SISTEM PENGUKURAN
3.1. Pendahuluan
Terdapat 3 (tiga) komponen utama yang membentuk sistem pengukuran listrik, yaitu sensor,
transducer, dan penunjuk/pencatat. Sistem pengukurantersebut bekerja dalam 2 (dua) jenis operasi
yaitu sistem analog dan sistem digital. Pengukuran sistem analog berhubungan dengan informasi dan
data analog. Pada pengukuran sistem analog dioperasikan sinyal analog, yaitu sinyal yang mempunyai
intensitas/nilai disetiap waktu (waktu kontinyu). Hasil pengukuran sistem analog ini misalnya
pengukuran suhu ditunjukkan oleh skala, penunjuk jarum pada skala meter, atau penunjukan skala
elektronik. Pengukuran sistem digital berhubungan dengan informasi dan data digital. Pada pengukuran
sistem digital dioperasikan sinyal diskrit, yaitu sinyal yang mempunyai intensitas/nilai pada waktu
tertentu (waktu diskrit) yang menghasilkan pulsa berupa kode digital. Hasil pengukuran sistem digital
berupa angka tanpa harus membaca dari skala meter atau penunjukkan jarum
Keterangan:
1. Magnet tetap
2. Kutub sepatu
3. Inti besi lunak
4. Kumparan putar
5. Pegas Spriral
6. Jarum penunjuk
7. Rangka kumparan putar
8. Tiang poros
Dengan prinsip ini, alat ukur bekerja dengan prinsip listrik ditempatkan dalam medan listrik
permanen. Prinsip kerja kumparan putar ini dapat dijelaskan berdasarkan Gambar 3.1., yaitu: Kumparan
bergerak dalam medan magnet permanen, selinder inti besi terletak diantara kedua kutub magnet. Jika
ada arus searah yang mengalir melalui kumparan tersebut, maka gaya elektromagnetis yang mempunyai
arah tertentu akan dikenakan pada kumparan putar.
Arah Gaya pada prinsip ini berdasarkan hukum tangan kiri dari Fleming seperti ditunjukkan pada
Gambar 3.2.
f =Gaya = n.a.B.I
Td =Kopel = B.n.a.b.I
dengan :
n = jumlah lilitan
a = panjang kumparan
B = besar medan magnet dalam celah udara
I = kuat arus
b = lebar kumparan
Pegas pada Gambar 3.1. dipasang untuk mendapatkan simpangan jarum yang sesuai dengan harga dari
besaran arus yang diukur, sehingga :
Momen lawan : Tc = τ.θ (3.1)
dengan :
τ = konstanta pegas
θ = sudut simpangan
Dalam keadaan seimbang :
Td = Tc
B.n.a.b.I = τ.θ
sehingga
θ = B.n.a.b.I / τ = konstanta alat ukur
Gerakan jarum penunjuk dapat dilihat pada Gambar 3.3. Dari gerakan osilasi jarum penunjuk maka
diperlukan redaman seperti pada Gambar 3.4. dengan cara :
1. Rem udara dengan penghisap tabung.
2. Rem arus putar dengan keeping dan magnet permanen.
3. Memasang rangka pada kumparan putar dengan kerangka aluminium.
Gambar 3.3. Gerakan Jarum Penunjuk
Dengan kerangka aluminium akan timbul arus induksi yang arahnya melawan dari arah putaran
kumparan putar sehingga menghambat perputaran.
Penggunaan alat ukur ini dalam pengukuran arus searah sebagai ampere-meter, ohm-meter, -
meter dan multi-meter. Penggunaan pada pengukuran arus bolak-balik diperlukan suatu penyearah
(rectifier) sebelum diukur.