Anda di halaman 1dari 1

Bahan bakar menurut kesimpulan saya adalah senyawa hidokarbon yg terdidari

rantai carbon (C ) dan rantai hidogen ( H ) yg tersusun menjadi suatu ikatan


tertentu. unsur laiannya yg tidak dinginkan pada senyawa hidro carbon sebagai
bahan bakar adalah oksigen, Nitrogen, sulfur dan unsure pengotor.

Bahan bakar yang diharapkan adalah terdiri dari C dan H yang membentuk ranatai
lurus dan biala dibakar dengan udara akan menghasilkan energy.

C + O2 = CO2 + Energi

H2 + O2 = CO2 + Energi.

Panas yang dihasilkan disebut panas pembakaran, panas reaksi, atau okasidasi.

 Bila bahan bakar yang terdiri dari ikatan C,H,N,O,S, H2O (moister), dan
unsure pengotorlainnya dibakar seperti (Batubara, minyak dan gas) dibakar,
maka nilai panas yang dihasilkan disebut nilai bakar bahan bakar, Heating
value (HV).

Istilah-istilah ini sangat penting. Kesalahan yang sering terjadi mahasiswa setelah
menghitung HV bahan bakar kemudian menghitung lagi panas reaksi, hal ini salah
besar. Panas reaksi / panas pembakaran hanya untuk unsure/ senyawa murni.
Sedangkan untuk campuran berbagai unsure dan pengotor kita gunakan HV.

Contoh :

 Pertandingan bulutangkis juara tunggal putra dimanangkan oleh perwakilan


kls 8GEB bernama Surya filter (HV)
 Pertandingan bulutangkis juara tunggal putra dimanangkan oleh Surya filter
mahasiswa Kls 8 EBB. (panas reaksi/panas pembakaran).
 Batubara dibakar menghasilkan panas (HV)
 C, dibakar menghasilkan panas ( panas reaksi, panas pembakaran, oksidasi)

Anda mungkin juga menyukai