan :
Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit ditandai
dengan Ny.I mengatakan sering kembung dan sakit perut dengan, skala nyeri 5,Nyeri yang dirasa terus menerus.
2 Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang
sakit ditandai dengan Ny.I mengatakan sering kembung dan sakit perut dengan, skala nyeri 5,Nyeri
yang dirasa terus menerus
II. RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA
Diagnosa Keperawatan :
1 Setelah dilakukan Setelah mengikuti Pengetahuan keluarga dapat - Diskusi bersama keluarga tentang Gastritis
kunjungan rumah 2x penyuluhan, maka memahami tentang menggunakan leaflet
24 jam diharapakan diharapkan keluarga Gastritis - Memotivasi keluarga untuk mrngulang
kembali yang sudah dijelskan
keluarga mampu mampu
- Berikan reinforcement atas usaha positif
memberikan keluarga
penanganan atau 1. mengerti
tentang penyakit - Diskusikan bersma keluarga penyebab
perawatan pada Ny. Gastritis menggunakan lembar bolak balik
Gastritis
I 2. komplikasi keputusan keluarga
Gastritis meningkat dalam
Sikap
3. penyebab menangani
penyakit penyakitnya
Gastritis
4. tanda dan gejala
Gastritis
5. mengerti
tenteng
pengobatan keluarga dapat
Gastritis kontrol rutin
6. dan mengerti penyakitnya dan
dampak dari merawat pasien
Gastritis Perilaku
Gastritis
IV. TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
Defisit pengetahuan berhubungandengan Kamis, 18 1. Diskusikan dengan keluarga mengenai informasi Mahasiswa Widya
tentang pengertian gastritis
Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah Februari
2 2021 2. Diskusikan dengan keluarga mengenai informasi
ditandai dengan Keluarga selalu menanyakan tentang faktor resiko timbulnya gastritis
3. Diskusikan dengan keluarga mengenai informasi
masalah yang dialami Ny.I kepada orang yang
tentang tanda gejala gastritis
lebih mengetahui tentang penyakit yang diderita 4. Diskusikan dengan keluarga untuk penambahan
informasi tentang pola makan yang harus diterapkan
Ny.I
penderita gastritis
5. Mengajarkan tentang pola konsumsi makanan yang
di perbolehkan
6. Diskusikan dengan keluarga mengenai informasi
tentang komplikasi yang terjadi pada gastritis
V. EVALUASI
Kamis, 18 Defisit pengetahuan berhubungan 1. Keluarga dapat menyebutkan S : keluarga mengatakan mampu Mahasiswa
Februari dengan Ketidakmampuan pengertian Gastritis memahami tentang penyakit gastritis Widya
keluarga mengenal masalah
2021 2. Keluarga dapat mengetahui O : Keluarga tampak menjalankan
ditandai dengan Keluarga selalu
menanyakan masalah yang faktor resiko timbulnya Gastritis anjuran mahasiswa perawat
dialami Ny.I kepada orang yang 3. Keluarga dapat menyebutkan A : masalah kurangnya pengetahuan
lebih mengetahui tentang penyakit tanda dan gejala Gastritis teratasi sebagian
yang diderita Ny.I
4. Keluarga dapat menyebutkan P : intervensi dihentikan
pola makan yang harus diterap
kan penderita Gastritis
5. Keluarga menyebutkan
komplikasi Gastritis
SATUAN ACARA PENYULUHAN
GASTRITIS
A. LATAR BELAKANG
Gastritis adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang
akut dengan kerusakan erosi pada bagian superficial (Muttaqin, 2013).
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan
mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal. Dua jenis
gastrits yang sering terjadi adalah gastritis superficial akut dan gastritis atrofik
kronis (Nurarif, 2016).
B. TUJUAN UMUM
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit di harapkan sasaran
dapat memahami dan mengerti tentang gastritis.
C. TUJUAN KHUSUS
Setelah mendapatkan penyuluhan peserta dapat :
1. Peserta mengerti dan memahami penyebab gastritis.
2. Peserta mengerti dan memahami tanda dan gejala grastritis.
3. Peserta mengerti dan memahami pencegahan grastritis
D. METODE
Ceramah dan Tanya jawab
E. MEDIA
Leaflet
KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Kegiatan Kegiatan penyaji Kegiatan peserta Media
Menjawab pertanyaan
Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3.Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan
mampu mengerti dan memahami penyuluhan yang diberikan
sesuai dengan tujuan khusus
MATERI PENYULUHAN
“GASTRITIS”
A. DEFINISI
Gastritis adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang
akut dengan kerusakan erosi pada bagian superficial (Muttaqin, 2013).
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan
mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus, atau lokal. Dua
jenis gastrits yang sering terjadi adalah gastritis superficial akut dan
gastritis atrofik kronis (Nurarif, 2016).
B. ETIOLOGI
Banyak factor yang menyebabkan gastritis akut, seperti beberapa jenis
obat, alcohol, bakteri, virus , jamurr, stres akut, radiasi, alergi, atau intoksikasi
dari bahan makanan dan minuman garam empedu, iskemia, dan trauma
langsung.
10. Obat-obatan, seperti obat anti inflamasi nonsteroid / OAINS (indometasin,
ibuprofen, dan asam salisilat), sulfonamide, steroid, kokain, agen
kemoterapi (mitomisin, 50-fluoro-2-deoxyuridine) salisilat, dan digitalis
bersifat mengiritasi mukosa lambung
11. Minuman beralkohol
12. Infeksi bakteri, seperti H. pylori (paling sering), H. heilmanii,
streptococci, staphylococci, proteus species, clostridium spesies, E. coli,
tuberculosis, dan secondary syphilis
13. Infeksi virus oleh sitomegalovirus
14. Infeksi jamur seperti candidiasis, hiptoplasmosis, dan phycomycosis
15. Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan,
gagal nafas, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat, dam refluks usus
lambung
16. Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan
minuman dengan kandungan kafein dan alcohol merupakan agen-agen
penyebab iritasi mukosa lambung.
17. Garam empedu, terjadi pada kondisi feluks garam empedu (komponen
penting alkali untuk aktifitas enzim-enzim gastrointestinal).
18. Iskemia, hal ini berhubungan dengan keseimbangan antara agresi dan
mekanisme pertahanan untuk menjaga integrasi mukosa, yang dapat
menimbulkan respon peradangan pada mukosa lambung.
C. TANDA DAN GEJALA
1. Nyeri epigastrium
2. Mual
3. Muntah
4. Perdarahan terselubung maupun nyata
5. Dengan endoskopi terlihat mukosa lambung hyperemia dan udema
6. Mungkin ditemukan erosi dan perdarahan aktif
D. KOMPLIKASI
1. Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan
medis, terkaang perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat
menyebabkan kematian.
2. Ulkus, jika prosesnya hebat.
3. Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.
DAFTAR PUSTAKA
GASTRITIS
Usia
Pola makan
Gastritis yang
yang tidak
biasanya disebut
baik.
maag adalah
peradangan yang Merokok
terjadi dilambung Mengkonsu
akibat msi alcohol
meningkatnya atau
sekresi asam berkafein
lambung yang Mengkonsu
mengakibatkan msi obat-
iritasi/perlukaan obatan
pada dinding dalam dosis
lambung. Bila yang tinggi.
seseorang telat Keracunan
makan sampai 2-3 makanan
Oleh :
jam, maka asam
WIDYA WATI yang menumpuk
dalam lambung TANDA DAN GEJALA
01.3.20.00465 akan semakin
banyak dan PENYAKIT GASTRITIS
berlebih. Hal ini
STIKES RS dapat menyebabkan Mual dan
BAPTIS KEDIRI luka atau iritasi muntah
PRODI PROFESI pada dinding Kembung
KEPERAWATAN Nyeri seperti
lambung sehingga
TAHUN AJARAN terbakar
timbul rasa perih. pada perut
2020/2021
bagian atas
Nafsu makan
menurun
APA ITU GASTRITIS?? secara
drastis,
wajah pucat,
suhu badan
PENYEBAB naik, keluar
GASTRITIS?? keringat
dingin
Stress
Sering Hindari
sendawa stress yang
terutama bila berlebihan.
dalam Tidak
keadaan merokok
lapar Tidak
Terkadang mengkonsu
disertai sakit msi alcohol
MAKANAN YANG DINasi keras, ketan,
kepala
ANJURKAN jagung, ubitalas.
Bila gastritis
sudah parah, daging yang
akan muntah berlemak,
darah atau ikanasin, ikan
terdapat pindang, sawi,
kol, nangka mud,
darah pada karbohidrat:
feses. durian
bubur, kentang
rebus, biscuit Minuman yang
dan tepung- mengandung
tepungan yang soda, alcohol
dibuat bubur dan kopi.
atau pudding. Makanan yang
Sayur yang tak sulit dicerna yang
berserat dan dapat
tidak memperlambat
menimbulkan pengosongan
gas: labu lambung antara
kuning, lain makanan
labusiam, berlemak, kue
wortel, brokoli tart, coklat dan
keju.
CARA PENCEGAHAN Buah-buahan
yang tidak asam
GASTRITIS dan tidak CARA PEMBUATAN MINUMAN
beralkohol :
TRADISIONAL
pisang, pepaya,
Jaga pola tomat
makan Bahan yang diperlukan
secara baik : Jahe mentah, air
dan teratur. putih, teh, madu.
Biasakan
sarapan pagi Cara membuat teh
sebelum jahe:
beraktivitas
Kupas jahe dan
Makan
cuci sampai
makanan
bersih
yang bersih,
sehat dan MAKANAN YANG DI LARANG
bergizi.
Iris jahe Campurkan
menjadi irisan- tirisan air jahe
irisan tipis dengan teh
Didihkan 1 ½ Tambahkan 1 –
gelas air 2 sendok
makan madu
Seduhkan irisan murni
jahe lalu saring
Aduk dan
nikmatilah teh
jahe panas
DOKUMENTASI