Anda di halaman 1dari 3

TATA LAKSANA AUDIT KASUS

KEPERAWATAN
12 Februari 2019 Artikel RSPH, Kesehatan

Audit kasus Keperawatan adalah proses evaluasi secara professional (mutu profesi tenaga
keperawatan dan pelayanan asuhan keperawatan) terhadap staf tenaga keperawatan karna
peristiwa yang terjadi selama proses pelayanan asuhan keperawatan. Audit keperawatan
cukup penting karena kekurangan dalam pelayanan keperawatan dapat mengancam jiwa dan
kehilangan nyawa klien. Disamping itu, tuntunan akan pelayanan keperawatan yang baik dan
bermutu semakin meningkat dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat dan kesadaran
tentang kesehatannya. Agar terhindar, maka kita dituntut untuk memberikan pelayanan
kepada klien sesuai dengan standar profesi yang berlaku serta memuaskan klien.
Tujuan audit kasus keperawatan
Meningkatkan mutu keperawatan dan keselamatan pasien di RSUD Puri Husada
Tembilahan.
Mengevaluasi profesionalitas proses asuhan keperawatan
Untuk mengetahui penerapan standar pelayanan keperawatan
Menstimulasi pelaporan yang lebih baik terhadap mutu profesi dan pelayanan keperawatan
Untuk melakukan rekomendasi perbaikan pelayanan keperawatan sesuai kebutuhan pasien
dan standar pelayanan keperawatan
Pelaksana audit kasus keperawatan ; Audit kasus keperawatan dilaksanakan oleh sub komite
mutu profesi keperawatan
Sasaran audit kasus keperawatan adalah tenaga keperawatan yang mengalami dugaan
pelanggaran dalam melaksanakan tugas profesi baik pelanggaran etik maupun disiplin profesi
Lingkup audit kasus keperawatan
Audit Struktur
Berfokus pada tempat dimana pemberian askep dilaksanakan. Dilakukan untuk menetukan
apa yang dibutuhkan agar standard dapat terpenuhi : Fasilitas, Peralatan, Petugas, Organisasi,
prosedur dan pencatatan pelaporan
Audit Proses
Focus pada bagaimana proses pelayanan asuhan keperawatan dilaksanakan. Misalnya
prosedur, pelayanan dll
Audit Hasil
Focus pada hasil dari intervensi keperawatan yang dilaksanakan, apakah memberi perubahan
terhadap status kesehatan pasien berdasarkan konsep Henderson sehingga asuhan
keperawatan yang diberikan akan menghasilkan :
– Kebutuhan pasien terpenuhi
– Pasien memiliki pengetahuan untuk memenuhi kebutuhannya
– Pasien memiliki keterampilan dan kemampuan
– Pasien memiliki motivasi
Metode audit kasus keperawatan
Studi kasus
Observasi langsung
Interview
Investigasi
Tahapan audit kasus keperawatan meliputi :
Mengumpulkan data kasus yang akan dilakukan audit
Menindaklanjuti hasil audit
Melakukan re-audit ( second audit cycle)
Uraian kegiatan audit kasus keperawatan meliputi :
Ketua komite keperawatan menerima disposisi atau penugasan dari Bidang Keperawatan
untuk melaksanakan audit terhadap insiden/kasus keperawatan.
Ketua komite keperawatan melaksanakan koordinasi dengan sub komite mutu profesi, sub
komite kredensial,sub komite etik dan disiplin, dan perawat pengawas.
Sub komite mutu profesi keperawatan menyusun kriteria dan standar audit insiden/kasus
keperawatan.
Sub komite mutu profesi keperawatan mengumpulkan dan melaksanakan verifikasi data
yang dibutuhkan.
Sub komite mutu profesi keperawatan menyusun jadwal audit insiden/kasus keperawatan.
Sub komite mutu profesi keperawatan melaksanakan koordinasi tentang jadwal audit
insiden/kasus keperawatan kepada auditee dan pihak terkait.
Sub komite mutu profesi keperawatan melaksanakan audit yang dihadiri oleh auditee yang
terkait.
Sub komite mutu profesi keperawatan melaksanakan analisa data dan merumuskan
masalah.
Sub komite keperawatan menentukan problem solving dan rencana tindak lanjut.
Sub komite mutu profesi keperawatan menyusun laporan kegiatan audit insiden/kasus
keperawatankepada ketua komite keperawatan.
Ketua komite keperawatan menyusun dan menyampaikan rekomendasi kepada Bidang
Keperawatan berdasarkan hasil audit insiden/kasus keperawatan.
Alur pelaporan audit kasus keperawatan antara lain :
Sub komite mutu profesi keperawatan.
– Menyusun laporan kegiatan audit kasus keperawatan.
– Menyertakan bukti kegiatan audit kasus keperawatan.
Ketua komite keperawatan.
– Melakukan analisa laporan kegiatan audit kasus keperawatan.
– Merekomendasikan hasil audit kasus keperawatan kepada Bidang Keperawatan
Referensi :
Permenkes nomor 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan
Undang undang nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
Program evaluasi penerapan standard asuhan keperawatan di Rumah Sakit, Direktorat bina
pelayanan keperawatan Departemen Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai