Anda di halaman 1dari 3

LABORATORIUM KIMIA DASAR

PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MIPA


INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM MODUL III


REAKSI REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA

NIM/NAMA :Fattah Ghiffari HARI/TGL : Selasa/23-03-2021


KELAS PRAKTIKUM : P.2-2 ASISTEN : Oktoni Nur Pambudi
KELOMPOK :A NILAI :

Bagian 1 Reaksi Reduksi dan Oksidasi

 CuSO4(aq) + Zn(s)  Cu(s) + ZnSO4(aq)


Larutan biru padatan perak padatan kemerahan warna larutan memudar

 ZnSO4(aq) + Cu(s)  Tidak bereaksi karena Cu lebih tidak reaktif daripada Zn


Tidak ada perubahan apapun

 Mg(s) + Pb(NO3)2(aq)  Mg(NO3)2(aq) + Pb2+(s)


Padatan keperakan larutan tidak berwarna larutan bening padatan gelap

 Mg(s) + Zn(NO3)2(aq)  Mg(NO3)2(aq) + Zn2+


Padatan keperakan larutan tidak berwarna larutan bening padatan gelap

 Mg(s) + NaNO3(aq)  Tidak bereaksi karena Eoselnya bernilai negative jika dijumlahkan (logam berada di
kanan dan ion berada di kiri, jika ingin bereaksi logam harus berada di kiri dan ion di kanan)
Tidak ada perubahan apapun

Susunan kereaktifan logam:Na – Mg – Zn – Pb - Cu

MnO2(s)
 H2O2(aq) → H2O(l) + ½ O2(g)
Larutan tidak berwarna Larutan cokelat, terbentuk gelembung, dan suhunya panas

 H2O2(aq) + KI(aq) + H2SO4(aq)  2H2O(l) + I2(aq) + K2SO4(aq)

Larutan tidak berwarna Larutan biru kehitaman

panas + kanji
 FeCl3(aq) + KI(aq) + H2SO4(aq) → 2FeCl2(aq) + I2(aq) + K2SO4(aq) + 2HCl

Larutan kuning Larutan tidak berwarna Larutan biru kehitaman

Bagian 2 Titrasi Redoks KMnO4 – H2C2O4=

Volume larutan oksalat standar yang dititrasi (mL): 25 mL

Jumlah KMnO4 Volume pemakaian KMnO4


No
Awal (mL) Akhir (mL) (mL)

1 x X 12,4

2 x X 12,6
12,4+12,6
Volume KMnO4 rata-rata (mL): = 12,5 mL
2

Konsentrasi KMnO4: 0,02 M


LABORATORIUM KIMIA DASAR
PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MIPA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Persamaan reaksi: 2KMnO4 + 5H2C2O4 + 3H2SO4  2MnSO4 + 10CO2 + 8H2O + K2SO4

5 𝑥 [𝐾𝑀𝑛𝑂4]𝑥 𝑉 1,25
Konsentrasi larutan oksalat: [𝐻2𝐶2𝑂4] = = = 0,05 𝑀
𝑉𝑥2 25

Bagian 3 Sel Volta


3.1 Penentuan Potensial Sel
Temperatur percobaan (ºC): 27
Ekalomel : 0,242 Volt

Elektroda Potensial sel, Esel (Volt) Eelektroda (Volt)

Cu | Cu2+ 0,0684 0.3104

Pb | Pb2+ -0,4016 -0,1596

Sn | Sn2+ -0,4116 -0.1696

Zn | Zn2+ -1,0316 -0.7896

Al | Al3+ -1,9217 -1.6797

Urutan kereaktifan logam: Al, Zn, Sn, Pb, Cu

3.2 Penentuan Potensial Sel Elektrokimia

Potensial Sel, Notasi Sel Reaksi Sel


Pasangan Elektroda
Esel (Volt)

CuCu2+dan PbPb2+ 0,4700 Pb | Pb2+ || Cu | Cu2+ Pb(s) + Cu2+(aq)  Pb2+(aq) + Cu(s)

PbPb2+dan AlAl3+ 1,5201 Al | Al3+ || PbPb2+ 2Al(s) + 3Pb2+(aq)  2Al3+(aq) +


3Pb(s)

AlAl3+dan SnSn2+ 1,5101 Al | Al3+ || Sn | Sn2+ 2Al(s) + 3Sn2+(aq)  2Al3+(aq) +


3Sn(s)

SnSn2+dan ZnZn2+ 0,6200 Zn | Zn2+ || Sn | Sn2+ Zn(s) + Sn2+(aq)  Zn2+(aq) + Sn(s)

ZnZn2+dan CuCu2+ 1,100 Zn | Zn2+ || Cu | Cu2+ Zn(s) + Cu2+(aq)  Zn2+(aq) + Cu(s)

 Pasangan elektroda yang Esel-nya terbesar: PbPb2+dan AlAl3+


 Pasangan elektroda yang Esel-nya terkecil: CuCu2+dan PbPb2+
 Logam yang paling aktif: Al
 Logam yang paling tidak aktif: Cu
 Kegunaan logam yang tidak begitu aktif: sebagai pelapis logam lain yang mana memiliki fungsi mencegah
terjadinya oksidasi logam yang lebih reaktif darinya
 Urutan keaktifan logam: Al, Zn, Sn, Pb, Cu

Bagian 4 Sel Elektrolisis


Perubahan pada anoda dan reaksinya:
- Larutan tidak berwarna  Larutan berwarna coklat kekuningan
- Spesi yang mungkin untuk mengalami oksidasi : I- dan H2O.
- Perbandingan Eonya : Eo I2/I- < Eo O2/H2O, maka didapat reaksi: I-  I2 + 2e-
LABORATORIUM KIMIA DASAR
PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MIPA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Perubahan pada katoda dan reaksinya:


- Terbentuk gas
- Spesi yang mungkin untuk mengalami reduksi : K+ dan H2O

- Perbandingan Eonya : Eo K+/K < Eo OH-/H2O, maka didapat reaksi: 2H2O(l) + 2e-  H2(g) + 2OH-(aq)

Larutan dari katoda + FeCl3 :


- Larutan tidak berwarna  Larutan berwarna merah gelap
- Reaksinya : 3OH- + Fe3+  Fe(OH)3

Larutan dari katoda + phenolphthalein :


- Larutan tidak berwarna  Larutan berwarna pink
- Pembentukan OH- pada katoda mengakibatkan pH larutan meningkat, dimana pH > 8 memicu
phenolphthalein berwarna ungu

Larutan dari anoda + CHCl3 :


- Larutan berwarna kuning + larutan tidak berwarna  Larutan berwarna pink samar (setelah dilakukan
pengadukan secara perlahan sambil ditetesi)
- Kedua larutan tidak tercampur karena CHCl3 nonpolar. Massa jenis CHCl3 pun lebih besar dari massa jenis

air yang menyebabkan fasa CHCl3 berada di bawah.

- Reaksinya : I2(aq) ⇄ I2 (CHCl3)

- I2 sudah cukup nonpolar untuk dapat terekstraksi ke dalam pelarut CHCl3. Di dalampelarut air, I2 akan

berwarna kuning sedangkan saat di dalam CHCl3 warnanya menjadi ungu.

Anda mungkin juga menyukai