Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 3 REKAYASA GEMPA

Rangkuman Gempa SNI 1726:2012

Tanggal Pengumpulan :
( Minggu, 11 April 2021 )

Dosen :
Tira Roesdiana ST.,M.Eng.

Dikerjakan Oleh :

 IBNU EL MUSAYYAB (119130216)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
SEMESTER 4 2020 - 2021
Pedoman terbaru yang dipakai untuk perencanaan beban gempa di Indonesia adalah SNI
03-1726-2012 yang merupakan pengganti dari SNI 03-1726-2002. Artinya, tata cara perhitungan
yang masih berdasar pada SNI 03-1726-2002 sudah tidak diperbolehkan lagi. Standar ini
mengadopsi code ASCE 7-10, FEMA P750/2009, dan IBC 2009. Sehingga, pada pengaplikasian
dalam pemodelan struktur di beberapa program seperti SAP2000, ETABS, MIDAS, dan STAAD
Pro, standar ini dapat disetarakan dengan code-code di atas.

Analisis beban gempa dapat dilakukan dengan 3 prosedur, yaitu analisis gaya lateral
ekivalen, analisis spektrum respon ragam, dan analisis riwayat respon seismik. Pada prosedur
gaya lateral ekivalen dan analisis spektrum respon ragam, penentuan nilai parameter-parameter
beban gempa harus didefinisikan terlebih dahulu.

Oleh karena itu, untuk mempermudah proses perhitungan nilai parameter-parameter


tersebut, penulis telah membuat spreadsheet yang dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu.
Tampilan isi spreadsheet tersebut kurang lebih sebagai berikut:

Tugas III REKAYASA GEMPA


Selanjutnya, pemahaman mengenai alur perhitungan beban gempa mutlak diperlukan
sebelum berlanjut ke analisis yang lebih dalam. Dalam bagan alur perencanaan beban gempa
berikut, bagian yang ditandai dengan garis hijau putus-putus adalah beberapa aspek dalam
penentuan parameter perhitungan beban gempa menurut SNI 03-1726-2012.

Tugas III REKAYASA GEMPA


Alur Perencanaan Beban Gempa (SNI 03-1726-2012)

Rangkuman perhitungan parameter beban gempa dapat mengikuti tahap-tahap berikut ini:

1. Menetapkan kategori risiko bangunan

Kategori risiko bangunan berkaitan dengan tingkat risiko yang diperbolehkan pada bangunan
yang direncanakan sesuai peruntukannya. Penentuannya dapat dilihat pada Tabel 1 berikut:

Tugas III REKAYASA GEMPA


2. Menentukan faktor keutamaan gempa

Nilai faktor keutamaan gempa, Ie , didapat berdasarkan kategori risiko bangunan seperti pada
Tabel 2 berikut:

3. Menentukan parameter percepatan gempa

Parameter percepatan gempa yang digunakan adalah percepatan batuan dasar pada perioda
pendek (Ss) pada 0.2 detik dan percepatan batuan dasar pada perioda 1 detik (S1) dengan
probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun (gempa 2500 tahun). Nilai kedua parameter ini
didapat dari Gambar 1 dan Gambar 2.

Gambar 1. Peta untuk parameter Ss (SNI 03-1726-2012 – Gambar 9)

Gambar 2. Peta untuk parameter S1 (SNI 03-1726-2012 – Gambar 10)

Tugas III REKAYASA GEMPA


Selain dengan peta gempa di atas, penentuan parameter percepatan gempa dapat dilakukan
melalui program “Desain Spektra Indonesia” di situs:
http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_2011

4. Menentukan kelas situs

Perbedaan kondisi tanah pada daerah lokasi bangunan menentukan kriteria-kriteria dalam desain
seismik. Perbedaan tersebut dikelompokkan dalam beberapa kelas situs tanah. Kelas situs dapat
ditetapkan sesuai dengan Tabel 3 berikut:

5. Menentukan koefisien situs

Selanjutnya, dalam proses penentuan parameter percepatan spektral di atas permukaan tanah,
diperlukan sebuah faktor amplifikasi. faktor amplifikasi tersebut didefinisikan dengan koefisien
situs Fa dan Fv yang didapat dari Tabel 5 dan Tabel 6 berikut:

Tugas III REKAYASA GEMPA


6. Menghitung parameter percepatan spektral desain

Parameter percepatan spektral desain SDS dan SD1 dihitung dengan persamaan:

7. Menentukan koefisien modifikasi respons

Koefisien modifikasi respons, R, berkaitan dengan daktilitas rencana struktur. Nilainya


bergantung pada sistem struktur yang digunakan. Nilai R ini dapat ditetapkan dari Tabel 9 atau
Tabel 20 untuk bangunan menyerupai gedung dan Tabel 21 untuk bangunan yang tidak
menyerupai gedung.

8. Meghitung periode fundamental struktur

Periode fundamental struktur dapat dihitung dengan persamaan periode fundamental pendekatan
(Ta) di bawah. Periode pendekatan ini merupakan fungsi dari ketinggian struktur dari taraf
penjepitan lateralnya ( hn ). Nilai Ct dan x ditentukan dari Tabel 15 berikut:

9. Menghitung koefisien respons seismik

Koefisien respons seismik, Cs, dihitung dengan Persamaan (vi). Nilai dari Persmaan (vi) tidak
perlu melebihi nilai dari Persamaan (vii) dan tidak boleh kurang dari Persamaan (viii) seuai pasal
7.8.1.1

Parameter-parameter tersebut selanjutnya akan diterapkan pada proses analisis prosedur gaya
lateral ekivalen dan analisis spektrum respon ragam. Aplikasi pemakaian parameter ini lebih jelas
penulis bahas pada tulisan Contoh Perhitungan Beban Gempa Statik Ekivalen (SNI 03-1726-
2012).

Tugas III REKAYASA GEMPA

Anda mungkin juga menyukai