BAB IV
TATA TERTIB DAN DISIPLIN KERJA
Pasal 13
Budaya Perusahaan
2. Budaya Tertib
3. BurJaya Kerja
Pasal 14
Tata Tertib
Karyawan diwajibkan:
1. Sudah berada di tempat kerja paling lam'oat 5 (lima) menit sebelum jam kerja
dimulai.
2. Mengakseskan absensi finger pr,nf sebelum dan sesudah Waktu Kerja atau
membuat absensi tertulis sesuai dengan prosedur yang berlaku di Perusahaan.
Bagi yang tidak melaksanakannya dianggap mangkir dan Upahnya tidak dibayar.
3. Menyimpan dan memelihara dengan baik semua alat / perlengkapan kerja di tempat
yang telah disediakan
4. Menggunakan seragam kerja dan alat keselamatan kerja sesuai dengan ketentuan
Perusahaan.
5. Melakukan pekerjaan sesuai oengan standar kerja yang tetah ditetapkan.
6. Mematuhi, memelihara ketentuan-ketentuan keselamatan dan kesehatan
menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan di dalam
7. Melaksanakan perintah dan petunjuk atasan baik lisan
8. Melakukan kewajiban agamanya di lokasi terdekat dari
e
ffiffi-::f*-il*,*[:'b*rHJ'?#il*.?#,r'
atasannya, dan dalam keadaan
perusahaan.
- *f
tertentu dapat
ffi
ldngsutrsj
mbil
a
prnan
lO- Mematuhi kewajiban lain-lain sesuai norma tata tertib dan hukum yang apabila
dilanggar dapat dikenakan sanksi sampai pemutusan hubungan kerja.
Pasal 15
Larangan - larangan
r,'v,1'vrrilqrq
:]:]i:.:-,,ri ^sLErlr.Lrarr-r\E;LErrLlrcl.r l\uDrEtatiltaElil uan KesenaEn Ke|[a sena
menjaga keamanan, ketertiban dan kebersihan di dalam
7. Melaksanakan perintah dan petunjuk atasan baik lisan
E. $;lelakukan kewajiban agamanya lokasi terdekat dari
Karyawan.
i'o.*
' pasal 15
Larangan - larangan
Karyawan
1. Mernbawa, menggunakan barang dan alat milik Perusahaan keluar dari lingkungan
Perusahaan tanpa ijin dari Pimpinan perusahaan.
2. Melakukan pekerjaan yang bukan tugasnya dan tidak diperkenankan memasrrki
ruangan lain yang bukan bagiannya, kecuali atas perintah / ijin atasannya
3. Mengadakan transaksi jual beli barang apapun, menempelkan atau mengedarkan
poster yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan tanpa seijin dari Pimpinan
Perusahaan.
4. Membawa minuman keras, mabuk di ternpat kerja, membawa dan menyimpan serta
menyalahgunakan narkotik / obat terlarang, dan melakukan segala macam perjudian
/
di dalam lingkungan Perusahaan proyek (termasuk mess dan asrama di
lingkun gan Perusahaan/proyek).
6. Membawa senjata tajam, senjata api atau membawa benda lainnya yang dapat
membahayakan baik bagi Karyawan senciiri maupun Perusahaan ke dalam
lingkungan Perusahaan.
7. Melakukan tindakan asusila di lingkungan Perusahaan.
Pasal 16
Tanda Pengenal
Pasa! 17
Rahasia Perusahaan rufif,*9
Setiap Karyawan Wajib memegang rahasia Perusahaari karena apabila hal tersebut
diberitahukan kepada orang lain yang tidak berhak akan mengakibatkan kerugian bagi
Perusahaan.
BAB V
HARI KERJA DAN KERJA LEMBUR
berlaku.
l
1. Jadwal kerja adalah sebagai berikut :
Non $hift:07.30 9/d 17.00 hari pertama s/d hari kelima istirahat jam
12.00 s/d
13.00
{
: 07.80 s/d 13,00 hari ke enam
Senin - Kamis:
shift I '
: 06.00 s/d 14.00 istirahat jam 10.00 s/d 1 1.00
shift ll: 14.00 s/d 22.00 istirahat janr t7.30 s/d 18.30
shift lll
:22.00 s/d 06.00 istirahat jam 02.00 vo oe.oo
Jumat :
4. Dalam hal-hal tertentu pengusaha dapat merubah Waktu Kerja untuk mencapai
produktivitas dan efisiensi.
Pasal 19
Kerja Lembur pada Hari'hari Biasa, Hari Libur Mingguan dan
Hari Libur Nasional
1. Kerja lembur diperlukan dalam hal-hal dimana pada suatu pada
tiap waktu tertentu ada pekerjaan yang harus diselesaikan,
Karyawan yang tidak termasuk Pimpinan dan Staf berhak atas uang lembur.
(diperjelas penggorongan karyawan, siapa yang berhak atas uang
rembur dan
bukan lembur).
Pasal 20
Pelaksanaan Sanksi
4
se.tiap pelanggaran tata /
tertib kedisiplinan akan diberikan sanksi sesuai
pelanggaran dan kerugian yang terjadi atau
akan ter;aOi.
2. Dalam-hal Karyawan melakukan pelanggaran
oaLin peraturan perusahaan
lt'YSurat Keputusan Direksi, maki- rengusana akan mengeiuirkan dan I
Surat
Peringatan tertulis sesuai akibat yang akan atau ditimbulkan
serta pemutusan
H.ubungan Kerja tdrgantung besar keciliya kesalahan
serta kerugian yang telah dan
atau akan ditimbulkan.
Pasal 21
Macam-macam Sanksi
Jenis Pelanggaran
Tidak melakukan pencatatan kel.radi@
saat kehadiran, meninggalkan perusahaan melampaui
batas 5 (lima) kati berturulturut 7 (tujuh) kali datam
sebulan.
I
Datang terlambat atau pui
tanpa alasan sah melampaui batas 5 (lima) kali bertuiut
:lqql atau 7 (tujuh) kali datam sebulan.
Meninqqalkan iaan tanpa iiin dari atasannva.
Irdlr atau tidur-tiduran, merotok
Melakukan perbuatan yang Oapat memungkinkan
terganggunya keanranan di perusahaan, contoh :
menyalakan api,r, meroKok
merokok di area perusqhaan.
Berbicara keras, berteriak, bersoraksorak,
mengeluarkan suara keras, dan tatau membuat
kegaduhan ditempat kerja sehingga dapat mengganggu
ketenangan dan kenyamanan keria.
Mengadakan pertem ua n-pertem uin@
bentuk apapun yang tidak berhubungan dengan
ahan.-_
Tidak mampu menunjukkan hasit Aan prestasl kerja
yang sesuai dengan jabatannya dalam jangka waktu
yang sudah disepakati dan su,Jah penrah diberi arahan,
blTqingan,
iet? baniqqn dari atasannya
Tidak mengindahkan dar'/ atau tida[melaksanakan
prosedur atau instruksi kerja yang ditetapkan oleh
1"1*::,:tu 6oan
yang sesuai dengan jabatannya
p resta sil<erra
dalam jangka
yang.sudah disepakali dan su,Jah per,ah ;;ii,
d'r.Oeri uirnur,
Urn!!!gg!,__!erta bantuat dari atasan nya,
Tidak meng indahkan;a,V atffi
instruksi kerja yang ditetapkan orerr
!l?::9yratau
Menotak mei@ugasnfilanpa
alasan sah.
Menolak metatsa
atasan.
J
t{o Jenis Pelanggaran Sanksi
I il llt PHK
Tidak menghiraukan ketentuanketentuan feselarnatan
15 kesehatan kerja, dan kebersihan. X X
Pelaksanaan kerja yang salah atau tidak rnengindahkan
instruksi kerja yang sudah ditetapkan sehingga dapat
16 X X
mengganggu kelancaran bekerja oanl atau clapat
mengakibatkan kerugian baqi perusahaan.
Menolak melaksanakan pemeriksaan kesehatan yang
17 X X
ditetapkan oleh perusahaan.
Mengancam dan/ atau menghina para
18 X
pekerja, atasan, danl atau keluarga mereka
Merintangi atau menghalang-halangi tugas $atpam
19
yang sqdang menjalankan tugas. x
Membawa ke luar barang-barang ataupun milik
2A perusahaan tanpa ijin atau dilengkapi dengan surat x
jalan dari perusahaan.
Menggunakan barang milik perusahaan yang
21
dipercayakan kepadanya untuk kepentingan pribadi
Pelaksanaan kerja yang salah sehingga mengganggu
22 kelancaran bekerja atau merugikan perusahaan.
dan/atau mengakibatkan perusahaan harus membayar X
kerugiaan atas kesalahan tersebut
Tidak berhati-hati dan I atau lalai dalam melaksanakan
23
tugas seingga dapat mengakibatkan kerugiaan bagi X
perusahaan
Melakukan tugas dengan ceroboh sehingga dapat
mengakibatkan bahaya bagi diri sendiri maupun orang
24 X
Iain atau membiarkan pekerja lain dalam bahaya di
tempat keria
Menyalahgunakan wewenang yang diberikan
perusahaan dan/atau milik perusahaan untuk
25
kepentingan pribadi atau untuk mengabil keuntungan x
pribadi, yang tidak sesuai dengan aturan kerja yang
ditetapkan perusahaan
Menyalahgunakan uang perusahaan untuk kepentingan
26
pribadi x
Melakukan korupsi atau menyalahkangunakan
27 X
kepercayaan yang diberikan perusahaan
Menerima suap, memberikan janji kepada relasi
28 X
perusahaan atau pihak lain untuk kepentinoan pribadi
Berjudi, mabuk, menggunakan atau mengedarkan obat tf tAl ft.{
29 terlarang, berkelahi atau melakukan perb-uatan asusilaf^
dalam linokunoan perusahaan
Berada di lingkungan perusahaan atau bekerja beraO{ii DI ASI
Tf iAC xct{
Nl't,
30 di bawatr pengaruh alcohol, obat-obatan terlarang, dafii/a
lain
alau zat-zat adiktif \ 7o
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter terbukti sebagai \l l1 tA o.'{
31
pengguna obat terlarang atau minuman kelras \
Membawa ke dalam lingkungan perusahaan barang-
barang bukan untuk kepentingan perusahaan yang
$t X
disangka dapat membahayakan ketertiban, keamanan,
ketenangan, keberslhan, dan keselamatan kerja
Penganiayaan terhadap sesama pekerja, atasan,
33 X
dan/atau keluqrga mereka
Memberikan keterangan palsu bralk lisan maupun tulisan
34 X
yang dapat meruqikan perusahaan
Mengubah atau memalsukan surat-surat dokumen,
35 kartu pencatat waktu/absensi, surat keterangan dokter, X
rysep dokter, kuitansi, dan surat-surat lainnlra.
No Sanksi
Jenis Pelanggaran
I il ilt PHK
menghasut atau mempengaruhi pekerja lain untuk
melakukan perbuatan yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan atau yang dapat
menimbulkan keresahan atau kekacauan
Membon gkar/mem beritahukan rahasia perusa haan
37 kepada pihak lain kecuali untuk kepentingn negara dan X
lengan seizing / sepengetahuan pimpinan perusahaan
Melakukan perbuatan yang bertentangan / melanggar
38 X
hukun Neoara Republik lndonesia
0
Dalam hal pelanggaran merupakan tindakan pidana, maka tindakan pidana akan
diajukan oleh Pengusaha setelah mengkaji permasalahan yang ditimbulkannya.
BAB VII
KLASIFIKASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Pasal 22
Perbuatan yang dapat dikenakan Pemutusan Hubungan Keria'
tata lertib
Setiap Karyawan yang melakukan perbuatan atau pelanggaran !:1|'.'9up
PHK dengan alasan
Perusahaan yang merugikan Perusahaan akan dikenakan sanksi
mendesak, dan d-ilaksrnik.n sesuai dengan UU No'
13 l23ffi'
perbuatan oan atau o",innr"ran tersebut dapat dilihat pada Pasal 21'
1. Melalui prosedur
Perusahaan 'eecara
a. Dapat dilakukan dengan syarat memberitahukan kepada
tertulis sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelumnya'
pengunduran diri, selambat-lambatnya
b. Terhitrrng sejak tanggal pengajuan surat
14 hari, rengusaha-viajin memberiran
jawaban menyetujui atau menolak.
Pasal 24
Pemberhentian karena Alasan Sakit
akibat kecelakaan kerja yang
Karyawan yang sakit berkepanjangan, mengalami cacat
bersama antara para pihak
telah melampaui batas tz bulan i"ngrn"persetujuan harus ditakukan pemutusan
serama_ramanya oitam waktu r
Gitil uutan subah
perundang-undangan yang berlaku'
Hubungan Kerja tiH f), sesuai peratlran'
Pasal 25
Karyawan Ditahan
Pasal 27
Perusahaan Rugi
Pasal 28
Perusahaan Pailit
Pasal 29
Karyawan Mangkir 6"f
o.* /
1. Karyawan mangkir 5 (lima) hari kerja secara berturut-tu cara
tertulis dan bukti yang sah dan telah dipanggil 2 (dua) Sara
patut dan tertulis dapat diputuskan huoungan kerjanya agai
pengunduran diri, sesuai pasal 168 UU No. 13 / 2003.
2. Apabila pekeria tidak masuk tanpa alasan yang sah, maka tersebut
dianggap mangkir, upah tidak dibayarkan dengan perhitungan potongan mangkir
pembagi 25 dalam 1 (satu) bulan sebagai berikut:
L x Gaji pokok + Tunjangan Tetap (ika ada).
25
3. Keterangan tertulis dengan bukti yang sah diserahkan paling lambat hari pertama
Karyawan masuk.
PHK atas Kehendak xrorl,X?t[l*", Kesatahan pensusaha
Pasal 31
Purna Bakti/ Pensiun
Pasal 32
Akibat dari Pernutusan Hubungan
Dalam hal terjadi Pemutusan Hubungan Kejrja, ma
mengembalikan kepada Perusahaan.
*-
1. Kartu Tanda Pengenal r\----/i. y'
'l
2. Barang-barang inventaris r" 'lr
tu t*" t7
3. Hutang Karyawan pada Perusahaan dengan bukti yang sah
4. Hutang Karyawan kepada pihak lain yang berhubungan dengan Perusahaan
5. Seragam kerja
,",n';:llp3in""=i
1. Uang kompensasi berupa uang pesangon, penghargaan masa kerja, uang
penggantian hak atas Pemutusan'Hubungan Kerja akan dibayarkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Dalam hal pekefla / buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur dalam
perjanjian kerla atau peraturan perusahaan, perrgusaha dapat melakukan
pemutusan hubungap kerja, setelah kepada pekerja / buruh yang bersangkutan
diberikan surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga secara berturut - turut.
,"r[1t'r'.110"n
1. Pembayaran Upah dilaksanakan di lokasi Perusahaan cash setiap bulan tanggal 10.
2. Yang berhak mendapat Upah adalah Karyawan yang bersangkutan, apabila yang
bersangkutan berhalangan dapat diterima oleh orang lain dengan $urat Kuasa
bermaterai 6000 Obn Xfp dari Karyawan yang bersangkutan serta yang diberi
kuasa.
g. Upah minimtim yang ditetapkan pemerintah bukan merupakan Upah pokok namun
merupakan Upah pokok dan tunjangan tetap.
4. Struktur upah serta nominalnya akan ditetapkan Perusahaan. . fengan
mempertimbangkan golongan jabatan, masa kerja, kompetensi dan hal-hal lain yang
dianggap perlu.
Pasal 35
Komponen UPah
Terdiri dari:
1. Upah Tetap:
a. Gaji Pokok
b. Tunjangan Tetap
2. Upah Tidak TetaP:
a. Lembur
b. Premi Hadir
Penjelasan lebih lanjut ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi.
Pasal 36
Peninjauan UPah
Pasal 38
Meninggalkan pekerjaan dengan atau Tanpa Upah
1. Karyawan yang hanya bekerja 4 )am dan kurang dari 7 jam dalam sehari untuk
urusan pribadi dengan ijin hanya mendapatkan Upah Tetap.
2. Karyawan yang bekerja kurang dari 4 jam sehari tidak mendapatkan upah.
3. ljin yang dimaksud adalah ijin untuk pulang lebih awal atau terlambat datang dengan
ijin atau pemberitahuan terlebih dahulu.
Pasal 39
Pemotongan Upah bila Terjadi Bencana / Force Majeur
g) Keadaan lain yang dapat dimasukkan dalam arti keadaan ,r. !f. N
Pasal 40
UPah selama Sakit
1. Karyawan yang sakit atau mendapat kecelakaan di luar hubungan kerja da.n selama
:menjalankan pekerjaannya dalam
sementara waktu tidak mampu iapkq ;arqklu
tertentu dan berturut-turut tanpa terpuius, yakni sama atau lebih
dari 1 (satu) bulan,
u*fu*u *rktu itu r[rn menerima eiii i Upah sesuai per:aturan yang berlaku'
2. Karyawan yang sbkit menahun akan mendapat upah
sebagai berikut:
-
+ butan Pertama 100% UPah Pokok
- kedua
4 bulan 75% UPah Pokok H
- ketiga
4 bulan 50% UPah Pokok I]
ii
Pasat41
Br"d;'ilakan
Setiap Karyawan yang masuk kerja dan sudah bekerja minimal 3 (tiga) jam akan
mendapatkan makan 1 (satu) kalidari katering atau diberikan dalam bentuk uang,
' Pasal 42
Sumbangan Kematian
Pasal 43
BPJS Ketenagakerjaan
Pasal 44
BPJS Kesehatan
-
Sesuai dengan Undang Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) maka perusahaan mendaftarkan seluruh karyawannya untuk
mengikuti program BPJS Kesehatan.
Pasal 45
Tunjangan Hari Raya p--tq^sq-e
1. Pengusaha memberikan Tunjangan Hari Raya (Tl-lR)
dengan ketentuan yang berlaku.
- masa kerja 1 (satu) tahun atau lebih, tunjangan Hari Raya : upah pckok +
tunjangan tetap (1ika ada).
- masa kerja lebih dari 1 (satu) bulan tetapi kurang dari 1 (satu) tahun akan
diberikan tunjangan Hari Raya secara proporsional sebagai berikut:
masa keria X upah pokok (tunjangan tetap).
12
6. Karyawan yang belum bekerja 12 bulan berturut-turut dan belum mendapat cuti
tahunan, maka akan diberikan kemudahan untuk cutitahunan yang belum menjadi
haknya (hutang ctrti tahunan;.
Pasal 46
Cuti Tahunan
Pasal 47
Cuti Hamil, Cuti Melahirkan, Gugur Kandungan, Cuti Haid
1. Karyawan wanita yang akan melahirkan berhak atas cuti hamil selama satu
setengah bulan sebelum dan satu setengah bulan sesudah melahirkan, bagi yang
akan menggunakan cuti. hamil tersebut harus mengajukan permohonan terlebih
dahulu kepada Perusahaan dengan disertai surat keterangan idan yang
merawatnya / yang ditunjuk Perusahaan.
<9H1*a yang
2 Bila setelah cuti hamil pada ayat 1 (satu) di atas masih
lebih lama, maka untuk ini berlaku ketentuan-ketentuan
3. Dalam hal terjadi gugur kandungan, cuti dimulai pada
Perawatan selama 1,5 (satu setengah) bulan atau sesua
yang ditunjuk Perusahaan.
1. Karyawan yang tidak masuk bekerja karena sakit wjaib memberitahukan kepada
atasannya pada hari ketidakhadirannya dan wajib menyampaikan surat keterangan
dokter pada saat yang bersangkutan masuk kerja kembali
2. Karyawan yang tidak masuk bekerja karena alasan sakit melebihi 3 (tiga) hari, harus
menyampaikan surat keterangan dokter pada hari ketiga dihitung sejak karyawan
tidak masuk bekerja.
3. Pemberitahuan tidak masuk bekerja karena sakit melalui telepon, pesan elektronik
kepada atasannya akan dianggap sebagai istirahat sakit yang sah jika pada hari
berikutnya menyampaikan surat keterangan dokter. Kelalaian atas hal tersebut
dianggap sebagai nrangkir dari kerja.
4. Bila karyawan tidak dapat masuk bekerja melebihi istirahat sakit yang ditetapkan
oleh dokter dan tidak memberikan keterangan yang jelas dan sah, maka pada hari-
hari tersebut karyawan dinyatakan mangkir.
5. Dalam hal karyawan sering sakit atau sering memperoleh istirahat sakit,
Perusahaan berhak memerintahkan agar karyawan tersebut diperiksa oleh clokter
yang ditunjuk oleh Perusahaan dan hasilnya digunakan sebagai dasar ulntuk
menentukan Kebijaksanaan Perusahaanterhadap karyawan yang bersangkutan.
6. Karyawan yang tidak menyampaikan surat keterangan sakit, sesuai dengan
ketentuan ayat (1) dan ayat (2) diatas, danl atau tidak bersedia untuk diperiksa oleh
dokter yang telah ditunjuk perusahaan, maka kepada yang bersangkutan tidak
diperlakukan sebagai istirahat sakit dan dianggap mangkir dari kerja,
7. Penggunaan surat keterangarr dokter untuk dengan sengaja melakukan dan/ atau
mangkir dari kerja dan/ atau sebagai alasan untuk tidak masuk bekerja, maka tidak
dapat diperlakukan sebagai istirahat sakit. Dan kepada yang bersangkutan akan
dikenakan saksi sesuai dengan peraturan perusahaan ini.
L /
Karyawan yang merasa jatuh sakit parJa waktu kerja harus mendapat liin
atasannya.
Pasal 49
ljin Meninggalkan Perusahaan dengan Upah Penuh (P2)
Pasal 50
Perlengkapan Kerja
Pasal 51
Kesehatan Kerja
1. Pengusaha menyediakan air minum untuk keperluan Karyawan.
2. Pengusaha menyediakan kotak obat beserta obatnya sebagai sarana PPPK.
3. Pengusaha menyediakan dan memasang gambar-gambar keselamatan kerja di
tiap{iap bagian yang dianggap membahayakan.
Pasal 52
Sarana I Fasi I itas-fasilitas Penu njang
Pasal 54
Tata Tertib Perjalanan Dinas
':
Pasat 55
Peningkatan Keterampilan dan Kemampuan lKompetensi)
Pasal 56
Pendidikan dan Pelatihan
5. Seluruh kegiatan pelatihan berjenjang yang dilakukan baik dalam jam kerja maupun
di luarjam kerja, Karyawan tidak mendapatkan Upah lembur.
0. Karyawan yang tidak mengikuti / menolak program pelatihan, dinyatakan tidak dapat
bekerjasama,tidakinginmeningkatkanproduktivitasdanakemilndakan
tegas berupa Peringatan sampai kepada pemberhentian dari
7. Perusahaan akan memberikan kesempatan kepada. uhi
persyaratan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan di d rna
meningkatkan keterampilan dan mencapai efektifitas kerja.
Pasal 57
Umum
1. Pengusaha dan Karyawan bertekad bahwa setiap keluhan dan pengaduan seorang
Karyawan atau tlebih akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai
mufakat.
2. Keluh kesah yang dimaksud dapat berupa hal normatif atau hal kepentingan
para pihak.
3. Dalam hal seorang atau beberapa orang Karyawan menganggap bahwa
terhadapnya diperlakukan secara tidak adil atau tidak wajar yang bertentangan
dengan Undang-undang /peraturan yang berlaku (hal normatif) maupun hal
kepentingan, maka Karyawan dapat menyampaikan pengaduan dan keluhannya
sesuai prosedur.
Pasal 58
Prosedur Penyelesaian Keluhan dan PengaduaR
Pasal 59
Masa Berlakunya peraiuran perusahaan
1. Peraturan Perusahaan ini berlaku 2 (dua) tahun dimulai sejak tanggal disahkan oleh
Kantor Dinas Ketdnagakerjaan Kabupaten Semarang
2 Setelah dua tahun masa berikutnya kerangka dasar Peraturan Perusahaan maka
akan diadakan perbaikan pada Bab, pasar, atau Ayat yang dianggap perlu.
o,".,ll'ii,,11,n,n
1. Jika di kemudian hari Pengusaha yang membuat hingga menandatangani peraturan
ini mengundurkan diri / meninggal durria, maka peratuian tetap berlaku untuk waktu
yang telah disetujui.
NESIA
DONSSIA
Pimpinan
Perwakilan Karyawan
2
Roro Limaran Diyanan Kumala
MNasicatul. M